Academia.eduAcademia.edu
LAPORAN KULIAH LAPANGAN SISTEMATIK TUMBUHAN TINGGI KEBUN RAYA MESSENREMPULU ENREKANG OLEH KELOMPOK  V (LIMA) : MUHAMMAD ILHAMSYAH H41110283 RIFKAH BEBY AMALIAH H41114009 FEBRIANY TAIRAS H41114024 NURUL FAHMIAH H41114026 SRI WAHYUNI H41114029 NURHIKMAH H41114030 HIKMAH HASTIWI H41114031 FAUZAN AKBAR GUSRAN H41114305 NINDYA FUJIKANINTYA PUTRI H41114311 NUR SAMSI H41114501 ST. NADYA WULANDARI H41114505 NURFADILLAH H41114506 ASISTEN    : ARNOLD LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tumbuhan yang ada di dunia sangat beraneka ragam, mulai dari tumbuhan yang tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai karakteristik yang beraneka ragam  baik bentuk, struktur, morfologi dan anatominya. Keanekaragaman seperti habitat, habitus, lama tumbuh, dan ukuran yang bervariasi maka manusia mengelompokkan dan memberi nama tumbuhan berdasarkan tujuannya. Pengelompokkan dan pengidentifikasian tumbuhan pada saat ini dikenal dengan taksonomi. Kegiatan mengelompokan mengelompokan makhluk hidup disebut klasifikasi, dengan kata lain klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan/takson melalui keseragaman dalam keanekaragaman. Pengelompokkan atau klasifikasi dilakukan untuk memudahkan mengenal organisme yang beraneka ragam.Klasifikasi dilakukan berdasarkan keperluannya. Mahluk hidup yang memiliki ciri yang sama dikelompokkan menurut ke dalam golongan yang sama. Kebun Raya Massenrempulu Enrekang merupakan kebun raya dengan tema konservasi tumbuhan Wallacea. Sebagai pusat konservasi tumbuhan dan penelitian, kebun raya ini memiliki ribuan koleksi jenis tanaman, sebagian di antaranya adalah endemic kawasan Wallacea (Sulawesi dan Kepulauan di sekitarnya) termasuk jenis-jenis anggrek dan tanaman hias yang langka. Pengamatan tumbuhan di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang dan kegiatan kuliah lapangan ini sangat penting untuk matakuliah taksonomi tumbuhan tinggi karena mata kuliah ini tidak cukup hanya dengan teori didalam kelas tetapi sangat membutuhkan untuk langsung terjun kelapangan, melihat dan mengamati secara langsung tumbuhan yang sedang dipelajari. Oleh karena itu dilakukan kuliah lapangan di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang agar dapat di ketahui pengelompokannya atau klasifikasinya. I.2 Tujuan Tujuan dari kuliah lapangan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati serta mengkoleksi jenis-jenis tumbuhan tingkat tinggi yang terdapat di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang. I.3 Waktu dan Tempat Kuliah lapangan Sistematik Tumbuhan Tingkat Tinggi ini dilakukan pada tanggal 14 - 15 Mei 2016. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan di Kebun Raya Massenrempulu Enrekang, Sulawesi Selatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kebun Raya Massenrempulu terletak di Desa Karrang, Kecamatan Maiwa, kebun raya ini dikelola oleh UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang yang berfungsi sebagai pusat konservasi tanaman khas Sulawesi. Kebun Raya Massenrempulu dibangun atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan Lembaga Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI. Terletak pada ketinggian sekitar 100 m dpl, kebun raya ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, kamping, serta kegiatan penelitian dan pembelajaran mengenai flora. Gambar 1 : Pintu gerbang kebun raya massenrempulu enrekang (http://www.bogorbotanicgardens.com) Daerah Enrekang ini disebut “MASSENREMPULU” yang artinya meminggir gunung atau menyusur gunung, sedang sebutan Enrekang dari “ENDEG” yang artinya “NAIK DARI atau PANJAT” dan dari sinilah asal mulanya sebutan “ENDEKAN”. Masih ada arti versi lain yang dalam pengertian umum sampai saat ini bahkan dalam Adminsitrasi Pemerintahan telah dikenal dengan nama “ENREKANG” versi Bugis sehingga jika dikatakan bahwa Daerah Kabupaten Enrekang adalah daerah pegunungan, sudah mendekati kepastian sebab jelas bahwa Kabupaten Enrekang terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung menyambung mengambil ± 85 % dari seluruh luas wilayah yang luasnya ± 1.786.01 Km². Enrekang terletak kira-kira 235 km ditempuh melalui jalan darat dari Makassar menuju arah utara, dan merupakan jalur menuju Tana Toraja. Secara topografis, kabupaten ini meliputi wi layah perbukitan, pegunungan, lembah dan sungai di ketinggian antara 47 – 3.293 mdpl.Dominasi pegunungan, dan tidak memiliki pantai. Bentang alam Enrekang yang meliputi wilayah perbukitan menjadikan daerah ini memiliki keindahan alam yang mempesona. Beberapa gunung seperti Gunung Nona yang memiliki kekhasan kontur, serta Gunung Bambapuang yang bisa dijadikan lokasi untuk menikmati sunrise dan sunset. Terdapat juga beberapa gua dengan stalaktit dan stalaknit yang indah seperti di Gua Bubau, serta masih ada juga Gua Pusallo dan Gua Tappa. Enrekang juga dilintasi sungai terpanjang di Sulawesi yaitu Sungai Saddang. Pada Tanggal 14 Maret 2007 dilakukan Penanaman Perdana Koleksi Kebun Raya Enrekang oleh Bapak Bupati Kabupaten Enrekang Ir. Haji Latinro Latunrung bersama dengan unsur muspida Kabupaten Enrekang dan tanggal 14 Maret 2007 ditetapkan sebagai Hari Jadi KEBUN RAYA MASSENREMPULU ENREKANG, dibangun sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pariwisata. Berawal  dari respon atas Surat Edaran Menteri Riset Teknologi No. 77/M/VIII/2004, dalam kutipan surat edaran menteri Riset dan Teknologi berbunyi ” Kepada Semua Gubernur agar propinsi yang ada di Indonesia memiliki Kebun Raya untuk melestarikan dan menyelamatkan tumbuhan asli disetiap daerah yang ada di Indonesia”. Pengembangannya bertujuan untuk menjaga habitat flora khas Pulau Sulawesi, wisata alam, berkemah dan penelitian ini, sudah ramai dikunjungi warga dari Kab.Enrekang khususnya pelajar maupun dari luar Kab.Enrekang. Pohon-pohonnya sudah tumbuh dengan tinggi rata-rata 1-3 meter. Terletak 211 kilometer dari Makassar, kebun raya ini bisa menjadi yang terbesar di Indonesia, jika sudah tergarap maksimal yaitu seluas 300 hektar, dalam kurun waktu enam tahun terakhir telah mengoleksi 8.190 spesies tanaman, dan dari jumlah tersebut 1.709 spesies di antaranya adalah tanaman endemik asli Sulawesi. Gambar 2 : peta lokasi kebun raya massenrempulu enrekang (http://www.bogorbotanicgardens.com) Untuk dapat memanfaatkan Kebun Raya Enrekang secara maksimal, tidak hanya membutuhkan waktu yang cukup panjang, tapi juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp 600 miliar dengan Luas Lokasi 300 Hektar. Sejak dicanangkan oleh Bupati Enrekang H. La Tinro La Tunrung tanggal 14 Maret 2007, KR Massenrempulu Enrekang terus berupaya membangun dan memperkaya koleksi tumbuhannya. Hingga saat ini KR Massenrempulu Enrekang berhasil memiliki koleksi tumbuhan sebanyak 14.612 spesimen terdiri dari 2.743 specimen koleksi (314 jenis) dan 11.869 spesimen sebagai pohon penghijauan dan pengarah yang ditanam di kebun. Data koleksi dengan identitas jelas yang tercatat dalam database ada 2.440 spesimen (166 jenis). Di pembibitan masih menyimpan 10.644 spesimen (441 jenis) yang merupakan tumbuhan koleksi hasil eksplorasi, bahan tanaman lansekap maupun tanaman pengarah ataupun untuk penghijauan. Setelah pembangunan Kebun Raya Daerah masuk sebagai Prioritas Nasional (PN9), penambahan koleksi terus dilakukan melalui kegiatan eksplorasi antara KR Bogor dan KR Massenrempulu Enrekang dari tahun 2011-2013. Pada Tahun 2011 perjalanan eksplorasi ke CA Faruhumpenai berhasil menambah koleksi sebanyak 272 nomor koleksi termasuk 111 nomor koleksi anggrek. Adapun tahun 2012 pengkayaan jenis koleksi sebanyak 354 nomor koleksi termasuk 71 nomor koleksi anggrek dari hasil eksplorasi ke TN Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) dan 23 nomor koleksi dari Halmahera Timur. Untuk tahun 2013 tumbuhan dari TWA Towuti dan TWA Matano sebanyak 236 nomor koleksi termasuk 79 nomor koleksi anggrek turut menambah dan melengkapi koleksi. Dari hasil perjalanan eksplorasi, jenis-jenis tumbuhan langka dan endemik Wallacea yang cukup penting menjadi catatan sebagai pelengkap koleksi tumbuhan Kebun Raya Massenrengpulu Enrekang adalah kayu hitam Diospyros celebica, Macadamia hildebrandii, kantung semar Nepenthes tomoriana, Dillenia serrata, Pinanga celebica dan Lithocarpus celebicus, Kjellbergiodendron celebicum, Clerodendrum minahassae, Stemonurus celebicus dan Pterospermum celebicum. Selain itu jenis-jenis tumbuhan Wallacea yang sudah menjadi koleksi Kebun Raya Massenrempulu Enrekang diantaranya Citrus celebica, Garcinia celebica, Cinnamomum celebicum, Nauclea celebica, Chionanthus celebicus, Neuburgia celebica, Osmoxylon celebicum, Pinang yaki Areca vestiaria, wanga Pigafetta filaris. Anggrek endemik Sulawesi-Wallacea yang berhasil dikoleksi dari hasil eksplorasi adalah Epiblastus masarangicus, Coelogyne multiflora, Coelogyne celebensis, Calanthe hyacinthina, Notheria diaphana dan Aerides inflexa. Anggrek yang menjadi catatan baru persebarannya di Sulawesi adalah Bulbophyllum spissum, B. uniflorum, Eria hyacinthoides, E. cymbidifolia, Dendrochillum gracile, Tropidia disticha, Tainia paucifolia, Nephelaphyllum tenuiflorum, Goodyera hispida. Kebun Raya Enrekang juga terdapat ‘Taman Meksiko’, sebuah area dimana keseluruhan koleksi tanamannya berasal dari negeri Meksiko. Beberapa diantaranya adalah ‘Echinocactus’ atau kaktus Landak dan beberapa specimen anggrek yaitu Pleomele Angustifolia serta Nerium Oleander. Di samping itu terdapat juga ‘Taman Wangi’ yang berisikan spesies-spesies tanaman penghasil wewangian yang kerap digunakan sebagai bahan baku parfum ataupun pewangi badan. Tak hanya itu, kebun raya ini juga melengkapi dirinya dengan ragam koleksi tumbuh-tumbuhan dari luar pulau Sulawesi seperti yang bisa disaksikan region Jawa (cendana, johar, trembesi), Kalimantan (suren), Papua-Maluku (kenanga, kayu kuning) dan region Sumatera (kayu manis). Kebun Raya Enrekang juga bisa ditemukan koleksi beragam tanaman obat seperti kumis kuning dan kayu manis. Di areal tanaman langkanya, kebun raya ini memiliki koleksi Litocharpus celebica, Merbau, Ulin bitti dan kayu hitam serta masih banyak lagi koleksi lain dari Kebun Raya Enrekang yang tersebar di keseluruhan areanya. Sambil menikmati ratusan spesies tanaman, latar belakang pegunangan, tebing-tebing karst dan hijaunya lembah di Kabupaten Enrekang menjadi panorama yang indah untuk dinikmati oleh pengunjung Kebun Raya Enrekang. DAFTAR PUSTAKA Tjitrosoepomo, G., 2013. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Steenis, D. C. G. G. J. Van, 2008. Flora. Pradnya Paramita, Jakarta. Sisi http://www.bogorbotanicgardens.org/berita.php?id=239. Wulan http://madochumaiwa. com/2012/07/kebun-raya-masserempulu-enrekang.html. BAB III HASIL PENGAMATAN III.1. Profil wilayah Kabupaten enrekang secara geografis dan astronomi serta dena : Kabupaten Enrekang termasuk dalam salah satu wilayah dalam Provinsi Sulawesi Selatan yang secara astronomis terletak pada 3° 14’ 36” – 3° 50’ 00” LS dan 119° 40’53” – 120° 06’ 33” BT dan berada pada ketinggian 442 m dpl, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 km². Kabupaten Enrekang berbatasan dengan Tana Toraja di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pinrang. Secara umum bentuk topografi wilayah Kabuparten Enrekang terbagi atas wilayah perbukitan karst (kapur) yang terbentang di bagian utara dan tengah, lembah-lembah yang curam, sungai serta tidak mempunyai wilayah pantai. Jenis flora yang banyak ditemukan pohon bitti atau yang biasa disebut vitex cofassus, pohon hitam Sulawesi atau diospyros celebica, pohon ulin/kayu besi eusideraxylon zwageri, pohon lithocarpus celebica, kayu bayam, kayu agatis – agatis celebica, kayu kuning – arcangelisia flava merr. Selain itu terdapat juga rotan aying-calamus sp, rotan tohiti – calamus inops becc. Rotan taman. Jenis angrek juga banyak ditemukan anggrek yaitu goodyera celebica, anggrek Sulawesi dari species phalaenopsis venosa, anggrek kalajenigking arachnis celebica. Anggrek pleomele angustifolia. Anggrek cymbidium finlaysonianum, dan jenis tanaman lainnya. Peta Dena Kebun Raya Massenrengpulu, Kabupaten Enrekang Selama setengah dasawarsa terjadi perubahan administrasi pemerintahan baik tingkat kecamatan maupun pada tingkat kelurahan/desa, yang awalnya pada tahun 1995 hanya berjumlah 5 kecamatan dan 54 desa/kelurahan, tetapi pada tahun 2008 jumlah kecamatan menjadi 12 kecamatan dan 129 desa/kelurahan. Adapun pembagian kecamatan dalam lingkup kabupaten Enrekang antara lain: 1. Kecamatan Alla 7. Kecamatan Cenrana 2. Kecamatan Anggeraja 8. Kecamatan Curio 3. Kecamatan Enrekang 9. Kecamatan Malua 4. Kecamatan Masalle 10. Kecamatan Baraka 5. Kecamatan Buntu Batu 11. Kecamatan Bungin 6. Kecamatan Baroko 12. Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang dengan ibukota Enrekang terletak ± 235 Km sebelah utara Makassar. Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, sebelah selatan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah barat dengan Kabupaten Pinrang. MASSENREMPULU artinya daerah pinggiran gunung atau menyusur gunung, sedang sebutan Enrekang berasal dari ENDEG yang artinya NAIK DARI atau PANJAT merupakan asal mulanya sebutan ENDEKAN. Sedangkan versi lain mengatan bahwa kata ENREKANG berasal dari bahasa Bugis yang berarti daerah pengunungan. Lokasi Kebun Raya Massenrempulu Enrekang sendiri terletak 25 km dari Kota Enrekang tepatnya di Desa Batu Mila Kec. Maiwa Kabupaten Enrekang dengan luas ± 300 Ha. Kebun Raya Enrekang dapat ditempuh 4 s/d 5 Jam Perjalanan dari kota Makassar. II.2 Hasil Pengamatan Tanaman yang didapatkan pada kuliah lapangan di Kebun Raya Massenrengpulu, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Dialypetalae Ordo : Ranales Familia : Lauraceae Genus : Cinnamomun Species : Cinnamomun zeylanicum Bl. Deskripsi : Habitus pohon, tinggi 6-12 m. Ranting tua gundul. Kulit dan daun berbau kayu manis yang kuat. Daun bulat telur atau elips memanjang, ujung membulat atau tumpul meruncing, 6-15 kali 4-7 cm, seperti kulit kuat, sisi bawah abu-abu dan gundul. Pada sisi atas daun, tulang daun lateral dari bagian atas tidak menonjol. Daun mudah merah. Bunga malai yang bercabang, duduk di ketiak dengan cabang yang berambut abu-abu. Panjang taju tenda bunga 3-5 mm, putih kekuningan, dari luar berambut abu-abu keperak- perakan, sedikit membuka, tetap tidak rontok dan dalam waktu yang sangat cukup setelah mekar sobek melintang. Benang sari 12, dalam 4 lingkaran masing-masing lingkaran 3, yang terdalam steril. Ruang sari 4. Buah buni bulat memanjang, warna merah, hanya dengan pangkalnya yang tersembunyi dalam tenda bunga. Berbunga pada bulan Juli-September. Manfaat kulitnya yang dapat menghasilkan kayu manis. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Sympetalae Ordo : Ebenales Familia : Sapotaceae Genus : Pouteria Species : Pouteria campechiana Deskripsi : Habitus pohon atau semak, mengandung getah. Daun tersebar, tunggal, bertepi rata, bertulang menyirip. Daun penumpu umumnya tidak ada. Bunga biasanya dalam kelompok atau gelendong di ketiak, beraturan berkelamin 2, jarang 1. Daun kelopak lepas atau berlekatan, 3-8. Mahkota berdaun lekat, taju 4-10, kadang-kadang Nampak lebih, dengan adanya alat tambahan yang serupa daun mahkota. Benang sari sebanyak taju mahkota atau 2 kali, kadang-kadang sebagian direduksi menjadi staminodia. Tonjolan dasar bunga sedikit atau tidak tumbuh. Bakal buah menumpang beruang 1-12. Tangkai putik 1. Papan biji 1 tiap ruang. Buah serupa buah buni, dengan dinding yang berdaging atau keras sering sebagian dari biji gagal. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Dialypetalae Ordo : Cistales Familia : Bixaceae Genus : Bixa Species : Bixa orellana L. Deskripsi : Semak atau pohon kecil, tinggi 2-8 m. Ranting muda dan karangan bunga bersisik coklat. Daun bertangkai panjang, bulat telur dengan daun yang tepancung ataubentuk jantung, meruncing, panjang 10-23 kali 5-13 cm, tepi rata, berbintik merah rapat. Daun kelopak tebal, bentuk cawan, ungu, rontok. Daun kelopak bulat telur terbalik, panjang 2-3 cm, merah muda. Tangkai sari dengan pangkal kunin dan ujung merah. Kepala sari ungu. Bakal buah dengan rambut sikat merah, tebal. Tangkai putik merah. Buah bentuk telur atau telur bentuk jantung, pipih ke samping, panjang 2-4 cm, tertutup dengan rambt sikat merah. Kulit biji berdaging, merah. Okt-Mei. Dari Amerika. Di sini kerapkali ditanam, terutama pada pagar. Tumbuh pada ketinggian 1-1500 m. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Apetalae Ordo : Euphorbiales Familia : Euphorbiaceae Genus : Croton Species : Croton hirtus I’ Herit Deskripsi : Herba 1 tahun, berbau tidak enak , tinggi 25-90 cm. Batang dengan rambut bintang kaku yang tertanam diatas tonjolan. Tangkai daun dengan 2 kelenjar halus yang bertangkai, pada ujung helaian daun bulat telur, tidak beraturan dan bergigi beringgit kasar, kedua sisi berambut 2,5-7,5 kali 1-5 cm, terkadang merah. Bunga tandan di ujung atau didalam garpu batang. Panjang 2-4 cm, yang diatas jantan dan dibawah betina. Daun pelindung (dan anak daun pelindung didalamnya) berbagi dalam taju yang mendukung kelenjar kuning pada ujungnya dan berbentuk benang. Kelopak berbagi 4-6. Bunga jantan: mahkota kecil, putih, benang sari 10 atau 11. Bunga betina: bakal buah beruang 3, tangkai putik 3, masing-masing sampai pangkal terbelah menjadi 2 cabang yang berbentuk 3, panjang ± 4 mm, membuka menurut ruang dan menurut sekat, tertutup rambut bintang. Dari Amerika tropis, kebanyakan berada di tempat daerah terbuka liar. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Apetalae Ordo : Ebenales Familia : Ebenaceae Genus : Diospyros Species : Diospyros blancoi A.DC. Deskripsi : Tergolong kedalam tanaman keras atau tahunan, berupa pohon dengan kayu keras berwarna hitam, tinggi 7-15 m, berumah dua. Tajuk dan kanopinya rimbun, berbentuk bulat, kadang-kadang hampir menyerupai kerucut. Daun tunggal, duduk sebar atau berkarang, tanpa daun penumpu. Helaian daun berbentuk bulat memanjang, tepi rata, seperti kulit. Bunga berwarna putih kekuningan, berkelamin tunggal. Buah berbentuk bulat, berupa buah buni dengan bulu halus seperti beludru, buah masak berbau tajam. Daging buah berwarna kuning muda, manis, kering. Biji berkulit tipis dengan endosperm yang besar, berwarna coklat. Ada 2 jenis buah mentega yang ditemukan di Kalimantan, yang berwarna kuning dan berwarna merah. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Familia : Myrcinaceae Genus : Ardisia Species : Ardisia crispa Deskripsi : Habitus pohon atau perdu tegak atau memanjat. Daun tersebar, tunggal, sering dengan bintik atau garis yang tembus cahaya atau berwarna. Daun penumpu tidak ada, bunga beraturan, berkelamin 2 atau berbilangan 5 (kadang-kadang 4). Daun kelopak lepas atau berlekatan, sering dengan bintik kelenjar, tidak rontok. Daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Benang sari 5 (4) terletak di depan daun mahkota, tangkai sari pendek, kepala sari beruang 2. Bakal buah biasanya menumpang, beruang 1. Tangkai putik 1. Buah buni atau buah batu, biasanya tidak membuka, kebanyakan berbiji 1. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dialypetalae Ordo : Oleales Familia : Oleaceae Genus : Jasminum Species : Jasminum sambac (L.) Ait Deskripsi : Habitus pohon, tumbuh-tumbuhan memanjat atau perdu, sering berkayu, daun berhadapan, tunggal atau majemuk. Daun penumpu tidak ada. Bunga dalam anak aying atau malai, beraturan, biasanya berkelamin. Kelopak bentuk lonceng, terpancung atau dengan gigi atau lekukan. Daun mahkota berlekatan, daun bertaju 4 sampai lebih atau lepas dan kadang-kadang teratur berlekatan berpasangan dengan perantaraan benang sari, mahkota jarang yang tidak ada seluruhnya. Benang sari 2, tangkai sari pendek, kepala sari beruang 2. Tidak ada tonjolan dasar bunga. Bakal buah menumpang, beruang 2. Tangkai putik 1. Buah buni, buah batu atau buah kotak yang berkatup 2, biji 1-4. Foto Klasifikasi Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Classis : Dialypetalae Ordo : Myrtales Familia : Myrtaceae Genus : Syzygium Species : Syzygium seylanicum (L.) DC. Deskripsi : Pohon atau perdu tegak. Daun berhadapan, berseling atau tersebar, tepi rata, dengan kalenjar minyak (dapat dilihat dengan cahaya menerus). Daun penumpu tidak ada. Bunga beraturan, kerap kali berkelamin 2, berjumlah 4 – 5. Daun pelindung kecil. Kelopak, berdaun lekat, tabung kerap kali diatas bakal buah diperpanjang, tepi kadang-kadang sebelum mekar rontok seperti tudung, tajuk 3-5. Daun mahkota lepas atau melekat menjadi cawan, kadang-kadang rontok sebelum mekar. Benang sari umumnya banyak. Tonjolan dasar bunga bentuk cincin atau cawan, menutupi tabung kelopak. Bakal buah (setengah) tenggelam, beruang satu sampai banyak. Tangakai putik 1. Buah buni berbiji 1-6, kebanyakan berbiji 1. Bagian muda gudul. Tabung kelopak diperpanjang diatas bakal buah, tepi kelopak dalam stadium kuncup dengan taju bebas atau gigi kecil. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV.1 Kesimpulan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang merupakan kebun raya dengan tema konservasi tumbuhan Wallacea. Sebagai pusat konservasi tumbuhan dan penelitian, kebun raya ini memiliki ribuan koleksi jenis tanaman, sebagian di antaranya adalah endemik kawasan Wallacea (Sulawesi dan Kepulauan di sekitarnya) termasuk jenis-jenis anggrek dan tanaman hias yang langka, maka dari itu dengan adanya kuliah kerja lapang ini diharapkan para mahasiswa akan lebih bisa memahami dan lebih mengetahui pada jenis-jenis tumbuhan tingkat tinggi dan bisa membedakan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. IV.2 Saran Saran agar pada kuliah lapang berikutnya dapat mengelilingi kebun raya lebih luas lagi sehingga mendapat pengetahuan tentang tumbuhan yang masih jarang ditemui serta tumbuhan baru.