Enjoying your free trial? Only 9 days left! Upgrade Now
Brand-New
Dashboard lnterface
ln the Making
We are proud to announce that we are developing a fresh new dashboard interface to improve user experience.
We invite you to preview our new dashboard and have a try. Some features will become unavailable, but they will be added in the future.
Don't hesitate to try it out as it's easy to switch back to the interface you're used to.
No, try later
Go to new dashboard
Published on Feb 12,2023
Like
Share
Download
Create a Flipbook Now
Read more
Published on Feb 12,2023
Biologi 1 Kelas 10 Ari Sulistyorini 2009 Read More
Home Explore Biologi_1_Kelas_10_Ari_Sulistyorini_2009
Publications:
Followers:
Follow
Publications
Read Text Version
More from MA.MA'ARIF NU RANDEGANSARI
P:02

untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas X

Penulis

Ari Sulistyorini

Editor

Hadiat

Biologi Biologi 1

P:03

Ukuran Buku : 21 x 29,6

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-Undang

574.07

ARI ARI Sulistyorini

b Biologi 1 : Untuk Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X

/ Penulis Ari Sulistyorini ; editor, Hadiat ; Ilustrasi, Sugeng Supriyadi

vii, 274 hlm. : ilus. : 29 cm.

Bibliografi ::hlm. 265

Indeks : hlm. 271-272

ISBN 978-979-068-129-3 (nomor jilid lengkap)

ISBN 978-979-068-132-3

1. Biologi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Hadiat

III. Sugeng Supriyadi

untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas X

Penulis

Ari Sulistyorini

Editing : Hadiat

Desain Isi : Siska Wahyuni

Desain Sampul : Adjie S. dan Ismail P.

Ilustrasi Isi : Sugeng Supriyadi

Biologi 1

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Hak Cipta Buku ini Dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

dari Penerbit PT. Balai Pustaka

Diperbanyak oleh ....

P:04

iii

Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat

dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan

Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran

ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui

situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang

memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran

melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas

oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load),

digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.

Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya

harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan

bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa

dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di

luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini

sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan

mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

P:05

iv

Prakata

Pembelajaran biologi menggarisbawahi adanya kegiatan pengamatan,

pengalaman, dan pemahaman secara langsung sehingga siswa harus diberi

motivasi dan rangsangan untuk mengembangkan berbagai keterampilan

proses yang mampu membawanya ke arah upaya eksplorasi dan

pemahaman terhadap kehidupan alam sekitar. Keterampilan proses ini

meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan

alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan

keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil temuan secara

lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan

untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.

Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir

analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan peristiwa alam sekitar.

Secara umum mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. bersikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa,

2. memupuk sikap ilmiah, yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan

dapat bekerja sama dengan orang lain,

3. mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji

hipotesis melalui percobaan, serta mengomunikasikan hasil percobaan

secara lisan dan tulisan,

4. mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi,

5. mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling

keterkaitan dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap percaya diri,

6. menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, dan

7. meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga

kelestarian lingkungan.

Pembelajaran Biologi di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/

MTs. yang memberikan penekanan pada fenomena alam dan penerapannya

yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk

hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan

energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem;

P:06

v

2. organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan, dan manusia serta penerapannya dalam konteks

sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;

3. proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

Buku ini disusun dengan menitikberatkan pemahaman-pemahaman

dasar yang diikuti oleh berbagai panduan kegiatan agar siswa termotivasi

untuk melakukan eksplorasi yang berangkat dari rasa keingintahuan

terhadap ”misteri” kehidupan di alam sekitar yang selanjutnya berujung

pada kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan dalam

kehidupannya.

Kami berharap buku ini dapat mencapai sasarannya dalam membantu

pengembangan sikap dan pemahaman siswa.

Penulis

P:07

vi

Daftar Isi

Kata Sambutan ............................................................................................................................... .................................................................................................................................... iii .....

Prakata ........................................................................................................................ Prakata ............................ iv

Daftar Isi Daftar Isi .......................................................................................................... Daftar Isi ............................ vi

Semester 1 ..................................................................................................................... Semester 1 ......................... 1

Bab 1 Kerja Ilmiah ................................................................................................................... Kerja Ilmiah ......... 3

A. Merencanakan Penelitian Ilmiah ........................................................................................ 4

B. Melaksanakan Penelitian .................................................................................................... 8

C. Mengomunikasikan Hasil Penelitian ................................................................................... 9

D. Bersikap Ilmiah ................................................................................................................... 12

E. Ruang Lingkup Biologi ........................................................................................................ 13

F. Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan Cara Menggunakan Mikroskop ................. 21

Rangkuman ................................................................................................................................ 24

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 25

Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup ................................................................................................. 29 Klasifikasi Makhluk Hidup

A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi ......................................................................................... 30

B. Proses Klasifikasi Makhluk Hidup ..................................................................................... 31

C. Tata Nama Binomial ........................................................................................................... 35

D. Macam-Macam Sistem Klasifikasi ..................................................................................... 37

E. Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan dengan Kunci Determinasi Sederhana ............. 39

Rangkuman ................................................................................................................................ 43

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 44

Bab 3 Virus.......................................................................................................................... Virus ................ 49

A. Ciri-Ciri Virus...................................................................................................................... 51

B. Struktur Virus ..................................................................................................................... 51

C. Cara Hidup Virus................................................................................................................ 52

D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus) ...................................................................... 53

E. Peran Virus dalam Kehidupan ............................................................................................ 56

Rangkuman ................................................................................................................................ 62

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 63

Bab 4 Monera ......................................................................................................................... Monera ............ 67

A. Archaebacteria dan Eubacteria ......................................................................................... 68

B. Bakteri ................................................................................................................................ 71

C. Ganggang Biru (Cyanobacteria) ........................................................................................ 79

Rangkuman ................................................................................................................................ 81

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 83

Bab 5 Protista .................................................................................................................................... 87

A. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae) ................................................. 89

B. Protista Menyerupai Hewan (Protozoa) .......................................................................... 95

C. Protista Menyerupai Jamur ................................................................................................ 98

Rangkuman ................................................................................................................................ 100

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 102

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

P:08

vii

Bab 6 Fungi (Jamur) Fungi (Jamur) .................................................................................................................. Fungi (Jamur) ........ 105

A. Ciri-Ciri Jamur ..................................................................................................................... 106

B. Reproduksi Jamur ............................................................................................................... 106

C. Klasifikasi Jamur ................................................................................................................. 107

D. Peranan Jamur bagi Kehidupan Manusia ........................................................................... 112

E. Simbiosis Jamur ................................................................................................................... 114

Rangkuman ................................................................................................................................ 116

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 118

Soal-Soal Ulangan Semester 1 ................................................................................................... Soal-Soal Ulangan Semester 1 ....... 122

Semester 2 ..................................................................................................................... Semester 2 ......................... 127

Bab 7 Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati ..................................................................................................... 129 Keanekaragaman Hayati

A. Konsep Keanekaragaman dan Keseragaman .................................................................... 130

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati ...................................................................................... 131

C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia ............................................................................... 133

D. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas ......................................................... 139

E. Upaya-Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia ................................... 143

Rangkuman ................................................................................................................................ 148

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 149

Bab 8 Dunia Tumbuhan ................................................................................................................. Dunia Tumbuhan ... 153

A. Tumbuhan Tidak Berpembuluh .......................................................................................... 154

B. Tumbuhan Berpembuluh ..................................................................................................... 158

Rangkuman ................................................................................................................................ 169

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 171

Bab 9 Dunia Hewan .................................................................................................................... Dunia Hewan ...... 175

A. Hewan Invertebrata ........................................................................................................... 176

B. Hewan Vertebrata ............................................................................................................. 197

Rangkuman ................................................................................................................................ 203

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 204

Bab 10 Ekosistem ...................................................................................................................... Ekosistem .......... 207

A. Satuan-Satuan dalam Ekosistem ........................................................................................ 208

B. Komponen Penyusun Ekosistem ....................................................................................... 211

C. Keseimbangan Ekosistem .................................................................................................. 214

D. Saling Ketergantungan (Interdependensi) .......................................................................... 215

Rangkuman ................................................................................................................................ 226

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 227

Bab 11 Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan Pencemaran Lingkungan 231 Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Lingkungan ................................... 232

B. Perubahan Lingkungan dan Faktor-Faktor Penyebabnya ............................................... 235

C. Pencemaran Lingkungan ..................................................................................................... 236

Rangkuman ................................................................................................................................ 255

Uji Kompetensi .......................................................................................................................... 256

Soal-Soal Ulangan Semester 2 ................................................................................................... Soal-Soal Ulangan Semester 2 ....... 260

Daftar Pustaka ................................................................................................................. Daftar Pustaka ..................... 265

Glosarium ...................................................................................................................... Glosarium .......................... 266

Indeks ......................................................................................................................... Indeks ............................. 271

P:09

viii

P:10

1

Semester 1 Semester 1

P:11

2

P:12

3

Bab 1

Kerja Ilmiah

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang kerja ilmiah.

Tujuan

™ Mengidentifikasi ruang lingkup biologi

š Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat

organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, populasi, ekosistem, dan

bioma)

Meliputi

Bersikap Ilmiah

1. Objek yang

Berkaitan dengan

Biologi

2. Cabang-Cabang

Biologi

Terbagi

atas

Ruang Lingkup Biologi

1. Tingkat Molekul

2. Tingkat Sel

3. Tingkat Jaringan

4. Tingkat Organ

5. Tingkat Individu

6. Tingkat Ekosistem

7. Tingkat Bioma

Terdiri dari

permasalahan di

Permasalahan Biologi

Merencanakan Penelitian

1. Menetapkan Bentuk

Penelitian

2. Merumuskan Tujuan

Penelitian

3. Mengidentifikasi dan

Merumuskan Masalah

4. Studi Kepustakaan

5. Menyusun Hipotesis

6. Menetapkan Variabel

7. Memilih Instrumen untuk

Memperoleh Data

Melaksanakan Penelitian

1. Taraf Perlakuan

2. Pengendalian Faktor Lain

3. Pengulangan

4. Pengukuran

Mengomunikasikan Hasil Penelitian

1. Menganalisis Data

2. Menarik Kesimpulan

3. Mempublikasikan Hasil

Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan

Cara Menggunakan Mikroskop

1. Mikroskop

2. Bagian-Bagian Mikroskop

3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk

Mengamati Mikroorganisme

Dengan langkahlangkah

Meliputi

Meliputi

Dilakukan

dengan proses

Pengamatan dan pengukuran pada tingkat sel/

mikroorganisme dapat dilakukan dengan mikroskop

Kerja Ilmiah

Timbul Dipecahkan

dengan

Dimulai

dengan

P:13

4 Biologi Kelas X

Coba kalian perhatikan Gambar 1.1. Seorang peneliti sedang

melakukan penelitian di sebuah laboratorium untuk menemukan obat

bagi penderita kanker. Untuk menguji penemuannya, peneliti itu

menggunakan tikus sebagai objek penelitiannya. Tahukah kalian,

mengapa manusia melakukan penelitian? Manusia merupakan makhluk

yang istimewa karena manusia dibekali oleh Tuhan sifat ingin tahu.

Keingintahuan manusia terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat

menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan,

”Apakah bulan mengelilingi bumi?” atau ”Mengapa ayam bertelur?”,

timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematik yang

akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bulan mengelilingi matahari dan

ayam tergolong binatang ovipar.

Pada hakikatnya, dengan keingintahuan ilmiah yang didukung oleh

cara berpikir ilmiah serta ditunjang oleh metode yang tepat, akan mampu

menghasilkan sebuah kerja ilmiah sehingga akan didapatkan jawaban

serta kesimpulan dari keingintahuan tersebut. Metode ini sering disebut

dengan metode ilmiah.

Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode

ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari

fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk

menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran. Dalam sebuah kerja

ilmiah atau penelitian ilmiah, terdapat unsur-unsur penting yang harus

dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan penelitian,

melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu

bersikap ilmiah.

A. Merencanakan Penelitian Ilmiah

Penelitian merupakan salah satu tahap metode ilmiah yang

menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan teratur serta berpikir

logis. Setiap orang yang melakukan penelitian hendaknya didasarkan

pada langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah sistematis itu

standar dan baku. Tahap pertama penelitian biasanya diawali dengan

merencanakan penelitian yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai

berikut.

1. Menetapkan Bentuk Penelitian

Secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek

bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa

aspek tinjauan tersebut, antara lain, aspek tujuan dan aspek metode.

a . Aspek Tujuan

Jika mengarah pada perluasan ilmu, disebut penelitian dasar. Jika

mengarah pada pemecahan masalah dan untuk mendapatkan manfaat

bagi masyarakat, disebut penelitian terapan.

b . Aspek Metode

Berdasarkan aspek metode, bentuk penelitian dibedakan menjadi

sebagai berikut.

1) Penelitian Deskriptif (Penelitian Praeksperimen)

Dalam penelitian ini, dilakukan eksplorasi untuk menggambarkan

suatu objek tertentu secara jelas dan sistematis yang bertujuan untuk

memprediksi gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di

lapangan.

Gambar 1.1 Seorang peneliti

sedang bekerja di laboratorium

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2005)

P:14

Kerja Ilmiah 5

2) Penelitian Sejarah

Penelitian sejarah hampir mirip dengan penelitian deskriptif. Hal

yang membedakan adalah penelitian sejarah memfokuskan pencarian

data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya, para

pemimpin yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang berhubungan

dengan suatu peninggalan sejarah.

3) Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status

Dalam penelitian survei, para peneliti menggunakan variabel dan

populasi yang luas dengan tujuan sebagai bentuk awal penelitian,

mengembangkan eksplorasi objek, dan melakukan klasifikasi terhadap

masalah yang akan dipecahkan.

4) Penelitian Eksperimen

Penelitian ini merupakan metode inti dari model penelitian yang

ada. Para peneliti eksperimen melakukan tiga persyaratan penelitian,

yaitu mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini,

peneliti juga harus membagi objek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu

grup perlakuan atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang

tidak memperoleh perlakuan. Penelitian ini sering digunakan di bidang

IPA, termasuk biologi.

2. Merumuskan Tujuan Penelitian

Setiap melakukan penelitian pasti ada tujuan yang hendak dicapai.

Beberapa tujuan penelitian, antara lain, sebagai berikut.

a . Memperoleh Informasi Baru

Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara

sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut

baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.

b . Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah

Ada

Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu

dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja atau penggunaan

tenaga yang sia-sia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari faktafakta penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan

kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap

permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh

perkembangan wawasan pengetahuan. Perhatikan bagan berikut ini!

3. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah suatu masalah

layak dan sesuai untuk diteliti pada dasarnya dilakukan dari dua arah.

a . Pertimbangan dari Arah Masalahnya

Dalam hal ini, pertimbangan dibuat atas dasar sejauh mana

penelitian mengenai masalah tersebut akan memberi sumbangan kepada

dua hal berikut ini:

Yang Lalu Masa yang

Akan Datang Saat Ini

P:15

6 Biologi Kelas X

1) pengembangan teori dalam bidang yang berhubungan dengan dasar

teoritis penelitian;

2) pemecahan masalah praktis. Ini berarti bahwa kelayakan suatu

masalah untuk diteliti sifatnya relatif, tidak ada kriteria, dan

keputusan tergantung kepada ketajaman calon peneliti untuk

melakukan evaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke

depan.

b . Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti

Pertimbangan kelayakan sebuah masalah dalam penelitian yang

didasarkan pada arah calon peneliti dibuat atas dasar empat hal, yaitu

sebagai berikut.

1) Biaya yang cukup untuk melakukan penelitian.

2) Waktu yang dapat digunakan. Seorang siswa yang waktunya

terbatas sebaiknya tidak melakukan penelitian yang memerlukan

waktu bertahun-tahun.

3) Bekal kemampuan teoritis. Mampukah peneliti melakukan penelitian

tersebut? Misalnya, penelitian tentang makhluk hidup yang diberi

perlakuan radioaktif. Jika peneliti belum pernah belajar radioaktif,

tentu akan sulit mengerjakan penelitian tersebut.

4) Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Seorang siswa yang tidak

memiliki peralatan laboratorium yang memadai sebaiknya tidak

melakukan penelitian yang memerlukan alat dan perlengkapan yang

rumit dan tidak terjangkau.

Jadi, setiap calon peneliti perlu menanyakan kepada diri sendiri,

”Apakah masalah yang hendak diteliti sesuai baginya?” Jika tidak,

sebaiknya dipilih masalah lain atau masalah itu dimodifikasi sehingga

menjadi sesuai baginya.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dapat berbentuk kajian teoritis yang

pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan

penelitian yang hendak dipecahkan. Ada beberapa macam sumber

informasi yang dapat digunakan peneliti sebagai bahan studi

kepustakaan, di antaranya, sebagai berikut.

a . Jurnal Penelitian

Dalam jurnal ini, beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan

sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan yang baru.

b . Buku

Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena

sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan

dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten

di bidang ilmunya.

c . Surat Kabar dan Majalah

Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan

mudah diperoleh di mana-mana.

d . Internet Internet

Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di

bidang informasi. Para peneliti dapat langsung mengakses internet dan

mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan

sangat cepat.

P:16

Kerja Ilmiah 7

5. Menyusun Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih bersifat teoritis

dan masih perlu diuji kebenarannya secara empiris melalui data yang

diperoleh di lapangan. Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulankesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan dan

dianggap sebagai jawaban yang paling mungkin dan paling tinggi

kebenarannya. Ada dua macam hipotesis, yaitu sebagai berikut.

a. Hipotesis alternatif, yaitu dugaan yang menyatakan ada pengaruh,

ada hubungan, atau ada perbedaan antara variabel yang diteliti.

b. Hipotesis nol, yaitu dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh,

tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan antara variabel yang

diteliti.

Sering kali timbul pertanyaan, ”Manakah di antara kedua hipotesis

itu yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian?” Jawabannya

tergantung pada landasan teoritis yang digunakan dalam studi

kepustakaan. Jika landasan teori mengarahkan penyimpulan ke tidak

ada pengaruh atau tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan,

hipotesis penelitian yang dirumuskan adalah hipotesis nol. Sebaliknya,

jika tinjauan teoritis mengarahkan penyimpulan ke ada pengaruh, ada

hubungan, atau ada perbedaan, hipotesis penelitian yang dirumuskan

adalah hipotesis alternatif.

6. Menetapkan Variabel

Dalam persiapan metodologis untuk menguji hipotesis penelitian,

seorang peneliti harus mengidentifikasi variabel-variabel apa saja yang

akan dilibatkan dalam penelitiannya. Semakin sederhana suatu rancangan

penelitian, semakin sedikit variabel-variabel yang terlibat di dalamnya,

begitu juga sebaliknya. Secara garis besar, variabel terbagi menjadi

variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas ialah variabel yang memengaruhi variabel yang lain,

sedangkan variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas.

Tabel 1.1 Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Tabel 1.1

Pertanyaan Variabel Bebas Kata Penghubung Variabel Terikat Objek

Adakah pengaruh Sinar ultraviolet terhadap Morfologi tanaman Kacang polong

7. Pemilihan Instrumen (Alat) untuk Memperoleh Data

Keputusan mengenai alat pengambil data yang akan digunakan

terutama ditentukan oleh variabel yang akan diamati atau diambil

datanya. Dengan kata lain, alat yang digunakan harus disesuaikan dengan

variabelnya. Pertimbangan selanjutnya adalah pertimbangan dari segi

kualitas alat, yaitu taraf reliabilitas dan validitas. Pertimbangan lainnya

dilihat dari sudut praktis, misalnya, besar kecilnya biaya dan mudah

sukarnya mengoperasikan alat tersebut.

Latihan

1. Jika terdapat suatu judul penelitian ”Dampak Kenaikan Harga Pupuk

Urea terhadap Produksi Padi”, dapatkah kalian menentukan

variabel terikatnya dan variabel bebasnya? Jelaskan!

P:17

8 Biologi Kelas X

2. Mengapa untuk memilih atau menentukan suatu masalah layak atau

dan sesuai untuk diteliti harus dilihat dari dua arah?

3. Jelaskan maksud dari tabel di bawah ini!

Tugas

Buatlah suatu perencanaan penelitian untuk memecahkan suatu

permasalahan. Permasalahan atau bahan penelitian dapat kalian ambil

dari kejadian-kejadian di lingkungan tempat tinggal kalian. Diskusikan

dengan kelompok kalian!

B. Melaksanakan Penelitian

Setelah dugaan sementara dirumuskan dan semua tahap

perencanaan sudah dilakukan, tahap berikutnya adalah membuktikan

hipotesis yang dirumuskan itu benar atau tidak. Pelaksanaan penelitian

berfungsi untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan didukung oleh

bukti empiris yang cukup dari hasil percobaan. Contoh hipotesis ialah

adanya pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman

kacang tanah. Penelitian yang dilakukan adalah memberikan pupuk urea

terhadap tanaman kacang tanah. Akibat yang muncul dari pemberian

pupuk urea tersebut dapat diamati. Dalam melakukan penelitian ini,

seorang peneliti dihadapkan pada pertanyaan sebagai berikut.

a. Berapa jumlah pupuk urea yang diberikan pada setiap tanaman?

b. Berapa umur tanaman yang dijadikan objek penelitian?

c. Jenis kacang tanah apa yang digunakan dalam penelitian?

1. Taraf Perlakuan

Pertanyaan tentang ”Berapa jumlah pupuk urea yang diberikan pada

setiap tanaman?” merupakan pertanyaan tentang dosis suatu perlakuan.

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat ”direntangkan” dari suatu

dosis ke dosis yang lain. Biasanya, rentangan itu dimulai dari konsentrasi

nol ke dosis yang semakin lama semakin meningkat.

Konsentrasi nol (tanpa pemberian pupuk urea) dalam penelitian ini

dikenal sebagai kelompok kontrol, sedangkan objek yang diberi

perlakuan dikenal sebagai kelompok perlakuan. Banyaknya perlakuan

ada 3, 5, atau 10 tingkatan. Perhatikan Tabel 1.2.

Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya hendaknya

meningkat secara tetap dan sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu

atau membaca petunjuk pada label jika variabel bebasnya berupa

kemasan yang mengandung petunjuk pemakaian.

Tabel 1.2 Jumlah dan Tingkatan Perlakuan Tabel 1.2

Nama Kelompok Besar Dosis

Kontrol P0: tidak diberi pupuk urea

Perlakuan 1 P1: diberi pupuk urea 5 gram

Perlakuan 2 P2: diberi pupuk urea 10 gram

Perlakuan 3 P3: diberi pupuk urea 15 gram

Yang Lalu Masa yang

Akan Datang Saat Ini

P:18

Kerja Ilmiah 9

2. Pengendalian Faktor Lain

Jika di dalam suatu penelitian akan dibuktikan pengaruh pemberian

pupuk urea, pengaruh faktor lain harus dikendalikan. Caranya adalah

dengan memberikan faktor tersebut kepada semua kelompok perlakuan

secara sama. Karena sama, pengaruhnya terhadap semua kelompok juga

sama, misalnya, pemberian air, banyaknya tanah, besarnya pot, jenis

kacang tanah, dan berapa kali harus dipupuk. Semuanya harus sama

untuk setiap perlakuan. Dengan kata lain, semua faktor harus

diperlakukan sama, kecuali variabel bebas.

3. Pengulangan

Mengurangi kesalahan perlakuan yang sama harus diulang pada

individu atau kelompok yang lain. Jumlah individu atau kelompok yang

diberi perlakuan yang sama tersebut dinamakan sampel.

Dalam penelitian, sampel akan dianggap cukup jika setiap perlakuan

dikenakan terhadap minimal 5 individu. Ini berarti, setiap perlakuan

diulang lima kali dalam penelitian tersebut. Perhatikan Tabel 1.3.

Di dalam sebuah penelitian, semakin banyak ulangan (berarti

semakin besar jumlah sampel), semakin akurat hasilnya.

Tabel 1.3 Besarnya Ulangan dan Sampel Tabel 1.3

Ulangan ke- P 0 P 1 P 2 P 3

1 1 111

2 1 111

3 1 111

4 1 111

5 1 111

Jumlah Individu 5 5 5 5

Jumlah Sampel: 20

4. Pengukuran

Penelitian memerlukan pengamatan dan pengukuran agar diperoleh

data kuantitatif yang akurat. Alat ukur yang digunakan harus standar

dan sesuai. Misalnya, untuk mengukur tinggi tanaman dapat digunakan

meteran, tetapi untuk mengamati klorofil daun, digunakan mikroskop.

Hasil pengamatan dan pengukuran dinamakan data. Untuk

selanjutnya, data tersebut dicatat secara runtut dan terperinci, kemudian

dilanjutkan dengan analisis data.

C. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Termasuk di dalam pekerjaan pengomunikasian hasil penelitian

adalah pengolahan data melalui suatu proses analisis data, kemudian

melakukan pembahasan dari hasil analisis yang diperoleh dan

menyajikannya dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel agar mudah

dipahami oleh pembaca dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Setelah

itu, tahap berikutnya adalah mempublikasikan hasil penelitian tersebut

dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar.

1. Menganalisis Data

Analisis data merupakan pekerjaan yang rumit. Jika dianalisis secara

tuntas dan menyeluruh, diperlukan alat analisis yang berupa statistik.

Untuk siswa SMA yang baru berlatih penelitian, tidak perlu melakukan

P:19

10 Biologi Kelas X

uji statistik. Data yang diperoleh dianalisis secara sederhana dengan

cara dicatat, kemudian dicari rata-ratanya tiap perlakuan, selanjutnya

ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil rata-rata tersebut dijadikan

pedoman untuk menarik kesimpulan.

2. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan atas dasar pembahasan yang

menyeluruh terhadap hasil penelitian. Dalam pembahasan, hasil penelitian

dibandingkan dengan landasan teori yang telah disusun melalui studi

kepustakaan. Ada dua kemungkinan kesimpulan. Pertama, hipotesis

diterima yang berarti hasil penelitian sesuai dengan dugaan sementara.

Kemungkinan kedua, hipotesis ditolak yang berarti hasil penelitian tidak

sesuai dengan dugaan sementara.

Penelitian yang baik tidak ditentukan oleh diterima atau tidaknya

hipotesis. Semua hasil penelitian baik dan layak dipublikasikan jika

dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah.

3. Mempublikasikan Hasil

Biasanya, setelah melakukan penelitian, para peneliti membuat

laporan, kemudian laporan tersebut diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah

yang dipublikasikan, ditulis dalam bentuk buku, atau diseminarkan di

depan media dan publik.

Untuk siswa SMA, laporan dapat dipublikasikan melalui majalah

siswa yang terbit di sekolah, ditempelkan di majalah dinding, atau

diseminarkan dengan mengundang siswa dari sekolah lain, bahkan dapat

juga dikirimkan untuk lomba Penelitian Ilmiah Tingkat SMA.

Contoh Laporan Penelitian

Judul:

Pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman kacang

tanah

Permasalahan: Permasalahan:

Adakah pengaruh pemberian pupuk urea terhadap morfologi tanaman

kacang tanah?

Kerangka Berpikir: Kerangka Berpikir:

Pupuk urea sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman karena

mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika

tanaman diberi pupuk urea yang sesuai dengan kebutuhannya, tanaman

kacang tanah dapat tumbuh dengan subur. Hal ini dapat diamati pada

morfologi tanaman seperti tinggi tanaman u jumlah daun.

Variabel: Variabel:

Variabel bebas : jumlah pupuk urea yang diberikan pada tanaman

kacang tanah.

Variabel terikat : morfologi tanaman kacang tanah seperti tinggi.

Variabel kontrol: tanah, air, dan suhu.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. pot, 6. biji kacang tanah,

2. polybag kecil, 7. air,

3. cetok, 8. pupuk organik (kompos),

4. pupuk urea, 9. pasir, dan

5. sendok, 10. tanah.

P:20

Kerja Ilmiah 11

Langkah-Langkah Penelitian: Langkah-Langkah Penelitian:

1. Menyiapkan polybag kecil untuk 3 perlakuan dan 1 kontrol.

Masing-masing 5 kali pengulangan. Jadi, jumlahnya 20 polybag.

2. Tiap-tiap polybag diisi dengan kerikil di bagian bawah, ditambah

campuran pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.

3. Menyiapkan biji kacang tanah.

4. Memasukkan satu biji kacang tanah ke dalam tiap-tiap polybag.

5. Setelah tanaman berumur 1 minggu, berilah pupuk urea ke dalam

polybag dengan jumlah yang berbeda untuk setiap perbedaannya.

Perlakuan 1 : 5 gram urea dengan 5 kali pengulangan.

Perlakuan 2 : 10 gram urea dengan 5 kali pengulangan.

Perlakuan 3 : 15 gram urea dengan 5 kali pengulangan.

6. Ukurlah tinggi tanaman pada tiap-tiap perlakuan.

7. Letakkan polybag yang berisi kacang tanah tersebut di tempat yang

mendapatkan sinar matahari.

8. Siramlah setiap hari, pagi dan sore, dan hindarkan dari gangguan

penyakit.

9. Apakah ada perbedaan tinggi tanaman antara perlakuan 1 sampai

perlakuan 3?

10. Bagaimana jika tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol?

Apakah ada perbedaan?

11. Buatlah grafik perbandingan?

12. Tariklah suatu kesimpulan!

Perhatikan dan isilah tabel pengamatan hasil pengukuran tinggi

tanaman kacang tanah seperti di bawah ini, lalu buatlah simpulannya!

Kerjakan di buku tugasmu!

Jumlah Pupuk Urea Tinggi Tanaman Rata-rata

(Gram) 1 2 3

0 ... ... ... ...

5 ... ... ... ...

10 ... ... ... ...

15 ... ... ... ...

Latihan

1. Apakah yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penelitian?

2. Mengapa perlu dilakukan pengulangan dalam suatu penelitian?

3. Sebutkan tujuan dari pengukuran variabel!

4. Apa sajakah yang termasuk dalam pekerjaan mengomunikasikan

hasil penelitian?

5. Alat atau sarana apa yang dapat digunakan untuk publikasi hasil

penelitian?

Tugas

1. Buatlah satu proposal yang di dalamnya mengandung judul,

permasalahan, identifikasi variabel, hipotesis, dan pelaksanaan

penelitian. Diskusikan dengan kelompok kalian!

2. Carilah salah satu hasil penelitian yang dipublikasikan dari jurnal

penelitian yang ada di perpustakaan sekolah. Diskusikan dengan

teman kalian, bagaimanakah dampak atau hasil penelitian itu

terhadap kesejahteraan rakyat!

P:21

12 Biologi Kelas X

D. Bersikap Ilmiah

Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki

oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik

dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.

1 . Mampu Membedakan Fakta dan Opini Mampu Membedakan Fakta dan Opini

Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah

pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan

kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang

peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar

hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya.

2 . Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan

Argumentasi Argumentasi

Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika

berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat

bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan

senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan

secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan

kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah

dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.

3 . Mengembangkan Keingintahuan

Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha

memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan

informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.

4 . Kepedulian terhadap Lingkungan

Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli

terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang

dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan

sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan

untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.

5 . Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis

Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak

mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap

permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.

6 . Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan

Bertanggung Jawab terhadap Usulannya

Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab

terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan

sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan

dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam

bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.

7 . Bekerja Sama

Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja

sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri

sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan

orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang

lain.

P:22

Kerja Ilmiah 13

8 . Jujur terhadap Fakta

Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh

memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian

yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar

kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil

yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa

itulah yang sebenarnya.

9 . Tekun

Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek

untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu

yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik

harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas,

mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak

mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang

memuaskan.

Latihan

1. Mengapa seorang peneliti harus bersikap ilmiah?

2. Sebutkan beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang

peneliti! Mengapa seorang peneliti harus memiliki sikap ilmiah?

3. Jelaskan perbedaan fakta dan opini!

4. Mengapa seorang peneliti harus dapat membedakan antara fakta

dan opini?

5. Apakah kemampuan bekerja sama juga harus dimiliki oleh seorang

peneliti?

Tugas

Temukan suatu masalah di sekitar tempat tinggal kalian, kemudian

atasilah masalah tersebut dengan sikap ilmiah! Diskusikan dengan teman

kalian. Tempelkan hasilnya pada papan pengumuman sekolah!

Contoh masalah:

1. Mengapa tanaman cabai tiba-tiba layu?

2. Mengapa badan Budi panas?

3. Mengapa air sungai berwarna kehitaman?

4. Mengapa tanaman eceng gondok di perairan dekat sawah

populasinya semakin meningkat?

Dapatkah kalian mencari dan menemukan masalah lain?

E. Ruang Lingkup Biologi

Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Apa yang dapat kalian

simpulkan setelah melihat gambar tersebut? Alam yang indah dengan

seluruh komponen pendukungnya. Semua terlihat hidup dan membuat

manusia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai alam dan

kehidupan yang ada di dalamnya.

Sejak dilahirkan di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam.

Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan

rangsangan kepada manusia melalui pancaindra. Pancaindra merupakan

alat komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan

pengalaman. Pengalaman tersebut sedikit demi sedikit bertambah karena

Gambar 1.2 Pemandangan yang

indah dan sejuk di daerah

pegunungan

(Sumber: Koleksi pribadi)

P:23

14 Biologi Kelas X

manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki, yaitu

apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini

maupun atas segala benda yang ada di sekitarnya. Manusia secara sadar

atau tidak akan mengadakan reaksi terhadap rangsangan alam.

Pengalaman dan keingintahuan mengenai dirinya sendiri dan kehidupan

yang ada di sekelilingnya itulah yang memungkinkan lahirnya sebuah

ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu ilmu pengetahuan alam.

Alam sebagai objek penyelidikan mempunyai aspek yang sangat

luas, misalnya, fisik, biologis, psikologis, dan ekonomis.

1. Objek Biologi

Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti hidup

dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan.

Objek dari biologi adalah semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom,

molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, sampai bioma.

Pada tingkat molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur

dan ciri molekul yang berperan dalam reaksi penyusunan dan

pembongkaran. Molekul-molekul tersebut saling berhubungan dalam

membentuk sel. Sel bergabung menyusun jaringan dan beberapa jaringan

menyusun organ. Sistem organ bergabung menyusun tubuh makhluk hidup

(individu).

Setiap individu saling berhubungan membentuk sekumpulan individu

sejenis yang disebut populasi. Sekumpulan populasi yang saling

berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk komunitas.

Komunitas dengan lingkungan abiotik menyusun ekosistem. Gabungan

berbagai ekosistem akan membentuk bioma. Hubungan antarbioma di

permukaan bumi akan membentuk biosfer.

Menurut Biological Science Curriculum Study (BSCS), biologi

memiliki objek berupa kingdom (kerajaan), yaitu Animalia (hewan),

Plantae (tumbuhan), dan Protista (makhluk hidup mirip hewan atau mirip

tumbuhan). Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, objek

biologi yang semula hanya dibagi menjadi 3 kingdom berkembang

menjadi 5 kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera.

Bahkan saat ini, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 6 kingdom,

yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.

Untuk lebih mengenal karakteristik dari tiap-tiap kingdom tersebut,

lakukan Kegiatan 1.1 dan 1.2!

Kegiatan 1.1

Pengamatan Kingdom Pengamatan Kingdom Animalia, Plantae, dan Jamur ( , dan Jamur (Fungi)

Tujuan: Tujuan:

Mengamati berbagai makhluk hidup makroskopis yang tergolong dalam

kingdom Animalia, Plantae, dan Fungi.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

Buku catatan

P:24

Kerja Ilmiah 15

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Lakukan pengamatan di halaman sekolah kalian. Identifikasikan

berbagai jenis makhluk hidup yang ada!

2. Dari berbagai macam makhluk hidup yang ada, lakukan klasifikasi

berdasar ciri-ciri umumnya ke dalam tingkat kingdom!

3. Catat dalam tabel pengamatan seperti di bawah ini!

No. Ciri-Ciri atau Karakteristik Kingdom

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

4. Dapatkah kalian menyebutkan perbedaan ciri-ciri antara hewan,

tumbuhan, dan jamur?

Kegiatan 1.2

Pengamatan Kingdom Pengamatan Kingdom Monera dan Protista

Tujuan: Tujuan:

Mengamati makhluk hidup mikroskopis yang tergolong dalam Protista

dan Monera.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. mikroskop dan perlengkapannya, 4. kentang busuk,

2. pipet tetes, 5. tusuk gigi, dan

3. air kolam atau air selokan, 6. botol.

Cara Kerja 1: Cara Kerja 1:

1. Siapkan mikroskop dan perlengkapannya!

2. Ambillah air kolam atau selokan, lalu masukkan ke dalam botol,

kemudian bawa ke laboratorium sekolah kalian!

3. Dengan menggunakan pipet, ambillah satu tetes air kolam atau

selokan, kemudian amati di bawah mikroskop. Jangan lupa untuk

mengatur perbesaran agar kalian dapat melihat sesuatu dengan jelas!

Pengamatan: Pengamatan:

1. Dapatkah kalian menyebutkan karakteristik makhluk hidup yang

kalian amati?

2. Termasuk dalam kingdom apakah makhluk hidup tersebut?

Cara Kerja 2: Cara Kerja 2:

1. Usaplah bagian yang berlendir dari kentang busuk, usapkan di atas

kaca benda!

2. Amati di bawah mikroskop! Atur perbesaran sehingga kalian dapat

melihat sesuatu dengan jelas!

Pengamatan: Pengamatan:

1. Bagaimana karakteristik makhluk hidup yang kalian amati?

2. Tergolong dalam kingdom apa?

P:25

16 Biologi Kelas X

Setelah melakukan kegiatan tersebut, apakah kalian dapat

mendeskripsikan karakteristik tiap-tiap kingdom yang ada? Mari kita

deskripsikan bersama karakteristik dari tiap-tiap kingdom yang ada.

Untuk lebih mudah mempelajarinya, perhatikan Tabel 1.1!

Tabel 1.1 Perbedaan Karakteristik Berbagai Kingdom Tabel 1.1

No. Kingdom Karakteristik Contoh Makhluk Hidup

1. Animalia Multiseluler, eukariotik, bersifat heterotrof, Lebah, cacing, laba-laba, burung, dan

dan bergerak bebas. orang utan.

2. Plantae Multiseluler, eukariotik, bersifat autotrof, Bunga sepatu, melati, melinjo, padi,

dan tidak dapat bergerak bebas. pisang, dan mangga.

3. Fungi Uniseluler atau multiseluler, eukariotik, Jamur merang, jamur kuping, jamur

mencari makan dengan menyerap (absorpsi), tempe, dan ragi tapai.

dan parasit atau saprofit

4. Protista Uniseluler, eukariotik, dan bersifat autotrof Amoeba, Paramecium, dan Euglena.

atau heterotrof

5. Monera Uniseluler, prokariotik, dan bersifat autotrof Bakteri dan ganggang biru.

atau heterotrof

Keterangan:

a. Uniseluler ialah makhluk hidup bersel satu dan tidak dapat dilihat

secara langsung. Kita dapat melihatnya dengan mikroskop. Fungsi

kehidupan dilakukan oleh bagian-bagian penyusun sel itu sendiri.

b. Multiseluler ialah makhluk hidup bersel banyak, dapat dilihat secara

langsung tanpa bantuan mikroskop, dan tubuhnya sudah mengalami

pembagian tugas yang baik.

c. Eukariotik ialah makhluk hidup yang memiliki membran inti sel

sehingga inti sel tidak bercampur dengan sitoplasma (cairan sel).

d. Prokariotik ialah makhluk hidup yang belum memiliki membran inti

sel sehingga bahan-bahan inti sel bercampur dengan sitoplasma.

e. Heterotrof ialah makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari

makhluk hidup lain dan tidak dapat membentuk bahan organik

sendiri.

f. Autotrof ialah makhluk hidup yang dapat menyediakan bahan

organik sendiri melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup ini

dicirikan dengan adanya klorofil atau kemampuan menguraikan

bahan-bahan kimia sebagai energi dalam pembentukan bahan

organik.

Mulanya, biologi masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan

terhadap gejala-gejala alam. Selanjutnya, kegiatan tersebut bertambah

dengan cara memberikan dan menjelaskan berlangsungnya gejala-gejala

alam tersebut yang bersifat kualitatif. Dapat dikatakan, biologi masih

bersifat kualitatif. Misalnya, pengamatan yang dilakukan Aristoteles

mengenai alam semesta. Aristoteles mencatat bahwa tiap-tiap benda

langit memiliki garis edar sendiri. Namun, Aristoteles belum dapat

menjawab pertanyaan, ”Mengapa benda-benda langit, termasuk bumi,

tidak jatuh?”

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

biologi berkembang menjadi simulatif dan kuantitatif, ibarat pohon yang

rindang, maka ranting dan cabangnya juga semakin banyak. Kini biologi

memiliki cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik dengan objek kajian

yang semakin khusus. Dari ilmu mengenai tumbuhan, muncul cabang

ilmu fisiologi tumbuhan, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan

sebagainya.

P:26

Kerja Ilmiah 17

2. Permasalahan Biologi

Perhatikan kembali Gambar 1.2! Gambar 1.2 menunjukkan ruang

lingkup biologi, objek-objek biologi yang saling berhubungan mulai dari

tingkatan molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,

ekosistem, hingga tingkatan bioma.

Marilah kita pelajari permasalahan yang ada dalam setiap tingkatan

pada ruang lingkup biologi.

a. Tingkat Molekul

Di tingkat molekul, dipelajari struktur subselular (organel). Molekul

dapat dibedakan menjadi makromolekul yang lebih sederhana hingga

atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya. Dalam

setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C =

carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O) dalam tubuhnya. Sekumpulan

atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang disebut molekul

organik. Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul lipid,

protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-molekul

tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu.

Selanjutnya, interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel.

Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat molekul

adalah virus. Meskipun virus hanya tersusun dari protein dan molekul

asam nukleat, virus dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit.

Selanjutnya, virus dimasukkan dalam kelompok tersendiri. Masalah virus

akan dibahas dalam kajian tersendiri di Bab 3.

b. Tingkat Sel

Sel adalah tingkat organisasi di atas molekul. Semua makhluk hidup

tersusun oleh sel, ada yang bersel satu atau bersel banyak. Sel sebagai

unit fungsional dan struktural terkecil bagi makhluk hidup bersel banyak

selalu memperlihatkan ciri-ciri hidup, di antaranya, sebagai berikut:

1. dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan;

2. dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel

dalam mitokondria;

3. memberikan respons atau tanggapan terhadap rangsang;

4. melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan pengeluaran

(ekskresi);

5. tumbuh dan berkembang. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis)

akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai

berkembang dan berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah

bentuk menurut fungsi-fungsi tertentu).

Permasalahan biologi dapat muncul pada tingkat sel, antara lain,

adanya perbedaan struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Pada

kenyataannnya, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

Perhatikan gambar sel hewan dan sel tumbuhan di samping! Dapatkah

kalian menemukan perbedaannya? Struktur sel hewan dan sel tumbuhan

selengkapnya akan kita bahas di kelas XI pada Program Studi Ilmu

Alam.

c. Tingkat Jaringan

Tingkat organisasi setelah sel adalah jaringan. Jaringan adalah

kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi

tertentu. Beberapa jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain,

jaringan, seperti epitelium, otot, ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu,

P:27

18 Biologi Kelas X

jaringan pada tumbuhan, antara lain, epidermis, parenkima, kolenkima,

sklerenkima, endodermis, xilem, dan floem. Jaringan epidermis tersusun

atas sel-sel pipih dan susunannya rapat sehingga jaringan epidermis

memiliki fungsi sebagai pelindung. Bagaimana dengan jaringan parenkim?

Kalian tidak perlu mencari jawabannya karena selengkapnya akan

dibahas di kelas XI.

Contoh permasalahan biologi yang muncul pada tingkat jaringan

adalah cara jaringan otot dapat berkontraksi sehingga menggerakkan

tulang. Untuk lebih memahami tentang jaringan, lakukan Kegiatan 1.3!

Kegiatan 1.3

Jaringan Epidermis Daun

Tujuan: Tujuan

Mengamati struktur anatomi jaringan epidermis daun.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan

1. aquades, 3. kaca benda dan penutupnya, dan

2. silet, 4. mikroskop dan daun Rhoeo discolour.

Cara Kerja: Cara Kerja

1. Siapkan daun Rhoeo discolor. Buatlah sayatan tipis pada lapisan

bawah daunnya atau kelupaslah secara perlahan-lahan.

2. Letakkan hasil sayatan tersebut pada kaca benda, tetesi dengan setetes

aquades, lalu tutup dengan kaca penutup. Usahakan jangan sampai

ada gelembung udara yang masih terperangkap.

3. Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya. Amati mulai

dari perbesaran lemah sampai kuat. Amati jaringan epidermis daun

dan sel-sel stomatanya.

4. Gambarlah hasil pengamatan kalian pada buku kerja dan beri

keterangan gambarnya!

5. Buatlah laporan hasil kerja ilmiah!

d. Tingkat Organ

Sekumpulan jaringan bekerja sama dalam membentuk organ. Coba

kalian sebutkan, organ apa saja yang kalian miliki? Manakah yang

termasuk ke dalam organ luar dan manakah yang termasuk organ dalam?

Organ dalam, misalnya, usus halus. Usus halus tersusun oleh beberapa

macam jaringan yang masing-masing membentuk fungsi tertentu, yaitu

jaringan, seperti epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Struktur kompleks

usus halus ini mempunyai satu fungsi, yakni untuk mencerna dan

menyerap sari-sari makanan.

Contoh permasalahan biologi di tingkat organ adalah infeksi usus

halus. Bagaimana akibat yang ditimbulkan dari infeksi di usus halus?

Sekumpulan organ yang bekerja sama akan membentuk suatu

sistem untuk menjalankan fungsi tertentu yang disebut dengan sistem

organ. Manusia dan hewan memiliki berbagai sistem organ, tetapi

tumbuhan tidak memiliki sistem organ.

Contoh sistem organ adalah sistem percernaan yang tersusun dari

organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, regtum, dan

anus. Fungsi sistem pencernaan adalah mencerna makanan secara

mekanik dan secara kimiawi sehingga bahan makanan yang kita makan

P:28

Kerja Ilmiah 19

menjadi sari-sari makanan, diserap usus, dan diedarkan ke seluruh tubuh

sebagai bahan pembentuk energi untuk aktivitas. Pernahkah kalian

merasa lapar? Setelah makan, apa yang kalian rasakan? Tubuh menjadi

lebih segar dan berenergi kembali. Berbagai sistem organ bersatu hingga

membentuk suatu makhluk hidup yang hidup.

Contoh permasalahan biologi di tingkat sistem organ adalah kasus

pemisahan bayi kembar siam dengan pemisahan organ perut yang salah

satu bayinya tidak memiliki salah satu bagian dalam sistem pencernaan.

Bagaimana pemecahannya? Carilah jawabannya melalui berita-berita di

koran, majalah, atau internet mengenai kasus kembar siam!

e. Tingkat Individu atau Makhluk Hidup

Satu-satuan makhluk hidup disebut individu. Individu adalah satuan

makhluk hidup tunggal. Dapatkah kalian hitung, ada berapa individu

dalam kelasmu? Jika jumlah siswanya ada 30 orang, ditambah dengan

satu orang guru, ada berapa jumlah individu tersebut? Setiap individu

tidak dapat hidup sendiri. Mereka hidup bersama-sama dengan individu

lain yang sejenis atau tidak sejenis.

f. Tingkat Populasi

Tingkat selanjutnya adalah populasi. Masih ingatkah kalian apa arti

populasi? Populasi artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara

bersama menempati suatu habitat. Bagaimana kalian dapat mengetahui

bahwa individu-individu itu sejenis? Sejenis atau spesiesnya sama ditandai

dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan

menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Dengan demikian, dalam

kelas kalian yang berisi 31 individu, terdapat berapa populasikah?

Jawabnya, ada satu populasi, yaitu populasi manusia.

Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat populasi

adalah budi daya ikan mas. Untuk budi daya ikan mas, kita memerlukan

individu-individu sejenis yang memiliki sifat unggul sehingga hasil

perkawinan di antara ikan mas adalah keturunan yang fertil.

g. Tingkat Ekosistem

Satu tingkat di atas populasi adalah komunitas. Komunitas adalah

kumpulan beberapa populasi yang tinggal bersama pada suatu wilayah

tertentu. Dapatkah kalian menemukan komunitas di sekolahmu? Mari

kita lakukan Kegiatan 1.4!

Kegiatan 1.4

Menghitung Jumlah Individu, Populasi, dan Menentukan

Jenis Ekosistem

Tujuan: Tujuan:

Menghitung jumlah individu dalam satu populasi, jumlah populasi dari

komunitasnya, dan dapat menentukan jenis ekosistem.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tumbuhan-tumbuhan di kebun sekolah, 4. alat tulis, dan

2. halaman sekolah, 5. kolam sekolah.

P:29

20 Biologi Kelas X

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4–5 orang siswa.

2. Pergilah ke kebun, halaman, atau kolam di sekolahmu!

3. Amatilah berbagai makhluk hidup yang hidup di dalamnya! Catat

dan hitung jumlah individu tiap-tiap jenis yang ada!

4. Ada berapa macam populasi yang terbentuk? Ada berapa individu

pada tiap-tiap populasi? Apakah kalian menemukan komunitas?

5. Catat pula faktor abiotik yang dominan, tentukan macam ekosistem

yang terbentuk!

6. Buatlah laporan secara kelompok! Lalu presentasikan hasil laporanmu

di depan teman-teman sekelasmu secara bergantian!

Dari kegiatan yang kalian lakukan, tentukanlah jenis ekosistemnya.

Tahukah kalian apakah ekosistem itu? Ekosistem merupakan hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kita mengenal

beberapa macam ekosistem, misalnya, ekosistem dataran rendah,

ekosistem pegunungan, ekosistem perairan tawar, dan ekosistem laut.

Permasalah yang muncul di tingkat ekosistem, antara lain, tanah

longsor, tercemarnya air sungai, dan penebangan liar di hutan. Keadaan

ini dapat mengakibatkan matinya tumbuhan dan hewan-hewan yang

hidup di dalamnya. Selain itu, juga dapat merusak habitat dan struktur

tanah serta perubahan suhu yang disebabkan berkurangnya tumbuhan

hijau.

h. Tingkat Bioma

Ekosistem-ekosistem tersebut akan membentuk bioma. Menurut

garis lintang, kita mengenal 6 macam bioma, mulai dari khatulistiwa

sampai kutub, yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan gugur, hutan

hujan tropis, taiga, dan bioma tundra. Pemberian nama bioma didasarkan

pada jenis tumbuhan yang dominan. Misalnya bioma padang rumput

didominasi oleh tumbuhan rumput dan hewan mamalia besar, seperti

herbivor dan karnivor. Bagaimana ciri khas bioma gurun?

3. Manfaat Biologi bagi Kehidupan Manusia

Telah disebutkan di awal bab ini bahwa kemajuan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan berbagai macam manfaat

bagi kehidupan manusia. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus

menyadari bahwa kita harus menggunakan ilmu secara benar untuk

kebaikan semua makhluk yang ada dan untuk kelestarian bumi. Demikian

pula halnya dengan mempelajari biologi yang sangat bermanfaat bagi

hidup dan kehidupan.

Hasil kemajuan dari bidang biologi sering disebut dengan

bioteknologi. Bioteknologi di bidang ilmu kedokteran, misalnya,

ditemukannya berbagai penyakit dan cara menyembuhkannya. Manfaat

biologi di bidang kesehatan, misalnya, untuk mengatasi permasalahan

suami istri yang tidak mendapatkan keturunan dikarenakan gangguan

saat fertilisasi internal. Solusinya adalah dengan bayi tabung. Bayi tabung

merupakan hasil bioteknologi, yaitu mempertemukan sperma dan ovum

secara invitro (dalam tabung), kemudian ditanam dalam rahim. Biologi

selalu bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain untuk mengatasi segala

permasalahan manusia.

Dengan kemajuan bioteknologi di bidang pertanian, permasalahan

yang sering muncul seperti gagal panen, akan berkurang. Kegagalan

P:30

Kerja Ilmiah 21

panen sering kali disebabkan oleh bibit yang tidak baik sehingga mudah

diserang penyakit atau ketergantungan terhadap air sangat tinggi.

Dengan penerapan ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang

pewarisan sifat (genetika), diupayakan dengan penyilangan (bastar),

diharapkan keturunan yang dihasilkan benar-benar unggul. Selain itu,

dengan prinsip-prinsip fisiologi tumbuhan, petani banyak mengetahui jenis

pupuk yang baik pada berbagai jenis tanaman. Saat ini budi daya tanaman

dapat mengembangkan teknik menyambung pada beberapa tanaman

bunga untuk mendapatkan jenis baru. Pengetahuan biologi menyadarkan

kita tentang adanya berbagai makhluk ciptahan Tuhan Yang Maha Esa

yang tak ternilai harganya. Hal ini dapat membuat kita sadar akan

kelestarian lingkungan dan diharapkan kita selalu dapat hidup

berdampingan secara damai dengan alam.

Namun, dengan pengetahuan biologi, sifat manusia yang serakah

dapat mengganggu kelestarian alam, misalnya, penebangan liar,

penggunaan pestisida yang berlebihan, dan penggunaan senjata biologi

yang menyebabkan manusia terkena penyakit yang mematikan.

Semuanya itu termasuk bahaya mempelajari biologi. Oleh karena itu,

dalam mempelajari sesuatu, termasuk biologi, mesti selalu dilandasi

dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Latihan

1. Apakah yang disebut dengan ruang lingkup biologi?

2. Sebutkan hal-hal yang termasuk dalam ruang lingkup biologi!

3. Sebutkan beberapa ilmu yang merupakan cabang biologi!

4. Bandingkan antara zoologi dan botani!

5. Apakah yang disebut dengan ilmu mikologi?

Tugas

1. Untuk lebih mengenal tentang manfaat biologi di bidang industri,

pergilah ke toko atau pasar. Identifikasilah produk-produk yang

dijual yang merupakan hasil kerja mikroorganisme! Carilah informasi

tentang proses pembuatannya!

2. Buatlah suatu kesimpulan yang menyebutkan manfaat biologi bagi

manusia!

F. Mikroskop, Bagian-Bagian Mikroskop, dan Cara Menggunakan

Mikroskop

Dalam mempelajari biologi, mikroskop menjadi alat yang sangat

dibutuhkan, terutama untuk pengamatan dan penelitian. Marilah kita

pelajari dengan saksama penjelasan tentang mikroskop berikut ini.

1. Mikroskop

Apakah yang kalian ketahui tentang mikroskop? Pernahkah kalian

mengamati jasad renik atau mikroorganisme dengan menggunakan

mikroskop? Pernahkah kalian mengamati jaringan akar atau jaringan

tumbuhan dengan menggunakan mikroskop?

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa

lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik,

mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran

P:31

22 Biologi Kelas X

memasang lensa okuler memasang makrometer memutar lensa objektif mengatur kondensor

memutar cermin ke arah

sumber cahaya

meletakkan preparat di

atas meja benda

posisi lensa objektif tepat

di atas preparat

memutar makrometer

lensa okuler

tubus okuler

lengan mikroskop

penjepit

makrometer

mikrometer

kondensor

penyangga

kaki

mikroskop

cermin

diagfragma

meja

benda

lensa

objektif

pemutar lensa

a

c

d

b

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Jadi, jika

kalian ingin mengamati tumbuhan atau hewan bersel satu (bakteri atau

virus), kalian dapat mengamatinya dengan mikroskop.

Mikroskop terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing

mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya, marilah kita

pelajari lebih jauh tentang bagian-bagian mikroskop dan cara

menggunakannya.

2. Bagian-Bagian Mikroskop

Gambar 1.3 Bagian-bagian mikroskop dan cara menggunakannya

(Sumber: Koleksi pribadi)

1) Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang

berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang

tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.

2) Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk

memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa

objektif berada pada kedudukan yang sesuai.

3) Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang

berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.

Perbesaran yang tersedia adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.

4) Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler,

revolver, dan lensa objektif.

5) Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi

untuk menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah

kondensor.

6) Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak

sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan

membuka.

7) Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya

pada preparat yang kita amati.

8) Dasar atau kaki yang bentuknya menyerupai tapal kuda.

9) Tiang atau penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan

mikroskop.

10) Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.

11) Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan

preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja

ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor.

12) Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar

tidak bergeser-geser.

P:32

Kerja Ilmiah 23

13) Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan

lensa naik-turun dengan cepat.

14) Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan

lensa naik-turun secara perlahan-lahan.

Latihan

1. Benda-benda apa sajakah yang dapat diamati dengan mikroskop?

2. Bedakan antara diafragma dan kondensor!

3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop yang bersifat statip!

4. Bandingkan fungsi lensa okuler dan lensa objektif!

Tugas

Gambarlah bagian-bagian mikroskop dan sebutkan fungsinya!

3. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Mengamati Mikroorganisme

1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan

lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja

pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu,

bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah

dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.

2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver

sehingga diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang

searah dengan lensa okuler dan tubus okuler.

3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat

melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa

bayangan benda lain.

4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu

jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam

kondensor menembus kaca benda.

5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.

a. Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan

lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan

bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan

cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif

juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca

preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang

lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai

diperoleh gambaran preparat yang jelas.

b. Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan

lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat

dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan

menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan

kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek),

kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan

lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup

preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa

objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.

6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif

dengan menggunakan xylol.

P:33

24 Biologi Kelas X

Latihan

1. Bagaimanakah cara mengukur perbesaran dalam menggunakan

mikroskop?

2. Apa yang disebut dengan perbesaran lemah?

3. Bagaimanakah cara membuat perbesaran kuat?

4. Bagaimanakah urutan cara menggunakan mikroskop cahaya?

5. Bagaimanakah cara menggunakan perbesaran lemah?

Tugas

1. Siapkan suatu preparat, lalu carilah fokus benda, misalnya nyamuk,

yang akan kalian amati di bawah mikroskop, dimulai dengan

perbesaran lemah ke perbesaran kuat!

2. Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari 3–4 orang, lalu cobalah

kalian lakukan suatu eksperimen tentang suatu permasalahan yang

ada di sekitar tempat tinggalmu, baik itu tentang suatu wabah

penyakit, serangan hama, maupun masalah kekeringan. Buatlah

perencanaan penelitian, perumusan tujuan penelitian, identifikasi

masalah dan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, penetapan

variabel, serta pemilihan instrumen untuk memperoleh data.

Lakukan penelitian tentang masalah tersebut. Setelah itu, buatlah

laporan, kemudian hasilnya kalian presentasikan dan diskusikan

dengan teman-teman dari kelompok lain di kelasmu!

Rangkuman

1. Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode

ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam

mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat

cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran.

2. Dalam kerja ilmiah atau penelitian ilmiah terdapat unsur-unsur

penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain,

merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu bersikap ilmiah.

3. Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk

penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan

merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis,

menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen (alat) untuk

memperoleh data.

4. Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa faktor,

yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain, pengulangan, dan

pengukuran.

5. Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk jurnal, buku,

majalah, atau seminar.

6. Setiap peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan

fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan

dan mengajukan argumentasi, mengembangkan keingintahuan;

kepedulian terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis;

berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung

jawab terhadap usulannya, bekerja sama, serta jujur terhadap fakta

dan tekun.

P:34

Kerja Ilmiah 25

7. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa

pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, atau

mikroorganisme atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Istilah Penting

Bioma Ekosistem

Eksperimen Gen

Hipotesis Objektif

Ruang lingkup Biologi Sampel

Spesies Ulangan

Variabel

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi kerja ilmiah, apakah kalian tidak

menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai

tentang:

a. deskripsi objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat

molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem,

dan bioma;

b. identifikasi cabang-cabang biologi menurut objeknya,

fenomena dan persoalan yang dikaji;

c. analisis manfaat biologi bagi manusia dan lingkungannya?

2. Dari materi kerja ilmiah, bagian mana yang paling kalian sukai?

Mengapa?

penelitian ilmiah ruang lingkup biologi

hipotesis organisasi kehidupan

objek biologi

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Penemuan tentang spesies baru di dalam ilmu kedokteran termasuk

dalam ….

a. penelitian dasar c. penelitian deskriptif

b. penelitian terapan d. penelitian sejarah

2. Penelitian pencemaran merkuri di Teluk Bayat termasuk dalam ….

a. penelitian dasar c. penelitian deskriptif

b. penelitian terapan d. penelitian sejarah

3. Seorang anak bercerita tentang adanya hantu pocong di dekat

jembatan yang rusak. Cerita anak itu tidak termasuk cerita sains

karena pengalaman tersebut bukan merupakan pengalaman ....

a. empiris c. objektif

b. psikologis d. supranatural

Uji Kompetensi

Kata Kunci

P:35

26 Biologi Kelas X

4. Tidak semua orang mendeskripsikan suatu objek dengan cara yang

sama, misalnya, seorang anak berkata bahwa buah durian itu besar,

sedangkan ibunya berpendapat bahwa buah durian itu kecil. Dalam

ilmu biologi, untuk mendeskripsikan benda, tidak dengan jalan

seperti itu. Biologi akan mendeskripsikan buah durian tadi dengan

ukuran berat, misalnya 1 kg. Hal ini merupakan fakta biologi. Berarti

fakta dapat didefinisikan sebagai ….

a. informasi yang diperoleh dari pendidikan

b. informasi yang diperoleh dari standar baku internasional

c. merupakan sesuatu yang tidak dapat berubah

d. merupakan sesuatu yang terlihat nyata

5. Bagian dari mikroskop yang dapat membuka dan menutup yang

berfungsi mengatur banyaknya cahaya ke mikroskop adalah ....

a. diafragma c. cermin

b. kondensor d. revolver

6. Untuk memusatkan sinar yang menerangi preparat merupakan

fungsi dari ....

a. diafragma c. cermin

b. kondensor d. revolver

7. Jika lensa okuler menggunakan perbesaran 10× dan perbesaran

lensa objektif 40×, benda diamati dengan perbesaran ....

a. 10× c. 400×

b. 40× d. 200×

8. Pengomunikasian hasil penelitian tidak dapat dilakukan melalui ….

a. jurnal c. buku

b. seminar d. pertunjukan

9. Penelitian yang biasa digunakan dalam bidang IPA adalah penelitian

....

a. eksperimen c. ex-postfakto

b. survei d. semi-eksperimen

10. Pada usia 4 hari, berat buah semangka adalah 5 kg. Pada usia 10

hari, beratnya 15 kg. Penafsiran dari perkembangan data tersebut

adalah ....

a. pada usia 15 hari tercapai berat tertinggi

b. setelah usia 5 hari, berat buah terus bertambah dengan ratarata pertambahan 2 kg/hari

c. semakin bertambah usia, berat buah semakin bertambah pula

d. energi dapat tertimbun dalam bentuk jaringan tubuh

11. Variabel yang memengaruhi variabel yang lain disebut dengan

variabel ....

a. terikat c. bebas

b. setengah terikat d. setengah bebas

12. Dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada

perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....

a. hipotesis nol c. hipotesis benar

b. hipotesis salah d. hipotesis alternatif

13. Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan,

atau tidak ada perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....

a. hipotesis nol c. hipotesis benar

b. hipotesis salah d. hipotesis alternatif

14. Studi kepustakaan yang dapat digunakan oleh penelitian adalah ....

a. jurnal penelitian c. internet

b. jiplakan buku lain d. majalah

P:36

Kerja Ilmiah 27

15. Suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya disebut ....

a. eksperimen c. fakta

b. uji coba d. opini

16. Setelah tanaman diberi tambahan pupuk urea, rata-rata

pertumbuhan tinggi tanaman menjadi 1 cm per hari. Dari kegiatan

ini, yang termasuk variabel terikat adalah ....

a. variasi dosis urea

b. penyuluh

c. induk tanaman

d. rata-rata pertambahan tinggi tanaman

17. Alat untuk meneteskan air pada preparat disebut ....

a. pipet c. pinset

b. sedotan d. sendok

18. Setelah dipakai, lensa objektif dibersihkan dengan ....

a. alkohol c. aquades

b. xylol d. kapas

19. Di bawah ini yang bukan merupakan sikap ilmiah yang harus dimiliki

oleh seorang peneliti adalah ....

a. berdasar fakta

b. jujur

c. mempertahankan opini

d. bertanggung jawab pada usulannya

20. Seorang siswa akan meneliti pengaruh sinar matahari terhadap

pertumbuhan anak ayam. Dari kegiatan ini, yang tergolong variabel

bebas adalah ....

a. intensitas sinar matahari c. anak ayam

b. pertumbuhan anak ayam d. pengaruh

II. Pilihlah! Pilihlah!

A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar

B. Jika (1) dan (3) yang benar

C. Jika (2) dan (4) yang benar

D. Jika (4) saja yang benar

E. Jika semuanya salah

1. Di bawah ini yang merupakan cabang ilmu biologi adalah ....

(1) sitologi (3) zoologi

(2) genetika (4) geokimia

2. Ruang lingkup biologi terdiri dari beberapa hal, yaitu ....

(1) molekul (3) biosfer

(2) zat (4) udara

3. Komunitas terjadi di antara ....

(1) organ (3) makhluk hidup

(2) ekosistem (4) populasi

4. Cabang geografi yang mempelajari jaringan hewan adalah ....

(1) genetika (3) botani

(2) zoologi (4) histologi

5. Alam sebagai objek biologi mempunyai aspek yang sangat luas.

Yang tidak termasuk dalam aspek tersebut adalah ....

(1) aspek fisik (3) aspek ekonomi

(2) aspek biologis (4) aspek sosiologi

P:37

28 Biologi Kelas X

6. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan dan burung

adalah ....

(1) zoologi (3) ornitologi

(2) histologi (4) morfologi

7. Aspek tinjauan terdiri dari ....

(1) aspek ekonomi (3) aspek penelitian

(2) aspek tujuan (4) aspek metode

8. Di bawah ini yang bukan merupakan cara untuk mengomunikasikan

hasil penelitian adalah ....

(1) jurnal penelitian (3) seminar

(2) majalah (4) pertunjukan

9. Seseorang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh pupuk urea

terhadap morfologi tanaman kacang tanah. Yang merupakan variabel

bebasnya adalah ....

(1) pengaruhnya (3) kacang tanah

(2) morfologi tanaman (4) pupuk urea

10. Berapa umur tanaman? Berapa hari sinar ultraviolet diberikan?

Kedua pertanyaan di atas terjadi pada tahap ....

(1) pengendalian faktor lain (3) pengulangan

(2) pengukuran (4) perlakuan

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan bagian-bagian mikroskop!

2. Sebutkan tahap-tahap dalam perencanaan penelitian ilmiah!

3. Bagaimanakah cara mengidentifikasi dan merumuskan suatu

masalah?

4. Jika terdapat sebuah judul penelitian ”Pengaruh Cahaya Matahari

terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Kacang Tanah”, manakah

yang disebut variabel terikat, variabel bebas, dan objek dari

penelitian tersebut!

5. Apa sajakah yang merupakan tujuan dari penelitian!

IV. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan jawaban setuju

(S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu! (S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu!

No. Pernyataan Pernyataan Alasan

S TS

1. Bersikap ilmiah hanyalah dimiliki oleh

seorang peneliti.

2. Opini harus selalu dipertahankan oleh

seorang peneliti .

3. Selain berpikir ilmiah kita juga harus

mempertimbangkan nilai-nilai

kemanusiaan.

4. Kerja sama dan saling membantu dalam

satu kelompok penelitian dapat

membantu keberhasilan penelitian.

5. Hasi-hasil penelitian merupakan aset

negara yang dapat digunakan untuk

mendukung kemajuan suatu negara.

P:38

29

Klasifikasi

Makhluk Hidup

Membuat Sendiri Kunci

Determinasi Sederhana

Bab 2

Klasifikasi

Makhluk Hidup

Tujuan dan Manfaat

Klasifikasi

Tata Nama

Binomial

Klasifikasi

Makhluk Hidup

Proses Klasifikasi

dan Hasil Klasifikasi

Mengidentifikasi Tumbuhan

dan Hewan dengan Kunci

Determinasi

Macam-Macam

Sistem Klasifikasi

1. Sistem Dua Kingdom

2. Sistem Tiga Kingdom

3. Sistem Empat Kingdom

4. Sistem Lima Kingdom

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang klasifikasi makhluk hidup.

Tujuan

Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup

Meliputi

Yaitu

P:39

30 Biologi Kelas X

Perhatikan Gambar 2.1. Gambar tersebut menunjukkan berbagai

kelompok makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu seperti

bakteri sampai pada makhluk hidup tingkat tinggi. Tuhan menciptakan

makhluk hidup di muka bumi ini dalam bentuk yang beraneka ragam.

Masing-masing mempunyai ciri tersendiri yang membedakannya antara

satu dengan yang lain. Coba kalian perhatikan, adakah makhluk ciptaan

Tuhan yang sama persis tanpa adanya sedikit pun perbedaan antara

yang satu dengan yang lainnya?

Begitu beragamnya makhluk hidup ciptaan Tuhan tersebut sehingga

perlu adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Seiring

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli biologi

kemudian menemukan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup

tersebut berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya yang kemudian

dikenal dengan klasifikasi.

Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson

melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman.

Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson

tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian

pula sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang

berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.

Coba kalian bayangkan jika makhluk hidup di alam ini tidak

diklasifikasikan. Apakah kalian dapat membedakan kelompok hewan

dan tumbuhan dengan mudah?

Bagaimana caranya jika kalian ingin mengelompokkan hewan dan

tumbuhan yang ada di sekitar kalian? Dari mana memulainya? Semua

akan kita pelajari dalam bab ini.

A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Perhatikan Gambar 2.2! Gambar tersebut menunjukkan suasana

di dalam perpustakaan dengan buku-buku yang tertata rapi sesuai dengan

nomor dan kelompok bidangnya.

Pernahkah kalian berkunjung ke perpustakaan? Bagaimana cara

kalian mencari buku yang kalian butuhkan? Apakah buku-buku tersebut

telah bernomor dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan isi

bukunya? Sulitkah kalian menemukan buku yang kalian cari? Mengapa

buku-buku tersebut diberi nomor dan disusun sesuai dengan

kelompoknya?

Pemberian nomor dan pengelompokan buku-buku sesuai dengan

bidangnya tersebut bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam

mencari buku yang dibutuhkan. Misalnya, kalian ingin mencari buku

biologi maka kalian dapat menemukannya di rak bagian ”IPA”.

Bagaimana jika buku-buku tersebut tidak diberi nomor dan belum

dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidangnya? Kalian pasti

kesulitan untuk menemukan buku yang kalian butuhkan tersebut.

Seperti halnya buku di dalam perpustakaan tadi. Perbedaan dan

persamaan ciri-ciri makhluk hidup menimbulkan adanya keanekaragaman

makhluk hidup. Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman

bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan tingkah

laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak

keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk

mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup

atau klasifikasi makhluk hidup.

Gambar 2.1 Berbagai jenis

makhluk hidup (Sumber: Majalah

Trubus, Januari – Agustus 1997,

Maret –Mei 2006, Agrobisnis,

April – Mei)

Gambar 2.2 Perpustakaan

sekolah

(Sumber: Koleksi pribadi)

P:40

Klasifikasi Makhluk Hidup 31

Dapat dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk

menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat

membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu

banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.

Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk

hidup dan hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah

diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.

Setelah kalian mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi, kalian

pasti akan bertanya bagaimana proses pengklasifikasiannya? Apa pula

yang menjadi dasar klasifikasinya?

Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?

2. Mengapa perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup?

3. Apa yang menjadi dasar klasifikasi makhluk hidup?

4. Sebutkan tujuan klasifikasi makhluk hidup!

5. Sebutkan manfaat klasifikasi makhluk hidup!

Tugas

Datalah semua benda yang ada di sekitar tempat tinggalmu, lalu

kelompokkan atas benda hidup dan benda tak hidup! Serahkan hasil

kerja kalian kepada guru untuk didiskusikan di kelas!

B. Proses Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan

ke dalam golongan-golongan tertentu. Golongan-golongan ini disusun

secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari

yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu

yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke

dalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik.

Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu

taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan

jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari

persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra

berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.

Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri

dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan

cara demikian dapat dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok

makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.

Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya

(posisinya) sesuai dengan tingkatannya.

Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.

Itulah sebabnya taksonomi disebut pula sistematik.

Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup?

Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi

makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas. Metode

yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup

dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau

ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.

P:41

32 Biologi Kelas X

Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode

rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas

dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem

sebagai berikut.

1. Sistem praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri

yang berguna. Misalnya, persamaan ciri dapat dimakan atau tidak,

dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau

tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini

antara lain St. Augustine (abad ke-4 SM). St. Augustine

2. Sistem artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup

berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri,

misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut

sistem ini, di antaranya, Aristoteles Aristoteles dan Aristoteles Theophratus Theophratus (370 SM). Theophratus

Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan, yaitu

hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi

tiga kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat

air, darat, dan udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan

dikelompokkan menjadi tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan

semak. Aristoteles juga mengelompokkan hewan atas dasar warna

darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak

berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000

jenis makhluk hidup dan struktur dalamnya.

3. Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup

berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi)

dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di

antaranya, Carolus Linnaeus Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat Carolus Linnaeus

bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang

berbeda. Oleh karena itu, jika sejumlah makhluk hidup memiliki

sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama

spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis

tanaman dan 4.000 jenis hewan.

4. Sistem modern, yaitu sistem mengklasifikasikan makhluk hidup pada

taksonomi modern berdasarkan pendapat Linnaeus Linnaeus, tetapi lebih Linnaeus

dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. persamaan struktur tubuh dapat diketahui secara eksternal

dan internal;

b. menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan

rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi

Gambar 2.3 Beberapa tumbuhan

memiliki persamaan ciri, yaitu

dapat dimakan. Pada sistem

praktis, persamaan ini dapat

digunakan sebagai salah satu

dasar klasifikasi.

(Sumber: Majalah Trubus,

Maret – Mei 2006)

Gambar 2.4 Berbagai hewan bertulang belakang, seperti (a) burung unta, (b)

ikan, (c) ular, (d) kambing, (e) sapi, dan (f) kuda mempunyai kesamaan ciri

morfologi. Pada sistem natural, persamaan ciri morfologi dapat dijadikan dasar

klasifikasi. (Sumber: Majalah Trubus, Maret – Mei 2006)

(a) (b)

(c)

(d)

(e)

(f)

P:42

Klasifikasi Makhluk Hidup 33

setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa

hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan

bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;

c. berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk

melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen

menunjukkan adanya kekerabatan.

Setelah mengetahui berbagai macam metode dan dasar dari

klasifikasi makhluk hidup, agar lebih jelas, akan kita ulang sedikit tentang

langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk

hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau

spesiesnya;

2. setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompokkelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.

a. Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan

untuk membentuk takson genus. Genus memiliki kesamaan

ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.

b. Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan

untuk membentuk takson famili.

c. Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk

membentuk takson ordo.

d. Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.

e. Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk

membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk

tumbuhan).

Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan

klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar

hingga terkecil adalah sebagai berikut:

1. kingdom (kerajaan); 5. famili (suku);

2. divisio atau filum; 6. genus (marga);

3. kelas; 7. spesies (jenis).

4. ordo (bangsa);

Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan

terdapat sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan

subspesies. Demikian pula di bawah kelompok spesies masih

ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terdapat strain.

Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan

makhluk hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah

hubungan kekerabatannya semakin dekat.

Tabel 2.1 Klasifikasi Beberapa Makhluk Hidup Tabel 2.1

Tingkatan Anjing Belalang Manusia Pisang

Kingdom Hewan Hewan Hewan Tumbuhan

Divisio atau filum Chordata Arthropoda Chordata Spermatophyta

Subfilum Vertebrata Invertebrata Vertebrata Angiospermae

Kelas Mamalia Insecta Mamalia Dicotyledonae

Ordo Carnivora Orthoptera Primata Malvales

Famili Canidae Locustidae Hominidae Malvaceae

Genus Canis Schistocerca Homo Musa

Spesies Canis familiaris Schistocerca americana Homo sapiens Musa paradisiaca

(a) Anjing

( b) Kucing

Gambar 2.5 Ordo karnivor

(Sumber: Jendela Iptek, 2006)

P:43

34 Biologi Kelas X

Latihan

1. Bandingkan klasifikasi anjing dan manusia! Apa yang dapat kamu

temukan? Beri alasan atas jawabanmu!

2. Bandingkan klasifikasi anjing dan manusia dengan belalang! Apa

yang dapat kamu temukan? Mengapa belalang diletakkan dalam

filum yang berbeda? Beri alasan atas jawabanmu!

3. Bandingkanlah klasifikasi anjing, manusia, belalang, dan pisang!

Mengapa pisang diletakkan pada kingdom tumbuhan? Beri alasan

atas jawabanmu!

4. Bandingkan urutan tata nama hewan dan tumbuhan dalam suatu

tabel perbandingan! Apakah ada perbedaan?

5. Mengapa urutan tata nama tidak boleh dibolak-balik?

Kegiatan 2.1

Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan

perbedaan yang dimiliki oleh makhluk hidup.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tanaman cabai, 6. lumut kerak,

2. tanaman jagung, 7. lumut hati,

3. tanaman terung, 8. tanaman kacang tanah,

4. tanaman kacang kedelai, 9. tanaman padi, dan

5. tanaman paku ekor kuda, 10. kaca pembesar.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Lakukan pengamatan pada tiap-tiap tanaman!

2. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini!

3. Diskusikan dan buatlah kesimpulannya!

Ciri-ciri Ciri-ciri Paku Kacang Padi Lumut Lumut No. Tumbuhan Cabai Jagung Terung Kedelai Kedelai Ekor Tanah Hati Kerak

Kuda

1. Perakaran

2. Bentuk daun

Susunan daun

3. Berbatang

Tak berbatang

4. Berbunga

Tak berbunga

5. Berbiji

Tak berbiji

6. Monokotil

Dikotil

P:44

Klasifikasi Makhluk Hidup 35

C. Tata Nama Binomial

Nama yang diberikan kepada kelompok individu hewan atau

tumbuhan sering berbeda meskipun individu yang dimaksud sama. Setiap

daerah memberi nama yang berlainan, misalnya, nama Latin tanaman

terung adalah Solanum acubatissimum. Nama yang diberikan penduduk

bermacam-macam. Ada yang menyebutnya terung perat, terung kapal,

terung piat (semang), dan terung tenang. Mungkin di negara lain terung

tersebut mempunyai nama lain lagi. Begitu pula buah mangga. Ada yang

menyebutnya buah pelem dan ada yang menyebutnya buah pauh. Nama

yang bermacam-macam untuk kelompok individu yang sama tersebut

jelas membingungkan.

Untuk mengatasi pemberian nama yang bermacam-macam,

Carolus Linnaeus Carolus Linnaeus, seorang ah Carolus Linnaeus li biologi berkebangsaan Swedia, dalam

bukunya Species Plantarum (1753) dan Systema Nature (1758),

mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu.

Carolus Linnaeus yang memiliki nama asli Carl von Linne dikenal sebagai

Bapak Taksonomi Modern.

Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus

disebut Sistem Binomial Nomenklatur dan bahasa yang digunakan Sistem Binomial Nomenklatur

adalah bahasa Latin. Dengan demikian, untuk suatu macam makhluk

hidup hanya digunakan satu nama bagi seluruh dunia ilmu pengetahuan.

Dengan adanya kesatuan nama ini, orang tidak akan keliru dengan

makhluk hidup yang dimaksud meskipun di tiap negara atau daerah

memiliki nama sendiri.

Sistem binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama

hewan atau tumbuhan secara sah dan benar berdasar kode internasional.

Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan

dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial

nomenklatur) dengan aturan-aturan sebagai berikut.

Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan

marga (genus) yang diawali dengan huruf besar dan kata kedua

menunjukkan tingkatan jenis (spesies) yang diawali dengan huruf kecil.

Contohnya: Gnetum gnemon

Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus

digarisbawahi, tetapi jika tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus

dicetak miring. Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.

Beberapa contoh penulisan nama ilmiah tumbuhan dan hewan dapat

kalian lihat pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Contoh Nama Ilmiah Tumbuhan dan Hewan Tabel 2.1

No. Nama Indonesia Nama Ilmiah

1. Melinjo Gnetum gnemon

2. Kelapa sawit Elaeis guineesis

3. Padi Oryza sativa

4. Jagung Zea mays

5. Ketela pohon Manihot utilissima

6. Cacing tanah Lumbricus terestris

7. Penyu Chelonia mydas

8. Komodo Varanus komodoensis

Jika memiliki subspesies, nama tersebut ditambahkan pada kata

ketiga. Jadi, pada subspesies terdiri atas tiga kata. Sistem penamaan

yang terdiri atas tiga suku kata disebut Trinomial, contohnya, Passer

Gambar 2.6 Carolus

Linnaeus (Sumber: Encarta

Encyclopedia, 2005))

P:45

36 Biologi Kelas X

domesticus domesticus (burung gereja) dan Felis maniculata domesticus

(kucing jinak).

Untuk kelompok yang tingkatan klasifikasinya lebih tinggi lagi,

aturan penamaannya adalah sebagai berikut.

a. Pada hewan

Nama famili berasal dari nama genus ditambah idae.

Contoh: Ranidae berasal dari Rana (katak).

Nama subfamili berasal dari nama genus, ditambah inae.

Contoh: Fasciolinae berasal dari Fasciola (cacing pita).

b. Pada tumbuhan

Nama famili diberi akhiran aceae atau ae.

Contoh: Ranunculaceae berasal dari Ranunculus.

Leguminoceae berasal dari Leguminose.

Nama ordo diberi akhiran ales.

Contoh: Filiales (paku-pakuan).

Nama divisio diberi akhiran phyta.

Contoh: Spermatophyta.

Tabel 2.2 Klasifikasi Beberapa Tumbuhan Tabel 2.2

Tingkatan Kacang Hijau Kacang Buncis Putri Malu

Kingdom Plantae (tumbuhan) Plantae (tumbuhan) Plantae (tumbuhan)

Divisio Spermatophyta Spermatophyta Spermatophyta

Kelas Angiospermae Angiospermae Angiospermae

Ordo Leguminoceae Leguminoceae Leguminoceae

Famili Papilionaceae Papilionaceae Mimosaceae

Genus Phaseolus Phaseolus Mimosa

Spesies Radiatus (Phaseolus radiatus) Vulgaris (Phaseolus vulgaris) Pudica L. (Mimosa pudica L.)

Latihan

1. Siapa yang mendapat julukan ”Bapak Taksonomi”? Bagaimana

sistem tata nama yang ditemukan oleh beliau?

2. Apa yang dimaksud dengan ”nama spesifik”?

3. Bagaimanakah penulisan nama ilmiah jika terdapat tambahan

subspesies?

4. Mengapa penulisan nama ilmiah tidak boleh terbalik?

5. Berdasarkan apakah tata cara pemberian nama makhluk hidup?

6. Sebutkan aturan dalam tata cara pemberian nama makhluk hidup!

7. Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa. Dari nama ilmiah tersebut,

manakah yang menunjukkan genus dan manakah yang menunjukkan spesies?

8. Sebutkan lima contoh nama ilmiah hewan dan tumbuhan!

Kegiatan 2.2

Pengelompokan Makhluk Hidup

Tujuan: Tujuan:

Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan sifat atau

kedekatan hubungan kekerabatannya.

P:46

Klasifikasi Makhluk Hidup 37

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. lumut, 6. buncis,

2. suplir, 7. rumput teki,

3. paku ekor kuda, 8. salak,

4. padi, 9. avokado,

5. jagung, 10. jamur,

11. kacang tanah, 17. lumut kerak,

12. cabai, 18. pakis haji,

13. melinjo, 19. rambutan,

14. terung, 20. jambu biji,

15. tomat, 21. pinus, dan

16. mangga, 22. ketela pohon.

Diskusikan dengan teman kelompok! Diskusikan dengan teman kelompok!

1. Dari kegiatan di atas, manakah yang merupakan tumbuhan

berpembuluh dan manakah yang tidak berpembuluh?

2. Tumbuhan mana sajakah yang dapat membuat makanan sendiri?

3. Tumbuhan apa saja yang termasuk tumbuhan monokotil?

4. Tumbuhan apa saja yang termasuk tumbuhan dikotil?

D. Macam-Macam Sistem Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan

(filogenik) dapat mengalami beberapa perkembangan. Klasifikasi ini

digunakan dan diakui secara internasional. Dalam sejarah telah dilakukan beberapa kali perubahan sistem klasifikasi yang oleh ahli taksonomi

disesuaikan dengan penemuan-penemuan baru sebagai berikut.

1. Sistem Dua Kingdom

Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani

yang bernama Aristoteles Aristoteles. Dua king Aristoteles dom yang dimaksud oleh

Aristoteles adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Plantae (Tumbuhan) Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri,

ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu

melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.

b . Kingdom Animalia (Hewan) Kingdom Animalia (Hewan)

Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,

Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan

ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak

bebas.

2. Sistem Tiga Kingdom

Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel Ernst Haekel

mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.

a . Kingdom Monera

Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom

monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat

uniseluler atau multiseluler.

Gambar 2.8

Anabaena sp. merupakan salah

satu bagian dari kingdom

monera. (Sumber:

http://www.iloveblue.com)

Gambar 2.7 Kingdom tumbuhan

(Sumber: Majalah Trubus, Juli

1993)

P:47

38 Biologi Kelas X

b . Kingdom Plantae (Tumbuhan) Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan

lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

c . Kingdom Animalia (Hewan) Kingdom Animalia (Hewan)

Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata,

Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

3. Sistem Empat Kingdom

Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker Robert Whittaker pada Robert Whittaker

tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat

ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran

(prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru. Ada makhluk

hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur,

ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom

tersebut adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Monera

Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak

memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.

b . Kingdom Fungi Kingdom Fungi

Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi).

c . Kingdom Plantae

Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang

biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.

d . Kingdom Animalia

Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa,

Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan

Chordata.

4. Sistem Lima Kingdom

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H.

Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk Whittaker

hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut

juga klasifikasi lima kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi

perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini

disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara

lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.

a . Kingdom Monera

Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki

membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan

golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini

berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk

hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria

dan Eubacteria.

Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti

sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam.

Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam.

Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau,

bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.

P:48

Klasifikasi Makhluk Hidup 39

b . Kingdom Protista

Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran,

uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak

membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom

Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa,

Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta,

Myxomycota, dan Oomycota.

c . Kingdom Fungi Kingdom Fungi

Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan

Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil,

eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya

bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi

adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota.

d . Kingdom Plantae

Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri

eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk

jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun

dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami

pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu

Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan

Spermatophyta (tumbuhan berbiji).

e . Kingdom Animalia

Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel

eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan

tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom

Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata,

Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida,

Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang

lima kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup.

5. Sistem Enam Kingdom

Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae,

dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena

tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein.

Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem

klasifikasi lima kingdom. Lebih jauh tentang lima kingdom ini akan kita

bahas lebih jauh dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.

E. Mengidentifikasi Tumbuhan dan Hewan dengan Kunci Determinasi

Sederhana

Identifikasi merupakan kegiatan dasar dalam taksonomi. Identifikasi

mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, identifikasi

adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua makhluk

hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru

kemudian memberi nama.

Identifikasi terhadap makhluk hidup yang sudah dikenal pada

umumnya dapat dilakukan langsung oleh otak kita. Misalnya, jika kalian

melihat seekor harimau, kalian akan menyebut bahwa itu adalah harimau

meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri harimau

Gambar 2.9 (a) Monera, (b)

Protista, (c) Jamur, (d) Plantae,

(e) Animalia (Sumber:

http://www.iloveblue.com)

(d)

(a)

(b)

(c)

(e)

P:49

40 Biologi Kelas X

karena kalian menyebut nama harimau tentu kalian melakukan proses

identifikasi di dalam otak kalian. Identifikasi yang kalian lakukan adalah

membandingkan ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan (yaitu harimau)

dengan ciri-ciri harimau yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri

hewan yang dilihat tersebut sama dengan ciri-ciri harimau yang ada di

otak kalian, baru kalian memberi nama untuk hewan yang baru saja

kalian lihat tersebut harimau.

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita

memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen

(awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah

diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut

juga kunci determinasi.

Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh

Carolus Linnaeus Carolus Linnaeus. Na Carolus Linnaeus mun, sebenarnya Lammarck Lammarck (1778) juga pernah Lammarck

menggunakan kunci modern untuk identifikasi.

Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan

ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci

tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan)

sehingga disebut kunci dikotomis. Cara menggunakan kunci determinasi

antara lain sebagai berikut.

1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu

nomor 1a.

2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang

terdapat pada makhluk hidup yang diamati.

3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup

yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya

dengan nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai,

beralihlah ke pernyataan 1b.

4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan

ciri yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya.

Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor

yang tertulis di belakang setiap pernyataan pada kunci.

5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan

makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai

contoh, kunci determinasi memuat pilihan:

a. tumbuhan berupa herba, atau

b. tumbuhan berkayu.

Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b

gugur.

6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan

divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.

Pada umumnya, buku penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan ”kunci determinasi”?

2. Jelaskan cara menggunakan kunci determinasi itu!

3. Jelaskan perbedaan kunci determinasi dan kunci dikotomi!

4. Bagaimana cara mengidentifikasi makhluk hidup yang baru dikenal?

Jelaskan!

5. Berilah contoh kunci determinasi sederhana!

P:50

Klasifikasi Makhluk Hidup 41

Tugas

Buatlah kunci determinasi pada hewan di sekitar tempat tinggal

kalian, kemudian diskusikanlah hasilnya dengan teman-teman sekelasmu!

Untuk melatih kalian dalam melakukan identifikasi tumbuhan dan

hewan, lakukanlah kegiatan berikut ini!

Kegiatan 2.3

Penggunaan Kunci Determinasi Penggunaan Kunci Determinasi

Tujuan:

Mengidentifikasi tumbuhan menggunakan kunci determinasi sampai tingkat

famili.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tumbuhan bunga sepatu, 3. kunyit, dan

2. bunga canna, 4. bougenvile.

Langkah:

Carilah familinya dengan menggunakan kunci determinasi yang tersedia!

Kunci Determinasi Kunci Determinasi

1a Tanaman bergetah ... ke nomor 27

1b Tanaman tidak bergetah ... ke nomor 2

2a Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang daun menjari. Tepi daun beringgit atau Umbeliferae

berlekuk merayap, rumput-rumputan yang mudah berakar ...

2b Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung .... ke nomor 3

3a Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai ke nomor 4

selaput bumbung yang memeluk batang ...

3b Tidak ada seludang daun yang jelas ... ke nomor 8

4a Tulang lateral banyak sekali, lurus dan sejajar, dan tegak lurus atau bersudut besar ke nomor 30

dengan ibu tulang daun ...

4b Tulang lateral tidak demikian ... ke nomor 5

5a Batang yang berdaun tegak, berputar serupa tangan ... Zingiberaceae

5b Batang tidak demikian ... ke nomor 6

6a Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung pipih di dalam ketiak daun ... Polygonaceae

6b Tidak ada selaput bumbung di ketiak daun, seludang terbentuk sendiri oleh tangkai daun ... ke nomor 7

7a Bakal buah menumpang (di atas). Bunga sedikit atau banyak tersendiri di dalam daun Commelinaceae

pelindung yang terlipat ...

7b Bakal buah tidak terlindung di antara pelindung ... Cannaceae

8a Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua ... Caesalpiniaceae

8b Daun tidak berbentuk kupu-kupu ... ke nomor 9

9a Daun memanjang dengan tulang daun sejajar ... ke nomor 10

9b Susunan tulang daun menjari atau menyirip ... ke nomor 11

10a Tepi daun berduri tempel ... ke nomor 31

10b Tanaman yang tidak berduri, tidak berduri tempel ... Liliaceae

dan seterusnya.

Jika tumbuhan yang kalian temukan ada yang belum dapat dicari

familinya, kalian dapat meminta bantuan guru untuk mendapatkan kunci

determinasi yang dipakai para ahli biologi.

P:51

42 Biologi Kelas X

Kegiatan 2.4

Mengidentifikasi Hewan

Tujuan: Tujuan:

Mengidentifikasi hewan menggunakan kunci determinasi sampai tingkat

filum.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. berbagai hewan yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar, misalnya,

serangga, ikan, cacing, cecak, dan bekicot;

2. botol yang tidak terpakai;

3. alkohol 70%.

Langkah Kerja: Langkah Kerja:

1. Masukkan hewan-hewan yang telah kalian peroleh ke dalam botol

dan awetkan dengan alkohol 70%.

2. Keluarkan hewan-hewan tersebut dari dalam botol dan letakkan di

atas meja, kemudian identifikasi dengan kunci determinasi sampai tahap

filum.

Kunci Determinasi Kunci Determinasi

1a Memiliki tulang belakang ... ke nomor 2

1b Tidak memiliki tulang belakang ... ke nomor 5

2a Memiliki kelenjar susu ... Kelas Mamalia

2b Tidak memiliki kelenjar susu ... ke nomor 3

3a Bergerak dengan menggunakan sirip dan bernapas dengan insang ... Kelas Pisces

3b Bergerak tidak menggunakan sirip dan bernapas tidak menggunakan insang ... ke nomor 4

4a Tubuh ditutupi oleh sisik yang keras ... Kelas Reptilia

4b Tubuh ditutupi oleh bulu ... Kelas Aves

5a Memiliki cangkang dan berjalan menggunakan perut ... Filum Gastropoda

5b Tidak memiliki cangkang ... ke nomor 6

6a Kakinya beruas-ruas ... ke nomor 7

6b Tidak berkaki dan badannya beruas-ruas ... Filum Annelida

7a Kaki berjumlah 6 pasang ... Kelas Insecta

7b Kaki berjumlah kurang dari 6 pasang ... ke nomor 8

dan seterusnya.

Jika hewan yang kalian temukan ada yang belum dapat dicari

kedudukan taksonominya, kalian dapat meminta bantuan guru untuk

mendapatkan kunci determinasi yang dipakai oleh para ahli biologi.

Kegiatan 2.5

Membuat Sendiri Kunci Determinasi Sederhana

Tujuan: Tujuan:

Membuat kunci determinasi untuk identifikasi serangga.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. Kumpulkan berbagai macam serangga yang ada di sekitar kalian.

2. Bagilah serangga-serangga tersebut ke dalam dua kelompok

berdasarkan ciri-ciri tertentu yang telah kamu pilih.

P:52

Klasifikasi Makhluk Hidup 43

3. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi dua subkelompok berdasarkan

ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini harus berbeda dengan ciri yang digunakan

dalam klasifikasi sebelumnya.

4. Demikian seterusnya, setiap subkelompok dibagi lagi menjadi dua

sub-subkelompok, sampai pada akhirnya tinggal satu serangga dalam

setiap sub-subkelompok. Berilah nama pada setiap serangga tersebut.

5. Susunlah dalam diagram dikotomis pada lembaran berikut.

6. Susunlah diagram di atas menjadi kunci determinasi sebagai berikut:

1a ciri-ciri ... ke nomor 2 3a ciri-ciri ... ke nomor 6

1b ciri-ciri ... ke nomor 3 3b ciri-ciri ... ke nomor 7

2a ciri-ciri ... ke nomor 4 4a ciri-ciri ... ke nomor 8

2b ciri-ciri ... ke nomor 5 4b ciri-ciri ... ke nomor 9

... dan seterusnya.

7. Tukarkan kunci dikotomis hasil pekerjaanmu dengan pekerjaan teman

sebangkumu.

a. Apakah kunci dikotomis yang kalian buat sama dengan kunci

yang dibuat teman sebangkumu? Jelaskan jawabanmu!

b. Karakteristik apa yang paling penting dalam mengklasifikasi

serangga? Karakteristik apa yang kurang penting?

Diagram Dikotomis

Rangkuman

1. a. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup

berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.

b. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan

dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan

sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan

penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam

mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di

dunia ini.

2. Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua

kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan

klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom

atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.

3. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh

hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri

makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.

15a ...

15b ...

1a Ciri-ciri

1b Ciri-ciri

2a Ciri-ciri

2b Ciri-ciri

3a Ciri-ciri

3b Ciri-ciri

4a Ciri-ciri

4b Ciri-ciri

5a Ciri-ciri

5b Ciri-ciri

6a Ciri-ciri

6b Ciri-ciri

7a Ciri-ciri

7b Ciri-ciri

8a …

8b …

9a …

9b …

10a …

10b …

11a …

11b …

12a ...

12b ...

13a ...

13b ...

14a ...

14b ...

P:53

44 Biologi Kelas X

4. a. Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah

keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup

berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.

b. Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang

sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci

dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan

yang menunjukkan ciri yang berlawanan.

5. Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu

yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini diatur dengan

Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan

menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).

Istilah Penting

Animalia Klasifikasi

Binomial nomenklatur Kelas

Familia Filum

Fungi Genus

Kingdom Kunci determinasi

Kunci dikotomis Monera

Ordo Plantae

Protista

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi klasifikasi makhluk hidup, apakah kalian

tidak menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat

menguasai tentang:

a. klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya;

b. pentingnya klasifikasi makhluk hidup;

c. kunci determinasi sederhana;

d. manfaat dan tujuan klasifikasi makhluk hidup bagi manusia.

2. Dari materi klasifikasi makhluk hidup, bagian mana yang paling kalian

sukai? Mengapa?

kunci determinasi sistem klasifikasi

proses klasifikasi

I . Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar! Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!

1. Makhluk hidup dibagi menjadi dua kingdom. Pernyataan ini

dikemukakan oleh ....

a. Carolus Linnaeus d. Lamark

b. Darwin e. Aristoteles

c. Einstein

Uji Kompetensi

Kata Kunci

P:54

Klasifikasi Makhluk Hidup 45

2. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang

disebut dengan ....

a. binomial nomenklatur d. pengelompokan

b. kunci determinasi e. identifikasi

c klasifikasi

3. Tingkatan terendah dari klasifikasi tumbuhan dan hewan adalah

....

a. kingdom d. kelas

b. spesies e. divisi

c. filum

4. Urutan takson tumbuhan dari kelompok terbesar ke kelompok

terkecil adalah ....

a. kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis

b. kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis

c. kingdom-divisio-kelas-bangsa-suku-marga-jenis

d. kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis

e. kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis

5. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda

menunjukkan ....

a. kelas d. spesies

b. ordo e. bangsa

c. genus

6. Pisang, mangga, kelengkeng, dan durian dikelompokkan dalam

tumbuhan buah-buahan. Pengklasifikasian ini tergolong dalam

klasifikasi sistem ....

a. natural d. manfaat

b. artifisial e. buatan

c. praktis

7. Penulisan nama Latin padi yang benar adalah ....

a. Oryza sativa d. Oryza sativa

b. oryza sativa e. Oriza sativa

c. Oriza Sativa

8. Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, kondisi jumlah makhluk

hidup yang berbeda dalam setiap takson akan ....

a. semakin sedikit d. semakin banyak

b. berubah-ubah e. mengikuti posisi taksonnya

c. konstan

9. Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia,

karena Euglena juga memiliki ciri yang dimiliki oleh Plantae, yaitu

....

a. cara makannya autotrof d. bersifat tidak bergerak

b. selalu bergerak e. cara hidup berkoloni

c. cara makannya heterotrof

10. Filum dalam klasifikasi hewan yang disebut juga ....

a. divisio d. ordo

b. genus e. spesies

c. marga

11. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, semakin

banyak ....

a. perbedaan sifat d. keragamannya

b. persamaan sifat e. perbedaan dan

c. keunikannya persamaannya

P:55

46 Biologi Kelas X

12. Daftar yang memuat sejumlah keterangan suatu makhluk hidup yang

dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok

makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya disebut ....

a. kunci dikotomi d. pengelompokan

b. kunci determinasi e. animalia

c. klasifikasi

13. Spirogyra sp. mampu melakukan fotosintesis, tetapi dalam sistem

klasifikasi kingdom bukan termasuk ke dalam Plantae, melainkan

Protista. Alasannya adalah ....

a. memiliki flagelata d. belum memiliki membran inti

b. tidak memiliki dinding sel c. hidup secara anaerobik

b. belum memiliki akar, batang, dan daun sejati

14. Jenis makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan hewan, tetapi

bukan tumbuhan dan bukan hewan disebut ....

a. Monera d. Plantae

b. Fungi e. Animalia

c. Protista

15. Pasangan yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah ….

a. rubah dan serigala d. serigala dan anjing

b. rubah dan berang-berang e. serigala dan beruang

c. rubah dan anjing

16. Dalam klasifikasi makhluk hidup sering digunakan kunci determinasi

sederhana yang disebut ....

a. kunci klasifikasi d. kunci dikotomi

b. kunci determinasi e. identifikasi

c. klasifikasi

17. Difa adalah seorang ahli ekologi. Manfaat taksonomi bagi Difa

adalah ....

a. menemukan adanya spesies baru

b. menemukan adanya senyawa antibodi berciri khusus pada suatu

makhluk hidup

c. dapat memperkirakan tentang nenek moyang makhluk hidup

tertentu

d. mempelajari deversitas makhluk hidup yang ada

e. mencocokkan pasangan hibrid agar dapat disilangkan dengan

makhluk hidup lain

18. Berikut ini yang bukan termasuk variasi dalam spesies adalah ....

a. cara reproduksi d. ukuran tubuh

b. jenis makanan e. warna tubuh

c. bentuk tubuh

19. Spesies adalah unit dasar dari klasifikasi biologi. Alasan dua individu

yang berbeda dikelompokkan dalam satu spesies yang sama adalah

....

a. mempunyai kesamaan nenek moyang

b. mempunyai banyak persamaan

c. mempunyai banyak perbedaan

d. dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan fertil

e. dapat saling kawin dan menghasilkan keturunan steril

20. Kata maniculata dari nama Latin Felis manuculata domesticus

menunjukkan ....

a. kelas d. marga

b. spesies e. kingdom

c. genus

P:56

Klasifikasi Makhluk Hidup 47

II. Pilihlah! Pilihlah!

A. Jika (1), (2), dan (3) benar

B. Jika (1) dan (3) benar

C. Jika (2) dan (4) benar

D. Jika (4) saja benar

E. Jika semuanya salah

1. Klasifikasi makhluk hidup dapat didasarkan pada ....

(1) warna kulit (3) ukuran tubuh

(2) bentuk tubuh (4) cacat tubuh

2. Ilmu yang mempelajari prinsip dan pengelompokan makhluk hidup

disebut ....

(1) sistematik (3) taksonomi

(2) takson (4) botani

3. Mencandra suatu masalah berarti melakukan langkah-langkah

mengidentifikasi dan ....

(1) merumuskan (3) menyimpulkan

(2) membuat diskripsi (4) memberi nama

4. Metode yang merupakan dasar dari klasifikasi adalah ....

(1) survei (3) deskriptif

(2) kualitatif (4) empiris

5. Di bawah ini yang tidak termasuk sistem dalam metode rasional

adalah ....

(1) sistem praktis (3) sistem natural

(2) sistem artifisial (4) sistem modern

6. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang salah adalah ....

(1) Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan membentuk takson genus

(2) Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk

membentuk takson ordo

(3) Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili

(4) Beberapa kelas yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk kingdom

7. Kedua takson ini mempunyai tingkatan yang sama antara tumbuhan

dan hewan ....

(1) filum (3) divisio

(2) kelas (4) suku

8. Di bawah ini yang merupakan nama Latin hewan adalah ....

(1) Musa paradisiaca (3) Phaseolus vulgaris

(2) Schistocerca americana (4) Canis familiaris

9. Hewan dikelompokkan menjadi hewan yang berdarah merah dan

hewan yang tidak berdarah. Pengelompokan ini berdasarkan sistem

....

(1) natural (3) modern

(2) praktis (4) artifisial

10. Persamaan struktur tubuh eksternal dan internal merupakan

pengelompokkan makhluk hidup dengan sistem ....

(1) praktis (3) empiris

(2) artifisial (4) natural

P:57

48 Biologi Kelas X

III. Identifikasikan tumbuhan dengan kunci dikotomi dan

masukkan nama-nama tumbuhan tersebut dalam kotakkotak di bawah ini! Kerjakan di buku tugasmu! kotak di bawah ini! Kerjakan di buku tugasmu!

a. Masukkan kelompok tumbuhan di bawah ini ke dalam kunci

determinasi di atas!

1. kacang hijau 5. paku sarang burung

2. tebu 6. melinjo

3. padi 7. jamur tempe

4. lumut hati 8. kacang panjang

b. Berdasarkan kunci dikotomi di atas, tulislah urutan kunci dikotomi

tersebut pada tabel di bawah ini!

No. Nama Tumbuhan Urutan Nomor Kunci Dikotomi Urutan Nomor Kunci Dikotomi

1. Kacang hijau

2. Tebu

3. Padi

4. Lumut hati

5. Paku sarang burung

6. Melinjo

7. Jamur tapai

8. Kacang panjang

V . Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan urutan tingkatan klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus

Linnaeus dari tingkatan paling besar ke tingkatan paling kecil!

2. Apakah kunci determinasi itu?

3. Bagaimanakah sistem pemberian nama pada makhluk hidup?

4. Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?

5. Apa tujuan dari klasifikasi makhluk hidup?

Tumbuhan

Tidak memiliki batang Memiliki batang

Tidak

berklorofil

Berklorofil

Menghasilkan bunga

Tidak menghasilkan

bunga

Gymnospermae

Angiospermae

Monokotil Dikotil

1a 1b

2a 3a 2b 3b

4a 4b

5a 5b

P:58

49

Virus

Peran Virus

dalam Kehidupan

Bab 3

Virus

1. Bentuk Virus

2. Bagian Tubuh Virus

3. Ukuran Virus

Ciri-Ciri Virus Perkembangbiakan

Virus (Replikasi Virus) Struktur Virus Cara Hidup Virus

Tujuan

Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus

dalam kehidupan sehari-hari

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang virus.

Memahami

Dilihat dari Dengan cara

Dibagi menjadi

Virus yang Menguntungkan

a. Memproduksi Vaksin

b. Membuat Antitoksin

c. Melemahkan Bakteri

Siklus Litik

a. Tahap Adsorpsi

b. Tahap Injeksi

c. Tahap Sintesis

d. Tahap Perakitan

e. Tahap Litik

Siklus Lisogenik

a. Tahap Adsorpsi dan Injeksi

Sama dengan Siklus Litik

b. Tahap Penggabungan

c. Tahap Pembelahan

d. Tahap Sintesis

e. Tahap Perakitan

f. Tahap Litik

Virus yang Merugikan

a. Influenza

b. Cacar

c. Polio

d. Herpes zoster

e. Rabies

f. Gondong

g. Mata Belek

h. Ebola

i. Kanker

j. Demam Berdarah

k. Herpes

l. Hepatitis A, B, C

m. AIDS

P:59

50 Biologi Kelas X

Perhatikan Gambar 3.1! Gambar tersebut menggambarkan seorang

anak yang terserang penyakit cacar air. Apa yang menjadi penyebabnya?

Apakah penyakit ini dapat menular? Adakah obat untuk

menyembuhkannya? Upaya apa yang dapat kita lakukan agar terhindar

dari penyakit ini? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut,

marilah kita bahas tentang virus. Cabang biologi yang mempelajari .

tentang virus adalah virologi. Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti

’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup

lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya.

Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang,

baik anak-anak maupun orang dewasa, dapat terserang virus. Beberapa

penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus adalah influenza,

batuk, pilek, tifus, gondong, cacar air, herpes, AIDS, dan hepatitis.

Kapan virus ditemukan? Pada awalnya, sekitar tahun 1892, virus

digunakan untuk agen penyebab penyakit oleh Von Iwanovski (Rusia).

Dia menemukan penyebab penyakit pada daun tembakau (mosaik

tembakau) yang mampu menembus saringan bakteri. Jika daun sakit

disentuhkan pada daun sehat, daun sehat akan tertular penyakit ini.

Akan tetapi, jika ekstrak daun sakit dipanaskan hingga mendidih terlebih

dahulu dan setelah dingin dioleskan pada daun sehat, daun sehat tidak

terserang penyakit ini. Dari eksperimennya itu, Iwanovski menarik

kesimpulan sementara bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan

oleh bakteri patogen.

Pada tahun 1893 ada penelitian baru yang mematahkan kesimpulan

Iwanovski karena hasil ekstrak daun tembakau yang terserang penyakit

mosaik tembakau yang telah disaring dengan saringan keramik yang

tidak tertembus oleh bakteri dioleskan pada daun sehat maka daun

sehat tetap tertular penyakit mosaik. Dengan demikian, dia menduga

bahwa penyebab penyakit mosaik daun ini adalah bakteri yang sangat

kecil. Eksperimen M. Beijerinck dari Belanda mendukung teori

Iwanovski. Eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen berjenjang

terhadap penyakit mosaik tembakau. Dia juga berkesimpulan bahwa

penyebab penyakit mosaik daun adalah bakteri patogen yang berukuran

sangat kecil dan mampu berkembang biak.

Pada tahun 1935 kesimpulan Iwanovski dan M. Beijerink

digugurkan oleh Wendell M. Stanley, ilmuwan Amerika Serikat. Dia

berpendapat bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh virus.

Wendell mengisolasi dan mengkristalkan virus. Dia berpendapat bahwa

virus bukan sel karena dapat dikristalkan. Virus merupakan peralihan

antara benda hidup dan tak hidup. Virus tidak sama dengan bakteri

karena jika kristal virus ini disuntikkan ke dalam tanaman tembakau

yang sehat, virus akan aktif kembali dan melakukan penggandaan

sehingga menyebabkan penyakit.

Mulai saat itu, orang menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang

menyerang tembakau bukanlah bakteri patogen, tetapi virus yang sering

disebut dengan virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus atau

TMV).

Setelah kalian mengetahui keganasan virus, sekarang pasti kalian

juga bertanya, ”Ciri-ciri apa yang dimiliki virus? Bagaimana cara

hidupnya? Bagaimana reproduksinya? Apakah virus hanya dapat

merugikan manusia?” Nah, sekarang marilah kita pelajari secara bertahap.

Gambar 3.2 Daun tembakau

yang terserang virus mosaik

tembakau. Pada permukaan

daunnya terdapat bintik-bintik

hitam.

Gambar 3.1 Seorang anak

yang terkena cacar air

(Sumber: www.my daktarin)

P:60

Virus 51

A. Ciri-Ciri Virus

Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya dari mikroorganisme yang lain, yaitu:

1. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau

RNA saja;

2. dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat;

3. berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron;

4. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar

sel-sel hidup, dapat dikatakan virus bukanlah makhluk hidup yang

mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup

untuk memperbanyak diri;

5. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;

6. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan

kembali.

Latihan

1. Jelaskan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tentang virus!

2. Sebutkan ciri-ciri virus!

3. Bandingkan ukuran tubuh virus dan bakteri!

4. Bagaimana hasil eksperimen dari Wendell M. Stanly? Jelaskan!

5. Apakah virus dapat hidup di alam bebas? Jelaskan!

B. Struktur Virus

1. Bentuk Virus

Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan

dapat juga berbentuk bulat.

Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri

dari materi genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu

protein pelindung yang disebut kapsid. Kapsid dibangun oleh subunitsubunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer. Bentuk

kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal.

Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat

pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan

protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari

sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh

pembungkus protein disebut partikel virus partikel virus atau partikel virus virion. virion

Virus bukan sel atau makhluk hidup karena tidak memiliki

sitoplasma dan organel sel tidak melakukan metabolisme serta berukuran

sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki struktur sel.

2. Bagian Tubuh Virus

Bentuk virus (bakteriofag) terdiri dari kepala, selubung, dan ekor.

Kepala berbentuk heksagonal, terdiri dari kapsomer yang mengelilingi

DNA-nya. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

virus cacar virus herpes virus mosaik

tembakau

virus influenza virus virus HIV-1

polio

virus

adenovirus

Gambar 3.3 Bermacam-macam bentuk virus

(Sumber: Mikrobiologi Umum, 1994)

1 mikrometer (Pm)

virus

gondong

P:61

52 Biologi Kelas X

Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi. Serabut-serabut ekor

terdapat di dasar selubung ekor, berfungsi sebagai penerima rangsang.

Selain virus influenza, inti virus hanya terdiri dari satu rangkaian

asam nukleat. Satu rangkaian asam nukleat mengandung 3.500 sampai

600.000 nukleotida. Deoxyribonucleid Acid (DNA) dan Ribonucleid

Acid (RNA) adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan

sifat virus. Berdasarkan penyusun intinya, virus dibedakan menjadi virus

DNA dan virus RNA. Contoh virus DNA adalah virus cacar. Contoh

virus RNA adalah virus influenza dan HIV.

3. Ukuran Virus

Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300

milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10 mikron.

Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski

dan M. Beijerinck melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata

virus tetap lolos dari saringan keramik, serangkan bakteri tersaring

karena ukurannya lebih besar daripada virus.

Latihan

1. Apa perbedaan antara virus dan sel?

2. Berdasarkan inti virusnya, virus dibedakan menjadi berapa macam?

Sebutkan!

3. Apakah yang disebut dengan kaspid dan kapsomer? Apa perbedaan

keduanya?

4. Sebutkan bentuk-bentuk virus dan berilah contohnya!

5. Apa yang dimaksud dengan virion? Jelaskan!

Tugas

Buatlah kelompok, masing-masing tiga orang anggota. Desainlah

sebuah virus T yang dibuat dari baut, mur, dan kawat. Bagian kepala

buatlah dari karet penghapus. Setelah terbentuk, diskusikan dengan

anggota kelompokmu tentang bagian-bagian penyusun tubuh virus T!

C. Cara Hidup Virus

Virus tidak dapat berdiri sendiri atau hidup bebas di alam ini. Virus

hidup secara parasit pada bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.

1 . Virus Bakteri Virus Bakteri

Tidak ada satu bakteri pun yang tidak mengandung virus. Virus

yang menginfeksi bakteri adalah bakteriofag. Bakteriofag dapat

berkembang cepat sehingga dalam waktu yang singkat dapat

menghancurkan sejumlah bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam nukleat

berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin atau RNA rantai

tunggal. Contoh bakteriofag adalah E. coli.

2 . Virus Tumbuh-tumbuhan

Sebagian besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh

virus. Serangan virus ini dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi

yang sangat besar, misalnya, virus yang menyerang tanaman kentang

dan tembakau.

Gambar 3.4 Struktur virus

bakterifag T2 (Sumber: Encarta

Encyclopedia, 2006)

ekor

kerah ”misal”

serabut

ekor

piringan dasar

kepala

selubung

kepala dengan

DNA

P:62

Virus 53

Bahan genetik dari virus tumbuh-tumbuhan adalah RNA. Virus ini

dapat memasuki bagian dalam sel secara aktif atau dapat melalui cedera,

misalnya, cedera akibat gosokan pada daun. Di alam virus ditularkan

secara kontak langsung atau melalui vektor. Sejumlah besar virus dapat

juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam

saluran pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat menginfeksi

tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara

itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan serangga

secara langsung.

3 . Virus Patogen pada Hewan

Bahan genetik virus hewan adalah DNA ganda berpilin atau RNA

polinukleotida tunggal. Virus dapat menimbulkan penyakit rabies (anjing

gila), sampar pada ayam, ebola pada kera, dan penyakit kuku pada

ternak. Virus ini dapat ditularkan secara kontak langsung atau melalui

perantara serangga. Untuk penelitiannya, diperlukan hewan percobaan

atau telur ayam yang sudah dierami. Selain itu, virus juga dapat diperbanyak dengan kultur jaringan. Perbanyakan ini dapat dilakukan di

laboratorium.

4 . Virus yang Menyerang Manusia

Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, cacar,

campak, influenza, polio, mata belek, hepatitis, demam berdarah, diare,

HIV AIDS, dan virus AI. Virus pada manusia dapat ditularkan secara

kontak langsung maupun tidak langsung. Mata belek, influenza, dan cacar

dapat ditularkan secara kontak langsung atau lewat udara. Hepatitis

dan polio dapat ditularkan melalui air sumur yang tercemar dan sendok

atau piring bekas penderita ataupun keringat penderita. Demam berdarah

dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sementara itu,

virus HIV AIDS dapat ditularkan melalui jarum suntik, air ludah, transfusi

darah, air susu, plasenta ibu hamil pada janinnya, hubungan kelamin,

serta cairan vagina dan sperma.

Latihan

1. Apakah virus dapat hidup tanpa bantuan sel inang? Jelaskan!

2. Apakah yang dimaksud dengan virus bakteri?

3. Apa pula yang dimaksud dengan virus tumbuhan, virus patogen

untuk hewan, dan virus yang menginfeksi manusia?

4. Apakah virus termasuk benda hidup atau benda mati? Jelaskan!

5. Apakah kamu atau anggota keluargamu pernah tertular virus? Virus

apakah itu? Apa penyebabnya? Jelaskan!

D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)

Virus bukanlah sel yang dapat berkembang biak sendiri. Cara

berkembang biak virus berbeda dengan makhluk hidup lain. Virus tidak

mampu memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan

bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang dapat hidup mandiri. Virus

selalu memanfaatkan sel-sel hidup sebagai inang untuk memperbanyak

dirinya. Replikasi terjadi di dalam sel inang. Untuk dapat mereplikasi

asam nukleat dan mensintesis protein selubungnya, virus bergantung pada

sel-sel inang. Replikasi ini menyebabkan rusaknya sel inang. Setelah itu,

virus akan keluar dari sel inang. Di luar sel inang, virus disebut sebagai

partikel virus yang disebut virion.

P:63

54 Biologi Kelas X

Ada beberapa tahapan dalam replikasi virus, yaitu tahap adsorpsi

(penempelan) virus pada inang, tahap injeksi (masuknya) asam inti ke

dalam sel inang, tahap sintesis (pembentukan), tahap perakitan, dan

tahap litik (pemecahan sel inang).

Berdasarkan tahapan tersebut, siklus hidup virus dapat dibedakan

lagi menjadi siklus litik dan siklus lisogenik.

1. Siklus Litik

Replikasi virus dalam sel inang merupakan peristiwa yang sangat

kompleks, tahap demi tahap dari proses sintesis, mulai dari terinfeksinya

sel inang sampai pembebasan partikel-partikel virus.

Seperti virus lain, bakteriofag tidak dapat bergerak. Jika suspensi

bakteriofag bebas bercampur dengan suspensi bakteri, akan terjadi

persinggungan kebetulan yang menyebabkan bakteriofag teradsorpsi

pada permukaan bakteri. Selanjutnya, DNA bakteriofag terinjeksi ke

dalam bakteri. Setelah beberapa waktu, terjadilah lisis sel-sel inang yang

ditandai dengan pembebasan bakteriofag bentukan, kemudian baru ke

dalam medium suspensi.

a. Tahap Adsorpsi a. Tahap Adsorpsi

Pada tahap ini, ekor virus mulai menempel di dinding sel bakteri.

Virus hanya menempel pada dinding sel yang mengandung protein khusus

yang dapat ditempeli protein virus. Menempelnya virus pada dinding

sel disebabkan oleh adanya reseptor pada ujung serabut ekor. Setelah

menempel, virus akan mengeluarkan enzim lisozim yang dapat

menghancurkan atau membuat lubang pada sel inang.

b . Tahap Injeksi Tahap Injeksi

Proses injeksi DNA ke dalam sel inang ini terdiri atas penambatan

lempeng ujung, kontraksi sarung, dan penusukan pasak berongga ke

dalam sel bakteri. Pada peristiwa ini, asam nukleat masuk ke dalam

sel, sedangkan selubung proteinnya tetap berada di luar sel bakteri.

Jika sudah kosong, selubung protein ini akan terlepas dan tidak berguna

lagi.

c . Tahap Sintesis (Pembentukan) Tahap Sintesis (Pembentukan)

Virus tidak dapat melakukan sintesis sendiri, tetapi virus akan

melakukan sintesis dengan menggunakan sel inangnya. Setelah asam

nukleat disuntikan ke dalam sel inang, segera menimbulkan perubahanperubahan besar pada metabolisme sel yang terinfeksi (sel inang atau

bakteri). Enzim penghancur yang dihasilkan oleh virus akan

menghancurkan DNA bakteri yang menyebabkan sintesis DNA bakteri

terhenti. Posisi ini digantikan oleh DNA virus yang kemudian

mengendalikan kehidupannya. Dengan fasilitas dari DNA bakteri yang

sudah tidak berdaya, DNA virus akan mereplikasi diri berulang kali

dengan jalan mengopi diri dalam jumlah yang sangat banyak. Sintesis

DNA virus dan protein terbentuk atas kerugian sintesis bakteri yang

telah rusak. DNA virus ini kemudian akan mengendalikan sintesis DNA

dan protein yang akan dijadikan kapsid virus.

d . Tahap Perakitan

Pada tahap ini, kapsid virus yang masih terpisah-pisah antara

kepala, ekor, dan serabut ekor akan mengalami proses perakitan

menjadi kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai

(a) adsorpsi

(b) injeksi

(c) sintesis

(pembentukan)

(d) perakitan

(e) litik

Keterangan:

Gambar 3.5 Replikasi virus

secara litik

(Sumber: Pelczar,M.J., dan

Chan., 1986)

= selubung protein

= asam nukleat virus

= kromosom bakteri

= serabut ekor

= ekor

P:64

Virus 55

terbentuk diisi dengan DNA virus. Proses ini dapat menghasilkan virus

sejumlah 100  200 buah.

e . Tahap Litik

Dinding sel bakteri yang sudah dilunakkan olen enzim lisozim akan

pecah dan diikuti oleh pembebasan virus-virus baru yang siap untuk

mencari sel-sel inang yang baru. Pemecahan sel-sel bakteri secara

eksplosif dapat diamati dengan mikroskop lapangan gelap. Jangka waktu

yang dilewati lima tahap ini dan jumlah virus yang dibebaskan sangat

bervariasi, tergantung dari jenis virus, bakteri, dan kondisi lingkungan.

2. Siklus Lisogenik

Virus lambda dapat melakukan siklus litik, tetapi kadang-kadang

juga melakukan siklus lisogenik. Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui

lebih banyak daripada siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama

dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum tahap sistesis, terlebih dahulu

virus melewati tahap penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian,

dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik.

a . Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi Tahap Adsorpsi dan Tahap Injeksi

Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti

tahap adsorpsi dan tahap injeksi siklus litik.

b . Tahap Penggabungan

Tahap ini adalah tahap ketika DNA virus masuk ke dalam tubuh

bakteri dan terjadinya penggabungan antara DNA bakteri dan DNA

virus. Proses ini terjadi ketika DNA yang berbentuk kalung tak berujung

pangkal terputus dan DNA virus menyisip di antara DNA bakteri yang

terputus tadi. Kemudian, terbentuklah rangkaian DNA yang utuh yang

telah terinfeksi atau tersisipi DNA virus.

c . Tahap Pembelahan

DNA virus telah tersambung dengan DNA bakteri. DNA virus tidak

dapat bergerak atau disebut sebagai profag. Karena bergabung dengan

DNA bakteri, ketika DNA bakteri melakukan replikasi selnya secara

langsung, profag juga melakukan replikasi. Demikian juga ketika sel

bakteri mengalami pembelahan, secara langsung dua anak sel bakteri

yang mengandung profag tersebut juga ikut mengalami pembelahan.

Dengan kata lain, jumlah profag sama dengan jumlah sel bakteri

inangnya.

d . Tahap Sintesis Tahap Sintesis

Pada kondisi lingkungan tertentu, profag menjadi aktif. Profag dapat

saja memisahkan diri dengan DNA bakteri dan merusak DNA bakteri.

Kemudian menggantikan peran DNA bakteri dengan DNA virus untuk

sistesis protein yang berfungsi sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan

replikasi DNA.

e . Tahap Perakitan

Pada tahap ini, terjadi perakitan kapsid-kapsid virus yang utuh

sebagai selubung virus. Setelah kapsid virus utuh, diisi dengan DNA

hasil replikasi, terjadilah virus-virus baru.

f. Tahap Litik

Tahap ini sama dengan tahap litik pada siklus litik saat dinding

bakteri akan pecah dan virus baru berhamburan keluar. Virus baru ini

Gambar 3.6 Replikasi virus

secara lisogenik

(Sumber: Pelczar,M.J. dan Chan,

1986)

(b)

(c) – (e)

(f)

Keterangan:

= virus infektan

(bakteriofaq)

= asam nukleat virus

= kromosom bakteri

P:65

56 Biologi Kelas X

selanjutnya akan menyerang bakteri yang lain. Begitu seterusnya, virus

akan mengalami siklus litik atau lisogenik.

Berdasarkan asam intinya, replikasi virus dapat dibedakan menjadi

virus yang berasam inti DNA dan virus yang berasam inti RNA.

1) Virus dengan Asam Inti DNA

Virus ini menginfeksi sel inang dan memperbanyak diri menjadi

beberapa DNA. Beberapa DNA virus mengalami transkripsi menjadi

mRNA penghasil selubung protein virus. mRNA menghasilkan enzim

yang dapat menghancurkan dinding sel inang. Hancurnya sel inang

menjadikan virus-virus baru berhamburan keluar dan virus-virus baru

ini siap menginfeksi sel-sel inang lain. Contoh virus berasam inti DNA

adalah virus cacar, virus herpes, dan bakteriofag.

2) Virus dengan Asam Inti RNA

Contohnya adalah virus AIDS. RNA virus AIDS menginfeksi sel

inang, lalu melakukan penerjemahan balik membentuk RNA-DNA baru

dan membentuk DNA virus. Selanjutnya, DNA virus masuk ke dalam

inti sel inang yang menyebabkan DNA inang mengandung DNA virus.

DNA virus membentuk mRNA dari inti. RNA virus membentuk protein

virus di dalam sitoplasma sel inang. RNA virus dan protein virus akhirnya

bergabung membentuk HIV.

Latihan

1. Sebutkan tahap-tahap apa sajakah yang dilewati pada siklus litik!

2. Sebutkan tahap-tahap yang dilewati pada siklus lisogenik!

3. Berdasarkan jenis asam nukleatnya, replikasi virus dapat dibedakan

menjadi dua. Sebutkan!

Tugas

Untuk lebih memahami perbedaan kedua siklus di atas, isilah tabel

perbedaan di bawah ini!

Tabel 3.1 Perbedaan Fase Litik dan Fase Lisogenik Tabel 3.1

No. Faktor Pembeda Siklus Litik Siklus Lisogenik

1. Urutan tahapnya

2. Keadaan akhir bakteri

3. Jumlah virus baru

4. Hubungan DNA virus dan DNA

bakteri. DNA virus mengambil

alih fungsi DNA bakteri

5. Contoh virus: virus lambda

E. Peran Virus dalam Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan

DNA sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat

makhluk hidup. Dalam siklus lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan

DNA virus menjadikan DNA bakteri mengandung DNA virus.

Pada saat DNA virus aktif dan DNA bakteri hancur, sebagian

DNA bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA virus tetap membawa gen bakteri. Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri

P:66

Virus 57

A dan DNA virus tersebut menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B

mengandung DNA virus dan DNA bakteri A. Dengan demikian, sebagian

sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri B. Berdasarkan teori di atas,

virus dapat berperan dalam berbagai hal.

a. Memproduksi Vaksin

Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak

berbahaya jika menyerang manusia. Ada beberapa virus yang

dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin, tubuh

manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika sewaktu-waktu

terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah kebal

karena di dalam tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen tersebut.

b . Membuat Antitoksin

Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan

gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi

bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang

menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang

dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA

manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan

mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya gen

bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu

memproduksi antitoksin manusia.

Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap

bakteri baru dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh

DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk

pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa genetik, dapat

dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara gen

manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel

bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen

makhluk hidup lain.

c. Melemahkan Bakteri c. Melemahkan Bakteri

Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang

menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri

patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau tidak berbahaya.

2. Virus yang Merugikan

Virus dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh manusia.

Serangan virus ini dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit yang

disebabkan oleh virus adalah influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies,

gondong, mata belek, ebola, kanker, cacar air, hepatitis, dan demam

berdarah.

a . Influenza

Virus influenza berbentuk bulat. Pernahkah kalian terserang virus

inluenza? Tanda-tanda orang yang terkena virus influenza adalah

timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan nafsu

makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran pernapasan.

Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena macamnya

yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan virus influenza,

ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda.

Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh,

mengusahakan tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan banyak

mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.

Gambar 3.7 Seorang anak

sedang diimunisasi

(Sumber: www.bbc.co.uk)

Gambar 3.8 Virus Influenza

(Sumber: www.coloradoallergy.

com dan www.voqelqrippe.

bbraun.de)

P:67

58 Biologi Kelas X

b . Cacar

Virus cacar berbentuk seperti bata yang berlapis dua membran.

Virus cacar terdiri atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus cacar tahan terhadap kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.

Cacar dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi

manusia melalui saluran pernapasan bagian atas dan menyebar melalui

darah. Akhirnya, virus diam di dalam kulit dan menimbulkan gelembunggelembung kecil dan datar. Setelah pecah, akan menimbulkan bopeng

pada tubuh dan wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 – 16 hari.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa

panas dingin, demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung.

Penularan penyakit cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber

infeksi, sekresi hidung, mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh

virus, seperti handuk, washlap, selimut, baju, dan seprai.

Untuk mencegah terjalar atau terjangkit penyakit cacar, dapat

dilakukan dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif ini dapat

menginduksi antibodi dalam serum dan memberi imunitas terhadap

penyakit cacar yang sebenarnya.

c . Polio

Virus polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbulkan

adalah demam tinggi, mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit

kepala, serta tulang belakang dan tulang leher terasa kaku.

Jika virus ini menyerang selaput otak dan merusak sel saraf otak

depan, akan menyebabkan kelumpuhan. Sumber virus berada dalam

saluran usus penderita polio. Virus dapat ditularkan melalui feses orang

yang telah terserang polio. Jika makanan yang telah terkontaminasi kita

makan, kita akan tertular. Selain itu, dapat juga ditularkan melalui infeksi

saluran pernapasan. Masa inkubasinya antara 3 – 35 hari atau 7 – 14

hari.

Polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio

ini terdiri atas vaksin salk dan sabin. Vaksin salk bertugas mengaktifkan

produksi antibodi dalam serum, sedangkan vaksin sabin mengandung

virus polio yang sudah dilemahkan.

d . Herpes Zoster

Herpes zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela yang

menyerang saraf sensoris. Herpes ini biasa disebut dengan cacar air.

Pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi pada

orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala

yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul

gelembung kulit yang datar.

Varisela menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, kemudian

menyebar melalui darah dan berhenti di dalam kulit. Masa inkubasinya

adalah 14 – 16 hari.

Infeksi oleh virus ini hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris yang

terinfeksi. Jika virus ini menginfeksi sumsum tulang belakang, akan

menyebabkan kelumpuhan, tetapi dalam 2 – 4 minggu dapat

disembuhkan.

Agar tidak terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar

tetap fit. Virus ini akan aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.

Gambar 3.9 Virus polio

(Sumber: www.npspindia.com)

P:68

Virus 59

e . Rabies

Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang

menyerang sistem saraf pusat penderita.

Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas,

seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan

dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14

hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang

ditimbulkan adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa

sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies

dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies.

f . Gondong

Penyebab gondong adalah serangan virus RNA yang menginfeksi

otak, kelenjar parotid, pankreas, dan jantung.

Biasanya, infeksi pada kelenjar parotid menyebabkan bengkak di

belakang telinga. Orang yang pernah terserang virus ini akan memiliki

kekebalan terhadap gondong.

g . Mata Belek

Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit,

mata merah, bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran

mata yang banyak.

h. Ebola

Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus

ebola menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu,

virus menyebar ke seluruh jaringan tubuh dan jaringan ikat di bawahnya.

Setelah 7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh

dan menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan

demam, sakit kepala, dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola akan

mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun

di luar tubuh. Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada

lagi.

i. Kanker

Kanker juga dapat disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi

akan mengalami pembelahan sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat

memicu timbulnya kanker.

j . Demam Berdarah (DB) Demam Berdarah (DB)

Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue.

Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Infeksi virus Dengue menyebabkan turunnya jumlah trombosit

(pembeku darah) dalam tubuh penderita. Penderita yang telah parah

akan mengalami pendarahan pada organ-organ tubuh yang berakibat

pada kematian.

Gejala awal yang sering timbul dari penderita DB adalah demam

tinggi, timbul bercak merah, terutama pada lekukan tubuh, mimisan,

dan sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan muntah.

k . Herpes Genitalis Herpes Genitalis

Berbeda dengan dua penyakit kelamin yang disebabkan oleh

bakteri. Herpes genetalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa

gatal dan sakit di daerah kelamin menyebabkan penderita menggaruk

bagian yang terasa gatal tersebut. Bekas garukan berupa lepuhan-lepuhan

Gambar 3.10 Virus Ebola

(Sumber:

www.scottcamazine.com)

Gambar 3.11 Virus Herpes

(Sumber: www.hipusa.com)

P:69

60 Biologi Kelas X

kecil berair dan jika digaruk lagi, akan menimbulkan luka terbuka atau

infeksi.

l. Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati.

Biasanya, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui

udara, jarum suntik, makanan dan minuman, serta transfusi darah.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan

dan kebersihan makanan di lingkungan hidup kita.

Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman.

Hepatitis A merupakan infeksi kronis yang dapat disembuhkan dengan

pemberian antibodi dan vaksin.

Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah,

dan bawaan lahir yang diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang

dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada

juga yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.

Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah

beberapa puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi penderita

sudah parah. Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya.

Pemberian interferon hanya dapat menghambat perkembangbiakan virus.

m. AIDS

Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

disebabkan oleh adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus

(HIV). Virus HIV dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Kerusakan sistem jaringan tubuh ini bersifat permanen sehingga tidak

dapat melindungi tubuh dari infeksi atau jenis kanker tertentu lainnya.

Serangan virus HIV dapat menimbulkan kematian. Sampai sekarang

penyakit ini belum ada obatnya.

Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa. Penyakit

AIDS ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang

tercemar HIV (transfusi darah), dan melalui jarum suntik atau alat

kedokteran lainnya yang tercemar HIV.

Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS akan terlihat

sehat atau merasa sehat, tetapi sebenarnya keadaan ini sangat menular

dan berbahaya bagi orang lain. Seorang perempuan yang terinfeksi HIV

dapat menularkannya kepada janin yang dikandungnya. Gejala-gejala

orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:

1) mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;

2) terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas;

3) sakit kepala berkepanjangan;

4) batuk kering;

5) sering merasa sulit bernapas;

6) diare kronis;

7) selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 °C;

8) pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.

Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit

AIDS. Satu-satunya harapan untuk mengontrol AIDS hanyalah melalui

pendidikan dan mengubah perilaku manusia. Untuk mencegah meluasnya

HIV AIDS, penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS terhadap

masyarakat terutama para remaja dan penyaringan atau survei terhadap

kelompok risiko tinggi perlu dilakukan berdasarkan ketentuan yang

normal. Selain itu, karena HIV AIDS merupakan penyakit kelamin yang

Gambar 3.12 Virus AIDS

(Sumber:

www.armageddononline. org)

P:70

Virus 61

lazimnya ditularkan melalui hubungan seksual. Cara untuk mencegah

tertularnya penyakit ini adalah tidak melakukan hubungan seksual secara

bebas atau berganti-ganti pasangan seks di luar nikah.

Latihan

1. Apakah penyebab penyakit AIDS? Bagaimana pencegahannya?

2. Apakah penyakit hepatitis dapat disembuhkan? Bagaimana cara

mencegahnya? Jelaskan!

3. Bagaimana virus dapat melemahkan bakteri? Jelaskan!

4. Apa manfaat yang dapat diambil oleh manusia dari virus? Jelaskan!

5. Bagaimana cara mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus?

Jelaskan!

Tugas

1. Buatlah poster tentang bahaya, penularan, dan pencegahan flu

burung atau AIDS. Tempelkan poster itu pada papan pengumuman

sekolah. Mintalah guru biologi kalian untuk menilai poster yang

kalian buat!

2. Untuh menambah wawasan kalian, cari informasi mengenai macammacam vaksin yang telah ditemukan! Kemudian, lengkapilah tabel

di bawah ini! Kerjakan di buku tugas kalian!

Tabel 3.2 Beberapa Penyakit Manusia karena Virus Tabel 3.2

Nama Penyakit Nama Penyakit Virus Penyebab

Pilek Influenza

Hepatitis

Campak

Campak jerman (Rubella)

Pnemonia atypical

Demam Ebola

Penyakit gondong

Smallpox Rabies

Demam berdarah

Demam kuning

Acquired Imunodeficiency Syndrom

Herpes

Poliomelitis Encephalis

Info Kesehatan

Virus AI (Avian Influenza) Virus AI (Avian Influenza)

Dibawa Unggas Liar

Isu flu burung dan ditemukannya virus Avian Influenza (AI) di

sebagian wilayah Semarang membuat dokter hewan senior, drh.

Dwi Yanni L., memberi penjelasan tentang flu burung. Menurutnya,

AI merupakan jenis virus yang tidak menimbulkan sakit pada unggas

liar dan unggas air.

Secara alamiah, unggas liar dan unggas air membawa virus

ini. Menurutnya, virus ini diketahui efeknya setelah menular pada

unggas yang mengalami domestifikasi (dipelihara).

P:71

62 Biologi Kelas X

Penularan dapat melalui bersin atau kotoran yang mencemari

alat, daun, buah, atau apa pun yang sempat bersentuhan dengannya.

Unggas domestik tidak biasa bersinggungan dengan virus AI sehingga

unggas ini langsung menunjukkan gejala sakit ketika terserang virus

ini.

Virus H5N1 merupakan virus yang memiliki komposisi protein

H (Heneoglutinin) dan memiliki 16 tipe serta N (Neuraminidate)

dengan 9 tipe yang biasa menyerang, seperti flu biasa.

Flu yang sering menyerang manusia jenis virusnya adalah H1,

H2, atau H3. Virus H5, H7, dan H9 biasanya menyerang unggas air,

sedangkan virus H lainnya biasanya menyerang hewan lain, seperti

babi dan kuda.

Penyerangan virus H5 pada tubuh manusia mengakibatkan

mereka tidak tahan dan mengalami gejala sakit yang serius, seperti

panas tinggi, tenggorokan sakit, kejang, dan sesak napas. Inilah yang

menyebabkan penderita mengalami kematian.

Langkah yang diambil dengan pengandangan unggas harus

disertai dengan langkah vaksinasi. Dengan pemberian vaksin, unggas

yang memang terinfeksi dibiarkan mati dan yang tidak terinfeksi

menjadi lebih kuat atau kebal.

(Sumber: Koran Sore Wawasan,

Kamis Pon, 2 Maret 2006)

Rangkuman

1. Ciri-ciri yang dimiliki virus:

a. dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau

RNA saja;

b. hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya;

c. virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di

luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah

makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang

memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri;

d. multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes;

e. dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan

kembali.

2. a. Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T.

b. Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.

c. Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel,

sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh.

3. a. Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang dengan

cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia, dan bakteri.

b. Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus

mosaik tembakau.

c. Virus bakteri, antara lain, bakteriofag.

d. Virus patogen untuk hewan, antara lain, virus rabies, virus sampar

ayam, dan virus penyakit kuku ternak.

e. Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam berdarah, flu

burung, HIV AIDS, dan kanker.

4. a. Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus litik

atau siklus lisogenik.

P:72

Virus 63

b. Siklus litik melalui lima tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi,

sistesis, perakitan, dan litik.

c. Siklus lisogenik melalui tujuh tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi,

penggabungan, pembelahan, sistesis, perakitan, dan litik.

5. a. Peran virus bagi manusia ada yang menguntungkan dan ada yang

merugikan.

b. Virus yang menguntungkan dapat dimanfaatkan untuk membuat

antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.

c. Virus yang merugikan dapat menyebabkan manusia, hewan, dan

tumbuhan terserang penyakit.

d. Belum ditemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh

virus. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak berinteraksi

langsung dengan penderita dan pemberian vaksin dan imunisasi

untuk memperoleh kekebalan.

Istilah Penting

Adsorpsi Antitoksin

Bakteriofag Injeksi

Kapsid Litik

Lisogenik Patogen

Replikasi Vaksin

Virion

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang virus, apakah kalian tidak

menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai

tentang:

a. deskripsi ciri-ciri, struktur, dan replikasi virus;

b. manfaat dan bahaya virus;

c. penularan dan pencegahan beberapa penyakit yang disebabkan

oleh virus?

2. Dari materi tentang virus, bagian mana yang paling kalian sukai?

Mengapa?

virus cara hidup virus

ciri-ciri virus replikasi hidup virus

struktur virus

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Virus tidak dapat masuk dalam kelompok makhluk hidup karena

....

a. virus dapat dikristalkan

b. virus dapat melakukan pembuahan

c. virus dapat menularkan penyakit

d. virus dapat bergerak

e. virus dapat berkembang biak

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:73

64 Biologi Kelas X

2. Ukuran virus sangat kecil, yaitu ....

a. 10 milimikron d. 200 – 3000 milimikron

b. 20 – 300 milimikron e. <10 milimikron

c. 1 – 3 milimikron

3. Virus tersusun atas selubung protein yang disebut ....

a. virion d. partikel virus

b. vaksin e. hospes

c. kapsid

4. Virus mengambil alih fungsi DNA bakteri. Tujuan tindakan virus

ini adalah ....

a. melipatgandakan bakteri

b. mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang

baru

c. agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan

pembelahan sel

d. untuk membuat bakteri hancur

e. untuk mengaktifkan inti sel bakteri hingga dapat memproduksi

enzim baru

5. Bagian yang tidak dimiliki oleh virus adalah ....

a. selubung protein d. organel sel

b. membran sel e. inti sel

c. sitoplasma

6. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ....

a. mikrobakteri d. makrobakteri

b. bakteriofag e. mikroprofag

c. profag

7. Virus hanya dapat hidup secara parasit sehingga untuk memelihara

virus harus digunakan medium berupa ....

a. air kelapa d. daging dan kaldu

b. agar e. embrio ayam

c. agar campur kentang

8. Ekor virus menempel pada dinding bakteri terjadi pada tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. melebur

c. perakitan

9. Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. melebur

c. perakitan

10. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri adalah pada tahap

....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. melebur

c. perakitan

11. Tahap saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan

serabut ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh adalah tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. melebur

c. perakitan

12. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding

sel bakteri disebut ...

a. Neuraminidase d. lisozim

b. litik e. lismin

c. lisogenik

P:74

Virus 65

13. Ilmuwan yang pertama kali mengadakan eksperimen tentang virus

adalah ....

a. Iwanovski d. Louis P.

b. M. Beijerinck e. Einstein

c. Wendell

14. Virus tidak dianggap sebagai sel karena ....

a. virus tidak dapat melakukan pembelahan

b. virus dapat melakukan proliferasi

c. virus tidak bermembran inti

d. virus tidak memiliki sitoplasma dan membran sel, berukuran

sangat kecil, serta dapat dikristalkan

e. virus hanya dapat hidup sebagai parasit (parasit sejati)

15. Ilmuwan yang mengemukakan bahwa virus tembakau dapat

dikristalkan adalah ....

a. Iwanovski d. Louis P.

b. M. Beijerinck e. Robert Hook

c. Wendell

16. Pada saat virus berada dalam tahap lisogenik, mengapa tubuh tidak

merasa sakit? Hal ini disebabkan virus ....

a. merusak sistem imun

b. belum cukup matang

c. dapat masuk ke fase litik

d. masih berada dalam sel sehingga sistem imun tidak dapat

mendeteksi benda asing

e. tidak bersifat parasit

16. Dalam suatu larutan terdapat virus dan bakteri. Cara memisahkan

bakteri dan virus tersebut adalah ....

a. memasukkan antibiotik ke dalam larutan agar bakteri mati

b. menyaring larutan menggunakan saringan biasa agar virus dapat

lolos

c. menyaring larutan menggunakan saringan keramik

d. meminimkan nutrien dalam larutan agar bakteri mati

e. memasukkan sel hidup untuk inang virus

18. Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala

pendarahan di dalam dan di luar tubuh disebut dengan virus ....

a. demam berdarah d. kanker

b. ebola e. herpes

c. hepatitis

19. Penyakit cacar air disebabkan oleh virus ....

a. E. coli d. Variola

b. Herpes zoster e. Mata belek

c. Varisela

20. Sintesis DNA virus terjadi di dalam ....

a. tubuh virus d. tubuh inang

b. tubuh virus dan inang e. ekor virus

c. di alam bebas

II. Pilihlah! Pilihlah!

A. Jika (1), (2), dan (3) benar

B. Jika (1) dan (3) benar

C. Jika (2) dan (4) benar

D. Jika (4) saja benar

E. Jika semuanya salah.

P:75

66 Biologi Kelas X

1. Berikut ini yang bukan merupakan tahapan siklus lisogenik adalah

....

(1) absorpsi (3) sintesis

(2) injeksi (4) pembelahan

2. Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah ....

(1) sintesis (3) perakitan

(2) penggabungan (4) pembelahan

3. Virus dapat mempunyai asam nukleat berupa ....

(1) NRA (3) NDA

(2) DNA (4) RNA

4. Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh serangan

virus dengan asam nukleat RNA adalah ....

(1) penyakit mosaik tembakau (3) hepatitis

(2) influenza (4) AIDS

5. Pernyataan yang tidak benar mengenai virus adalah ....

(1) virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval

(2) virus berukuran lebih kecil daripada bakteri

(3) virus tidak dapat hidup mandiri

(4) replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus

6. Virus yang menginfeksi bakteri mempunyai asam nukleat yang sama

dengan virus penyebab penyakit adalah ....

(1) cacar air (3) herpes

(2) Influenza (4) rabies

7. AIDS dapat menular melalui ....

(1) jarum suntik (3) hubungan seks

(2) bersentuhan (4) air liur

8. Untuk pencegahan terhadap serangan virus, dapat dilakukan ....

(1) suntikan

(2) meminum obat penangkal

(3) berhubungan dengan penderita

(4) melakukan vaksinasi

9. Berikut ini hanya terjadi pada siklus lisogenik adalah ....

(1) absorpsi (3) sintesis

(2) injeksi (4) litik

10. Ciri-ciri yang dapat membedakan virus dengan sel adalah ....

(1) virus memiliki membran inti

(2) virus berukuran kecil, yaitu 10 mikron

(3) virus memiliki sitoplasma

(4) virus dapat mereplikasi dirinya dalam tubuhnya sendiri

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat

dan jelas! dan jelas!

1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki virus!

2. Sebutkan tahap-tahap siklus litik!

3. Bagaimana cara virus menyerang bakteri?

4. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh virus?

5. Mengapa virus dapat memberi keuntungan bagi manusia?

P:76

67

Monera

Archaebacteria Eubacteria

Bakteri Ganggang Biru

Bab 4

Monera

Tujuan

Mendeskripsikan Archaebacteria dan Eubacteria dan

peran bagi kehidupan manusia

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini.

Pelajari dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian

materi tentang Monera.

Dibagi menjadi

Contohnya

Peran Ganggang Biru

bagi Kehidupan

Manusia

Cara Reproduksi

Ganggang Biru

Ciri-Ciri Ganggang

Biru

Memahami

Sterilisasi Dapat

dimatikan

dengan

W

W

Ciri-Ciri Bakteri Struktur Tubuh

Bakteri

Reproduksi

Bakteri

Macam

Bakteri

Peran Bakteri bagi

Kehidupan Manusia

Memahami

P:77

68 Biologi Kelas X

Gambar 4.1 Yogurt atau susu fermentasi

(Sumber: http:// www.e-dukasi.net)

Perhatikan Gambar 4.1. Pernahkah kalian minum Yakult?

Bagaimana rasanya? Gambar di atas adalah susu hasil fermentasi yang

sering disebut dengan yogurt. Bakteri Lactobacillus dapat dimanfaatkan

untuk membuat yogurt. Sebagian bakteri adalah bakteri patogen. Kendati

reputasinya buruk, kebanyakan bakteri menguntungkan dan dapat

dimanfaatkan, misalnya berperan dalam pembuatan susu dan yogurt.

Pernahkan kalian merasakan yogurt?

Monera adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal, yaitu

suatu sel yang tidak mengandung nukleus atau organel yang terikat

membran. Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru) adalah Monera.

Monera adalah bentuk kehidupan paling sederhana yang paling ada.

Umumnya, mereka berkembang biak dengan pembelahan biner. Selama

lebih dari 2 juta tahun, mereka adalah satu-satunya bentuk kehidupan

di bumi. Sekarang jumlahnya masih sangat banyak. Monera memegang

peranan penting dalam mendaur ulang zat makanan mineral. Kelompok

ini berjumlah lebih dari 4.000 spesies.

Sebagian besar bakteri mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.

Akan tetapi, dari biologi molekuler ditemukan adanya perbedaan pada

RNA ribosom. Perbedaan itu dijadikan dasar pembagian Archaebacteria

dan Eubacteria. Bakteri dan Cyanobacteria adalah sebagian contoh dari

Eubacteria. Pembagian ini dilakukan dengan metode sequencing gen yang

dilakukan oleh Woese dan kawan-kawan.

Sekarang marilah kita pelajari lebih jauh tentang Archaebacteria

dan Eubacteria pada bahasan berikut ini.

A. Archaebacteria dan Eubacteria

Jika kita amati dengan mikroskop, kebanyakan bakteri mempunyai

ukuran dan bentuk yang sama. Akan tetapi, bukti biologi molekuler

menunjukkan adanya perbedaan pada RNA ribosom. Pada ahli

mikrobiologi membagi bakteri menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan

Eubacteria. Dengan metode skeunsing gen, Woese dan kawan-kawan Woese

membagi kelompok bakteri menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.

1. Archaebacteria

Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan

gas metan dari sumber karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik,

dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda dengan

Eubacteria. Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain adalah bersifat

anaerob, dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran

pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram,

serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria

dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.

P:78

Monera 69

Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof.

Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

a. Bakteri metanogen.

b. Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup

bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri

genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut. Pada saat terjadi

penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid,

air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan

Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai

5 molar, serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk

metabolisme tubuhnya.

c. Bakteri termo-asidofil. Dalam kelompok ini, terhimpun

Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda.

Di dalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil

ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.

2. Eubacteria

Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot. Inti dan

organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler, bersifat

mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang tersusun dari

peptidoglikon.

Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisahpisah atau membentuk koloni berupa rantai, serta bertindak sebagai

dekomposer pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik.

Akan tetapi, ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof.

Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang

nitrogen dan elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat

dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam

filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochaet,

Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.

Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak.

Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai berikut.

a . Kelas Azotobacteraceae

Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri kelas Azotobacteraceae adalah

sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah, mirip sel khamir,

dan pada kondisi aerob dapat menambat N2

. Misalnya, Azotobacter

Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.

b . Kelas Rhizobiaceae

Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel berbentuk batang

atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil

akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi

tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk

bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada

kedelai; Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada

akar pohon.

c . Kelas Micrococcaceae

Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru,

berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan.

Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen serta

dapat menimbulkan berbagai penyakit.

P:79

70 Biologi Kelas X

d . Kelas Enterobacteriaceae

Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat

menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup

sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga

pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya,

E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela

typhosa, yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella

dysenteriae penyebab disentri.

e . Kelas Lactobacillaceae

Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan

fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang

membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat

menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta

Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.

f . Kelas Bacillaceae

Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk

endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan

Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2

.

g . Kelas Neisseriaceae

Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan.

Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis;

Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta

Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan

hewan.

Eubacteria dapat dibedakan menurut jenis dan sifatnya. Perbedaan

tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jenis Tabel 4.1 Eubacteria dan Sifatnya

No. Jenis Karakter

1. Eubacteria Positif Positif

Actinomycetes Sel memanjang mirip hifa, memiliki peptidoglikon, inti tidak berselaput,

merupakan dekomposer pada bahan organik tanah, sebagian merupakan penghasil antibiotika, dan penyebab penyakit paru-paru pada manusia dan hewan

Bakteri asam laktat Penghasil asam laktat dan membantu fermentasi

Clostridia Bersifat anaerob dan merupakan penyebab penyakit tetanus

Mycobacteri Mengandung substansi wax pada dinding sel dan penyebab TBC (Mycobacterium

tuberculosis) dan kusta (Mycobacterium leprae)

Staphylococci Dapat hidup di mulut atau alat pencernaan manusia dan beberapa hewan,

penyebab karies gigi, demam, dan rematik

Streptococci Dapat hidup di sekitar mulut dan alat pencernaan manusia dan hewan, penyebab

demam, karies gigi, dan rematik

2. Eubacteria Negatif Negatif

Azotobacteria Sel berbentuk bulat, batang atau koloni; hidup di tanah; pada keadaan aerob

dapat menambat N2

Cyanobacteria Blue algae, fotosintetik, pada koloni tanah becek, dan beberapa jenis dapat

menambat nitrogen

Enterobactin Dekomposer dan patogen pada manusia, misalnya, E. coli

Myxobacteria Mengeluarkan lendir

Rhizobium Hidup bersimbiosis dengan leguminosae dan dapat menambat N2

di udara

Ricketsia Berbentuk batang yang sangat kecil, bersifat patogen bagi manusia dan hewan

Inang perantaranya adalah Arthropoda

P:80

Monera 71

Peudomonas Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis, penyebab penyakit pada

tumbuhan, hewan, dan manusia

Vibrio Hidup di air laut dan penyebab penyakit kolera

Latihan

1. Sebutkan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria!

2. Berikan contoh tiap-tiap prokariot tersebut!

3. Sebutkan tiga kelompok bakteri yang termasuk dalam

Archaebacteria!

4. Sebutkan bakteri yang termasuk dalam Eubacteria positif dan

Eubacteria negatif!

5. Sebutkan peranan bakteri bagi kehidupan manusia!

Tugas

Buatlah tabel yang dapat membedakan Archaebacteria dan

Eubacteria! Diskusikan dengan teman kalian. Tuliskan hasilnya di dalam

buku kerja biologi kalian!

B. Bakteri

Pernahkah kalian berpikir bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat

berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun

saprofit dengan tubuh kita? Bakteri dapat kita jumpai di berbagai tempat.

Di tubuh kita misalnya, bakteri terdapat di permukaan kulit, dalam sistem

pencernaan, dalam kotoran gigi yang membusuk, ataupun di kulit kepala

kita.

Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka

ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri

dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam air,

dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam

sebutir debu. Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering

disebut juga dengan kosmopolit.

Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai

saprofit atau parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan

sendiri yang disebut bakteri autotrof. Untuk lebih jelasnya, marilah kita

perdalam dengan kajian di bawah ini.

1. Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran

sangat kecil dan mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat

berbentuk batang, spiral, atau bola. Bentuk tubuh ini dapat dijadikan

dasar klasifikasi bakteri.

Ukuran bakteri yang paling besar kira-kira 100 m. Ada pula yang

kurang dari 1 m dan yang terkecil kira-kira berukuran 0,1 m (1 mikron

= 0,001 mm). Bakteri hanya dapat diamati dengan menggunakan

mikroskop. Ukuran bakteri yang lebih kecil dari 0,1 m hanya dapat

diamati dengan mikroskop elektron. Sekumpulan bakteri dapat

membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk, koloni

bakteri dapat terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir

yang berwarna putih kekuningan.

P:81

72 Biologi Kelas X

Bakteri tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat

makanan sendiri. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi

menjadi bakteri autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotrof terbagi

menjadi bakteri saprofit dan parasit. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.

2. Struktur Tubuh Bakteri

Bakteri berukuran sangat kecil sehingga struktur tubuhnya sulit

untuk diamati. Tubuh bakteri berupa sel tunggal, dinding selnya tersusun

dari hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang lebih mendekati

pada sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput mirip gelatin yang

menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel berupa protoplas dengan

membran plasma dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma tersebar butiranbutiran nukleotida yang mengandung DNA, belum terdapat inti dengan

membran inti seperti pada sel umumnya. Belum terdapat plastida dan

zat warna. Sebagian bakteri ada yang mempunyai karotenoida.

Jika dilihat dari struktur luarnya, bentuk bakteri akan beraneka

ragam, yaitu berbentuk batang, spiral, dan bola. Bentuk tubuh ini dapat

dijadikan dasar klasifikasi bakteri. Jika bakteri cocus membelah diri

pada satu bidang dan tetap saling melekat berpasangan dua dua, disebut

diplococus, contohnya, Diplococus bacillus. Jika selnya membelah diri

pada satu bidang dan tetap melekat berbaris seperti rantai, disebut

streptococus, misalnya, Spirillum. Jika selnya membelah diri pada dua

bidang dan secara khas membentuk kelompok terdiri dari empat sel,

disebut tetracocus (Pediococcus cerevisiae). Jika selnya membelah diri

pada tiga bidang dalam suatu pola tak teratur seperti anggur, disebut

stafilcocus, misalnya, Staphylococcus aureus. Jika selnya membelah diri

pada tiga bidang dalam suatu pola teratur membentuk penataan seperti

kubus, disebut sarsina, misalnya, Sarcina ventriculi.

Bakteri yang berbentuk spiral biasanya tidak berkelompok. Spirillum

dibedakan menjadi (1) bentuk spiral (berupa lengkung lebih dari setengah

lingkaran), misalnya, Spirillum minor, (2) koma (berupa lengkung kurang

dari setengah lingkaran, pendek, dan tidak lengkap), misalnya, Vibrio

comma, dan (3) spiroseta (berupa spiral yang halus dan lentur), misalnya,

Treponema pallidium.

Plasma bakteri banyak mengandung vakuola-kecil yang berisi

cadangan makanan, seperti glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur,

dan vulotin.

Umumnya, bakteri bergerak pasif, tetapi ada juga yang dapat

bergerak aktif dalam medium cair. Pada fase tertentu, bakteri tersebut

dapat membentuk rambut-rambut plasma yang dapat menembus dinding

plasma. Rambut plasma ini disebut bulu cambuk atau flagel. Jumlah

flagel dapat berbeda-beda, misalnya, monorik (satu flagel pada salah

satu kutubnya), subpolar (dua flagel masing-masing di bawah kutubnya),

lofotrik (ada seberkas flagel pada salah satu kutubnya), dan peritrik

(flagel menyebar di seluruh permukaan sel).

Dengan mikroskop, terlihat tiga struktur utama di luar dinding sel

walaupun tidak semua bakteri memiliki ketiga struktur tersebut. Ketiga

struktur tersebut adalah flagel, pili, dan kapsul.

Mengenai flagel, telah dijelaskan di atas. Sekarang kalian juga perlu

mengetahui tentang pili dan kapsul.

Pili (fimbriae), berupa filamen atau benang, lebih kecil, lebih banyak,

dan lebih pendek daripada flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan

Gambar 4.3 Jenis-jenis bakteri

berdasarkan jumlah flagel: (a)

monorik; (b) lofotrik; (c)

subpolar; (d) peritrik.

(Sumber; Pelczar, M.J. dan

Chan, 1986 dan

Http://www.monera.org)

Gambar 4.2 Bentuk-bentuk

bakteri: (a) Diplococusbacillus;

(b)Spirillum; (c) Stepphylococcus;

(d) Sarcina ventriculi.

(Sumber: Pelczar,M.J., dan Chan,

1986 dan Http://www.monera.org)

(a) (b)

(c) (d)

(a) (b)

(c) (d)

P:82

Monera 73

mikroskop elektron dan tidak berhubungan dengan pergerakan. Fungsi

pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama

perkawinan dan berfungsi membantu untuk melekatkan diri pada jaringan

hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.

Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang

mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena

merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada

bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkatkan

kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain

meningkatkan daya virulensi.

Selain tiga struktur utama di luar tubuh bakteri, terdapat struktur

dalam tubuh bakteri. Setelah kapsul ditemukan tubuh bakteri yang batas

terluarnya adalah dinding sel, kemudian di bawahnya terdapat membran

sel. Membran sel pada bagian tertentu membentuk mesosom, lalu bagian

dalam tubuh terdapat sitoplasma dan struktur-struktur di dalam

sitoplasma. Perhatikanlah struktur tubuh bakteri di bawah ini. Dapatkah

kalian menyebutkan bagian-bagiannya?

Gambar 4.4 Struktur utama yang terdapat di dalam dinding sel bakteri (kiri)

serta struktur umum bakteri (kanan). Tidak semua bakteri memiliki struktur

selengkap di atas.

(Sumber: Pelczar, M.J. dan Chan, 1986 (kiri) dan www.e-ukasi.net (kanan)

Jika kalian mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaanpertanyaan, silakan kalian membaca kembali materi pelajaran di atas

atau mencari sumber bacaan lainnya untuk mencocokkan jawaban

kalian. Selanjutnya, kita akan ikuti materi pelajaran berikutnya, yaitu

tentang reproduksi bakteri setelah Kegiatan 4.1!

Kegiatan 4.1

Bentuk Koloni Bakteri Bentuk Koloni Bakteri

Tujuan: Tujuan:

Mengamati bentuk koloni bakteri.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. cawan petri, 5. kentang 1 biji,

2. panci, 6. agar-agar putih, dan

3. kompor, 7. air.

4. daging sapi atau ayam,

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Sterilkan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen.

2. Bersihkan panci, lalu cacahlah daging ayam atau sapi, kupas kentang

bahan inti

bahan inti

membran sitoplasma

sitoplasma

ribosom

mesosom

dinding sel

DNA pada daerah

nukleus

dinding

sel

kapsul

ribosom

flagel

P:83

74 Biologi Kelas X

dan potong kecil-kecil. Kemudian, masukkan potongan kentang dan

cacahan daging ke dalam panci yang telah diisi 2,5 gelas air.

3. Rebus daging dan kentang tadi selama 15 menit, lalu saring, buang

ampasnya, dan sisihkan airnya.

4. Aduk ¼ bungkus agar-agar dengan sedikit air dingin, lalu campurkan

dengan saringan air kentang dan daging tadi. Panaskan lagi hingga

mendidih.

5. Dalam keadaan panas, tuangkan dalam cawan petri atau plastik, dan

biarkan sampai dingin. Setelah dingin, media agar-agar kentang ini

dapat digunakan untuk menangkap bakteri.

6. Ambil salah satu cawan berisi kentang dan agar, lalu tangkap bakteri

di udara halaman sekolah, di pasar, jalan raya, atau di ruang kelas.

Setelah itu, tandailah dan simpan di ruang laboratorium yang gelap.

Jagalah dari gangguan hewan serangga atau semut.

7. Amati setiap hari.

Pertanyaan:

1. Pada hari ke berapakah timbul lendir seperti percikan mentega atau

susu? Jangan keliru dengan jamur (seperti serabut kapas).

2. Dalam satu cawan, ada berapa koloni?

3. Cawan manakah yang mempunyai koloni paling banyak?

4. Buatlah laporan singkat tentang eksperimen ini!

5. Buatlah laporan tentang eksperimen ini !

6. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelompok yang lain!

3. Reproduksi Bakteri

Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah

diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Proses pembelahan diri

pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang

adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang

yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri

ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Sel anakan hasil

pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu

tanda pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari

sepasang sel (diplococcus), delapan sel membentuk kubus (sarcina), dan

berbentuk rantai (streptococus).

Reproduksi bakteri dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada

keadaan optimal, beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20

menit. Dalam satu jam bakteri dapat berkembang biak menjadi berjutajuta sel. Coba kamu hitung kalau setiap 20 menit bakteri dapat

membelah, berapa jumlah bakteri yang dihasilkan dari 1 bakteri dalam

waktu 24 jam. Diskusikan dengan guru dan teman-temanmu, apa yang

akan terjadi kalau perkembangbiakan bakteri ini terus-menerus

berlangsung tanpa ada faktor yang membatasinya?

Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat

mempertahankan diri dengan pembentukan spora. Akan tetapi, ada pula

jenis bakteri yang akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor

lingkungan ini adalah cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan

suhu, kekeringan, dan adanya zat-zat penghambat dan pembunuh

bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.

Keadaan tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun populasi

bakteri sangat besar, tetap saja dapat dikendalikan oleh faktor-faktor

penghambat sehingga peranan bakteri di alam sebagai salah satu pengurai dapat seimbang dengan makhluk hidup produsen dan konsumen.

Sel induk

Pemanjangan sel

Invaginasi dinding sel

(septum) dan

distribusi bahan

nukleus

Pembentukan dinding

sel (septum) dan

penyebaran terorganisasi bahan nukleus

ke dalam dua sel

Pemisahan menjadi

dua sel baru

Setiap sel

mengulangi proses

Gambar 4.5 Bagan ilustrasi

perkembangbiakan bakteri

dengan pembelahan biner

melintang, dihasilkan dua sel

anak yang identik. (Sumber:

Pelczar,M.J., dan Chan, 1986)

P:84

Monera 75

Dalam keadaan normal, spora akan tumbuh kembali menjadi satu

sel bakteri.

Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya,

seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot, karena bakteri tidak

mengalami penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri

terjadi pertukaran materi genetik dengan sel pasangannya. Oleh karena

itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut

perkembangbiakan paraseksual. Perkembangbiakan parasekual bakteri

dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan

transduksi.

a. Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau

DNA dari luar ke sel bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak

terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan penerima.

b. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA

penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA

dari sel pemberi ke sel penerima, harus terjadi hubungan langsung.

c. Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel

penerima dengan perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus

yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk pembungkus dan

membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.

4. Macam-Macam Bakteri

Dalam subbab ini akan dibahas tentang bakteri berdasarkan cara

memperoleh makanannya dan kebutuhan oksigennya.

a. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya

1 ) Bakteri Heterotrof Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dan memperoleh

makanan dari lingkungannya karena tidak dapat membuat makanan

sendiri. Bakteri ini dapat hidup secara saprofit dan parasit.

Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah

mati, misalnya, sampah, bangkai, atau kotoran. Bakteri ini sering disebut

sebagai bakteri pembersih karena dapat menguraikan sampah-sampah

organik sehingga menguntungkan bagi manusia, contohnya, bakteri

Eschericia coli yang berperan sebagai pembusuk sisa makanan dalam

usus besar dan bakteri Lactobacillus garicus yang berperan dalam

pembuatan yogurt.

Bakteri parasit adalah bakteri yang hidup menumpang pada

makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat merugikan makhluk

Gambar 4.6 Transformasi

(Sumber: www.e-dukasi.net)

Donor: Lisis Penerima Rekombinan

baru

Gambar 4.7 Konjugasi

(Sumber: www.e-dukasi.net)

Membran sel

DNA

DNA

Membran sel

Gambar 4.8 Transduksi

(Sumber: www.e-dukasi.net)

Virus

Replikasi

Virus

Virus

masuk

Sel bakteri

Lisis, virus

baru keluar

DNA yang dibuat

virus, masuk ke

DNA bakteri

P:85

76 Biologi Kelas X

hidup yang ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit. Contoh

penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, antara lain, kolera disebabkan

oleh bakteri Vibrio cholerae, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, disentri disebabkan oleh bakteri Shigella dysenterriae,

sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, dan radang paruparu (pneumoniae) disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae.

Penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat melalui makanan,

minuman, pernapasan, ataupun kontak langsung dengan penderita, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

2 ) Bakteri Autotrof Bakteri Autotrof

Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanannya

sendiri. Berdasarkan asal energi yang digunakan, bakteri autotrof dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri yang bersifat kemoautotrof dan

bakteri yang bersifat fotoatotrof.

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya

dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya,

proses oksidasi senyawa tertentu. Contohnya, bakteri nitrit dengan

mengoksidkan NH3

, bakteri nitrat dengan mengoksidkan HNO2

, bakteri

belerang dengan mengoksidkan senyawa belerang, Nitosococcus, dan

Nitrobacter.

Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya

dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari. Bakteri ini

adalah bakteri yang mengandung zat warna hijau sehingga dapat

melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau. Contohnya bakteribakteri yang mempunyai zat warna, antara lain, dari golongan

Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).

b. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya

Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan

menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.

1 ) Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen

bebas. Bakteri yang hidup secara aerob dapat memecah gula menjadi

air, CO2

, dan energi. Bakteri aerob secara obligat adalah bakteri yang

mutlak memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya, misalnya, bakteri

Nitrosomonas.

2 ) Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen

bebas, misalnya, bakteri asam susu, bakteri Lactobacillus bulgaricus,

dan Clostridium tetani. Akan tetapi, jika bakteri tersebut dapat hidup

tanpa kebutuhan oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya

oksigen, bakteri itu disebut bakteri anaerob fakultatif.

Tugas

1. Carilah informasi dari media lain (internet, majalah, atau koran)

tentang bakteri saprofit dan bakteri parasit. Catat contoh-contoh

bakterinya! Apakah di antara contoh itu dapat menimbulkan

penyakit? Hasilnya diskusikan dengan teman dan gurumu!

2. Mengapa penderita tetanus lukanya tidak boleh ditutup?

Hubungkan dengan cara hidup bakteri dalam memperoleh energi.

P:86

Monera 77

5. Peran Bakteri bagi Kehidupan Manusia

Telah dijelaskan di atas bahwa bakteri dapat hidup di berbagai

tempat sehingga keberadaan bakteri tersebut dapat menimbulkan efek

yang besar bagi kehidupan manusia. Bagi kehidupan manusia, bakteri

ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.

a. Bakteri yang Menguntungkan

Bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain,

sebagai berikut.

1) Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat

nitrogen.

2) Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen

sehingga dapat menyuburkan tanah.

3) E. coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar dan

penghasil vitamin K yang membantu pembekuan darah.

4) Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan susu yogurt

dan susu keju.

5) Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco.

6) Acetobacter dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi

alkohol dan alkohol menjadi asam cuka.

7) Bakteri saprofit anaerob dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio

atau biogas.

9) Streptococcus griceus dimanfaatkan untuk penghasil antibiotik

streptomisin sehingga banyak dimanfaatkan dalam industri obatobatan.

Tugas

Pernahkah kalian makan nata de coco? Bagaimana cara

membuatnya? Coba kalian mencari informasi tentang proses pembuatan

nata de coco! Dapatkah kalian menjelaskan di depan teman-teman

sekelas kalian?

b. Bakteri yang Merugikan

Bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai

berikut:

1) Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus,

2) Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri,

3) Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis,

4) Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah,

5) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, dan

6) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.

6. Sterilisasi

Sterilisasi adalah pembebasan alat dan bahan makanan dari bakteri

dan mikroorganisme atau pencucian alat dan bahan makanan dari hama.

Semua alat dan bahan yang telah disterilkan harus dimasukkan ke dalam

suatu tempat yang tertutup rapat dan tidak terhubung dengan udara

luar. Jika tidak tertutup, alat dan bahan tersebut akan terkontaminasi

oleh bakteri. Hal ini juga harus dilakukan pada ruang operasi agar pasien

operasi tidak terinfeksi bakteri.

Lactobacillus casei

Lactobacillus bulgaricus

Lactobacillus sake

Gambar 4.9 Bakteri yang

menguntungkan

(Sumber: www.asm.org)

P:87

78 Biologi Kelas X

Sterilisasi dapat dilakukan pada alat dan bahan makanan. Sterilisasi

alat dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain, dengan

pemanasan dan penguapan. Pemanasan dapat dilakukan dengan

memasukkan alat yang telah dibersihkan ke dalam oven dengan suhu

180o

C selama 2 jam. Keadaan ini dapat mematikan mikroorganisme

dan spora. Selain itu, pemanasan juga dapat dilakukan dengan

menggunakan alat pensteril yang disebut autoklaf. Alat dimasukkan pada

autoklaf dengan suhu 121o

C dan tekanan 15 atm/cm2

selama 15 menit.

Sementara itu, penguapan dilakukan dengan memasukkan alat yang akan

disterilkan dan telah dibungkus rapat ke dalam dandang selama 1 jam

dengan suhu 100o

C. Untuk dapat mematikan spora bakteri, pemanasan

harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu kurang dari 24

jam.

Sterilisasi bahan makanan dapat dilakukan dengan penguapan dalam

uap air selama 1 jam pada suhu 100o

C dan diulang sebanyak 3 kali.

Sterilisasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf.

Kegiatan 4.2

Mengetahui Pertumbuhan Bakteri Mengetahui Pertumbuhan Bakteri

Tujuan: Tujuan:

Menghambat pertumbuhan bakteri.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tepung kanji, gula, dan garam,

2. tiga buah botol berleher lebar,

3. sendok, dan

4. air bersih,

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Campurkan dua sendok tepung kanji dengan sedikit air, lalu aduk

hingga merata. Kemudian, tuangkan 1 liter air mendidih ke dalam

larutan tepung kanji tersebut.

2. Tuangkan larutan tepung kanji tersebut ke dalam botol hingga masingmasing berisi 2/3-nya. Lalu berilah label I, II, dan III.

3. Dalam keadaan yang masih panas, tambahkan tiga hingga empat

sendok gula pasir ke dalam botol I.

4. Dalam keadaan masih panas, masukkan 3  4 sendok garam dapur ke

dalam botol II.

5. Larutan dalam botol III biarkan tanpa ada tambahan bahan.

6. Dalam keadaan terbuka, diamkan botol 3  4 jam. Setelah itu, tutup

yang rapat dan simpan di tempat yang gelap.

7. Amatilah apa yang terjadi pada larutan dalam botol I, II, dan III

setelah tiga hari.

Pertanyaan: Pertanyaan:

1. Pada botol manakah terjadi perubahan warna larutan?

2. Apakah ada gelembung udara yang terlihat di dalam botol tersebut?

Botol yang mana?

3. Apakah ada lendir dalam larutan tersebut? Botol yang mana?

4. Menurut pendapatmu, manakah di antara larutan dalam ketiga botol

tersebut yang banyak mengandung bakteri? Mengapa demikian?

5. Dapatkah kalian membuktikannya?

6. Tariklah suatu kesimpulan dan diskusikan hasilmu dengan temanteman sekelasmu!

P:88

Monera 79

C. Ganggang Biru (Cyanobacteria)

1. Ciri-Ciri Ganggang Biru

Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga merupakan organisme

yang belum bermembran dan belum memiliki beberapa macam organel

(mitokondria dan plastida) seperti yang telah dimiliki sel eukariotik.

Ganggang biru merupakan salah satu contoh Eubacteria negatif, ada

yang bersel satu dan ada yang berkoloni bersel banyak membentuk

untaian beberapa sel dengan struktur tubuh yang masih sederhana,

berwarna biru kehijauan, serta mengandung klorofil a (autotrof) dan

pigmen biru (fikosianin). Klorofil terdapat pada membran tilakoid, bukan

pada kloroplas. Dengan adanya klorofil ini, ganggang biru dapat

melakukan fotosintesis dan dapat membedakannya dengan bakteri.

Umumnya, ganggang ini dapat mengikat nitrogen di udara. Pengikatan

ini dilakukan oleh sel heterosista yang berbentuk benang, tetapi bisa

juga bersifat racun karena mengeluarkan toksin yang dapat mematikan

makhluk hidup lain di sekitarnya.

Dalam tubuh ganggang biru, tidak ditemukan inti dan kromotofora.

Dinding selnya mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang

kadang-kadang berlendir. Dinding lendir ini berlekatan dengan plasma.

Di tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung

asam dioksi-ribonukleat dan ribonukleat. Kedua asam nukleat ini

terkumpul di tengah sitoplasma seperti inti dalam tumbuhan tinggi.

Kromosom belum tampak dan belum bermembran plasma.

Ganggang biru dapat hidup di atas tanah lembap, batu-batuan,

kulit kayu, air tawar, air laut, dan dapat menempel pada tumbuhan

atau hewan.

2. Cara Reproduksi Ganggang Biru

Seperti halnya bakteri, ganggang biru juga berkembang biak dengan

pembelahan sel. Selain dengan pembelahan sel, ganggang biru juga dapat

berkembang biak dengan cara fragmentasi dan pembentukan spora

khusus yang disebut akinet. Fragmentasi merupakan cara berkembang

biak dengan jalan memutuskan salah satu bagian tubuh ganggang dan

membentuk fragmen-fragmen. Fragmen tersebut kemudian akan

berkembang menjadi individu baru.

Pembelahan sel terjadi pada ganggang biru bersel tunggal,

sedangkan fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk

filamen.

Beberapa ganggang biru dapat membentuk akinet yang berdinding

tebal sehingga dalam kondisi yang kurang menguntungkan (kondisi gelap,

kekeringan, sangat dingin) spora akinet dapat bertahan hidup jika kondisi

lingkungan telah membaik, dinding spora tersebut akan pecah dan isinya

akan berkecambah membentuk individu baru.

3. Peranan Ganggang Biru bagi Manusia

Ganggang biru ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan

bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh ganggang biru yang

menguntungkan, antara lain, Gloeocapsa, Nostoc, dan Anabaena yang

dapat menangkap nitrogen di udara. Misalnya, Anabaena azollae dapat

bersimbiosis dengan Azola pinnata sehingga Azola pinnata banyak

mengandung amonia yang dapat menyuburkan tanah dan menguntungkan

petani karena dapat dijadikan pupuk hijau atau nitrogen. Selain itu, ada

P:89

80 Biologi Kelas X

juga ganggang biru yang merupakan sumber protein yang bergizi tinggi,

yaitu Spirulina.

Beberapa contoh ganggang biru yang merugikan adalah Anabaena

flosaquae dan Microcytis yang menyebabkan kematian makhluk hidup

dalam air. Ganggang biru yang menempel pada tembok atau batu dapat

menyebabkan pelapukan.

Kegiatan 4.3

Jenis Ganggang Biru

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui berbagai jenis ganggang biru.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. gelas plastik,

2. mikroskop,

3. pipet,

4. air,

5. kertas isap, dan

6. ganggang hijau biru.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Ambillah tanah yang berwarna hijau yang licin di sekitar got, sawah,

atau tanah lembap dengan menggunakan sendok atau cetok.

Masukkan ke dalam gelas plastik bekas minuman dan berilah air

yang mengandung ganggang tadi. Biarkan gelas terbuka.

2. Setelah beberapa saat, ambillah beberapa tetes airnya dengan menggunakan pipet. Teteskan di atas kaca benda, kemudian tutuplah

dengan kaca penutup. Bersihkan pinggirnya dengan kertas isap.

3. Amatilah di bawah mikroskop.

Pertanyaan:

1. Bentuk ganggang apakah yang kalian lihat?

2. Gambarlah ganggang tersebut, temukan namanya dengan mencocokkan dengan apa yang ada di buku!

3. Ganggang manakah yang bergerak dan manakah yang tidak

bergerak?

4. Kumpulkan laporan pada guru biologi kalian!

Latihan

1. Sebutkan ciri-ciri ganggang biru!

2. Sebutkan struktur tubuh ganggang biru!

3. Bagaimanakah cara ganggang biru berkembang biak?

4. Bandingkan ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri dan ganggang biru!

5. Mengapa ganggang biru termasuk dalam Eubacteria? Jelaskan!

Tugas

Buatlah tulisan tentang Eubacteria dan diskusikan dengan temanteman sekelasmu!

Orcillatoria Spirulina

Gambar 4.10 Ganggang biru

(Sumber: http://www.asm.org)

Anabaena

Gloeocapsa Noctoc

P:90

Monera 81

Info Biologi

Bakteri Pembuat Biogas Bakteri Pembuat Biogas

Tahukah kalian bahwa bakteri dapat dimanfaatkan untuk

pembuatan gas bio atau sering disebut dengan biogas? Bakteri ada

yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob. Bakteri

inilah yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan biogas.

Bagaimana cara membuatnya? Biogas yang dibuat dari

kotoran hewan, antara lain, sapi, kerbau, atau kambing dimasukkan

ke dalam sebuah tangki yang tertutup rapat. Bagaimana dapat

timbul gas? Gas ini adalah gas metana yang dihasilkan oleh kerja

bakteri. Di dalam tangki tertutup, bakteri saprofit dalam kotoran

hewan akan terus berkembang biak dan bekerja memecah senyawa

organik dan menghasilkan gas metana. Gas ini tidak menimbulkan

bau. Gas inilah yang dinamakan biogas. Gas hasil kerja bakteri ini

dapat ditampung dan disalurkan ke rumah-rumah untuk

dimanfaatkan dalam proses pembakaran, misalnya untuk memasak.

Biogas dapat menimbulkan nyala api, seperti nyala api gas elpiji.

Biogas ini nantinya diharapkan dapat menggantikan elpiji. Selain

dapat menghemat, penggunaan biogas secara ekologis juga sangat

bermanfaat.

Meskipun murah dan mudah pembuatannya, sampai saat ini

belum banyak masyarakat yang menggunakan biogas ini. Mereka

masih beranggapan bahwa biogas dapat menimbulkan bau karena

berbahan dasar kotoran hewan. Akan tetapi, di beberapa daerah

seperti daerah Batu, Malang, saat ini sudah mulai mencoba

menggunakan biogas. Mereka memanfaatkan kotoran sapi perah

yang biasanya terbuang percuma. Bagaimana dengan kalian?

Apakah juga ingin mencobanya?

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)

Rangkuman

1. a. Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu

Archaebacteria dan Eubacteria.

b. Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan

gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat

uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan

secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.

c. Archaebacteria bersifat anaerob dapat hidup di sampah, tempattempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil

ekstrem, menempati lingkungan bergaram, serta termoplastik pada

suhu panas dan lingkungan asam.

d. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang

ada sekarang ini.

e. Archaebacteria mencakup makhluk hidup litototrof dan

heterotrof.

f. Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri

metanogen, halobakteri, dan bakteri termo-asidofil.

g. Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak

mempunyai inti dan organel yang bermembran, bersifat uniseluler,

bersifat mikroskopik, dan dinding sel tersusun dari peptidoglikon.

P:91

82 Biologi Kelas X

h. Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus,

terpisah-pisah atau membentuk.

i. Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer (pengurai),

hidup sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada yang bersifat

fotosintetik dan ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi

unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang, beberapa

Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri.

j. Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri

hijau, bakteri gram positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan

Cyanobacteria.

2. a. Bakteri dapat berbentuk seperti batang, bola, spiral, atau benang;

dapat hidup di berbagai tempat, baik udara, tanah, air, maupun

makhluk hidup lainnya; koloni bakteri dapat berupa percikan

mentega, susu, atau lendir; ukuran bakteri berkisar antara 0,1 

100 P.

b. Bakteri bersel satu, dinding sel terbuat dari hemiselulosa, dan

pektin. Dinding sel diselimuti lapisan gelatin sehingga dalam air

akan terlihat berlendir.

c. Isi sel protoplas mempunyai membran plasma dan sitoplasma yang

mengandung butir-butir nukleotida penyusun DNA, belum

mempunyai inti dengan membran inti, serta belum mempunyai

plastida.

d. Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah

diri dan secara seksual dengan konjugasi.

e. Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi

kehidupan manusia.

f. Untuk membebaskan alat dan bahan makanan dari

mikroorganisme, dapat dilakukan sterilisasi.

3. a. Ganggang biru termasuk salah satu Eubacteria, dapat hidup di

tempat lembap, di atas tanah, tembok, sawah, parit, atau laut.

Selain itu, ganggang ini juga mempunyai klorofil a untuk fotosintesis

dan fikosianin.

b. Ganggang biru dapat menangkap nitrogen udara sehingga dapat

menyuburkan tanah, tetapi ada juga yang mengeluarkan racun

yang dapat mematikan makhluk hidup di sekitarnya.

c. Tubuh ganggang biru dilindungi oleh lendir, dinding sel, tilakoid,

sitoplasma, dan asam nukleat (asam inti).

d. Ganggang biru dapat berkembang biak dengan pembelahan sel,

fragmentasi, dan pembentukan spora.

Istilah Penting

Archaebacteria Cyanobacteria

Eubacteria Eukariot

Konjugasi Peptidoglikon

Prokariot

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi Monera, apakah kalian tidak menguasai,

sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai tentang:

a. ciri-ciri Achaeobacteria dan Eubacteria;

b. peranan Achaeobacteria dan Eubacteria bagi kehidupan?

2. Dari materi Monera, bagian mana yang paling kalian sukai?

Mengapa?

P:92

Monera 83

Monera bakteri

Archaebacteria Cyanobacteria

Eubacteria

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Kelompok bakteri yang mendapat julukan ”nenek moyang bakteri”

adalah ....

a. Archaeobacteria d. bakteri ungu

b. Eubacteria e. bakteri biru

c. Cyanobacteria

2. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam adalah ....

a. Archaeobacteria d. bakteri ungu

b. Eubacteria e. bakteri biru

c. Cyanobacteria

3. Bakteri dapat melakukan reproduksi secara seksual dengan cara

....

a. membentuk spora d. fragmentasi

b. konjugasi e. proliferasi

c. pembelahan biner

4. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri dari kingdom Monera

adalah ....

a. selnya prokariot

b. tidak memiliki organel sel

c. tidak memiliki membran inti

d. berkembang biak secara mitosis

e. selnya eukariot

5. Ani mengamati ganggang biru. Dari pengamatannya, dia menemukan

tanda-tanda ganggang biru sebagai berikut: dapat bergerak,

berbentuk benang, dan mempunyai sel yang pipih. Dengan

demikian, dia berkesimpulan bahwa ganggang biru ini adalah ....

a. Ochromonas d. Anabaena

b. Nostoc e. Chroococcus

c. Oscillatoria

6. Bakteri yang dapat menambat nitrogen di udara adalah ....

a. Oscillatoria sp. d. Stigonema sp.

b. Nostoc linckii e. Eleocapsa

c. Rivularia sp.

7. Persenyawaan antara polisakarida dan protein yang merupakan

penyusun dinding sel bakteri disebut ....

a. mikrobakteri d. makrobakteri

b. bakteriofag e. makrobakteriofag

c. peptidoglikon

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:93

84 Biologi Kelas X

8. Proses menempelnya dua sel untuk memindahkan materi genetik

antara kedua sel itu disebut ....

a. fertililisasi d. konjugasi

b. injeksi e. adsorpsi

c. perakitan

9. Bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan

organik yang diperlukan oleh tubuh disebut bakteri ....

a. bakteri autotrof d. bakteri anaerob

b. bakteri heterotrof e. bakteri gram negatif

c. bakteri aerob

10. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga

bahan makanan diperoleh dari makhluk hidup lain atau

lingkungannya adalah ....

a. autotrof d. anaerob

b. heterotrof e. bakteri

c. aerob

11. Proses pernapasan bakteri yang menggunakan oksigen bebas atau

udara untuk pernapasannya dilakukan oleh ....

a. autotrof d. anaerob

b. heterotrof e. bakteri gram negatif

c. aerob

12. Proses pernapasan bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas

atau udara untuk pernapasannya dilakukan oleh ....

a. bakteri autotrof d. bakteri anaerob

b. bakteri heterotrof e. bakteri gram negatif

c. bakteri aerob

13. Bakteri gram positif termasuk dalam kelompok ....

a. Eubacteria d. Fungi

b. Archaeobacteria e. Monera

c. Protista

14. Ganggang biru berkembang biak dengan fragmentasi dan

pembentukan spora yang dilakukan dengan cara ....

a. pembelahan sel d. pembentukan spora

b. konjugasi e. pendinginan

c. fragmentasi

15. Membebaskan alat dan bahan makanan dari mikroorganisme dapat

dilakukan ....

a. perebusan d. pemanasan

b. pencucian e. pendinginan

c. sterilisasi

16. Berikut ini yang tidak termasuk kelompok Achaebacteria adalah

....

a. bakteri metanogen d. bakteriofag

b. halobakteri e. halobakteriofag

c. bakteri termo-asidofil

17. Cara reproduksi yang tidak dilakukan oleh ganggang biru adalah

....

a. fragmentasi d. pembelahan

b. membentuk spora e. perkawinan

c. pembentukan kuncup

P:94

Monera 85

18. Salah satu Eubacteria yang dapat hidup di tempat lembap, di atas

tanah, tembok, sawah, parit, atau laut, serta mempunyai klorofil a

untuk fotosintesis dan fikosianin adalah ....

a. ganggang merah d. ganggang pirang

b. ganggang biru e. ganggang cokelat

c. ganggang hijau

19. Ciri yang paling membedakan antara bakteri dan ganggang biru

adalah ...

a. bakteri dapat melakukan pembelahan sel, ganggang biru tidak

b. bakteri tidak memiliki membran inti, ganggang biru memiliki

membran inti

c. bakteri umumnya bersifat heterotrof, ganggang biru bersifat

autotrof

d. bakteri hidup bersimbiosis, ganggang biru tidak

e. bakteri tidak bergerak, ganggang biru bergerak

20. Bakteri dengan flagel menyebar di seluruh permukaan sel disebut

...

a. subpolar d. peritrik

b. lofotrik e. lisotrik

c. monorik

II. Pilihlah! Pilihlah!

A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar

B. Jika (1) dan (3) yang benar

C. Jika (2) dan (4) yang benar

D. Jika (4) saja yang benar

E. Jika semuanya salah

1. Berikut ini yang tidak termasuk filum Eubacteria adalah ....

(1) Cyanobacteria (3) bakteri gram positif

(2) Spirochetes (4) bakteri merah

2. Tahapan yang tidak terjadi pada siklus litik adalah ....

(1) kelas Rhizobiaceae (3) kelas Micrococcaceae

(2) kelas Zotobacteraceae (4) kelas Enterobacteriaceae

3. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk bakteri adalah ....

(1) bersel banyak

(2) bersel satu

(3) berbentuk benang serabut

(4) berukuran sangat kecil kira-kira 0,1 m – 100 m

4. Sel yang mampu berfotosintesis untuk memperoleh makanannya

dengan bantuan cahaya matahari disebut sel ....

(1) autotrof (3) kemoautotrof

(2) heterotrof (4) fotoautotrof

5. Pernyataan tentang bakteri yang benar adalah ....

(1) berplastida

(2) inti bermembran inti

(3) sitoplasma mengandung RNA

(4) protoplas tidak bermembran

6. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk bakteri adalah ....

(1) batang (3) spiral

(2) bola (4) kotak

P:95

86 Biologi Kelas X

7. Ganggang biru yang merugikan adalah ....

(1) Anabaena flosaquae (3) Microcytis

(2) Gloeocapsa (4) Nostoc

8. Ganggang biru yang menguntungkan adalah ....

(1) Anabaena flosaquae (3) Microcytis

(2) Gloeocapsa (4) Nostoc

9. Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah ....

(1) Mycrobacterium (3) Shigella

(2) Diploccocus (4) Treponema pollidium

10. Bakteri yang hidup di usus besar manusia adalah ....

(1) Mycrobacterium (3) Shigella

(2) Diploccocus (4) Treponema pollidium

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria!

2. Sebutkan ciri-ciri Cyanobacteria!

3. Sebutkan beberapa filum yang termasuk dalam Eubacteria!

4. Jelaskan cara bakteri berkembang biak!

5. Jelaskan hal-hal yang berhubungan dengan makhluk hidup prokariot!

P:96

87

Protista

Protista yang Menyerupai

Tumbuhan (Ganggang atau Algae)

Protista yang Menyerupai

Hewan (Protozoa)

Protista yang

Menyerupai Jamur

1. Filum Euglenophyta

a. Ciri Euglena

b. Cara Euglena

Memperoleh Makanan

c. Cara Reproduksi

Euglena

2. Filum Ganggang Hijau

(Chlolophyta)

a. Ciri-Ciri Ganggang Hijau

b. Cara Memperoleh

Makanan

c. Reproduksi

Chlorophyta

d. Contoh Chlorophyta

3. Filum Ganggang Cokelat

(Phaeophyta)

4. Filum Ganggang Pirang atau

Keemasan (Chrysophyta)

5. Filum Ganggang Merah

(Rhodophyta)

6. Filum Ganggang Api

(Pyrrhophyta)

7. Peranan Ganggang bagi

Kehidupan Manusia

1. Jamur Air

(Oomycota)

2. Jamur Lendir

(Myxomycota)

3. Acrosiomycota

1. Kelompok Rhizopoda

atau Sarcodina

(Berkaki Semu)

2. Kelompok Flagellata

atau Mastigophora

(Bercambuk)

3. Kelompok Cilliata

(Berambut Getar)

4. Kelompok Sporozoa

(Penghasil Spora)

Bab 5

Protista

Tujuan

Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista

dan peranannya bagi kehidupan manusia

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang Protista.

Terbagi menjadi

Terdiri dari Terdiri dari Terdiri dari

P:97

88 Biologi Kelas X

Gambar 5.1 Air danau yang hijau (Sumber: www.drustvo.ekosistem.si)

Perhatikan Gambar 5.1. Air danau tersebut terlihat hijau. Apakah

kalian tahu mengapa air danau itu tampak hijau? Coba cari dan

mendekatlah ke pinggir kolam. Lihatlah apakah ada sesuatu yang

berwarna hijau kecil yang melayang-layang di dalam air atau melekat di

dasar kolam? Coba kalian ambil satu tetes, dan lihatlah dengan

mikroskop! Apa yang terlihat? Terlihat sesuatu berwarna hijau, ada yang

diam, atau bergerak sangat cepat. Makhluk apakah yang kita lihat di

bawah miroskop tersebut? Untuk mengetahuinya, mari kita bahas tentang

makhluk hidup yang mirip tumbuhan dan mirip hewan.

Para ahli tumbuhan memasukkan makhluk hidup tersebut ke dalam

dunia tumbuhan karena berklorofil, sedangkan para ahli hewan

memasukkannya ke dunia hewan karena bergerak aktif dan memiliki

bintik mata. Sebagai jalan tengah, dimunculkan kingdom Protista. Jadi,

semua anggota kingdom Protista adalah makhluk hidup yang ”bukan

hewan dan bukan pula tumbuhan”.

Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak

dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan

merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang

menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.

Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan

tumbuhan masuk dalam kelompok Protista. Kelompok makhluk hidup

Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok

Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok

Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air.

Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton

yang melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut,

atau danau. Protista dapat pula hidup di dalam tanah dan di tempattempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit, serta

dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya.

Umumnya, Protista bersifat aerobik dan menggunakan mitokondria

untuk respirasi. Pada kenyataannya, ada Protista yang dapat berlaku

sebagai produsen. Protista tersebut dapat melakukan fotosintesis (dapat

membuat makanan sendiri). Nutrisi yang diperoleh dari fotosintesis

Protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya.

Protista memiliki flagela atau cilia dalam hidupnya dan dapat

berkembang secara aseksual atau seksual. Pada kondisi yang kurang

menguntungkan, Protista dapat membentuk kistae. Secara taksonomis,

Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai

berikut.

Gambar 5.2 Protista

(Sumber:

bio150.chass.utoronto.ca dan

www.nies.go.jp dan

www.biltek.tubitek.gov.tr)

Noctiluca sp.

Chara

Naviculla sp.

Ulothrix zonata

Volvox sp.

P:98

Protista 89

1 . Protista yang Menyerupai Tumbuhan

Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena ia bersifat

autotrof, memiliki klorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu

melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang menyerupai tumbuhan

adalah ganggang yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang hijau

(Chlorophyta), ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang

(Chrysophhyta), ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang api

(Pyrhophyta).

Gambar 5.3 (a) Protista mirip tumbuhan dan (b) Protista mirip hewan

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

2 . Protista yang Menyerupai Hewan

Dikatakan menyerupai hewan karena Protista ini bersifat heterotrof.

Protista ini dapat memasukkan makanan dengan cara menelan melalui

mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat membuat makanan

sendiri karena tidak mengandung klorofil. Contoh Protista yang

menyerupai hewan adalah Protozoa, terdiri atas filum Rhizopoda

(berkaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata (berambut getar),

dan Sporozoa (penghasil spora)

3 . Protista yang Menyerupai Jamur

Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian

terjadi penyerapan sari-sari makanan hasil pencernaan makanan oleh

tubuh. Contoh Protista yang menyerupai jamur ini adalah jamur air dan

jamur lendir.

A. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)

Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan, berwarna

hijau, dan berbentuk seperti benang-benang halus. Mengapa dikatakan

menyerupai tumbuhan? Karena ganggang merupakan Protista yang

mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis untuk memenuhi

kebutuhan makanannya sendiri. Mengapa ganggang hanya dikatakan

menyerupai tumbuhan? Bukankah ganggang dapat membuat makanan

sendiri? Ganggang memang bukan merupakan tumbuhan karena ganggang

tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati seperti yang dimiliki

oleh tumbuhan.

Coba kalian perhatikan dasar kolam pada musim kemarau!

Benarkah dasar kolam tersebut berwarna hijau? Mengapa air kolam

berwarna hijau? Apakah warna hijau di dasar air kolam tersebut

disebabkan adanya ganggang hijau yang tumbuh di dalamnya?

Volvox sp. Ulva lactuca Chlamydomonas sp. Gonium sp.

Euglena Amoeba Noctiluca sp.

(a)

(b)

P:99

90 Biologi Kelas X

Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula

yang hidup di tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok

kamar mandi, batu-batuan, atap rumah, atau kulit-kulit pohon.

Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan Protista, yaitu

memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang multiseluler. Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel.

Reproduksi ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual.

Secara seksual dilakukan dengan cara isogami dan oogami. Isogami

terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran

yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang

berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut,

akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus

berkembang menjadi individu baru.

Ganggang dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya

menjadi beberapa golongan, yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta),

ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah (Rhodophyta),

ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.

1. FilumEuglenophyta

Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup

di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau parit. Makhluk

hidup ini berwarna hijau, berklorofil, dan berfotosintesis sehingga

dimasukkan ke dalam dalam kelompok makhluk hidup yang menyerupai

tumbuhan. Makhluk hidup ini juga mempunyai ciri-ciri yang menyerupai

hewan karena dapat bergerak aktif, cara memasukkan makanan melalui

mulut sel, tidak berdinding sel, dan mempunyai bintik mata sehingga

Euglena ini merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan dan

sekaligus juga merupakan makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan,

contohnya, Euglena viridis.

a . Ciri-Ciri Euglena

Euglena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) berwarna hijau karena mengandung klorofil,

2) sel berbentuk oval memanjang,

3) di salah satu ujungnya terdapat mulut sel,

4) dari mulutnya muncul satu flagela (cambuk) yang berfungsi sebagai

alat gerak, dan

5) mempunyai bintik mata yang terletak di dekat mulut sel yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang.

b . Cara Euglena Memperoleh Makanan

Sebagai organisme yang menyerupai tumbuhan, Euglena dapat

membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis. Dengan

bantuan cahaya matahari, makhluk hidup ini dapat mengubah klorofil

menjadi energi. Selain berfotosintesis, makhluk hidup ini dapat pula

memasukkan bahan makanan melalui mulut sel yang dimilikinya sehingga

Euglena dapat disebut sebagai organisme fotoautotrof dan organisme

heterotrof.

c . Cara Euglena Bereproduksi Cara Euglena Bereproduksi

Reproduksi Euglena dilakukan dengan membelah diri. Dari

pembelahan ini akan dihasilkan dua sel anak. Setiap sel anak mempunyai

inti sel, membran sel, dan sitoplasma.

Gambar 5.4 Euglena

(Sumber: http://alpha.fmarion.

edu dan http://

www.biologycorner.com)

P:100

Protista 91

2. Filum Ganggang Hijau (Chlorophyta)

Chlorophyta adalah ganggang yang mengandung klorofil dan karotin

berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Biasanya,

ganggang ini hidup di air tawar, seperti air kolam, air danau, ataupun

air sungai. Air kolam, sungai, atau danau akan berwarna hijau karena

adanya jenis ganggang hijau di dalamnya.

Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan plankton yang hidup

melayang-layang di air tawar atau laut. Ganggang hijau dapat berbentuk

benang, filamen, ataupun berkoloni. Contoh ganggang hijau, antara lain,

Volvox sp., Spirogyra sp., dan Ulothrix sp.

Dengan bantuan cahaya matahari, Chlorophyta dapat melakukan

fotosintesis. Plankton ini merupakan sumber makanan utama bagi

hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Plankton disebut sebagai

produsen. Bagaimana kalian tahu jika Chlorophyta sedang melakukan

fotosintesis? Amati dan perhatikan kolam ikan air tawar pada siang

hari. Jika kalian perhatikan dengan baik, ganggang yang terkena cahaya

matahari akan mengeluarkan gas berupa gelembung-gelembung kecil yang

menempel pada pinggir-pinggir kolam, gas itu adalah oksigen. Oksigen

adalah gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis.

a . Ciri-ciri Chlorophyta

Ganggang hijau (Chlorophyta) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) tubuhnya mengandung klorofil dan berwarna hijau. Sel mengandung

kloroplas yang berisi klorofil a.b. karoten dan xantofil,

2) hidup melayang-layang di air tawar atau air laut,

3) merupakan makhluk hidup bersel satu yang berbentuk benang,

lembaran, dan berkoloni,

4) telah memiliki dinding sel, dan

5) cadangan makanan disimpan di suatu rongga yang berbentuk bulat.

Rongga ini terletak di dekat kloroplas yang disebut pirenoid.

b . Cara Mendapatkan Makanan

Ganggang hijau mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanannya. Ganggang hijau berperan

sebagai pemasok bahan makanan utama bagi hewan-hewan yang ada

di perairan tersebut. Di perairan tersebut, ganggang hijau disebut sebagai

produsen.

c . Cara Chlorophyta Bereproduksi Cara Chlorophyta Bereproduksi

Reproduksi Chlorophyta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

secara seksual dan secara aseksual. Reproduksi seksual dilakukan

dengan cara peleburan sel kelamin jantan dan betina serta ada juga

yang secara konjugasi. Reproduksi secara aseksual dilakukan tanpa

adanya peleburan sel jantan dan betina, tetapi dilakukan dengan pembelahan biner (ganggang bersel satu), fragmentasi (ganggang berbentuk

benang dan berkoloni), serta pembentukan zoospora (spora kembara).

d . Contoh-Contoh Chlorophyta

Beberapa contoh ganggang hijau yang sering dijumpai adalah

sebagai berikut.

1) Chlorococcum dan Chlorella merupakan Chlorophyta bersel satu

yang tidak dapat bergerak dan bersifat mikroskopis. Kloroplasnya

berbentuk mangkuk, berukuran mikroskopis, dan hidup sebagai

Gambar 5.6 Pembentukan

zoospora pada Chlorococcum

hingga terbentuk satu sel dewasa.

(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,

2005)

Gambar 5.5 Ulothrix zonata

merupakan salah satu kelompok

Ulothrix sp.

(Sumber: www.dipbot.unict.it dan

www.nies.go.jp)

P:101

92 Biologi Kelas X

plankton air tawar. Chlorococcum dan Chlorella dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoospora yang

bergerak dengan dua flagella. Chlorella dapat berkembang biak

dengan pembelahan sel. Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat,

bahkan sekarang sedang dikembangkan untuk obat yang dikemas

dalam bentuk kapsul.

2) Chlamydomonas merupakan Chlorophyta bersel satu yang dapat

bergerak dan bersifat mikroskopis. Selnya berbentuk bulat telur.

Sel Chlamydomonas mengandung satu inti, satu vakuola, dan

kloroplas. Alat gerak berupa dua flagel. Kloroplas berbentuk

mangkuk. Bintik mata dan pirenoid terletak di dalam mangkuk yang

berfungsi sebagai tempat pembentukan zat tepung. Chlamydomonas

dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu dengan

pembentukan zoosprora dan konjugasi.

3) Spirogyra dan Oedogonium adalah sel yang membentuk benang

atau untaian memanjang seperti benang dan bersifat mikroskopis.

Spirogyra dan Oedogonium banyak hidup di air tawar. Spirogyra

mempunyai sel yang mengandung kloroplas berbentuk pita spiral

dan dalam satu sel mengandung satu inti, dapat berkembang biak

secara fragmentasi dan konjugasi. Oedogonium mempunyai kloroplas berbentuk jala dan dalam satu sel mengandung satu inti serta

dapat berkembang biak dengan zoospora dan peleburan

spermatozoid (anteridium) dengan ovum (oogonium) yang

dihasilkan oleh benang yang berbeda. Hasil peleburan tersebut

adalah zigot yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

4) Chara dan Ulva merupakan Chlorophyta yang berbentuk lembaran.

Chara merupakan ganggang yang hidup di air tawar, mempunyai

ruas-ruas yang mengandung nukula dan globula. Nukula

mengandung arkegonium penghasil ovum. Globula mengandung

anteridium penghasil spermatozoid. Pembuahan ovum oleh

spermatozoid akan menghasilkan zigospora yang selanjutnya akan

berkembang menjadi individu baru. Reproduksi secara aseksual

dilakukan dengan fragmentasi. Ulva adalah ganggang yang hidup

di air laut, memiliki kromosom diploid (2n), berkembang biak secara

aseksual dengan spora yang menghasilkan Ulva haploid (n). Ulva

haploid (n) akan berkembang biak secara seksual menghasilkan

Ulva diploid (2n).

5) Hydrodictyon merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni tak

bergerak. Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya

seperti jala. Berkembang biak secara aseksual dengan spora dan

fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.

6) Volvox merupakan Chlorophyta yang berbentuk koloni dan

bergerak. Volvox hidup di air tawar dan tiap sel mempunyai dua

flagel dan stigma, bentuk koloni seperti bola dengan jumlah sel

500 – 50.000 buah. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan

cara fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan konjugasi.

3. Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)

Ganggang cokelat berwarna cokelat karena selain mengandung

klorofil juga memiliki zat warna cokelat (fukosantin). Ganggang ini hidup

di air laut, mempunyai tubuh yang multiseluler, berbentuk seperti

lembaran atau tumbuhan tinggi (memiliki alat, seperti akar, batang, dan

daun), serta sering digunakan sebagai bahan pakan ternak, obat-obatan,

Gambar 5.8 Spirogyra

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

Gambar 5.10 Volvox

(Sumber: Taksonomi tumbuhan,

2005)

Gambar 5.9

Chara dan Ulva yang merupakan

Chlorophyta berbentuk lembaran.

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

Gambar 5.7 Chlamydomonas

merupakan Chloropyta bersel

satu yang dapat bergerak.

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

P:102

Protista 93

dan bahan cat. Contoh ganggang cokelat adalah Fucus, Tulbilaria,

Laminaria, dan Sargasum.

Ganggang cokelat berkembang biak secara aseksual dengan

fragmentasi, sedangkan secara seksual dilakukan dengan cara

pembentukan konseptakel jantan yang mengandung anteridium penghasil

spermatozoid dan konseptakel betina yang mengandung oogonium

penghasil ovum. Pembuahan sperma dan ovum menghasilkan zigot.

Selanjutnya, zigot akan tumbuh menjadi individu baru.

4. Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)

Chrysophyta ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau

kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Chrysophyta ada yang

bersel satu, bersel banyak, dan bersifat mikroskopis. Chrysophyta

merupakan penyusun plankton yang terbesar.

Chrysophyta hijau kekuningan (Xanthophyceae) mengandung

klorofil dan pigmen kuning (xentofil). Contohnya, Vaucheria yang

mempunyai ciri berbentuk seperti benang, bercabang tidak bersekat,

bersel banyak, dan benang berinti banyak (senosit). Reproduksi aseksual

dilakukan dengan membentuk zoospora, secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

Chrysophyta kuning kecokelatan (Chrysophyceae) mengandung

klorofil dan karoten (pigmen keemasan), bersel satu (Ochromonas), dan

berkoloni (Synura). Chrysophyta yang disebut diatom (Bacillariophyceae) berbentuk seperti kotak yang saling menutupi dan dapat hidup

di tempat yang basah, baik air tawar, air payau, maupun air laut.

Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri. Contoh

ganggang ini adalah Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia. Dinding

sel Diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang pirang sering

disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat berguna bagi industri,

misalnya, sebagai bahan penggosok dan bahan isolasi.

5. Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)

Ganggang merah merupakan makhluk hidup bersel banyak.

Berwarna merah tua karena selain mengandung klorofil, juga mengandung

zat warna merah (fikoeritrin). Ganggang ini hidup di laut, memiliki bentuk

seperti rumput maka sering disebut rumput laut (sea weed) dan bersel

banyak (berbentuk seperti lembaran). Berkembang biak secara seksual

dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

Ganggang merah dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan

makanan dan kosmetika. Contoh ganggang merah yang digunakan

sebagai bahan makanan, antara lain, Euchema spinosum dan Gellidium

yang digunakan manusia untuk bahan agar-agar. Selain untuk bahan

makanan, agar-agar juga dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis daging kaleng, pengeras es krim,

serta pengelmusi lemak dan cokelat batangan.

6. Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)

Ganggang api sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar

hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar. Ganggang ini

mempunyai ciri tubuhnya bersel satu, dinding sel berupa lempengan

selulosa yang rapat, dapat bergerak aktif, di luar sel terdapat celah

dan alur yang masing-masing dilengkapi dengan satu flagel, berklorofil,

mengandung pigmen kuning kecokelatan, dan berkembang biak dengan

cara membelah diri. Contohnya adalah Peridinium.

Pinnularia sp.

Gambar 5.12 Chrysophyta

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

Navicula sp.

Gambar 5.13 Beberapa contoh

ganggang merah. a. Gracilaria sp.;

b. Gelidium sp.; c. Saprolegnia sp.

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

a b

c

Gambar 5.14 Peridinium sp.

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

Fucus Tulbilaria Sargasum

Gambar 5.11 Phaeophyta

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

P:103

94 Biologi Kelas X

Peranan Ganggang (Algae) bagi Kehidupan Manusia

Ganggang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan

manusia. Manfaat ganggang bagi kehidupan manusia adalah sebagai

berikut.

a. Ganggang hijau merupakan sumber fitoplanton yang digunakan

sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya. Dapat dikatakan bahwa

pada ekosistem perairan, ganggang hijaulah yang merupakan

produsen bagi hewan-hewan air lainnya.

b. Ganggang cokelat (Macrocrytis pyrifera) mengandung yodium yang

mengandung Na, P, N, dan Ca yang dapat dimanfaatkan sebagai

suplemen untuk hewan ternak. Selain itu, ganggang cokelat yang

mengandung asam alginat dapat dimanfaatkan sebagai pengental

produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,

Macrocystis, Ascophylum, dan Fucus).

c. Ganggang merah dapat dimanfaatkan untuk makanan suplemen

kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia palmata),

pembuatan agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental

es krim).

d. Dinding sel diatom mengandung zat kersik sehingga ganggang

keemasan sering disebut juga ganggang kersik. Zat kersik ini sangat

berguna bagi industri, seperti bahan penggosok, penyaring, industri

kaca, dan bahan isolasi.

Latihan

1. Apakah yang membedakan Protista dengan Monera?

2. Sebutkan makhluk hidup yang termasuk dalam Protista?

3. Mengapa ganggang hijau dikatakan sebagai produsen?

4. Bagaimana peran ganggang bagi kehidupan manusia!

5. Sebutkan perbedaan dan persamaan antara Xanthophyceae dan

Chrysophyceae!

Tugas

Buatlah dalam bentuk tabel persamaan dan perbedaan yang

mendasar antara ganggang cokelat, hijau, pirang, dan merah. Persamaan

dan perbedaan ganggang-ganggang tersebut ditinjau dari tubuh, warna,

tempat hidup, dan manfaatnya.

Kegiatan 5.1

Mengetahui Jenis-jenis Ganggang Hijau

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui berbagai jenis ganggang hijau yang hidup di air tawar.

Alat dan bahan:

1. mikroskop,

2. stoples atau botol bekas (bekas air mineral),

3. pipet,

4. kaca penutup,

P:104

Protista 95

5. kaca benda, dan

6. air kolam, air sawah, atau air danau yang berwarna hijau.

Cara kerja: Cara kerja:

1. Mula-mula ambillah air kolam, air parit, atau air sawah, lalu

masukkan ke dalam stoples atau botol bekas.

2. Ambillah air tersebut dengan menggunakan pipet, kemudian teteskan

di atas kaca benda. Tutuplah tetesan air tersebut dengan

menggunakan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung udara

di dalamnya.

3. Lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.

4. Catat dan gambarlah hasilnya, kemudian cocokkan dengan gambar

yang ada di buku!

Pertanyaan:

1. Jenis ganggang apa sajakah yang kalian temukan?

2. Jenis ganggang manakah yang banyak kalian temukan?

3. Apakah semua ganggang bergerak?

4. Sebutkan jenis ganggang yang dapat bergerak aktif!

B. Protista yang Menyerupai Hewan (Protozoa)

Protozoa merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan.

Protozoa hidup di air tawar (selokan, parit, sungai, dan waduk), air

laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam

tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jasad yang mati. Protozoa

merupakan makhluk hidup bersel satu yang bersifat mikroskopis. Segala

aktivitas hidup terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada keadaan tertentu,

Protozoa dapat membentuk dirinya menjadi kista. Protozoa dapat

berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual

dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.

Protozoa dibagi menjadi enam filum, yaitu Rhizopoda atau

Sarcodina (berkaki semu), Actinopoda, Foraminifera, Flagellata atau

Mastigophora (bercambuk), Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa

(penghasil spora). Akan tetapi, yang dibahas dalam bab ini hanya empat

filum, yaitu sebagai berikut.

1. Rhizopoda atau Sarcodina (Berkaki Semu)

Rhizopoda adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa

kaki semu (pseudopodia). Salah satu contoh Rhizopoda adalah Amoeba

sp.

Selain Amoeba, ada beberapa Protozoa yang termasuk dalam

Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella. Keduanya merupakan

Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang.

Amoeba

Bentuk tubuh Amoeba dapat berubah-ubah. Ia bersel satu dan

hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung

makanan. Isi sel telah dilindungi oleh membran sel dan membran plasma

yang sekaligus berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat, pengeluaran,

pertukaran gas, alat gerak, dan penangkap rangsang yang berasal dari

luar tubuhnya. Sel berisi sitoplasma yang terdiri dari sitoplasma bagian

luar yang kental (ektoplasma), sitoplasma bagian dalam yang encer

(endoplasma), dan sebuah inti sel.

Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil

makanan. Mula-mula kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah

Amoeba

Foraminifera

Gambar 5.15 Rhizopoda

(Sumber: www1.accsnet.ne.jp

dan www.kaneforam.com)

P:105

96 Biologi Kelas X

makanan lalu mengelilingi makanan tersebut. Kemudian, membran plasma

bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi makanan.

Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola.

Makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini, sari makanan

diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berupa cairan

dikeluarkan melalui vakuola berdenyut.

Amoeba dapat berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa

melalui tahap-tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti

sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan

inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama

akan putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak

ini akan mengalami pembelahan biner sehingga menjadi empat sel, delapan

sel, enam belas sel, dan seterusnya. Pada keadaan yang tidak menguntungkan, Amoeba dapat membentuk dirinya menjadi kista. Jika

keadaan luar telah membaik, kista Amoeba akan pecah dan Amoeba

akan keluar untuk memulai kembali hidupnya.

Ada Amoeba yang dapat hidup bebas dan ada pula yang hidup

sebagai parasit pada hewan atau manusia. Amoeba yang hidup sebagai

parasit ini biasa disebut dengan Entamoeba. Misalnya, Entamoeba yang

menyebabkan penyakit, seperti Entamoeba histolytica, berparasit dalam

usus manusia. Entamoeba hystolytica masuk ke dalam usus melalui

makanan yang tidak higienis, mungkin tidak ditutup, terkena debu, atau

dihinggapi lalat. Penyakit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica

adalah diare.

Untuk mencegah diare, hindarilah memakan makanan yang tidak

bersih dan tidak ditutup. Kita harus berhati-hati terhadap penyakit ini

karena meskipun sudah sembuh, kista Amoeba mungkin saja tertinggal

di dalam tubuh, bahkan dapat mencapai hati. Selain Entamoeba

histolytica, ada Entamoeba ginggivalis yang hidup sebagai parasit di

dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan penyakit radang dan gusi

berdarah. Entamoeba ginggivalis ini dapat hidup di sela-sela gigi yang

kotor. Agar tidak sampai terserang, gosoklah gigi setelah selesai makan

dan sebelum tidur.

2. Kelompok Flagellata atau Mastigophora (Bercambuk)

Flagellata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa bulu

cambuk (flagela). Flagellata merupakan nenek moyang dari hewan dan

tumbuhan. Flagellata dapat hidup bebas di dalam air atau sebagai parasit

pada makhluk hidup lain, seperti Trypanosoma dan Trichomonas.

Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodiense menyebabkan

penyakit tidur yang disebarkan oleh gigitan lalat Tse-tse.

Ketika lalat menggigit, lalat juga mengeluarkan air liur yang

mengandung Trypanosoma untuk mencegah pembekuan darah. T. evansi

merupakan penyebab penyakit sura pada hewan. T. cruzi merupakan

penyebab penyakit nagana pada sapi dan kerbau. Pada Trichomonas

terdapat tiga flagel atau lebih. Trichomonas vaginalis yang menyerang

vagina dapat menyebabkan keputihan.

3. Kelompok Ciliata (Berambut Getar)

Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut

getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada

membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat

bergerak bebas ke segala arah di dalam air.

Gambar 5.18 Flagellata: a.

Trypanosoma; b.Trichomonas

(Sumber: www.biltek.tubitek.gov.tr)

a

b

Gambar 5.16 Struktur tubuh

Amoeba

(Sumber: www.e-dukasi.net)

vakuola

makanan

membran

plasma

nukleus

vakuola

makanan

Gambar 5.14 Struktur tubuh

Amoeba

(Sumber: www.e-dukasi.net)

Gambar 5.17 (a) Amoeba dan

(b) Entamoeba

(Sumber: www.e-dukasi.net)

(a)

(b)

P:106

Protista 97

Bentuk tubuh Ciliata adalah oval, tidak berubah-ubah. Mereka biasa

hidup di rawa, sawah, dan tempat-tempat berair yang banyak

mengandung bahan organik.

Contoh Ciliata yang hidup bebas adalah Paramaecium sp.,

sedangkan yang hidup berparasit adalah Nyctoterus ovalis, hidupnya

menumpang di usus kecoa. Ada juga Ciliata yang hidup di air tawar,

yaitu Stylonichia (hidup di perairan yang banyak mengandung sampah

organik), Didinium (hidup di perairan yang mengandung Protozoa), Stentor

(hidup di perairan sawah yang mengandung bahan organik), dan

Vorticella.

Paramaecium caudatum

Paramaecium caudatum adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk

selnya seperti sandal, ukuran kira-kira 250 mikron, mempunyai sitostom

(celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel.

Sel berisi dua inti sel yang terdiri atas inti kecil (mikronukleus) dan inti

besar (makronukleus), sitoplasma, vakuola makanan (pencerna

makanan), serta vakuola kontraktil (pengeluaran zat sisa).

Gerakan Paramaecium caudatum dilakukan dengan menggetarkan

cilianya. Gerakan cilia sulit diamati oleh mikroskop karena gerakannya

sangat cepat.

Paramaecium caudatum dapat berkembang biak secara aseksual

dengan membelah diri menjadi dua anak sel (pembelahan biner) dan

secara seksual dengan konjugasi. Konjugasi didahului dengan pertukaran

inti antara dua individu lalu berpisah dan masing-masing membelah

menjadi dua individu.

Bagaimana cara Ciliata mendapatkan makanan? Ciliata mempunyai

mulut sel. Pada saat bergetar, rambut di sekitar mulut sel akan bergetar

pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar masuk air pada mulut sel. Air

yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau bahan

organik atau bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di

dalam mulut sel. Makanan yang terkumpul akan masuk dalam sitofaring

(kerongkongan sel) lalu masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna

dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari makanan terjadi di

dalam sitoplasma. Sisa makanan padat dikeluarkan melalui membran

plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan dikeluarkan melalui

vakuola berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.

4. Kelompok Sporozoa (Penghasil Spora)

Tidak seperti Rhizopoda, Ciliata, dan Flagellata yang telah

mempunyai alat gerak, Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Sporozoa

hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain. Contoh makhluk hidup

yang termasuk dalam Sporozoa adalah Plasmodium malariae dan

Plasmodium vivax. Plasmodium hidup sebagai parasit pada tubuh manusia

yang menyebabkan penyakit malaria. Makanannya adalah sel darah

merah. Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Plasmodium berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan

spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara seksual

dengan pembentukan gamet. Peleburan gamet jantan dan gamet betina

terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles.

Contoh lainnya adalah Babesia dan Theileria. Babesia bigemina

menyebabkan penyakit demam Texas dan Theileria parva menyebabkan penyakit demam Pantai Timur (Afrika).

Plasmodium falciparum

Gambar 5.20 Plasmodium

(Sumber:

www.biltek.tubitek.gov.tr)

Plasmodium vivax

Gambar 5.19 Paramaecium

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2005)

Vakuola makanan

Pelikel

Cilia

Sitostom

Sitoplasma

Makronukleus

Mikronukleus

Vakuola kontraktil

P:107

98 Biologi Kelas X

Latihan

1. Mengapa Protozoa disebut makhluk hidup yang mirip hewan?

2. Apakah perbedaan antara ciliata dan flagelata?

3. Bagaimana cara Amoeba berkembang biak?

4. Sebutkan ciri-ciri Rhizopoda!

5. Apakah yang membedakan kelompok Sporozoa, Rhizopoda,

Flagellata, dan Ciliata?

Tugas

Buatlah tabel perbedaan antara Protozoa, Rhizopoda, Flagellata,

Ciliata, dan Sporozoa! Berikan sebuah contoh dari masing-masing

kelompok Protozoa tersebut, lalu gambarlah! Diskusikan dengan

kelompokmu!

C. Protista Menyerupai Jamur

Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur tubuh dan

cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi. Cara

reproduksi jamur lendir hampir sama dengan Fungi, tetapi tidak dapat

dikelompokkan dalam kingdom Fungi karena gerakan pada fase

aseksualnya lebih mirip dengan Amoeba. Semetara itu, jamur air lebih

menyerupai ganggang pada struktur molekulnya, hanya saja tidak

mengandung klorofil.

1. Filum Jamur Air (Oomycota)

Oomycota dapat hidup di air atau tempat-tempat lembap dan

mempunyai oospora sebagai penghasil spora. Spora yang dihasilkan oleh

zigot berdinding tebal yang berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi

tertentu, spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Jamur ini memiliki ciriciri sebagai berikut:

a. dinding sel berupa selulosa,

b. mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa

yang tidak bersekat, dan

c. berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora.

Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupa dua buah

flagel.

Contoh Oomycota adalah Phytophthora, Saphrolegnia, dan Pythium.

Phytophthora adalah jamur karat putih yang dapat hidup secara saprofit

atau parasit. Jamur yang hidup secara parasit, misalnya, P. nicotin

(tembakau), P. palmifera (kelapa), dan P. infestans (kentang).

Saprholegnia mempunyai miselium dan hifa sebagai alat reproduksi.

Jamur ini merupakan saprofit pada hewan air yang telah mati. Jamur ini

dikatakan mempunyai spora kembara dimorf.

2. Filum Jamur Lendir (Mycomycota)

Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut:

a. bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa

protoplasma tidak berdinding;

b. berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;

c. struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti

lendir (plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai

Fungi;

P:108

Protista 99

d. berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan

yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai

Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk

kotak spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini

akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah

akan membentuk sel gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel

gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau

peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat

dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan

zigot;

e. biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang

membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.

Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu

Acrasiomycota dan Myxomycota.

a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)

Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat

Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah

saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan berkurang

zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk

Plasmodium. Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada

makanan, Plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya

yang mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi menguntungkan,

spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan

berulang.

b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)

Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur

ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat,

bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Jamur

lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah

basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.

Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan

generatif. Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi

dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam

vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium

bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak

spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan

bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet

yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami

adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang

tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa

zigot dan zigot tumbuh dewasa.

Pada Myxomycota, massa berinti banyak yang disebut Plasmodium

(jangan dikacaukan dengan plasmodium penyebab malaria), bergerak

berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu

busuk untuk memakan bakteri. Plasmodium mempunyai banyak inti,

tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel terpisah. Myxomycota

yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat Plasmodium

membesar, intinya membelah. Sebaliknya, pada Acrasiomycota, sel-sel

individu tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk

pseudoplasmodium atau massa multiseluler.

P:109

100 Biologi Kelas X

Latihan

1. Mengapa jamur lendir dan jamur air tidak termasuk dalam kingdom

Fungi?

2. Sebutkan ciri-ciri jamur lendir!

3. Bagaimana jamur air berkembang biak?

4. Di manakah tempat hidup yang sesuai untuk jamur lendir?

5. Sebutkan perbedaan antara Myxomycota dan Acrasiomycota?

Kegiatan 5.2

Pengamatan Jamur Lendir dan Jamur Air

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui struktur jamur lendir dan jamur air

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. kertas isap atau tisu, 5. botol bermulut lebar,

2. sendok, 6. mikroskop dan perlengkapannya,

3. nasi, 7. bangkai lalat atau bangkai ikan,

4. air sungai,

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Pengamatan struktur jamur lendir.

a. Letakkan potongan kertas isap atau tisu di dasar botol.

b. Masukkan 100 ml air sungai ke dalam botol.

c. Masukkan satu sendok nasi, biarkan selama tiga hari.

d. Amati, apakah terdapat banyak lendir?

e. Jika ada, ambil dan amati di bawah mikroskop!

2. Pengamatan struktur jamur air.

a. Masukkan air sungai ke dalam botol.

b. Masukkan bangkai lalat atau bangkai ikan, biarkan selama tiga

hari.

c. Amati bangkai lalat atau bangkai ikan! Apakah terlihat bentukan

seperti kapas?

d. Ambil bentukan seperti kapas tersebut, amati di bawah

mikroskop!

Pertanyaan:

1. Mengapa menggunakan nasi?

2. Bagaimana karakteristik jamur lendir?

3. Bagaimana karakteristik jamur air?

4. Diskusikan hasil penelitianmu dengan teman sekelas dan guru!

Rangkuman

1. a. Protista adalah makhluk hidup yang bersel satu atau bersel banyak

dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot).

b. Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, melainkan

hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, atau

jamur.

c. Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista yang menyerupai

tumbuhan (ganggang atau Algae), Protista yang menyerupai hewan

(Protozoa), dan Protista yang menyerupai jamur.

P:110

Protista 101

2. a. Protista yang menyerupai ganggang (Algae) memiliki klorofil sehingga

mampu berfotosintesis, tetapi tidak memiliki akar, batang, dan daun

sejati. Itulah sebabnya Protista ini dikatakan menyerupai tumbuhan.

b. Berdasarkan pigmennya dapat dibagi menjadi filum Euglenophyta,

Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Pyrrophyta, dan

Rhodophyta.

3. a. Protista yang menyerupai hewan biasa disebut Protozoa.

b. Protozoa merupakan Protista bersel satu, berukuran mikroskopis,

mempunyai alat gerak berupa kaki semu, rambut getar atau flagela,

bernapas, menangkap makanan, berkembang biak di dalam sel, hidup

bebas di tempat-tempat yang berair, seperti parit, sawah, sungai,

waduk, air laut, dan berparasit pada tubuh hewan atau manusia.

c. Berdasarkan alat geraknya Protozoa dapat dibedakan menjadi empat,

yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata

(berambut getar), dan Sporozoa (pembentuk spora).

4. a. Protista yang menyerupai jamur terdiri atas jamur air dan jamur

lendir.

b. Ciri-ciri jamur air (Oomycota) adalah dinding sel yang terdiri atas

selulosa, hifanya bersekat, dan berkembang biak secara aseksual

dengan membentuk zoospora dan secara seksual dengan membentuk

oospora, contohnya, Physarium, Arcyria, dan Saprolegnia.

c. Ciri-ciri jamur lendir (Mycomycota) adalah tubuh berlendir, berinti

banyak, tanpa dinding sel, dan berkembang biak secara aseksual

dengan pembentukan spora dan secara seksual dengan singami.

Contohnya, Phytopthora dan Saprolegnia.

Istilah Penting

Diatom Ganggang

Globula Nukula

Plasmodium Protozoa

Singami Talus

Vakuola berdenyut (kontraktil) Vakuola makanan

Zoospora

Refleksi diri Refleksi diri

Setelah mempelajari materi tentang Protista, apakah kalian tidak

menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai untuk:

1. mendeskripsikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista;

2. mendeskripsikan peranan Protista bagi kehidupan;

3. menyusun karya ilmiah tentang Protista yang menguntungkan dan

yang merugikan;

4. dari materi dan beberapa kegiatan tentang Protista, bagian mana

yang paling kalian sukai? Mengapa?

cara hidup Protista

ciri-ciri Protista

struktur Protista

replikasi Protista

Kata Kunci

P:111

102 Biologi Kelas X

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Protista mempunyai sel yang bersifat ....

a. eukariotik d. ganda

b. prokariotik e. tidak bermembran

c. tunggal

2. Zat warna cokelat pada ganggang disebut ....

a. plastida d. kitin

b. fukosatin e. klorofil

c. fikoeritrin

3. Rongga untuk mengeluarkan sisa makanan cair yang dilakukan

dengan berdenyut pada Paramecium disebut ....

a. vakuola d. nukula

b. vakuola makanan e. nukleus

c. vakuola berdenyut

4. Vakuola berdenyut atau vakuola kontraktil berfungsi untuk ....

a. bernapas

b. peredaran darah

c. mengeluarkan sisa makanan cair

d. berkembang biak

e. mengeluarkan sisa makanan padat

5. Tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut

....

a. talus d. Algae

b. kormus e. tumbuhan hijau

c. lumut

6. Budi dan kawan-kawannya mengamati sesuatu makhluk kecil yang

bergerak-gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangat cepat, mempunyai

bulu cambuk, dan hanya terdiri dari satu sel sehingga Budi dan

kawan-kawan berkesimpulan bahwa makhluk hidup kecil ini adalah

....

a. Ciliata d. Rhizopoda

b. Sporozoa e. Flagellata

c. Foraminifera

7. Pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak disebut ...

a. oogami d. singami

b. isogami e. anisogami

c. sinoit

8. Kaki semu merupakan alat gerak pada ....

a. Flagellata d. Rhizopoda

b. Cilliata e. bulu getar

c. Sporozoa

9. Pada siang hari, di dalam kolam air tawar yang juga ditumbuhi

ganggang terdapat gelembung-gelembung yang menempel di dinding

kolam. Gelembung udara ini berisi gas ....

a. nitrogen d. karbon monoksida

b. oksigen e. amonia

c. karbon dioksida

Uji Kompetensi

P:112

Protista 103

10. Protozoa yang beralat gerak berupa rambut getar adalah kelompok

....

a. Flagellata d. Rhizopoda

b. Cilliata e. vakuola

c. Sporozoa

11. Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah ....

a. Trypanosoma d. Paramecium

b. Euglena e. Focus

c. Plasmodium

12. Protozoa dibedakan berdasarkan ada tidaknya ....

a. cara hidup d. alat gerak

b. makanan e. habitat

c. bentuk tubuh

13. Navicula termasuk dalam ganggang ....

a. Chrysophyta d. Cyanophyta

b. Chlorophyta e. Rhodopyta

c. Phaeophyta

14. Dasar klasifikasi ganggang adalah ....

a. hasil fotosintesis dalam sel d. kandungan pigmen selnya

b. bentuk selnya e. bentuk inti selnya

c. cara berkembang biaknya

15. Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak adalah ....

a. Rhizopoda d. Cilliata

b. Flagellata e. Sacropoda

c. Sporozoa

16. Kingdom Protista yang begitu beragam, mempunyai sedikit

persamaan antaranggotanya yaitu ....

a. berdinding sel, eukariot

b. mendapatkan makanan secara heterotrof, eukariot

c. mendapatkan makanan secara heterotrof, prokariot

d. pengambilan makanan secara autotrof, eukariot

e. melakukan respirasai aerobik seluler dalam mitokondria

17. Protozoa memakan bakteri dengan cara ... sehingga Protozoa

disebut sebagai predator bakteri.

a. fogositosis

b. pencernaan intraseluler

c. penggunaan enzim pencernaan

d. pencernaan ekstraseluler

e. adsorbpsi

18. Contoh jamur lendir adalah ....

a. Physarium d. Arcyria

b. Saprolegnia e. Laminaria

c. Bakteriofag

19. Spirogyra dan Ulothrix termasuk dalam ....

a. Chlorophyta d. Cyanophyta

b. Chrysophyta e. Rhodopyta

c. Phaeophyta

20. Ganggang merah yang digunakan untuk membuat makanan adalah

....

a. E. coli d. Euchema gracilis

b. Herpes zoster e. Toxoplasma

c. Varicella

P:113

104 Biologi Kelas X

II. Pilihlah! Pilihlah!

A. Jika (1), (2), dan (3) yang benar

B. Jika (1) dan (3) yang benar

C. Jika (2) dan (4) yang benar

D. Jika (4) saja yang benar

E. Jika semuanya salah

1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam Protista yang menyerupai

hewan adalah ....

(1) Flagellata (3) Cilliata

(2) Rhizopoda (4) Sporozoa

2. Protista yang menyerupai adalah jamur adalah ....

(1) Mixomycota (3) Oomycota

(2) Phycomycota (4) Eumycota

3. Yang tidak termasuk ciri-ciri Oomycota adalah ....

(1) dinding sel terdiri dari selulosa

(2) hifanya tidak bersekat

(3) berkembang biak secara aseksual dengan membentuk

zoospora

(4) secara seksual dengan membentuk spora

4. Yang tidak termasuk ciri-ciri Mycomycota adalah ....

(1) tubuh berlendir dan berinti banyak

(2) tidak berdinding sel

(3) berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora

(4) berkembang biak secara seksual dengan konjugasi

5. Di bawah ini yang bukan ganggang merah adalah ....

(1) Chlorococcum (3) Chlamydomonas

(2) Chlorella (4) Spirogyra dan Oedogonium

6. Di bawah ini bukan merupakan ciri-ciri Amoeba adalah ....

(1) dapat menyebabkan penyakit

(2) dapat hidup mandiri dan ada juga yang parasit

(3) berukuran 200 – 300 mikron

(4) bentuk tubuh tetap

7. Protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk adalah ....

(1) Volvox (3) Tripanosoma

(2) Paramaecium (4) Balantidium

8. Protozoa yang bergerak dengan rambut getar adalah ....

(1) Volvox (3) Tripanosoma

(2) Paramaecium (4) Balantidium

9. Kelas Rhizopoda di bawah ini menutupi 35% dari dasar laut adalah

....

(1) Amoeba (3) Suctoria

(2) Podophyra (4) Foraminifera

10. Di bawah ini yang merupakan Protista yang menguntungkan adalah

....

(1) Psalliota campestris (3) Volvariella volvacea

(2) Cantharellus cibarius (4) Oudemansiella canarii

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Protozoa!

2. Mengapa ganggang tidak termasuk dalam kingdom Plantae?

3. Bagaimanakah cara berkembang biak jamur lendir?

4. Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi berapa kelas?

Sebutkan!

5. Apakah keuntungan Protista bagi manusia?

P:114

105

Tujuan

™ Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,

percobaan, dan kajian literatur

š Menjelaskan peranan jamur bagi kehidupan manusia

Bab 6

Fungi (Jamur)

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang Fungi (jamur).

Fungi (Jamur)

Reproduksi

Jamur Simbiosis Jamur

1. Zygomycota

2. Ascomycota

3. Basidiomycota

4. Deuteromycota

Ciri-Ciri Jamur Klasifikasi Jamur

Membahas tentang

Lumut Kerak

(Lichenes)

1. Ciri-Ciri Lumut Kerak

2. Reproduksi Lumut

Kerak

3. Peran Lumut Kerak

bagi Kehidupan

Manusia

Mikoriza

Terbagi atas

Terdiri dari

kelompok

P:115

106 Biologi Kelas X

Di sekitar tempat tinggal kalian, hidup berbagai jenis jamur. Bahkan,

tanpa kalian sadari, mungkin ada jamur yang tumbuh di tubuh kalian.

Beraneka jenis jamur pun dapat dikonsumsi, contohnya, jamur

kuping dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut dapat dijadikan sop

jamur atau beraneka masakan yang lezat. Selain itu, jamur juga banyak

dimanfaatkan untuk bahan membuat obat.

Selain dapat dimakan, ada juga jamur yang tidak dapat dimakan,

bahkan beracun. Dari contoh di atas, dapat dikatakan bahwa ada jamur

yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Jamur yang

merugikan ini terutama adalah jamur-jamur yang dapat menyerang

manusia dan tanaman pertanian. Pernahkah kalian melihat orang yang

terkena panu atau kadas?

Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari tentang jamur,

perkembangbiakannya, dan peran jamur dalam kehidupan manusia.

A. Ciri-Ciri Jamur

Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membran

inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak

mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di

sekitarnya.

Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak.

Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora.

Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang

disebut hifa. Pada jamur tempe dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat

seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen (hifa).

Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu

sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan

menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur

kuping, jamur merang, dan jamur kayu.

Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit

manusia, misalnya, jamur panu.

Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces

cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium

notatum), jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang

(Volvariella volvacea).

Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk

seperti lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti

payung, misalnya jamur merang.

B. Reproduksi Jamur

Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel

(fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi

untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar.

Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora

seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual

membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora,

endospora, dan konidia.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua

sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak

gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari

dua individu.

Gambar 6.1 Aneka jenis jamur

(Sumber: www.sidoarjo.go.id dan

www.trknatur.com)

Jamur kuping Jamur merang

P:116

Jamur (Fungi) 107

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan

meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas

membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri

selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi

pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah,

terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah

ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah

kromosom menjadi haploid kembali.

Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora,

zigospora, dan oospora.

Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora.

Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota.

Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan

basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.

Latihan

1. Bandingkan cara reproduksi antara jamur bersel tunggal dan jamur

bersel banyak! Sebutkan perbedaan yang kamu temukan!

2. Apakah yang dimaksud dengan askospora?

3. Apakah yang membedakan jamur dan Protista?

4. Sebutkan ciri-ciri jamur!

5. Di manakah jamur dapat tumbuh?

Tugas

Buatlah bagan tentang cara perkembangbiakan jamur. Jika mungkin,

lengkapilah dengan gambar!

C. Klasifikasi Jamur

Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi

divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Myxomycota danOomycota termasuk dalam kingdom Protista.

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual,

terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena

peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk

seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi

Zygomycota adalah:

a. biasa hidup sebagai saprofit;

b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat

seperti pipa atau buluh;

c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga

sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang

tersebar ke mana-mana;

d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang

berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan

tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi

spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi

miselium baru;

e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua

hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang

P:117

108 Biologi Kelas X

memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi

selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang

sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung

banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota

adalah sebagai berikut.

a. Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan

hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium

pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium

pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah

matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora

akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara

seksual dilakukan dengan gametangium.

b. Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur

ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup

yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

c. Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya

untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan

dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang

kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut

akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain

pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang

lembap.

Kegiatan 6.1

Mengamati Bagian-Bagian Jamur Mengamati Bagian-Bagian Jamur Zygomycota

Tujuan: Tujuan:

Mengamati bagian-bagian struktur jamur Zygomycota yang dapat

dilakukan dengan mengambil jamur Rhizopus pada tempe.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tempe, 4. tusuk gigi, dan

2. mikroskop, 5. kaca penutup.

3. kaca benda,

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Ambillah tempe yang baru jadi dan tempe yang lebih dari jadi

(berwarna kehitaman). Lalu ambillah serabut miselium atau hifa yang

menutupi tempe (berwarna putih) dengan menggunakan tusuk gigi.

2. Letakkan hifa yang telah diambil di atas kaca benda, lalu tetesi dengan

satu atau dua tetes air. Tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan

tidak ada gelembung yang tersisa.

3. Amatilah di bawah mikroskop.

4. Untuk lebih jelasnya, lakukan pengamatan dengan perbesaran 400×!

Pertanyaan:

1. Sebutkan bagian-bagian dari jamur Rhizopus, seperti rizoid, hifa,

sporangium, miselium, spora, dan stolon!

2. Dapatkah kalian sebutkan, apakah warna spora jamur Rhizopus?

3. Bagaimana dengan keberadaan sekat?

4. Tariklah suatu kesimpulan dan buatlah laporanmu lengkap dengan

gambar-gambarnya!

Gambar 6.2 Rhizopus sp.

(Sumber: http://darwin.

borach.cuni.edu)

P:118

Jamur (Fungi) 109

2. Ascomycota

Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat seperti

pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota,

Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit,

parasit, atau bersimbiosis.

Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan

membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.

Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan

askospora melalui beberapa tahap, yaitu:

a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium

betina,

b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan

plasmolisis,

c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan

kariogami, dan

d. kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi,

dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen

menurut pembentukan sel bebas.

Perkembangbiakan secara aseksual dapat dilakukan dengan

pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.

Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan

makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.

Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara

lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol),

Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir

anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora

crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit

adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk

Lichenes (lumut kerak).

a. Saccharomycota

Saccharomycota dianggap sebagai penjelmaan dari Endomycota.

Jamur ini hidup sebagai saprofit dan sering dimanfaatkan untuk

pembuatan kue, tapai, alkohol, roti, atau bit, bersifat uniseluler, sel

berbentuk bulat, tidak berhifa, dan berkembang biak dengan pertunasan.

Sebagian ada yang tumbuh di makanan tertentu yang mempunyai hifa,

tetapi tidak tetap dan terputus-putus menjadi sel yang terpisah-pisah.

Dinding selnya mengandung fosfor glikoprotein.

Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk

mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol. Ragi

dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena pembiakan seksualnya

dilakukan dengan membentuk askospora. Jika keadaan lingkungan

memungkinkan untuk tumbuh, ragi berkembang biak secara aseksual

dengan membentuk tunas, kemudian tunas ini memisahkan diri. Sering

kali tunas tersebut tetap melekat pada induk dan bertunas lagi sehingga

membentuk koloni.

Pada perkembangbiakan seksual, dinding sel ragi berfungsi sebagai

askus. Inti selnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis

menghasilkan 4 sel haploid yang akan berkembang menjadi askospora.

Gambar 6.3 Saccharomyces

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

P:119

110 Biologi Kelas X

Setelah askospora keluar dari askus, masing-masing akan bertunas dan

membentuk askospora baru. Selanjutnya, terjadi peleburan antara dua

askospora baru membentuk sel ragi yang diploid (2n).

Saccharomyces yang dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung

gula dapat menyebabkan pengkhamiran, yaitu perubahan gula menjadi

alkohol. Sel-sel khamir yang mengendap pada pembuatan bir disebut

faex medicinalis dan berguna dalam pembuatan vitamin B-kompleks.

Saccharomyces cereviciae (khamir roti) dan alkohol (khamir bir) berguna

untuk pembuatan roti atau alkohol. Saccharomyces tuac dapat mengubah

nira menjadi tuak. Saccharomyces ellipsoideus adalah khamir yang dapat

mengubah cairan buah anggur menjadi minuman anggur.

b. Penicillium sp.

Penicillium sp. merupakan jamur yang berkembang biak secara

aseksual dengan membentuk konidium yang berada di ujung hifa. Setiap

konidium akan tumbuh menjadi jamur baru. Konidium berwarna kehijauan

dan dapat hidup di makanan, roti, buah-buahan busuk, kain, atau kulit.

Penicillium caseicolum dapat memberi citarasa yang khas untuk

keju rokefort dan kamembert, sedangkan Penicillium notatum dan

Penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun

yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika. Sekarang ini

antibiotika banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit

yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada manusia. Pemakaian penisilin

harus sesuai dengan anjuran dokter. Jika tidak (berlebihan), pasien akan

mengalami kekebalan.

c. Neurospora crassa

Neurospora crassa merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk

pembuatan oncom. Jamur ini berwarna oranye dan sering tumbuh di

kayu yang telah terbakar.

Latihan

1. Apakah yang membedakan jamur Ascomycota dengan jamur

Zygomycota?

2. Jelaskan proses pembentukan askospora!

3. Sebutkan contoh jamur Ascomycota!

4. Bagaimana cara perkembangbiakan aseksual pada Ascomycota?

Jelaskan!

Kegiatan 6.2

Fermentasi Fermentasi

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui proses fermentasi bahan makanan yang dapat menghasilkan

gas CO2

.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. gelas atau tabung reaksi, 3. air kapur jernih, dan

2. larutan gula, 4. ragi roti atau fermifan.

Gambar 6.4 Penisillium (Sumber:

Mikrobiologi Umum, 1994)

P:120

Jamur (Fungi) 111

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Larutkan dua sendok gula pasir ke dalam air kira-kira 2/3 bagian

gelas.

2. Masukkan satu sendok fermipan ke dalam larutan gula tersebut.

Diamkan beberapa saat (30 – 45 menit).

3. Lakukan pengamatan.

Pertanyaan:

1. Bagaimanakah hasil pengamatanmu? Apakah kalian temukan

gelembung-gelembung yang banyak menempel di pinggiran gelas?

2. Mungkinkah gelembung tersebut adalah CO2

?

3. Coba kalian buktikan dengan menggunakan air kapur sirih!

4. Buat laporan yang dapat menyimpulkan permasalahan tersebut!

3. Basidiomycota

Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur

ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau

substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang

seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella

volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh

buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung

(pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miselium

yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.

Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum

universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa

pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian

bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat

dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan

basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang

di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid,

disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid.

Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang

berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan

mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid.

Agar lebih jelas, pelajari gambar pembentukan basidiospora berikut ini!

Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan

pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan

dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah,

menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh

buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas

permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora.

Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di

permukaan bawah tudung basidiokarp. Jika kita bandingkan daur hidup

Ascomycotina dengan dengan daur hidup Basidiomycotina, manakah

yang masa dikariotiknya lebih panjang?

Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan

sporanya terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk

jamurnya ada yang seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur

yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella

volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping

(Auricularia polytricha) yang hidup di kayu lapuk, dapat dimakan dan

Gambar 6.5 Jenis-jenis jamur

dalam kelas Basidiomycota

(Sumber: www.geocities.com,

www.scmsfungi.org, dan http://

www.hiddenforest.co.nz)

P:121

112 Biologi Kelas X

dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang

dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides)

berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum

salmonella) yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.

Latihan

1. Apakah perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota?

2. Berilah contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota yang

dapat dimakan!

3. Sebutkan pula jamur yang bersifat parasit!

4. Jelaskan cara perkembangbiakan jamur Basidiomycota!

Tugas

Basidiomycota merupakan jamur yang mudah dikenali. Jamur ini

memiliki tubuh buah seperti payung. Sebagai bahan percobaan, carilah

beberapa jamur yang kalian temui di sekitar lingkunganmu. Bawalah ke

laboratorium sekolahmu, lalu lakukan beberapa hal seperti di bawah

ini.

1. Amati struktur hifanya!

2. Amati spora yang dihasilkan dan di mana letaknya!

3. Diskusikan dengan temanmu, tergolong jamur apakah itu!

4. Bagaimana reproduksi aseksual dan reproduksi seksualnya?

5. Apakah jamur yang kalian temukan bermanfaat?

4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi)

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan

konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus

maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur

Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan

jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang

menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat

merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk

pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang

menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang

bernama Neurospora sitophila).

D. Peranan Jamur bagi Kehidupan Manusia

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang

merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan

antara lain, sebagai berikut.

a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri

keju, roti, dan bir.

b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan

berprotein tinggi.

e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu

dalam pembuatan tempe dan oncom.

P:122

Jamur (Fungi) 113

Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.

a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paruparu manusia.

b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Supaya kalian dapat memperoleh gambaran keempat divisi jamur

dan dapat membedakannya, isilah tabel perbedaan di bawah ini!

Kerjakan di buku tugasmu!

Tabel 6.1 Perbedaan Ciri-Ciri Divisio pada Jamur Tabel 6.1

Faktor Pembeda Ascomycotina Basidiomycotina Zygomycotina Deuteromycotina

Keadaan hifa

Spora aseksual

Spora seksual

Habitat

Contoh dan peranan

Latihan

1. Bandingkan antara jamur Ascomycota, Basidiomycota, dan

Deuteromycota! Sebutkan perbedaan ketiga jamur tersebut!

2. Di manakah letak perbedaannya?

3. Apakah semua jamur Deuteromycota merugikan?

4. Mengapa Deuteromycota disebut dengan jamur yang tidak

sempurna?

5. Bagaimanakah cara perkembangan jamur Deuteromycota?

Kegiatan 6.4

Pembuatan Tapai Pembuatan Tapai

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui pemanfaatan jamur di bidang industri makanan.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. pisau, 4. wadah plastik atau bakul,

2. kompor, 5. umbi kayu dan ketan putih, serta

3. daun pembungkus, 6. ragi tapai.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Jika kalian menggunakan ubi kayu, terlebih dahulu kupas ubi kayu,

kemudian potong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.

2. Cuci hingga bersih. Masukkan ke dalam dandang, kemudian masaklah

di atas api hingga matang.

3. Dinginkan, lalu masukkan pada suatu wadah.

4. Taburi dengan ragi tapai, lalu tutup dengan rapat.

5. Diamkan selama 2 hari.

6. Periksa keadaan ubi kayu? Apakah sudah menjadi lunak atau menjadi

tapai? Mengapa demikian?

7. Rasakan! Bagaimana?

8. Buatlah laporan kegiatan!

9. Lakukan percobaan kedua dengan bahan baku ketan putih!

P:123

114 Biologi Kelas X

Pertanyaan:

1. Mengapa dalam pembuatan tapai, wadah yang digunakan untuk

fermentasi harus tertutup rapat?

2. Bagaimana kalau wadah dalam pembuatan tapai terdapat celah atau

bahkan terbuka?

3. Mengapa air yang terbentuk rasanya sangat khas?

4. Apakah proses ini sama dengan pembuatan roti? Jika tidak, jelaskan!

5. Jelaskan mengenai peristiwa fermentasi!

Apakah kalian tertarik untuk mencobanya?

E. Simbiosis Jamur

Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti

ganggang hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain

lumut kerak, simbiosis jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza.

1. Lumut Kerak (Lichenes)

Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang.

Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh

di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain

itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di

tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi.

Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan

menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut

juga sebagai tumbuhan perintis.

a. Ciri-Ciri Lumut Kerak

Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan

dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari

secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada

saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah

pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan

talusnya kurang dari 1 cm.

Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang

bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada

yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah

ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi

ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti

Cystococcus dan Trentepohlia.

Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis

ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang

heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran

gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat

mengikat nitrogen udara.

b. Reproduksi Lumut Kerak

Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan

fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai

dapat tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi

aseksual dapat dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang

terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka sel

tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.

Gambar 6.6 Lumut kerak

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2007)

P:124

Jamur (Fungi) 115

Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk

hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri.

Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi

simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.

c. Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan Manusia

Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan

pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara,

pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau

indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan

batuan sebagai awal pembentukan tanah.

2. Mikoriza

Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur

yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur

Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi

anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan

simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat organik,

sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya saling

bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat hidup.

Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan

ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya

menembus akar hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang

hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya

hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis,

misalnya, pada kulit akar pinus.

Latihan

1. Sebutkan ciri-ciri lumut kerak!

2. Makhluk hidup apakah yang menyusun lumut kerak?

3. Apakah lumut kerak dapat memberi manfaat bagi kehidupan

manusia? Dapatkah kalian sebutkan manfaatnya?

4. Di daerah manakah lumut kerak dapat hidup?

5. Mengapa lumut kerak dikatakan sebagai tumbuhan perintis?

Info Kesehatan

Jamur Dewa

(Agaricus blazei murril

atau Himematsutake)

Jamur dewa adalah satu dari berbagai macam jamur yang

dapat dimanfaatkan sebagai obat diabetes militus karena di dalam

jamur dewa tersebut terkandung senyawa aktif, yaitu Beta 1.3 D

glucan, polysaccharides, dan serat.

Seperti diketahui bahwa diabetes militus adalah penyakit yang

sangat mahal dan kompleks bagi kehidupan manusia. Penyakit ini

dapat menurunkan kualitas hidup manusia dan berakibat fatal

P:125

116 Biologi Kelas X

dalam jangka panjang karena kerusakan pankreas sehingga tidak

dapat menghasilkan insulin. Hal ini berakibat pada kenaikan gula

darah. Jika tidak terkontrol, akan menyebabkan komplikasi pada

ginjal, jantung, mata, kulit, kaki, sistem saraf, dan impotensi.

Jamur dewa dengan kandungan senyawa seperti di atas jika

dikombinasikan dengan sambiloto (Andrographis folium) yang

mengandung flavonoid dan laktosa) dan teh hijau (Theae folium)

yang mengandung polifenol, flavonoid, dan catechins, akan

bermanfaat untuk mencegah dan menstabilkan kadar gula dalam

darah dan memperbaiki sel beta pankreas sehingga dapat

mengaktifkan kinerja pankreas untuk menghasilkan insulin serta

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

(Sumber: Tabloid Agrobis, edisi Mei 2006)

Rangkuman

1. Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.

a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak

dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung

klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di

sekitarnya.

b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang

halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium

yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur

ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada

juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.

c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.

d. Jamur dapat berkembang secara aseksual dan seksual.

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang

bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan

pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara seksual

dilakukan dengan membentuk askus spora.

e. Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi

divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan

Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota

termasuk dalam kingdom Protista.

2. a. Zygomycota adalah jamur pembentuk zigospora.

b. Biasanya hidup sebagai saprofit.

c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga

terlihat seperti pipa atau buluh.

d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak memiliki zoospora

sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah

yang tersebar ke mana-mana.

e. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang

berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan

perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan

dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.

f. Contoh Zygomycota adalah Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan

Murcor mucedo.

P:126

Jamur (Fungi) 117

3. a. Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota,

dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat,

dinding sel terdiri atas kitin, dapat hidup sebagai saprofit, parasit,

atau bersimbiosis.

b. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak

dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus.

Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.

c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan

pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu

kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.

d. Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cereviciae (khamir

bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak),

Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp.

(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan

oncom).

4. a. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan

sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.

b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.

c. Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual

dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara

seksual dengan membentuk spora basidium.

d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur

merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan

dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup

dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram

(Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak

tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna

putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).

5. a. Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak

dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.

b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan

Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang

tidak sempurna (jamur imperfecti).

c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak

yang menimbulkan penyakit, seperti jamur Helminthosporium

oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang

bernama Neurospora sitophila.

6. a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.

b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut

gonidium.

c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.

d. Umumnya gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta),

misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang

bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), misalnya,

Cystococcus dan Trentepohlia.

e. Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof),

sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan air,

mineral, melakukan pertukaran gas, dan melindungi ganggang.

Selain itu, lumut kerak juga dapat mengikat nitrogen udara.

P:127

118 Biologi Kelas X

f. Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi,

sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk

hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi

seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang,

kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut

kerak baru.

g. Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan

pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator

pencemaran udara. Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan

kertas lakmus celup atau indikator pH. Di daerah batu-batuan,

lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan

tanah.

Istilah Penting

Antheridium Archegonium

Askus basidium

Hifa Konidia

Misellium Sporangium

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang Fungi, apakah kalian tidak

menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat menguasai

dalam:

a. mendeskripsikan ciri-ciri dari tiap-tiap jenis jamur, berdasarkan

pengamatan;

b. mengklasifikasi jamur atas dasar tertentu;

c. mendeskripsikan peranan jamur bagi kehidupan?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang Fungi, bagian mana

yang paling kalian sukai? Mengapa?

jamur klasifikasi jamur

ciri-ciri jamur reproduksi jamur

struktur tubuh jamur

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....

a. talus d. batang

b. daun e. cabang

c. akar

2. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar adalah ....

a. anteridium mengandung dua inti

b. askogonium mengandung dua inti

c. inti askogonium berpindah tempat ke anteridium

d. askus dapat terbentuk dari hifa haploid

e. anteridium mengandung inti yang haploid

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:128

Jamur (Fungi) 119

3. Kumpulan benang-benang halus pada jamur disebut ....

a. sporangium d. basidiospora

b. askospora e. spora

c. miselium

4. Jamur yang ada di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk

dari sel-sel khusus yang disebut ....

a. sorus d. askus

b. hifa e. basidium

c. miselium

5. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk

....

a. konidium d. sorus

b. sporangium e. hifa

c. gemma

6. Dengan adanya Mikoriza pada akar, tumbuhan pinus akan

mendapatkan ....

a. karbon dioksida

b. bahan-bahan organik

c. enzim pencernaan makanan

d. air dan bahan organik

e. toksin untuk mengusir hama

7. Sekat yang menonjol dalam sporangium pada Mucor mocedo

disebut ....

a. konidium d. sorus

b. sporangium e. basidium

c. kulomela

8. Spora yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagel

disebut ....

a. oospora d. zoospora

b. sporangium e. sporofit

c. gemma

9. Salah satu contoh jamur Zygomycota adalah ....

a. jamur tempe d. jamur kuping

b. jamur ragi e. jamur tapai

c. jamur merang

10. Dinding sel pada jamur Zygomycota mengandung zat ....

a. sitokitin d. tanduk

b. kitin e. fiositin

c. selulosa

11. Meskipun tidak sedang bersimbiosis dengan lumut, ganggang tetap

dapat hidup mandiri. Hal ini terjadi karena ganggang mampu ....

a. berfotosintesis

b. hidup secara saprofit

c. hidup secara fotoautotrof

d. berkembang biak dengan membelah diri

e. hidup secara heterotrof

12. Di bawah ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur

secara aseksual adalah ....

a. fragmentasi

b. pembentukan konidia

c. pertunasan

d. pembentukan spora

e. peleburan sel

P:129

120 Biologi Kelas X

13. Perbedaan yang paling menonjol antara Zygomycota dan Oomycota

adalah ….

a. pencernaan makanannya

b. reproduksi aseksualnya

c. reproduksi seksualnya

d. struktur hifanya

e. jawaban c dan d benar

14. Jamur yang bersifat makroskopik biasanya termasuk dalam divisi

jamur ....

a. Ascomycota d. Zygomycota

b. Basidiomycota e. Myxomicota

c. Deuteromycota

15. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur dari divisi

Basidiomycota adalah ....

a. jamur beracun d. jamur kuping

b. jamur tiram e. jamur pinisilin

c. jamur tempe

16. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jamur Basidiomycota

adalah ....

a. hifa bersekat melintang

b. reproduksi seksual menghasilkan basidium

c. reproduksi aseksual dengan konidia

d. merupakan jamur makroskopik

e. jamur ganoderma

17. Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur dari divisi ....

a. Deuteromycota d. Zygomycota

b. Basidiomycota e. Phicomycota

c. Ascomycota

18. Aspergillus dapat hidup secara ....

a. bebas atau mandiri d. parasit

b. saprofit e. autotrof

c. bersimbiosis

19. Talus yang berbentuk seperti kerak adalah ciri lumut kerak yang

bertipe ....

a. foliosa d. variola

b. fruktikosa e. fruktosa

c. krustosa

20. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat lumut kerak bagi

manusia adalah ....

a. dibuat obat

b. dibuat kertas lakmus

c. penambah rasa atau aroma

d. indikator pencemaran air

e. tumbuhan yevinfis

II. Pilihlah! Pilihlah!

(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar

(B) Jika (1) dan (3) yang benar

(C) Jika (2) dan (4) yang benar

(D) Jika (4) saja yang benar

(E) Jika semuanya salah

P:130

Jamur (Fungi) 121

1. Berikut ini yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes adalah ....

(1) jamur kuping (3) jamur api

(2) jamur merang (4) jamur upas

2. Di bawah ini adalah ciri-ciri Fungi, yaitu ....

(1) bersel satu atau bersel banyak

(2) belum mempunyai membran inti

(3) terdiri dari benang-benang hifa

(4) mengandung klorofil

3. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri jamur adalah ....

(1) bersel satu atau bersel banyak

(2) belum mempunyai membran inti

(3) terdiri dari benang-benang hifa

(4) mengandung klorofil

4. Di bawah ini yang merupakan jamur bersel tunggal adalah ....

(1) jamur tempe (3) jamur penisilin

(2) jamur merang (4) jamur ragi

5. Pernyataan di bawah ini adalah pernyataan yang salah mengenai

jamur, yaitu ....

(1) belum bermembran inti

(2) prokariot

(3) hidup bebas dan tidak menumpang pada makhluk hidup lain

(4) tidak melakukan reproduksi aseksual

6. Contoh jamur multiseluler adalah ....

(1) jamur tempe (3) jamur penisilin

(2) jamur merang (4) jamur ragi

7. Yang termasuk jamur kelas Ascomycota adalah ....

(1) Neurospora crassa (3) Saccharomyces cereviciae

(2) Volvariella volvacea (4) Auricularia polytricha

8. Ciri-ciri Basidiomycota adalah ....

(1) terdiri dari 8 kotak spora

(2) terdiri dari 4 kotak spora

(3) tidak memiliki badan buah

(4) pada musim hujan membentuk badan buah yang besar

9. Jamur oncom merupakan contoh jamur kelas ....

(1) Ascomycota (3) Pycomycota

(2) Basidiomycota (4) Deuteromycota

10. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur yang dapat dimakan

adalah ....

(1) Psalliota campestris (3) Volvariella volvacea

(2) Cantharellus cibarius (4) Oudemansiella canarii

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki jamur!

2. Sebutkan perbedaaan jamur Basidiomycota dan Lichenes!

3. Bagaimana cara reproduksi jamur secara aseksual?

4. Apa saja kerugian yang ditimbulkan oleh jamur?

5. Mengapa lumut dikatakan kerak dapat memberi keuntungan bagi

manusia?

P:131

122 Biologi Kelas X

I . Pilihlah salah satu jawaban yang benar! Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

1. Penelitian yang biasa digunakan dalam bidang IPA adalah penelitian

....

a. eksperimen d. semieksperimen

b. survei e. penelitian dasar

c. ex-postfakto

2. Pemecahan masalah praktis termasuk dalam pertimbangan dari arah

....

a. calon peneliti d. sampel

b. masalah yang diteliti e. variabel

c. teori

3. Variabel yang memengaruhi variabel yang lain disebut dengan

variabel ....

a. terikat d. setengah bebas

b. setengah terikat e. berpengaruh

c. bebas

4. Dugaan yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan, atau ada

perbedaan antara variabel yang diteliti disebut ....

a. hipotesis nol d. hipotesis alternatif

b. hipotesis salah e. hipotesis sementara

c. hipotesis benar

5. Daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan

kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya

disebut ....

a. kunci dikotomi d. pengelompokan

b. kunci determinasi e. identifikasi

c. klasifikasi

6. Golongan makhluk hidup bersel satu adalah ….

a. Protista d. Plantae

b. jamur e. Animalia

c. Monera

7. Jenis makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan hewan, tetapi

bukan tumbuhan dan bukan hewan disebut ....

a. Monera d. Plantae

b. jamur e. Animalia

c. Protista

8. Berbagai jenis jamur masuk dalam kelompok yang disebut ....

a. Monera d. Fungi

b. Animalia e. Plantae

c. Protista

9. Tahap pembentukan disebut juga sebagai tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. litik

c. perakitan

Soal-Soal Ulangan

Semester 1

P:132

Jamur (Fungi) 123

10. Saat DNA virus masuk ke dalam sel bakteri merupakan tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. penempelan

c. perakitan

11. Saat kapsid yang terpisah-pisah antara kepala, ekor, dan serabut

ekor menjadi rangkaian kapsid yang utuh merupakan tahap ....

a. sintesis d. adsorpsi

b. injeksi e. pemisahan

c. perakitan

12. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding

sel bakteri disebut ....

a. Neuraminidase d. lisozim

b. litik e. lisosom

c. lisogenik

13. Tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut

....

a. talus d. Algae

b. kormus e. tumbuhan sejati

c. lumut

14. Tubuh yang memiliki akar, batang, dan daun sejati disebut ....

a. talus d. Algae

b. kormus e. paku

c. lumut

15. Pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak disebut

....

a. oogami d. singami

b. isogami e. anisogami

c. sinoit

16. Kaki semu merupakan alat gerak pada ....

a. Flagellata d. Rhizopoda

b. Cilliata e. bulu cambuk

c. Sporozoa

17. Salah satu contoh Zygomycota adalah ....

a. jamur tempe d. jamur kuping

b. jamur ragi e. jamur dewa

c. jamur merang

18. Dinding sel pada Zygomycota mengandung zat ....

a. sitokitin d. tanduk

b. kitin e. fitokitin

c. selulosa

19. Cara berkembang biak makhluk hidup dari kingdom Monera adalah

dengan ....

a. mitosis d. spora

b. meiosis e. metagenesis

c. amitosis

P:133

124 Biologi Kelas X

20. Berikut ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur secara

aseksual adalah ....

a. fragmentasi d. pembentukan spora

b. pembentukan konidia e. pelepasan sebagai tubuh

c. pertunasan

21. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....

a. talus d. batang

b. daun e. buah

c. akar

22. Benang-benang halus pada daun disebut ....

a. sorus d. rizoid

b. hifa e. miselium

c. spora

23. Alat yang dapat diputar yang dipakai untuk memasang lensa

objektif disebut ....

a. okuler d. objektif

b. tubus e. kondenson

c. revolver

24. Lensa yang dekat dengan preparat disebut dengan ....

a. okuler d. objektif

b. tubus e. lensa kasar

c. revolver

25. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda

menunjukkan ....

a. kelas d. spesies

b. ordo e. divisi

c. genus

26. Suku kata kedua pada tata cara pemberian nama ganda

menunjukkan ....

a. kelas d. marga

b. genus e. kingdom

c. spesies

27. Peneliti virus dengan eksperimen berjenjang adalah ....

a. Iwanovski d. Louis P.

b. M. Beijerinck e. Robert Hook

c. Wendell

28. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam adalah ....

a. Archaeobacteria d. bakteri ungu

b. Eubacteria e. bakteri biru

c. Cyanobacteria

29. Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak adalah ....

a. Rhizpoda d. Cilliata

b. Flagellata e. Amoeba

c. Sporozoa

30. Contoh Cilliata adalah ...

a. Trypanosoma d. Plasmodium

b. Euglena e. Amoeba

c. Paramecium

P:134

Jamur (Fungi) 125

II. Pilihlah! Pilihlah!

(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar

(B) Jika (1) dan (3) yang benar

(C) Jika (2) dan (4) yang benar

(D) Jika (4) saja yang benar

(E) Jika semuanya salah

1. Jamur yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes adalah ....

(1) jamur kuping (3) jamur api

(2) jamur merang (4) jamur upas

2. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri Fungi adalah ....

(1) bersel satu atau bersel banyak

(2) belum mempunyai membran inti

(3) terdiri dari benang-benang hifa

(4) mengandung klorofil

3. Di bawah ini yang bukan merupakan cara untuk mengomunikasikan hasil penelitian adalah ....

(1) jurnal penelitian (3) seminar

(2) majalah (4) pertunjukan

4. Seseorang ingin melakukan penelitian tentang pengaruh sinar

ultraviolet terhadap morfologi tanaman kacang polong. Variabel

bebas yang dapat digunakan adalah ....

(1) pengaruhnya (3) kacang polong

(2) morfologi tanaman (4) sinar ultraviolet

5. Di bawah ini tidak yang termasuk sistem dalam metode rasional

....

(1) sistem praktis (3) sistem natural

(2) sistem artifisial (4) sistem modern

6. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang salah adalah ....

(1) dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan

membentuk takson genus

(2) beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk

membentuk takson ordo

(3) beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili

(4) beberapa kelas yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan

untuk membentuk kingdom

7. Protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk adalah ....

(1) Volvox (3) Tripanosoma

(2) Paramaecium (4) Balantidium

8. Protozoa yang bergerak dengan rambut getar adalah ....

(1) Volvox (3) Tripanosoma

(2) Paramaecium (4) Balantidium

9. Di bawah ini yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh

serangan virus dengan asam nukleat RNA adalah ....

(1) mosaik tembakau (3) hepatitis

(2) influenza (4) AIDS

10. Di bawah ini yang bukan merupakan pernyataan yang benar

mengenai virus adalah ....

(1) virus dapat berbentuk seperti huruf T, batang, bulat, dan oval

(2) virus berukuran lebih kecil daripada bakteri

(3) virus tidak dapat hidup mandiri

(4) replikasi virus terjadi di dalam tubuh virus

P:135

126 Biologi Kelas X

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Mengapa seorang peneliti harus bersikap ilmiah?

2. Apakah metode ilmiah itu?

3. Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?

4. Mengapa perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup?

5. Sebutkan perbedaan yang jelas antara kingdom Monera dan Protista!

6. Bagaimana cara mencegah serangan virus!

7. Buatlah skema pergiliran keturunan yang dilakukan oleh tumbuhan

lumut!

8. Sebutkan perbedaan yang jelas antara tumbuhan berpembuluh dan

tumbuhan tidak berpembuluh!

9. Sebutkan manfaat lumut kerak bagi manusia!

10. Apakah fungsi anteridium, arkegonium, dan rizoid?

P:136

127

Semester 2 Semester 2

P:137

128

P:138

129

Bab 7

Keanekaragaman

Hayati

Tujuan

™ Mendeskripsikan konsep keanekaragaman

gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan

š Mengomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia

dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

Keanekaragaman Hayati

di Indonesia

Konsep Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman

dan Keseragaman

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang keanekaragaman hayati.

Kegiatan Manusia

yang Memengaruhi

Biodiversitas

Upaya Pelestarian

Keanekaragaman Hayati

di Indonesia

Tingkat

Keanekaragaman

Hayati

Keanekaragaman

Hayati di Tingkat Jenis

atau Spesies

Sebagai dasar

munculnya

Terdiri dari

Dengan cara

Dipengaruhi

oleh

Dilihat dari

Keanekaragaman

Hayati di Tingkat Gen

Keanekaragaman

Hayati di Tingkat

Ekosistem

Terdiri dari

Manusia sebagai Pemelihara

Keanekaragaman Hayati

Manusia sebagai Perusak

Keanekaragaman Hayati

P:139

130 Biologi Kelas X

Coba kalian perhatikan Gambar 7.1. Pada gambar tersebut

ditampilkan berbagai macam jenis buah-buahan yang mungkin sudah

pernah kalian rasakan kesegarannya. Ada belimbing, jeruk, pisang, apel,

mangga, duku, melon, semangka, rambutan, dan sebagainya. Buahbuahan merupakan salah satu bagian kecil dari keanekaragaman flora

atau tumbuhan yang ada di dunia ini. Di luar itu, masih banyak lagi

keanekaragaman yang lebih luas dan lebih beraneka ragam.

Ragam makhluk hidup yang ada di bumi ini bermacam-macam.

Setiap jenis makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tersendiri sehingga

terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman

makhluk hidup disebut sebagai keanekaragaman hayati atau

biodiversitas.

Mengapa terjadi keanekaragaman hayati? Ada dua faktor

penyebab terjadinya keanekaragaman, yaitu faktor keturunan atau faktor

genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya

gen yang akan memberikan sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan

ini diwariskan secara turun-temurun dari induk kepada keturunannya.

Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena

faktor lingkungan. Faktor bawaan sama, tetapi lingkungannya berbeda,

akan mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat

interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Karena adanya

kedua faktor tersebut, muncullah keanekaragaman hayati.

Sebagai contoh, kita tanam bunga bougenvill secara setek ke dalam

dua pot yang diberi media tanam berbeda. Karena dari tanaman setek,

secara genetik tanaman tersebut sama, dalam arti gen yang dikandung

di dalamnya sama. Tanaman yang diberi media tanam humus (bersifat

asam) akan menghasilkan bunga berwarna oranye, sedangkan yang

ditanam di pot yang diberi media tanam kapur (bersifat basa) akan

menghasilkan bunga berwarna ungu. Jadi, perbedaan keasaman tanah

dapat mengakibatkan keanekaragaman bunga bougenvill.

A. Konsep Keanekaragaman dan Keseragaman

Makhluk hidup yang sejenis (dalam spesies yang sama) memiliki

ciri yang sama. Coba kalian amati sapi yang hidup di Pulau Jawa dengan

sapi yang hidup di Pulau Sumatra! Pasti mereka memiliki ciri yang sama

karena mereka satu spesies. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat

keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antarspesies yang berbeda

terdapat keanekaragaman.

Keanekaragaman hayati yang ada di dunia ini meliputi berbagai

variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain

dari makhluk hidup. Jadi, setiap sistem lingkungan mempunyai

keanekaragaman masing-masing. Keanekaragaman tersebut berlangsung

mulai dari tingkatan gen, jenis, sampai ekosistem.

Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda.

Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk,

ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup,

sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama yang terdapat dalam satu

spesies.

Untuk memudahkan pemahaman kalian mengenai konsep

keanekaragaman dan keseragaman hayati, jawablah soal latihan dan

lakukanlah tugas berikut ini!

Gambar 7.1 Berbagai jenis

buah-buahan

(Sumber: Majalah Trubus,

Januari Agustus 1997)

P:140

Keanekaragaman Hayati 131

Latihan

1. Apakah setiap jenis makhluk hidup mempunyai ciri yang sama?

2. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?

3. Apakah yang dimaksud dengan keseragaman?

4. Pada tingkat apa sajakah keanekaragaman itu dapat terjadi?

5. Mengapa terjadi keanekaragaman hayati?

Tugas

Amatilah lingkungan sekitar kalian. Cari dua spesies hewan atau

tumbuhan yang berbeda. Sebutkan ciri keseragaman dari tiap-tiap spesies,

kemudian sebutkan pula ciri keanekaragaman dari kedua spesies yang

berbeda tersebut!

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu

keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman

ekosistem.

1. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Gen

Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman

yang paling rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di

dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk dan fungsi

gen. Misalnya, pada manusia, ada gen yang mengontrol bentuk wajah,

warna rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan golongan darah. Hal ini

memungkinkan adanya variasi manusia yang ada di dunia ini. Coba kalian

amati wajah teman-teman kalian satu kelas, apakah ada yang memiliki

wajah sama? Pasti terdapat perbedaan di antara mereka walaupun ada

yang kembar.

Perhatikan Gambar 7.2. Meskipun masih dalam satu spesies,

penampakan buah jeruk berbeda satu dengan lainnya. Jadi, di dunia

tidak ada satu jenis makhluk hidup yang sama persis bentuk dan ukuran

maupun warnanya. Perbedaan ini disebabkan adanya keanekaragaman

gen.

Gambar 7.2 Varietas jeruk dengan penampakan yang berbeda

(Sumber: www.google.com, 22 Juni 2007)

Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika

gen berubah, sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan

oleh gen disebut genotipe. Ini dikenal sebagai pembawaan.

Perbedaan gen tidak hanya terjadi antarjenis. Di dalam satu jenis

(spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. Dengan adanya keanekaragaman gen, sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi yang dikenal

Jeruk lemon Jeruk nipis Jeruk pontianak

P:141

132 Biologi Kelas X

dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas padi PB, rojo lele, dan

varietas padi tahan wereng (coba sebutkan yang lain). Demikian juga

dengan adanya berbagai varietas bunga, mangga, jeruk, anjing, dan

burung. Sekilas penampakan antarvarietas itu sama karena masih

tergolong spesies yang sama. Akan tetapi, setiap varietas memiliki gen

yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh

tiap-tiap varietas itu.

2. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Spesies atau Jenis

Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi

dari spesies tersebut. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu

tingkat di bawah spesies.

Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan

spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula.

Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen

yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia

mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki),

mempunyai volume otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata menghadap depan. Akan tetapi, manusia di

dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia

memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh

tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit

putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.

Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis

dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai

berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput

(Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung.

Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam,

merpati, kalkun, dan burung unta.

3. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman pada tingkat ekosistem terjadi akibat interaksi

yang kompleks antara komponen biotik dengan abiotik.

Interaksi biotik terjadi antara makhluk hidup yang satu dengan

yang lain (baik di dalam jenis maupun antarjenis) yang membentuk suatu

komunitas, sedangkan interaksi biotik-abiotik terjadi antara makhluk

hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya, dan lingkungan

kimiawi, antara lain, air, mineral, dan keasaman.

Dengan beraneka ragamnya kondisi lingkungan dan keanekaragaman hayati, terbentuklah keanekaragaman ekosistem. Tiap-tiap

ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula.

Misalnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan

hujan tropik, dan ekosistem air laut. Tiap-tiap ekosistem memiliki ciri

fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat di

dalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat

di dalam ekosistem yang lain.

Latihan

1. Sebutkan jenis-jenis keanekaragaman hayati!

2. Jelaskan perbedaan keanekaragaman di tingkat gen dan keanekaragaman di tingkat jenis!

Gambar 7.3 Dalam golongan

burung dapat dijumpai, antara

lain, (a) burung, (b) itik, dan (c)

ayam. (Sumber: Majalah Trubus,

edisi Desember 1996, Januari,

Juli 1997)

Gambar 7.4 Ekosistem padang

rumput dan ekosistem pantai

( Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

(a)

(b)

(c)

P:142

Keanekaragaman Hayati 133

3. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman di tingkat

ekosistem?

4. Mengapa pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi keanekaragaman

jenis dapat diamati dengan mudah?

5. Mengapa dapat terjadi keanekaragaman ekosistem?

Tugas

1. Kumpulkanlah artikel-artikel yang menunjukkan adanya

keanekaragaman genetik dan bermanfaat sebagai sumber daya

alam yang perlu dilestarikan!

2. Carilah informasi mengenai peranan dan manfaat tumbuhan dan

hewan yang dahulu merupakan spesies-spesies liar, tetapi sekarang

dibudidayakan!

3. Kumpulkanlah gambar-gambar bioma yang menyusun biosfer,

kemudian analisislah komponen biotik dan abiotik yang terdapat

di dalamnya!

C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan

tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada di Amerika dan di Afrika

yang sama-sama beriklim tropis, apalagi jika dibandingkan dengan negara

yang beriklim sedang dan dingin. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus

bangga dengan kekayaan atau keanekaragaman hayati kita karena

banyak hewan dan tumbuhan yang ada di negara kita, tetapi tidak ada

di negara-negara lain.

Di Indonesia dikenal ekosistem darat dan ekosistem perairan.

Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu sistem hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai benda nyata,

ekosistem dapat diterapkan pada berbagai derajat organisasi makhluk

dan lingkungan mulai dari jamur, kolam kecil, padang rumput, hutan,

sampai planet bumi secara keseluruhan. Demikian pula iklim regional

yang berhubungan timbal balik dengan substrat dan biota regional

membentuk unit-unit komunitas yang luas dan mudah dikenal yang

disebut bioma. Bioma dapat diartikan sebagai sebuah ekosistem yang

merupakan unit komunitas terbesar yang mudah dikenal dan terdiri dari

vegetasi dan hewan.

Di Indonesia dapat dikenal beberapa bioma, yaitu (a) hutan hujan,

(b) hutan musim, (c) savana, dan (d) padang rumput. (Lihat Tabel 7.1)

1. Keanekaragaman Tumbuhan di Indonesia

Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah

sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan

ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40%

dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya

terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia.

Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita pelihara dengan baik.

Dari semua suku tumbuhan yang ada, suku anggrek (Orchidaceae)

adalah suku yang terbesar dan ditaksir terdapat sekitar 3.000 jenis.

Banyak di antara jenis-jenis tumbuhan tersebut mempunyai nilai ekonomi

tinggi, antara lain, meranti-merantian (Dipterocarpaceaen), kacangkacangan (leguminosae), dan jambu-jambuan (Myrtaceaen).

Gambar 7.5 Suku anggrek

(Orchidaceae)

(Sumber: Majalah Trubus, edisi

Januari 1997)

P:143

134 Biologi Kelas X

Tabel 7.1 Satuan-Satuan Bioma di Indonesia Tabel 7.1

Bioma Subbioma Tipe Ekosistem

Nama Iklim Nama Nama Ketinggian Suhu Rata- Tanah Takson Khas/Umum/ Takson Khas/Umum/

d.p.l (m) d.p.l (m) rata (oC) Dominan

1 2 3 4 5 6 7 8

Hutan Selalu basah 1. Hutan Hutan < 1000 26 – 21 Podsolik merah, Anacardiaceae, Anonaceae,

Hujan sampai kering Hujan non-Diptero kuning, dan latosol Burseraceae, Euphorbiaceae,

tengah tahun, Tanah carpaceae Guttiferae, Lauraceae,

curah hujan Kering Legu-minosae,

per tahun Mofaeceae (ficus),

1.300-7.100 mm Muristicaceae, Palmae,

Sapindaceae, Stercullaceae, dsb.

Hutan < 1000 26 – 21 Podsolik merah, Dipterocarpaceae

Diptero- kuning, dan latosol (Dipterocarpus,

carpaceae Drybalanops, Hopea,

Campuran Shorea, dan Vatica)

Hutan < 2500 26 – 13 Podsolik merah, Agathis spp.

Agathis kuning, latosol,

Campuran podsol

Hutan < 5 ± 26 Regosol Barringtonia asiatica,

Pantai Callophyllum inophyllum,

Casuarina equisetifolia,

Hernandia peltata,

Terminalia catappa,

Guettarda speciosa,

Pandanus tectorius, dsb.

Hutan 1000 – 2000 21 – 11 Andosol, regosol, dan Casuarina funghniana

Casuarina litosol

Hutan 700 – 1000 23 – 18 Andosol dan regosol,

Pinus litosol Pinys, Merkusil

Hutan 1000 – 3000 21 – 11 Regosol dan litosol Nothofogus spp.

Nothofogus

Hutan 1200 – 2400 18 – 23 Andosol dan regosol Rhododendron, Vaccinium,

Ericaceae Leptospermum, Myrsine, dsb.

Hutan 1500 – 3000 18 – 11 Regosol dan litosol Araucama cunninghamii

Araucaria

P:144

Keanekaragaman Hayati 135

1 2 3 4 5 6 7 8

Hutan 2400 – 4000 13 – 6 Litosol, regosol Podocarpus papuanus,

Konifer Libocedrus, Dacrydium,

Phullo-cladus, dsb.

Semak 4000 – 4500 < 6 Litosol Rhododendron, Vaccinium,

Ericaceae Styphelia, Coprosma,

Ana-phalis, dsb.

2. Hutan Hutan Rawa < 100 ± 26 Organosol, Barringtonia spicata,

Hujan Air Tawar alluvial Campnosperma, Coccoreas,

Tanah Alstonia, Glutarenghas,

Rawa Lophopetalum, Mangifera

gedebe, Pentaspadon

metleui, Metroxylon,

Pandanus.

Hutan < 1000 26 – 23 Podsol Dactylocladus, Iristania

Berangas obovata, Shorea balangeran,

Dacrudium clatum,

Cratoxylum glucum,

Combretocarpus rotundatus

Calophyllum, dsb.

Hutan < 1000 ± 26 Organosol, Melaleuca leucadendra

Memlaleuca alluvial

(sekunder)

Hutan Payau < 5 ± 26 Alluvial Rhizophora, Bruguiera,

(Mangrove) Avicennia, Sonneratia, dsb.

Hutan Sangat kering 3. Hutan Hutan Musim < 800 > 22 Mediteran Protium javanicum,

Musim tengah tahun, Musim Gugur Daun merah kuning, Tectona grandis,

curah hujan rensina, regosol, Salmalia malabarica,

per tahun litosol Pterocarpus, garuga

700-2900 mm floribunda, Eucalyptus,

Acacialcucophioca, dsb.

Hutan Musim < 1200 > 20 Mediteran Schleicera oleosa,

Selalu Hijau merah kuning, Schoutenia ovata,

rensina, regosol, Tamarindus indica,

litosol Albizia chinensis, dsb.

P:145

136 Biologi Kelas X

1 2 3 4 5 6 7 8

Savana Selalu basah Sabana Sabana <900 > 22 Mediteran Borassus, Corypha, Acacia,

sampai kering merah kuning, Eucalyptus, Casuarina,

tengah tahun, Rensina, regosol, Themeda, Heteropogon,

curah hujan dan litosol dsb.

per tahun

700–7100 mm

Sabana 1500 – 18 – 13 Andosol, Casuarina/Themeda,

Casuarina 2400 Regosol, Litosol Pennistum, dsb

Padang Selalu basah Padang Padang < 1000 26 – 21 Podsolik merah Imperate,cyndrica,

Rumput sampai sangat rumput rumput dan kuning, latosol, dan saccharum, spontaneum,

kering tengah iklim tanah rendah litosol themeda, vilosa, dsb.

tahun, curah basah

hujan pertengahan tahun 700–

7.100 mm V

Rawa rumput < 100 ± 26 Organosol Panicum stagineum,

dan tanah Phraginites karka, Scirpus,

rendah Aluvial Cyperus, Cladium, Fimbristylis,

Rhynchospora, Limnocharis,

Eguisetum, Monochoria,

Iachaemum, Eichhornia

crassipes, dsb.

Padang 1500 – 2400 18 – 23 Andosol, regosol, Festuca, Agrostis,

rumput dan litosol Thermeda, Cymbopogon,

pegunungan Ischemum, Imperata

cylindrical, dsb.

Padang 1500 – 2400 18 – 23 Regosol dan litosol Phragmites, Karka,

rumput Panicum, Machaerina,

berawa Scirpus, Carex, dsb.

gunung

Padang 4000 – 4500 < 6 Litosol Deschampsia, Festuca,

rumput alpin (batas) Monostachya, Aulacolepis,

salju Danthonia, Oreobolus,

Scirpus, Potentilia,

Ranyneulus, Scirpus,

Potentilla, Ranyneulus,

Epilobium, Sphagnum, dsb.

Komunitas > 4500 > 6 Litosol Lumut-lumut kerak,

rumput dan agrastis, dsb.

lumut kerak

Padang Padang < 900 > 22 Mediteran merah Themedia, Heteropogon,

rumput rumput iklim kuning, regosol, dsb.

iklim kering kering litosol, dan rensina

P:146

Keanekaragaman Hayati 137

Dari sekian banyak jenis tumbuhan tersebut, sebagian besar

terdapat di kawasan hutan tropika basah, terutama hutan primer, yang

menutup sebagian besar daratan (63%) bumi Indonesia. Hutan ini

merupakan struktur yang kompleks yang menciptakan lingkungan yang

sedemikian rupa sehingga memungkinkan keanekaragaman tumbuhan

yang tinggi dalam hutan tropika basah.

Penyebaran geografi tumbuhan di Kepulauan Indonesia secara

keseluruhan ditentukan oleh faktor geologi, yaitu adanya Paparan Sunda

di bagian barat dan Paparan Sahul di bagian timur yang berbeda sehingga

dapat ditarik garis pemisah di antaranya. Dalam tiap-tiap paparan,

keadaan flora mempunyai banyak persamaan, misalnya, persamaan flora

antara Kalimantan dan Sumatra dapat mencapai 90%. Selanjutnya,

variasi flora dalam tiap-tiap paparan ditentukan oleh faktor lingkungan

setempat dalam hal ini tercerminkan oleh berbagai tipe vegetasi yang

terdapat di paparan tersebut.

Selain berbagai macam jenis tumbuhan, Indonesia juga kaya dengan

hasil hutan, terutama kayu. Diperkirakan terdapat 4.000 jenis dan 267

jenis di antaranya merupakan kayu niaga yang tergolong dalam 120 macam

nama perdagangan. Beberapa di antaranya dapat tumbuh di hutan primer,

seperti Pterocymcium spp, Dyera spp, Alstonia spp, Shorea leptosula,

S leptoclados, S stenoptera, S parvifolia, Duabanga moluccana, Tetrameles

nudiflora, Octometes sumatrana, Agathis spp, dan Araucaria spp.

Hutan primer merupakan gudang terbesar sumber hayati yang

dapat dimanfaatkan, selain hasil kayu, seperti buah-buahan (Garcinia,

Baccaurea, Eugenia, Durio, Lansium, dan Nephelium), karbohidrat

(Dioscorea, Colocasia, Alocasia, Arenga, Mypa, Metroxylon, dan

Palmae), zat pewarna, minyak atsiri, pestisida (Podocarpus, Perris,

Milletia, dan Tephrosia), dan obat-obatan (obat tekanan darah tinggi,

seperti Rauvolfia, Alstonia, dan Apocynacceae), baik secara langsung

maupun dimanfaatkan sebagai sumber bahan genetika untuk pemuliaan

jenis atau famili yang telah dibudidayakan.

Perlu kalian ketahui bahwa pemanfaatan hasil hutan Indonesia telah

meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi,

penebangan kayu telah menimbulkan berbagai kerusakan terhadap

lingkungan, bahkan telah mengakibatkan bencana alam di berbagai daerah

di Indonesia. Pengurasan jenis-jenis tertentu, seperti penebangan kayu

ulin, agathis, ramin, dan jelutung tanpa memerhatikan kelestarian jenis

secara berlebihan karena permintaan konsumen yang tinggi, akan

mengurangi secara drastis populasi jenis dan bahkan dapat

mengakibatkan kepunahan jenis tersebut sehingga mengurangi

biodiversitas kayu di Indonesia.

2. Keanekaragaman Hewan di Indonesia

Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah

sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga

(± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung,

serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.

Pembagian fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya

Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi daripada

pembagian flora. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang lebih jelas

yang disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace).

Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat

penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewan-

P:147

138 Biologi Kelas X

hewan, seperti burung, amphibia, dan reptilia yang sering kali antara

penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan

sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung; diperkirakan

di kawasan ini terdapat ratusan jenis burung dan 70% di antaranya

merupakan penghuni hutan primer darat; keanekaragaman ini jauh lebih

tinggi daripada di Afrika.

Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis

Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan

hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah

Oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah

Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa

Tenggara Timur).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Weber, seorang ahli zoologi

dari Jerman. Menurut Weber, hewan-hewan yang ada di Sulawesi tidak

semuanya tergolong kelompok hewan Australia karena ada juga yang

memiliki sifat-sifat Oriental sehingga Weber berkesimpulan bahwa

hewan-hewan Sulawesi merupakan hewan peralihan. Weber kemudian

membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi

memanjang ke utara menuju Kepulauan Aru yang kemudian dikenal

dengan nama garis Weber. Sebagai bukti, Sulawesi merupakan wilayah

peralihan, contohnya, di Sulawesi terdapat Oposum dari Australia dan

kera Macaca dari Oriental.

Fauna daerah Oriental yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan

serta pulau-pulau di sekitarnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Banyak spesies mamalia berukuran besar, seperti badak, gajah,

banteng, dan harimau. Terdapat pula mamalia berkantung, tetapi

jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.

b. Terdapat berbagai macam kera, terutama di Kalimantan yang paling

banyak memiliki primata, misalnya, orang utan, kukang, dan

bekantan.

c. Burung-burung yang dapat berkicau, tetapi warnanya tidak seindah

burung Australia, misalnya, jalak bali (Leucopsar rothschildi), murai

(Myophoneus melurunus), ayam hutan berdada merah (Arborphila

hyperithra), dan ayam pegar (Lophura bulweri).

Fauna daerah Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, dan Nusa

Tenggara relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri yang dimilikinya adalah

sebagai berikut.

a. Mamalia berukuran kecil. Di Irian dan Papua terdapat kurang lebih

110 spesies mamalia, misalnya, kuskus (Spilocus maculates) dan

Oposum. Di Irian juga terdapat 27 hewan pengerat (rodensial),

dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik.

b. Banyak hewan berkantung. Di Irian dan Papua banyak ditemukan

hewan berkantung, seperti kanguru (Dendrolagus ursinus).

c. Tidak terdapat spesies kera. Spesies kera tidak ditemukan di

daerah Australia, tetapi di Sulawesi ditemukan banyak hewan

endemik, misalnya, primata primitif Tarsius spectrum, musang

(Macrogalida musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan

beberapa jenis kupu-kupu.

d. Jenis burung berwarna indah dan beragam. Papua memiliki koleksi

burung terbanyak dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, kirakira 320 jenis, dan setengah di antaranya merupakan spesies

endemik, misalnya, burung cenderawasih.

Gambar 7.6 Fauna di Indonesia

bagian timur, seperti kanguru,

rusa, dan kelinci tikus

(Sumber: Majalah Trubus, Juli

1997 Tabloid Agrobis, Mei 2006)

P:148

Keanekaragaman Hayati 139

Setelah membaca uraian tentang keanekaragaman hayati, apa yang

harus kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan ciptaan Tuhan

tersebut? Pertama, kita harus bersyukur kepada Tuhan karena

beragamnya kekayaan hayati yang ada di Indonesia. Kedua, kita harus

bangga hidup di negara yang memiliki kekayaan hayati. Ketiga, kita

harus menjaga dan memelihara keasliannya. Akan tetapi, tidak dapat

dipungkiri bahwa manusia memiliki sifat yang dapat memengaruhi

keanekaragaman hayati. Pengaruh itu dapat merusak atau memelihara.

Apa saja kegiatan yang dapat memengaruhi keanekaragaman hayati?

Marilah kita lihat pada uraian setelah latihan dan tugas berikut ini.

Latihan

1. Mengapa Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang

termasuk dalam golongan tertinggi di dunia?

2. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem? Sebutkan ekosistem

yang ada di Indonesia!

3. Ada berapa macam bioma yang dikenal di Indonesia? Sebutkan

dan berikan contohnya!

4. Berdasarkan apakah pembagian flora dan fauna di Indonesia!

5. Bandingkan ciri-ciri fauna yang terdapat di daerah Oriental dan

daerah Indonesia bagian timur!

Tugas

Buatlah kliping yang berisi artikel dan gambar tentang flora dan

fauna yang ada di daerah Oriental dan daerah-daerah Indonesia bagian

timur. Pisahkan flora dan fauna yang termasuk di antara dua daerah

tersebut. Kemudian, berilah pembahasan pada tiap-tiap artikel. Kerjakan

secara berkelompok. Kumpulkan kliping dan hasil pembahasan kalian!

D. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Biodiversitas

Manusia adalah makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup yang

lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Manusia mempunyai kemampuan untuk memengaruhi alam sekitarnya

karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal

dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling

dominan karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem. Akan

tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung

dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Untuk menjaga

terjaminnya kelestarian ekosistem, manusia harus dapat menjaga

keserasian hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya

sehingga keseimbangan ekosistem dapat terjaga. Kelestarian berarti juga

terjaganya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber

daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya

keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut.

Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat mengakibatkan dua

kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya,

yaitu alam tetap lestari.

P:149

140 Biologi Kelas X

1. Manusia sebagai Perusak Keanekaragaman Hayati

Lingkungan akan rusak jika manusia mengusahakan sumber hayati

hanya didasarkan pada prinsip jangka pendek, yaitu untuk menghasilkan

produk sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin dan modal

sesedikit mungkin. Usaha semacam itu memang mendatangkan

kemakmuran kepada manusia. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap alam

dapat menimbulkan dampak berupa berkurangnya atau punahnya

keanekaragaman hayati dan merosotnya kualitas lingkungan sehingga

pada akhirnya lingkungan tidak mampu lagi memberi kehidupan yang

layak kepada manusia. Bahkan, mungkin terjadi bencana alam yang

mengancam kelangsungan hidup manusia.

Coba kalian amati, banyak kondisi lingkungan hidup yang telah

rusak di Indonesia. Dalam arti, banyak lingkungan hidup yang sudah

tidak seimbang keadaannya karena berkurangnya keanekaragaman

hayati atau kepunahan jenis-jenis tertentu. Hal itu merupakan petunjuk

bahwa sikap dan perilaku manusia Indonesia terhadap alam sekitarnya

masih sebagai pemanfaat atau pengusaha untuk dirinya sendiri tanpa

memerhatikan kelestarian biodiversitas. Mereka memandang alam

sebagai objek yang terpisah dari dirinya yang dapat dipengaruhi

sekehendaknya. Mereka tidak menyadari bahwa perubahan pola

lingkungan akan memengaruhi pola kehidupannya.

Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan beberapa satwa penting

akibat kepunahan, misalnya, harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak

pernah ditemukan lagi keberadaannya. Hewan-hewan seperti badak

bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi

beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air yang sudah

tidak ditemukan lagi di lingkungan kita.

Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati? Banyak, di antaranya, sebagai berikut.

a . Perusakan Habitat Perusakan Habitat

Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal makhluk hidup.

Kerusakan habitat merupakan penyebab utama kepunahan makhluk

hidup. Jika habitat rusak, makhluk hidup tidak memiliki tempat untuk

hidup. Kerusakan habitat dapat diakibatkan terjadi karena ulah manusia

yang telah mengubah fungsi ekosistem, misalnya hutan ditebang, dijadikan lahan pertanian, permukiman, dan akhirnya berkembang menjadi

perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya

keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.

Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman hayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup dan bersembunyi di terumbu karang tidak dapat hidup tenang, beberapa di antaranya

tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak.

Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan

harga ikan meningkat.

Selain akibat aktivitas manusia, kerusakan habitat diakibatkan juga

oleh bencana alam, misalnya, gunung meletus, kebakaran, dan banjir.

b . Penggunaan Pestisida

Pestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup pengganggu

(hama) pada tanaman. Akan tetapi, jika digunakan secara berlebihan,

akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk hidup

yang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.

Contoh pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.

Gambar 7.7

Pengalihan lahan pertanian

menjadi permukiman

(Sumber: Majalah Trubus,

edisi Juli 1997)

P:150

Keanekaragaman Hayati 141

c . Pencemaran

Bahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap kendaraan

bermotor, limbah rumah tangga, sampah yang tidak dapat didaur ulang

lingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain. Bahan

pencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk mikroba,

jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya.

d . Perubahan Tipe Tumbuhan

Tumbuhan merupakan produsen di dalam suatu ekosistem.

Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan pantai

menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan liar

yang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat

menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung pada

tumbuhan tersebut.

e . Penebangan

Penebangan hutan yang dilakukan secara berlebihan tidak hanya

menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak

pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Di samping itu, hewan-hewan

yang tergantung pada pohon tersebut akan terganggu dan hilang

sehingga akan menurunkan jenis hewan tersebut.

f . Seleksi Seleksi

Seleksi adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaian

individu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan mempercepat

kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam

tanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk

mandarin, dan mangga gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman

yang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan dan mangga

curut.

Menurunnya jumlah makhluk hidup yang kita anggap tidak unggul

berarti mengurangi keanekaragaman hayati dari jenis makhluk hidup

tersebut, bahkan dalam jangka waktu lama, kita tidak akan menemukan

jenis tersebut. Contoh lain, menurunnya populasi serangga pemangsa

(predator) karena disemprot dengan insektisida yang mengakibatkan

terjadinya populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini menyerang

tanaman pertanian, ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.

Mungkin kalian pernah mendengar ledakan populasi hama wereng di

Indonesia sehingga beribu-ribu hektare sawah gagal panen. Wereng

yang menyerang padi diduga karena predator wereng punah akibat

terkena insektisida yang digunakan petani untuk memberantas hama.

Perkembangan industri berjalan dengan cepat di Indonesia.

Teknologi modern banyak diterapkan untuk mendapatkan hasil sebesarbesarnya. Bersamaan dengan kemajuan pembangunan dan

perkembangan industri, terjadi pula perubahan lingkungan secara nyata

dan bencana alam yang terjadi di mana-mana. Sebenarnya, inti dari

seluruh permasalahan lingkungan di Indonesia terletak pada perubahan

konsep mental manusianya yang mungkin tanpa disadari telah menjadi

manusia perusak lingkungan sehingga jalan satu-satunya adalah

mengubah sikap mental manusia Indonesia menjadi manusia pengelola

dan pemelihara lingkungan hidupnya.

2. Manusia sebagai Pemelihara Keanekaragaman Hayati

Dalam hal ini, manusia telah sadar bahwa dirinya adalah bagian

dari ekosistem. Oleh karena itu, manusia dalam tingkah lakunya selalu

menjaga agar keseimbangan sistem ekologi tidak tergoncangkan.

Gambar 7.9 Banjir yang terjadi

karena penggundulan hutan

(Sumber: Kompas, 15 Januari

2005)

Gambar 7.8 Asap kendaraan

bermotor yang menyebabkan

pencemaran udara

(Sumber: www.kompas.com)

P:151

142 Biologi Kelas X

Dengan begitu terjamin pula kelangsungan hidup dari semua makhluk

hidup, termasuk manusia.

Masalah lingkungan adalah masalah hakikat sifat manusia terhadap

lingkungan hidupnya. Kita harus memahami bahwa biodiversitas adalah

kekayaan yang berharga yang harus senantiasa dijaga, dilestarikan, dan

dihindarkan dari kepunahan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati harus

didasarkan atas kebijakan memelihara keselarasan, keserasian,

keseimbangan, dan kelestarian biodiversitas lingkungan. Jika mungkin,

bahkan harus meningkatkan kualitas lingkungan sehingga dapat dinikmati

manusia dari generasi ke generasi.

Usaha pelestarian lingkungan di Indonesia hanya mungkin jika

didukung oleh semua warga negara Indonesia. Dengan kata lain, kearifan

terhadap lingkungan hidup harus menjadi milik setiap insan Indonesia

atau membudaya di dalam seluruh masyarakat Indonesia.

Perubahan konsep mental manusia tidak dapat berlangsung dalam

satu hari, tetapi memerlukan waktu lama. Salah satu usaha mempercepat

perubahan itu adalah melalui pendidikan lingkungan hidup kepada

masyarakat Indonesia mulai sedini mungkin, baik melalui pendidikan

formal maupun pendidikan nonformal. Di samping itu, perlu digalakkan

aktivitas yang bertujuan meningkatkan dan melestarikan

keanekaragaman hayati, antara lain, sebagai berikut.

a . Penghijauan

Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman

di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di rumah-rumah,

hutan-hutan yang gundul akibat penebangan liar, dan tempat lain yang

diduga terhindar dari bencana jika ditanami tumbuhan tertentu. Kegiatan

penghijauan tidak hanya menanam, tetapi yang lebih penting adalah

merawat tanaman yang telah ditanam.

b . Pembuatan Taman Kota

Pembuatan taman-taman kota akan mendatangkan manfaat, antara

lain, meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan,

menurunkan efek pencemaran kendaraan bermotor, memberi keindahan,

dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

c . Pemuliaan

Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul, tetapi bukan

berarti menghilangkan varietas yang tidak unggul. Pemuliaan dapat

dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan varian baru.

Oleh karena itu, pemuliaan hewan maupun tumbuhan dapat meningkatkan

keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis.

d . Pembiakan Insitu dan Exsitu

Hewan dan tumbuhan langka yang rawan punah dapat diselamatkan

melalui pembiakan secara insitu, yaitu pembiakan di dalam habitat

aslinya. Misalnya, mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon dan Taman

Nasional Komodo. Pembiakan exsitu adalah pembiakan di luar habitat

aslinya, tetapi suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya, misalnya,

penangkaran hewan di kebun binatang.

Latihan

1. Apakah yang akan terjadi jika kita terlalu berlebihan dalam

memanfaatkan sumber daya alam?

2. Mengapa kemajuan teknologi budi daya dapat mengancam

terjadinya kepunahan hewan atau tumbuhan?

Gambar 7.10

Bibit mahoni untuk reboisasi

(Sumber: Majalah Trubus, 1996)

Gambar 7.11 Komodo dan badak

bercula satu merupakan hasil

pembiakan dengan cara insitu.

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

P:152

Keanekaragaman Hayati 143

3. Apakah yang dimaksud dengan keanegaragaman hayati?

4. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati!

5. Sebutkan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan

dan meningkatkan keanekaragaman hayati!

Tugas

Datalah tumbuhan dan hewan langka yang kalian ketahui. Sajikan

gambarnya dalam kliping dan berikan uraian mengenai hewan atau

tumbuhan langka tersebut! Diskusikan dengan kelompokmu!

E. Upaya-Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Alam yang ada di sekitar kita mempunyai sifat yang beraneka

ragam, tetapi secara alamiah tetap tampak serasi dan seimbang. Coba

kalian berpikir, perlukah kita menjaga keanekaragaman ini? Secara

konkret, yang dimaksud dengan upaya pelestarian keanekaragaman

hayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan

flora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.

1. Perlindungan Alam

Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk

memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan

makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga

kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat

menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia

harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati dalam lingkungan perlu dilestarikan untuk

mempertahankan beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, antara

lain, sebagai berikut

a. Nilai ilmiah, artinya pelestarian keanekaragaman hayati dapat

digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapat

dilakukan penelitian yang memungkinkan ditemukannya sesuatu

yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.

b. Nilai ekonomi. Semua kebutuhan manusia diperoleh dari

lingkungannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian berarti menjamin ketersediaan kebutuhan manusia secara berkesinambungan.

c. Nilai mental spiritual. Alam yang serasi dan seimbang adalah alam

yang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alam

dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

d. Nilai keindahan dan keselarasan. Alam yang mengandung

komponen-komponen ekosistem secara seimbang akan menjamin

keselarasan proses yang terjadi di dalamnya.

Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia

telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya

tahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka, perlindungan

alam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I.

Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua

komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna,

P:153

144 Biologi Kelas X

dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Perlindungan alam ketat. Keadaan alam dibiarkan menurut

kehendak alam tanpa campur tangan manusia, kecuali jika

diperlukan. Biasanya, daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah

atau penelitian, misalnya, Ujung Kulon dan Pulau Panaitan.

b. Perlindungan alam terbimbing. Keadaan alam di suatu daerah tidak

dilepaskan begitu saja, tetapi dibina oleh para ahli, misalnya, Kebun

Raya Bogor.

c. Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh

ada bangunan tempat tinggal, dan biasanya berfungsi sebagai

tempat rekreasi. Ciri-ciri taman nasional, antara lain:

1) tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu

atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia.

Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewan

yang memiliki nilai ilmiah;

2) karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan,

pengelolaannya berada di tangan pemerintah;

3) karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah,

kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan

manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.

Saat ini pemerintah Indonesia telah mengembangkan 14 taman

nasional, antara lain, sebagai berikut.

a. Taman Nasional Gunung Leuser terletak di Provinsi Sumatra Utara

dan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Di tempat ini, sekurangkurangnya ada 50 jenis anggota famili Dipterocarpaceae (meranti,

keruing, dan kapur) dan beberapa jenis buah, seperti jeruk hutan

(Citrus macroptera), durian hutan (Durio exyleyanus), buah limus

(Mangifera foetida), rukem (Flacuortia rukam), serta flora langka

Rafflesia arnoldii var atjehensis dan Johannesteisjmannia altrifrons

(sejenis palem). Delapan puluh sembilan jenis satwa langka yang

dilindungi, antara lain, gajah (Elephas maximus), beruang Malaya

(Ursus malayanus), harimau sumatra, badak sumatra (Dicerorhinus

sumatrensis), orang utan sumatra (Pongo pygmaeus abelii), kambing

sumba, dan tapir (Tapirus indicus).

b. Taman Nasional Kerinci Seblat terletak membentang di empat

provinsi, yaitu Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan

Bengkulu. Jenis flora terutama famili Dipterocarpaceae,

Leguminosae, dan Liana, juga terdapat tanaman langka, yaitu bunga

bangkai Amorphophallus titanium dan Rafflesia arnoldii. Jenis lainnya

adalah palem (Livistona altissima), anggrek (Bilbophyllum sp.,

Dendrobium sp.), pasang (Quercus), dan kismis (Podocarpus, sp.).

Jenis-jenis fauna yang dilindungi, antara lain, kelinci hutan, bangka

ungko, rusa, harimau kumbang, badak Sumatra, gajah, tapir,

muncak, kera ekor panjang, siamang, berang-berang, serta jenis

burung dan reptilia.

c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan membentang dari ujung

selatan Provinsi Bengkulu sampai ujung selatan Provinsi Lampung.

Jenis-jenis flora, antara lain, meranti (Shorea sp.), keruing

(Dipterocarpus), pasang (Quercus spp.), damar (Agathis alba),

kemiri (Aleurutes mollucana), pengarawang (Hopea, spp.), temutemuan (Zingiberaceae), cemara gunung (Cassuarina equisetifolia),

Gambar 7.13 Rafflesia arnoldii

(Sumber: Encarta, 2006

Gambar 7.12 Harimau sumatra

menjadi salah satu hewan yang

dilindungi.

(Sumber: Encarta, 2006)

P:154

Keanekaragaman Hayati 145

mengkudu (Morinda citrifolia), danRafflesia arnoldii. Sementara itu,

jenis fauna yang ada, antara lain, babi rusa, beruang madu, macan

tutul, gajah, tapir, kijang, landak, ular sanca, dan berbagai jenis

burung.

d. Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung paling barat Pulau

Jawa. Taman nasional ini adalah habitat terakhir dari hewan-hewan

yang terancam punah, seperti badak bercula satu (Rhinoceros

sondaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera

tigris), Surili (Presbytis aygula), dan owa jawa (Hylobathes

moloch).

e. Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango terletak di Kabupaten

Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Taman nasional ini mewakili hutan

hujan tropis pegunungan di Jawa. Karena iklimnya lembap, kawasan

ini didominasi oleh jenis paku-pakuan, misalnya, Hymmenophyllaceae, Gleischenia, Gaulthenisa, dan semak Rhododendron.

Pohon raksasa yang ada ialah rasamala (Altingia exelsa) yang dapat

mencapai tinggi 60 m. Di samping itu, juga terdapat bunga abadi

yang tidak pernah layu, yaitu bunga Anaphalis javanica.

f. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membentang di Kabupaten

Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan Lumajang, Jawa Timur. Jenis

tumbuhan yang spesifik adalah cemara gunung (Cassuarina

junghuniana), sedangkan jenis fauna yang dilindungi adalah kijang,

ayam hutan, babi hutan, ajak, rusa, dan macan tutul.

g. Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur Pulau Jawa. Taman

nasional ini merupakan contoh ekosistem dataran rendah kering,

dengan musim kering yang panjang antara 4 – 9 bulan. Flora yang

dilindungi di sana, antara lain, dadap biru (Eythrina eudophylla),

pilang, kosambi, kemloko, widoro, klampis, kemiri, talok, wungur,

laban, dan asam. Faunanya, antara lain, banteng, rusa, kerbau liar,

ular piton, macan tutul, ajak, linsang, kijang, dan babi hutan.

h. Taman Nasional Tanjung Puting terletak di Kabupaten

Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Taman ini menjadi pusat rehabilitasi orang utan sebelum dilepas ke

alam. Jenis flora yang dilindungi adalah Gluta renghas, yaitu tanaman

yang mengandung getah dan merusak saraf, serta durian (Durio

spp.), sedangkan fauna yang ada, yaitu muncak, kucing hutan,

musang, lutung merah, dan orang utan.

2. Pengawetan Hutan

Kalian mungkin sudah tahu bahwa hutan adalah ciptaan Tuhan yang

merupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat besar

manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Kalian sebagai

generasi muda juga wajib memelihara keaslian hutan tersebut. Akan

tetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung mengulangi kesalahan dalam

memperlakukan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat

memperkaya hidup manusia secara material dan spiritual sehingga

manusia harus berusaha untuk memelihara semaksimal mungkin

keanekaragam hayati tersebut.

Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut.

a. Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dengan

mencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macam

flora dan fauna yang masih asli.

Gambar 7.14 Badak bercula satu

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

P:155

146 Biologi Kelas X

b. Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau.

Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu

menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan

sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air.

c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung

oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan

menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari

tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi.

d. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundul

menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dan

danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan.

e. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri

terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar

pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.

Sementara itu, berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk

pengawetan hutan adalah:

a. tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena,

tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih,

b. mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan

penanaman kembali,

c. mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami

kembali bekas hutan yang telah rusak, dan

d. mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi

karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakan

pemadaman secepat mungkin.

3. Perlindungan Margasatwa

Untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan

ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponen

ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestarian

keanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalam

suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikan

secara keseluruhan.

Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwasatwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar

bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam

tidak dimungkinkan lagi.

Dalam usaha melestarikan hewan-hewan langka, cara yang

ditempuh oleh berbagai pihak yang berkompeten adalah:

1. membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang

meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan

yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan

yang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan;

2. membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya,

dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan

membiakkannya, kemudian dilepaskan kembali ke asalnya;

3. memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain

yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman;

4. mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk

kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannya

ke habitat semula.

P:156

Keanekaragaman Hayati 147

merak

kanguru

penyu komodo

beo

macan tutul

Latihan

1. Apakah penebangan hutan dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati?

2. Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan

keanekaragaman hayati!

3. Jelaskan perbedaan taman nasional, perlindungan alam ketat, dan

perlindungan alam terbimbing!

4. Sebutkan usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah untuk

menjaga kelestarian hewan-hewan langka!

5. Sebutkan beberapa usaha manusia untuk mengoservasi

keanekaragaman hayati!

Tugas

Bagaimana pendapat kalian tentang penggunaan kulit buaya atau

kulit ular yang digunakan untuk pembuatan kerajinan tas, ikat pinggang,

ataupun dompet? Apakah kalian setuju jika dikatakan bahwa kegiatan

ini adalah peningkatan bidang industri? Bagaimana dengan kemungkinan

terjadi kepunahan? Apakah tidak bertentangan dengan undang-undang

perburuan? Uraikan pendapat kalian secara tertulis!

Info Biologi

Berbagai Hewan

dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi dan Tumbuhan Langka yang Dilindungi

Di Indonesia terdapat berbagai macam hewan dan tumbuhan

langka yang dilindungi oleh pemerintah, di antaranya, harimau

Sumatra, buaya muara, elang bondol, orang utan sumatra, badak

jawa, gajah sumatra, biawak, komodo, burung cenderawasih, penyu

hijau, penyu sukamade, dan Rafflesia arnoldii.

a. Harimau Sumatra (Panthera trigis sumatrae)

Harimau sumatra tersebar di seluruh Sumatra. Mulai dilindungi

pada tahun 1973. Salah satu cara untuk melestarikannya ialah

dengan penangkaran di suatu lokasi tertentu yang memenuhi

persyaratan habitat alaminya. Diharapkan hal ini dapat

dilakukan secara terpadu dan berfungsi sebagai pelestarian

sumber keanekaragaman hayati, budaya, serta sebagai objek

wisata dan sarana pendidikan. Pelestarian harimau ini dapat

Gambar 7.15 Binatang-binatang langka yang dilindungi

(Sumber: Koleksi pribadi)

P:157

148 Biologi Kelas X

Rangkuman

kita lakukan dengan cara tidak memburu harimau, tetap

mempertahankan hutan-hutan sebagai tempat tinggal

harimau, ikut berperan serta dalam meneliti aspek-aspek yang

terjadi pada harimau dan akibatnya terhadap manusia, serta

mengadakan pelestarian dengan penangkaran harimau.

b. Orang utan di Sumatra (Pongo pigmaeus)

Orang utan dilindungi sejak tahun 1931 dengan UndangUndang Ordonansi Binatang Liar No. 34 dan B. 36 yang

menyatakan bahwa terhadap binatang yang telah dilindungi

dilarang untuk ditangkap atau diburu, dipelihara, atau

diperjualbelikan. Salah satu yang masuk dalam daftar tersebut

adalah orangutan. Akhir-akhir ini jumlah orangutan semakin

berkurang karena banyaknya perburuan liar. Jika keadaan

ini dibiarkan terus-menerus, orang utan terancam punah.

c. Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus)

Gajah merupakan satwa langka yang menjadi kebanggaan

nasional. Gajah dilindungi sejak tahun 1931. Untuk

menyelamatkan dan melestarikan gajah dan satwa langka lain,

di Sumatra telah ditunjuk kawasan konservasi alam. Kawasan

ini diharapkan dapat memberikan tempat hidup yang aman

bagi gajah serta hewan langka yang lain karena tidak akan

diganggu oleh manusia.

(Sumber: Khazanah Flora dan Fauna Nusantara)

1. a. Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor

genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya.

b. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda.

Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi

bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain

makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama

yang terdapat dalam satu spesies.

2. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu

keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman

ekosistem.

3. Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan

tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika tropis,

apalagi jika dibandingkan dengan negara yang beriklim sedang dan

dingin. Di Indonesia dikenal beberapa bioma, yaitu:

a. hutan hujan,

b. hutan musim,

c. savana, dan

d. padang rumput.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah

perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran, perubahan tipe

tumbuhan, penebangan, dan seleksi. Sementara itu, aktivitas manusia

untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah

penghijauan, pembuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan

insitu dan exsitu.

5. Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengonservasi

keanekaragaman hayati (flora dan fauna) agar tidak sampai pada

P:158

Keanekaragaman Hayati 149

kepunahan adalah dengan upaya perlindungan dan pelestarian flora

dan fauna, baik pada flora dan fauna itu sendiri maupun pada habitat

dan ekosistemnya, dengan cara, antara lain, mendirikan cagar alam,

taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindung, kebun raya,

melakukan tebang pilih, dan aforestasi.

Istilah Penting

Ekosistem Fauna

Flora Habitat

Keanekaragaman hayati Konservasi

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang keanekaragaman hayati, apakah

kalian tidak menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat

menguasai untuk:

a. merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman dari

makhluk hidup melalui kegiatan pengamatan terhadap

lingkungan sekitar;

b. membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen,

jenis, dan ekosistem;

c. mengidentifikasi kegiatan manusia yang memengaruhi

keanekaragaman hayati;

d. mengomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan

usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang keanekaragaman hayati,

bagian mana yang paling kalian sukai? Mengapa?

keanekaragaman hayati kerusakan lingkungan

keseragaman upaya pelestarian

endemikan

I . Pilihlah salah satu jawaban yang benar! Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

1. Di bawah ini yang bukan merupakan hewan-hewan yang dilindungi

pemerintah adalah ....

a. kuda d. gajah

b. komodo e. harimau

c. tupai

2. Makhluk hidup dikelompokkan dalam spesies yang sama jika ....

a. mempunyai makanan yang sama

b. mempunyai ciri morfologi yang sama

c. hasil perkawinannya adalah keturunan yang fertil

d. mempunyai ciri fisiologi yang sama

e. hasil perkawinannya adalah keturunan yang sama dengan

induknya

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:159

150 Biologi Kelas X

3. Irian dan Maluku masuk dalam wilayah tipe ....

a. Oriental d. Australia

b. Afrika e. Peralihan

c. Eropa

4. Ekosistem yang stabil dapat diindikasikan dari tingginya tingkat

keanekaragaman hayati. Hal ini karena ....

a. terjadinya secara alami

b. merupakan hasil interaksi antara faktor biotik dan abiotik

c. merupakan hasil interaksi antarmakhluk hidup sehingga terjadi

keseimbangan

d. dijaga oleh manusia

e. perubahan tidak mungkin terjadi

5. Orang utan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup

di daerah tipe ....

a. Oriental d. Australia

b. Afrika e. Peralihan

c. Eropa

6. Suatu dareah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem

yang bebas dari segala macam eksploitasi disebut ....

a. suaka margasatwa

b. cagar alam

c. taman bunga

d. taman nasional

e. kebun raya

7. Suatu komunitas yang terdiri dari berbagai komponen makhluk hidup

yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi disebut ....

a. ekologi d. ekosistem

b. komunitas e. habitat

c. famili

8. Keanekaragaman hayati timbul karena dipengaruhi faktor ....

a. dari dalam

b. adaptasi yang dilakukan makhluk hidup

c. lingkungan

d. lingkungan dan gen

e. makanan

9. Hubungan antara kelestarian alam dan kehidupan manusia adalah

....

a. tingginya kekayaan alam menunjukkan kekayaan negara

b. kepedulian lingkungan yang tidak sebatas negara dapat

menyatukan umat manusia

c. alam yang baik menunjukkan tingkat pendidikan manusia untuk

mengerti pentingnya alam bagi makhluk hidup

d. kelestarian alam menunjukkan besarnya penghargaan manusia

terhadap alam sehingga kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi

tanpa merusak alam

e. kelestariaan alam erat kaitannya dengan baiknya

perekonomian

10. Orang utan dan gajah mulai dilindungi sejak tahun ....

a. 1932 d. 1972

b. 1931 e. 1971

c. 1933

P:160

Keanekaragaman Hayati 151

11. Harimau sumatra mulai dilindungi pada tahun ....

a. 1932 d. 1972

b. 1931 e. 1971

c. 1933

12. Undang-undang ordonansi binatang liar yang melarang perburuan

binatang yang dilindungi adalah undang-undang nomor ....

a. 33 dan 34 d. 35 dan 36

b. 34 dan 35 e. 34 dan 36

c. 33 dan 35

13. Berikut ini yang bukan merupakan peraturan tentang perburuan

adalah ....

a. hewan-hewan yang boleh diburu

b. membuat surat izin

c. melarang berburu hewan langka

d. tidak membolehkan menangkap hewan yang hamil

e. batas-batas daerah perburuan

14. Keanegaragaman hayati yang belum tersentuh adalah ....

a. hutan tropis d. hutan subtropis

b. hutan hujan tropis e. hutan lindung

c. hutan bakau

15. Tempat perlindungan tanaman yang juga menjadi tempat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah ....

a. suaka margasatwa d. taman nasional

b. cagar alam e. kebun raya

c. taman bunga

16. Seluruh keragaman genetika yang ada dalam sebuah populasi

disebut ....

a. suaka d. ekosistem

b. habitat e. plasma nutfah

c. genus

17. Menghutankan suatu daerah yang bukan hutan sebagai pengganti

hutan yang digunakan untuk kepentingan lain yang lebih besar

manfaatnya disebut dengan ....

a. aforestasi d. penghijauan

b. reboisasi e. rehabilitasi

c. erosi

18. Pemerintah mengizinkan pihak asing untuk ikut melestarikan alam

Indonesia karena ....

a. keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah

b. pengaruh kekayaan alam Indonesia terhadap ekosistem dunia

c. pemerintah ingin mendapatkan devisa

d. keinginan pemerintah untuk mempromosikan kekayaan alam

Indonesia

e. keterbatasan ahli di dalam negeri

19. Dalam rantai makanan, tumbuhan berfungsi sebagai ....

a. konsumen tingkat I c. produsen

b. konsumen tingkat II d. pemangsa

c. konsumen tingkat III

20. Dalam rantai makanan, karnivor bertindak sebagai ....

a. konsumen tingkat I c. produsen

b. konsumen tingkat II d. pemangsa

c. konsumen tingkat III

P:161

152 Biologi Kelas X

II. Pilihlah! Pilihlah!

(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar

(B) Jika (1) dan (3) yang benar

(C) Jika (2) dan (4) yang benar

(D) Jika (4) saja yang benar

(E) Jika semuanya salah

1. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi ....

(1) keanekaragaman gen (3) keanekaragaman ekosistem

(2) keanekaragaman jenis (4) keanekaragaman jaringan

2. Keanekaragaman hayati di Indonesia melebihi dua daerah, di

antaranya adalah ....

(1) Amerika (3) Afrika tropis

(2) Eropa (4) Australia

3. Di Indonesia terdapat beberapa bioma, antara lain ....

(1) hutan linding (3) hutan musim

(2) hutan hujan (4) savana

4. Hutan agathis campuran terletak pada ketinggian ....

(1) > 1000 (3) > 500

(2) > 1500 (4) > 2500

5. Pemanfaatan SDA secara berlebihan akan berdampak terhadap ...

(1) kepunahan

(2) peningkatan pendapatan negara

(3) kerusakan keanekaragaman hayati

(4) terpenuhinya kebutuhan

6. Pembagian fauna menjadi dua berdasarkan adanya ....

(1) Paparan Sunda (3) Paparan Sahul

(2) garis weber (4) garis wallace

7. Di bawah ini yang merupakan fauna di daerah Oriental adalah ....

(1) kuskus, rodensial, dan oposum

(2) ayam hutan berdada merah dan jalak bali

(3) kanguru dan burung berwarna indah

(4) orang utan dan kukang

8. Faktor-faktor penyebab punahnya keanekaragaman hayati adalah...

(1) reboisasi (3) insitu

(2) pemuliaan (4) penggunaan pestisida

9. Faktor-faktor yang dapat memelihara keanekaragaman hayati

adalah ....

(1) penghijauan (3) insitu dan exsitu

(2) pembuatan taman kota (4) seleksi

10. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat

dilakukan dengan cara ....

(1) perlindungan alam (3) pengawetan hutan

(2) pembelian hewan langka (4) pembelian tumbuhan langka

IV. Jawablah dengan singkat dan jelas! IV. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan hewan-hewan langka yang hampir punah dan dilindungi

di Indonesia!

2. Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam melestarikan

keanekaragaman hayati!

3. Sebutkan tiga tipe keanekaragaman hayati!

4. Apa sajakah isi undang-undang yang mengatur perburuan?

5. Sebagai masyarakat awam, usaha apakah yang dapat membantu

melestarikan lingkungan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan langka?

P:162

153

Bab 8

Dunia Tumbuhan

Dunia Tumbuhan (Plantae)

Tumbuhan Tidak

Berpembuluh

Tumbuhan

Berpembuluh

Lumut

(Bryophyta)

1. Kelas Hepaticopsida

(Lumut Hati)

Berpembuluh

2. Kelas Anthoceropsida

(Lumut Tanduk)

3. Kelas Bryopsida

(Lumut Sejati atau Daun)

Tumbuhan Paku

(Pteridophyta)

Tumbuhan Biji

(Spermatophyta)

1. Psilophytinae (Paku Purba)

2. Lycopodinae (Paku Rambut)

3. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)

d. Filicinae (Paku Sejati)

5. Hydropteridales (Paku Air)

Tumbuhan Berkeping Satu

(Monokotil)

1. Gramineae (Suku Rumput-rumputan)

2. Musaceae (Suku Pisang-pisangan)

3. Palmae (Suku Pinang-pinangan)

4. Zingiberaceae (Suku Jahe-jahean)

5. Orchidaceae (Suku Anggrekanggrekan)

Tumbuhan Biji Terbuka

(Gymnospermae)

Tumbuhan Biji Tertutup

(Angiospermae)

1. Cycadinae

2. Gnetinae

3. Coniferae

Tumbuhan Berkeping Dua

(Dikotil)

1. Papillonaceae (Suku Kacang-kacangan)

2. Solanaceae (Suku Terung-terungan)

3. Euphorbiaceae (Suku Jarak-jarakan)

4. Myteceae (Suku Jambu-jambuan)

5. Rosaeae (Suku Mawar-mawaran)

Tujuan

Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan

dan peranan bagi kehidupan manusia

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang dunia tumbuhan.

Dibagi menjadi

Dibagi menjadi

Dibagi menjadi

Dibagi menjadi Dibagi menjadi

Dibedakan menjadi

Terdiri dari

Dibedakan menjadi

Dibagi menjadi

P:163

154 Biologi Kelas X

Di alam ini terdapat lebih dari 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan.

Bermacam tumbuhan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi sejumlah

divisi. Divisi dibagi lagi pada tingkatan yang lebih rendah meliputi kelas,

bangsa, suku, marga, dan jenis. Masing-masing diberi nama sesuai dengan

Kode International Tata Nama Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai

sarana referensi dan indikasi untuk kategori nama takson yang sesuai.

Tumbuhan (plantae) merupakan makhluk hidup yang telah memiliki

akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini bersifat eukariot,

multiseluler, mengandung klorofil, dapat melakukan fotosintesis, memiliki

alat reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan

aseksual, ada pergantian generasi, serta dinding selnya tersusun dari

selulosa. Biasanya hidup di daratan (tanah) dan berfungsi sebagai sumber

utama oksigen bagi atmosfer bumi.

Pada klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom, makhluk hidup

yang termasuk dalam kingdom Plantae adalah tumbuhan lumut, tumbuhan

paku, dan tumbuhan biji. Berdasarkan perbedaan dan persamaan

morfologisnya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang

berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan

ke seluruh tubuh.

A. Tumbuhan Tidak Berpempuluh

Tumbuhan ini disebut tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak

memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini tidak mempunyai

saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan,

air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh. Bryophyta (lumut) dan

Lichenes (lumut kerak) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam

kelompok ini.

1. Bryophyta (Lumut)

Tumbuhan yang termasuk dalam divisi Bryophyta mempunyai

beberapa ciri, antara lain, telah mempunyai lapisan pelindung (kutikula

dan gametangia), struktur tubuhnya mempunyai generasi gametofit,

sperma diproduksi oleh anteridium dan ovum diproduksi oleh

arkegonium. Lumut biasa hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak

terkena cahaya matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di

kulit kayu yang lembap. Tumbuhan lumut belum mempunyai batang,

daun dan akar yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki buluh-buluh halus

semacam akar yang disebut rizoid. Selain itu, lumut juga sudah memiliki

klorofil.

Perkembangbiakan Lumut Perkembangbiakan Lumut

Lumut dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Kedua pembiakan tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi

pergantian keturunan atau pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan

yang menghasilkan sel kelamin (gametofit) pada umumnya lebih menonjol

daripada tumbuhan yang menghasilkan spora (sporofit). Pada tumbuhan

lumut-lumutan, gametofit lebih menonjol. Jika pada satu tumbuhan terjadi

pergantian dari sporofit ke gametofit atau sebaliknya, tumbuhan tersebut

dikatakan melakukan metagenesis.

Metagenesis diawali dengan berkecambahnya spora yang sangat

kecil (haploid) menjadi protalium (protonema). Protonema ada yang

tumbuh menjadi besar dan ada yang tidak tumbuh. Di dalam protonema

P:164

Dunia Tumbuhan 155

terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut

(gametofit). Tumbuhan lumut merupakan lembaran-lembaran daun

(hepaticae). Ada juga yang memiliki habitus seperti pohon kecil

dilengkapi batang dan daun (musci), akar bukan akar sejati, tetapi hanya

berupa benang-benang menyerupai akar yang disebut rizoid. Pada

tumbuhan lumut (gametofit) dibentuk gametangium, yaitu sel kelamin

jantan (spermatozoid) dan sel kelamin betina (ovum). Sel kelamin jantan

ini dihasilkan oleh anteridium dan sel kelamin betina dihasilkan oleh

arkegonium. Peleburan spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot

yang terus berkembang menjadi embrio yang diploid. Embrio kemudian

akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan tangkai pendek

atau panjang yang disebut sporogonium (tumbuhan sporofit). Dalam

bagian yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga sering disebut

dengan kapsul spora yang identik dengan sporogonium. Spora akan

terkumpul dalam kotak spora (sporangium). Jika spora jatuh di tempat

yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora akan tumbuh

menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan

lumut dan begitu seterusnya.

Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat

ditemukan di berbagai tempat. Selain itu, bentuk dan ukuran lumut juga

sangat beragam. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan

menjadi dua kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk

(Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida).

a. Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)

Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya

berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang

sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas

sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat

alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak

mengakibatkan lumut mati.

Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya

berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,

memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan

hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.

Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu

buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang

mengandung minyak astri.

Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan

pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegonium

penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan

(metagenesis).

Marchantiales Marchantiales

Marchantiales terbagi dalam dua suku, yaitu suku Marchantiaceae

dan suku Ricciaceae. Sebagai contoh dapat diambil dari suku

Marchantiaceae, yaitu Marchantia polymorpha. Lumut ini mempunyai

bentuk talus yang menyerupai pita, agak tebal, berdaging, cabang

menggarpu, serta rusuk tengah tidak begitu jelas dan menonjol. Bagian

bawah talus terdapat sisik perut dan rizoid. Bagian atas talus dilindungi

oleh lapisan kutikula sehingga tidak dapat ditembus air dan terlihat

berpetak-petak. Pada bagian petak terdapat ruang udara, di tengah

Spora

Protalium (Protonema)

Tumbuhan Lumut

(Gametofit)

Arkegonium

Spermatozoa Ovum

Zigot

Tumbuhan

Sporofit

Sporangium

Spora

Anteridium

Gambar 8.1 Marchantia

polymorpha

(a) Anteridiofor pendukung

anteridium

(b) Arkegoniofor pendukung

arkegonium

(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,

2005)

P:165

156 Biologi Kelas X

petak terdapat liang udara yang menghubungkan dengan udara luar.

Pada dasarnya terdapat kloroplas dan tempat berlangsungnya

fotosintesis. Cadangan makanan ditimbun pada jaringan talus yang tidak

mengandung klorofil.

Perkembangbiakan secara aseksual pada gametofit dilakukan

dengan pembentukan kuncup-kuncup eram. Gametangium Marchantiales

berupa cabang talus yang berdiri tegak, bagian bawah cabang menggulung, dan dalam gulungan tersebut terdapat rizoid. Bagian atas cabang

bercabang menggarpu dan akhirnya membentuk badan menyerupai

bintang. Anteridium dan arkegonium terletak pada tempat terpisah.

Pendukung anteridium disebut anteridiofor, berbentuk menyerupai

tangkai dengan cakram bertoreh delapan pada ujungnya, dan di atas

cakram terdapat ruangan mirip botol yang bermuara ke atas. Ruanganruangan ini berisi anteridium. Antarruangan dipisahkan oleh jaringan yang

mengandung ruang udara. Spermatozoid dihasilkan di dalam anteridium.

Jika antheridium telah masak, sel dindingnya akan menjadi lendir dan

mengembang hingga akhirnya spermatozoid akan keluar dan terkumpul

dalam suatu tetes air hujan yang terletak di atas anteridiofor.

Pendukung arkegonium disebut arkegoniofor. Berbentuk seperti

bintang dengan kaki berjumlah 9, tepi melipat ke bawah yang

mengakibatkan sisi atas bagian arkegoniofor, dan menghadap ke bawah.

Kondisi ini menyebabkan arkegonium seolah-olah berada di sisi bawah

badan bintang tadi. Letak arkegonium dan arkegoniofor berderet menurut

arah jari-jari yang dilindungi oleh selaput bergigi yang disebut periketium.

Sel telur diproduksi di dalam arkegonium.

Pembuahan terjadi pada musim hujan. Pada saat itu, percikan air

hujan yang mengandung spermatozoid terlempar dari anteridiofor ke

arkegoniofor. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang

menjadi embrio bersel banyak akhirnya membentuk sporogonium bertangkai pendek, kecil, berbentuk bulat, dan berwarna hijau. Sel teratas

membentuk kapsul spora dan sel bawah membentuk tangkai dan kaki

sporogonium. Kapsul spora Marchantiales dapat menghasilkan beratus

ribu spora. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora ini akan berkecambah

membentuk protonema dan seterusnya. Contoh lumut yang termasuk

suku Marchantiaceae adalah Marchantia polymorpha, M. geminata, dan

Reboulia hemisphaerica, sedangkan yang termasuk suku Ricciaceae

adalah Riccia fluitans, R. nutans, dan R. trichocarpa.

b. Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk)

Anthocerotales (lumut tanduk) biasa hidup melekat di atas tanah

dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang

sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada

bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.

Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)

ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan

sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut

hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh.

Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut

kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam

askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera.

Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada

sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian

atas sampai pada bagian bawah.

Gambar 8.2

(a) Pembentukan anteridium

(b) Pembentukan arkegonium

pada Marchantiales

(Sumber: Taksonomi tumbuhan,

2005)

P:166

Dunia Tumbuhan 157

Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros laevis, A. fusifermis, dan

Notothulus valvata.

c. Kelas Bryopsida (Lumut Sejati)

Lumut sejati juga disebut dengan lumut daun. Kurang lebih terdapat

12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun dapat tumbuh

di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di

atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang

pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan,

sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan

permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai

beribu kilometer. Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam

tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang

terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil,

dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.

Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk

protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,

bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip

seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke

dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk

kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya

kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang

protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk

piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh

anakan baru dari sel tersebut. Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci

terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun

paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua.

Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di

tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium

muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh

epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi

makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah

kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak

sangat khusus. Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga

spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat

sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan

embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga

embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding

arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut

kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang

disebut vaginula.

Contoh Musci adalah Andreaea petrophila, A. rupestris, Sphagnum

fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium, Polytrichum commune,

Hypnodendron reinwardtii, Mniodendron divaricatum, Pogonatum

cirrhatum, dan Georgia pellucida.

Latihan

1. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan tak berpembuluh!

2. Sebutkan perbedaan Bryophyta dan Lichenes!

3. Di manakah tempat yang sering ditumbuhi lumut?

Gambar 8.3 (a) Andreaea

rupetris; (b) Sphagnum

(Sphagnacces)

(Sumber: Taksonomi tumbuhan,

2005)

(a)

(b)

Gambar 8.4

(a) Sphagnum fimbriatum;

(b) Sphagnum squarrosum; (c)

Sphagnum acutifolium

(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,

2005)

Gambar 8.5

(a) Polytricum commune

(b) Pogonatum

(c) Mniodendron divaricatum

dan kapsul spora

(Sumber: Taksonomi Tumbuhan,

2005)

(a) (b) (c)

(b) (a) (c)

P:167

158 Biologi Kelas X

4. Mengapa lumut kerak disebut sebagai tumbuhan perintis?

5. Apakah tumbuhan lumut bermanfaat bagi manusia? Jelaskan!

Tugas

Buatlah gambar tentang pergiliran pada tumbuhan lumut sesuai

dengan diagram pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut! Diskusikan

gambar yang kamu buat dengan teman kelompokmu!

B. Tumbuhan Berpembuluh

Tumbuhan berpembuluh merupakan tumbuhan yang lebih sempurna

daripada tumbuhan tidak berpembuluh karena telah memiliki akar,

batang, dan daun. Selain itu, juga telah memiliki pembuluh yang

merupakan jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut berupa dua

pembuluh, yaitu pembuluh xilem dan pembuluh floem. Xilem berfungsi

untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah dan diangkut

ke daun. Floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan hasil

fotosintesis dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tanaman.

Tumbuhan berpembuluh ini terdiri atas dua kelompok, yaitu

tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta).

Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka

(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).

1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus

atau tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati,

juga telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat

pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas

tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempattempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah

atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).

Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh

di dalam tanah yang disebut rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma

tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku

dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril adalah daun

yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun

ini disebut juga daun mandul. Daun fertil adalah daun paku yang di

permukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil kehitaman. Daun ini

disebut juga daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak di

permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut

sorus.

a. Cara Berkembang Biak Tumbuhan Paku

Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.

Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Seperti pada tumbuhan lumut, daur perkembangbiakan tumbuhan paku

juga mengalami pergiliran keturunan. Perkembangbiakan secara aseksual

dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan dan secara seksual

terjadi secara pergiliran keturunan antara dua generasi.

Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku terjadi secara bergantian

antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit adalah

tumbuhan paku itu sendiri, yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang

Gambar 8. 6

Sorus pada tumbuhan paku

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

P:168

Dunia Tumbuhan 159

menghasilkan spora. Tumbuhan paku (sporofit) dapat tumbuh dan

bertunas melakukan perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang

dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang sesuai akan

berkembang menjadi protalium.

Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium

berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti

jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid.

Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium.

Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan

ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma

dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan

paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora.

Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga

berulang siklus pergiliran keturunan.

Kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae) mempunyai spora dengan

sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium

yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis paku yang

menghasilkan spora yang sama besar dan berumah satu disebut dengan

paku homospor atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku lainnya,

seperti Selaginellales dan Hydropteridales, protaliumnya tidak sama besar

dan berumah dua yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan jenis

kelamin telah terjadi sejak pembentukan spora, selain berbeda jenis

kelamin, ukuran juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan

mengandung banyak cadangan makanan yang disebut makrospora atau

megaspora yang terbentuk dalam makrosporangium. Jika berkecambah,

akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung arkegonium yang

disebut makroprotalium atau protalium betina. Yang berukuran kecil

dinamakan mikrospora yang terbentuk dalam mikrosporangium.

Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung

anteridium yang disebut mikroprotalium atau protalium jantan.

Untuk menambah pengetahuan tentang perkembangbiakan

tumbuhan paku, marilah kita perhatikan skema pergiliran keturunan paku

homospor (kiri) dan paku heterospor (kanan) berikut ini.

Spora

Protalium

(Gametofit)

Anteridium Arkegonium

Sperma Ovum

Zigot

Tumbuhan Paku

Sporangium

Spora

Mikrospora Makrospora

Mikroprotalium Makroprotalium

Anteridium Arkegonium

Spermatozoid Ovum

Zigot

Tumbuhan Paku

Mikrosporofil Makrosporofil

Mikrosporangium Makrosporangium

Spora

Protalium

Anteridium Arkegonium

Sperma Ovum

Zigot

Tumbuhan Paku

Sporofil

Sporangium

Fase

Gametofit (n)

Fase

Sporofit (2n)

P:169

160 Biologi Kelas X

b. Klasifikasi Tumbuhan Paku

Selain paku homospor dan heterospor, juga terdapat paku peralihan

seperti paku ekor kuda (Equisetum debile). Spora yang dihasilkan

mempunyai ukuran yang sama dan dapat dibedakan antara spora jantan

dan spora betina.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat

sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tumbuhan paku yang

bersifat homospor, heterospor, dan peralihan.

Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok,

yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku rambut),

Equisetinae (paku ekor kuda), dan Filicinae (paku sejati).

1 ) Psilophytinae Psilophytinae (Paku Purba) (Paku Purba)

Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Sekarang ini

hanya tinggal sedikit jenis paku purba yang masih ada. Anggota paku

purba merupakan paku telanjang (tidak daun) atau memiliki daun kecilkecil (mikrofil) yang belum terdeferensiasi. Ada sebagian yang belum

memiliki akar, bercabang menggarpu dengan sporangium pada ujung

batang dan bersifat homospor.

Contoh paku purba, antara lain, Rhynia major, Taeniocrada

deeheniana, Zosterophyllum australianum, Asteroxylon mackei,

Asteroxylon elberfeldense, Psilotum nudum, Psilotum triquetrum, dan

Tmesipteris tannensis. Dari contoh di atas, hanya bangsa Psilotum yang

masih dapat ditemukan sampai sekarang, misalnya, Psilotum nudum masih

terdapat di Pulau Jawa, Psilotum triquetrum hanya terdapat di daerah

tropika, dan Tmesipteris tannensis di Australia.

2 ) Lycopodinae Lycopodinae (Paku Rambut) (Paku Rambut)

Jenis tumbuhan paku ini daunnya kecil-kecil, tidak bertangkai, dan

bertulang satu. Daun ada yang berbentuk seperti jarum dan tersusun

rapat menurut garis spiral serta tidak mengandung klorofil sehingga tidak

dapat berfotosintesis. Makanan diperoleh dari jamur yang bersimbiosis

dengannya. Tumbuhan ini biasa hidup dengan menempel pada batang

pohon. Sporofil merupakan daun penghasil sporangium. Contohnya

adalah Lycopodium clavatum (bahan obat-obatan), Lycopodium

cernuum (buket bunga), Selaginella selaginoides, Selaganella caudata,

dan Isoetes lacustris. Ada juga Lycopodiinae yang telah menjadi fosil,

seperti Drepanophycus spinaeformis yang merupakan tumbuhan paku

tertua dan Protolepidodendron scharynum.

3 ) Equisetinae Equisetinae (Paku Ekor Kuda) (Paku Ekor Kuda)

Paku ekor kuda sampai sekarang masih dapat ditemukan,

khususnya di tempat-tempat yang lembap. Batangnya bercabang,

berkarang, beruas-ruas, dan mengandung zat kersik yang dapat dijadikan

bahan penggosok, contohnya, Equisetum.

4 ) Filicinae Filicinae (Paku Sejati) (Paku Sejati)

Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar.

Tumbuhan paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering

kita jumpai karena sering dijadikan tanaman hias, seperti suplir (Adiantum

cuneatum), simbar menjangan (Platycerium coronatium), dan paku

sarang burung (Asplenium nidus).Tumbuhan ini biasa hidup di tempat

Gambar 8.7 Psilotum triquetrum

(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)

Gambar 8.8 Lycopodium cernuum

dan Selaginella caudata

(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)

Gambar 8.9 Equisetum debile

dan Asplenium nidus

(Sumber: Taksonomi

Tumbuhan)

P:170

Dunia Tumbuhan 161

yang lembap dan sedikit berair. Daun lebar dan tulang daunnya terlihat

jelas. Selain itu, tidak ada perbedaan bentuk daun antara daun fertil

dan daun streril.

5 ) Hydropteridales (Paku Air) Hydropteridales (Paku Air)

Paku air merupakan tumbuhan paku yang hidup di air, misalnya,

Salvinia natans dan Marsilea crenata (semanggi).

Latihan

1. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak

berpembuluh!

2. Sebutkan perbedaan tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku!

2. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)

Selain tumbuhan lumut dan paku-pakuan, juga terdapat tumbuhan

lain, seperti melinjo, padi, kelapa, mangga, pepaya, dan durian. Semua

tumbuhan ini termasuk dalam kelompok tumbuhan biji (spermatophyta).

Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik

alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki

alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiaptiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat

perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.

Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah.

Akar berasal dari titik tumbuh akar yang terdapat pada jaringan

embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang

umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada

dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang

dan akar serabut.

Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), sistem perakarannya

merupakan akar tunggang. Akar ini terdiri atas satu akar pokok yang

dapat tumbuh membesar dan memanjang. Di sekitar akar ini akan

tumbuh rambut-rambut akar yang lebih halus. Pada tumbuhan dikotil,

batas antara akar dan batang tidak jelas. Dapat diperhatikan bahwa

bagian tanaman yang tumbuh ke atas permukaan tanah dapat disebut

batang dan yang tumbuh ke dalam tanah disebut dengan akar. Contoh

tanaman yang memiliki akar tunggang adalah mangga, jambu, dan cabai.

Pada tumbuhan berkeping satu (monokotil) sistem perakarannya

merupakan akar serabut. Akar serabut ini tidak mempunyai akar pokok,

tetapi pangkal tumbuhnya berasal dari batang tumbuhan sehingga terlihat

sebagai serabut-serabut halus yang menyebar yang berpangkal dari

bagian pangkal batang. Contoh tanaman yang memiliki akar serabut

adalah jagung, pisang, dan rumput-rumputan.

Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang

dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan

akar yang menyerap air dan unsur hara. Selain itu, batang juga berfungsi

sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari titik tumbuh

batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh

pada batang merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar,

tetapi penyusunannya agak berbeda. Selain itu, susunan berkas-berkas

pada batang monokotil secara nyata berlainan dengan susunan berkas

pada batang dikotil.

Gambar 8.11 Contoh tumbuhan

monokotil

(Sumber: Majalah Trubus, edisi

331, Juni 1997 )

Gambar 8.10 Contoh tumbuhan

dikotil

(Sumber: Majalah Trubus, edisi

284, Juli 1997)

P:171

162 Biologi Kelas X

Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat

pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain

itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi. Fotosintesis adalah proses

pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon dioksida dari

udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan

bantuan cahaya matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh

tanaman dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi pada hakikatnya

sama dengan penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula,

stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata

di dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman

sebagian besar melalui daun.

Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan

tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk

perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki

bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga

dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota

bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti

lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat

menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga

terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota

bunga ini juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak

bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi

mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga

masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di

dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin

betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.

Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan.

Dari penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan

adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus

berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada

bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga

dan benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah

dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.

Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua,

yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji

tertutup (Angiospermae). Perhatikan skema tumbuhan biji berikut ini.

Gambar 8.12 Bagian-bagian bunga

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

Putik

Kepala sari

Tangkai sari

Mahkota bunga

Kelopak bunga

Dasar bunga

Tangkai putik Kepala putik

Bakal buah

Bakal biji

P:172

Dunia Tumbuhan 163

a. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal

bijinya terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah. Biasanya

mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut,

seperti pakis haji. Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti

jarum. Ada juga yang berbentuk tipis dan melebar seperti daun melinjo.

Bunganya tidak mempunyai perhiasan bunga, tetapi hanya mempunyai

alat perkembangbiakan yang disebut sporofil. Bunga jantan dan betina

tersusun dalam strobilus atau runjung, ada yang berumah satu dan ada

yang berumah dua. Dikatakan strobilus berumah satu jika strobilus

jantan dan strobilus betina berada pada satu pohon. Dikatakan strobilus

berumah dua jika strobilus jantan dan strobilus betina tidak berada

dalam satu pohon, misalnya terdapat pada pakis haji (Cycas rumphii)

dan melinjo (Gnetum gnemon). Pembuahan yang terjadi pada tumbuhan

berbiji terbuka adalah pembuahan tunggal, yaitu peleburan antara sel

kelamin jantan dan sel kelamin betina akan menghasilkan zigot,

kemudian berkembang menjadi embrio. Tumbuhan biji terbuka dibagi

menjadi tiga ordo, yaitu sebagai berikut.

1 ) Cycadinae

Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip

dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung

daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda,

termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat

kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan

mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon

betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun

buah terdapat bakal biji. Contohnya, pakis haji yang banyak

dimanfaatkan untuk tanaman hias.

2 ) Gnetinae

Ordo ini dicirikan dengan batang pohon yang lurus kira-kira 20

meter dan bercabang. Akarnya tunggang. Tulang daun menyirip, tipis

dan melebar. Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak

pada pohon yang berbeda. Contohnya, tanaman melinjo (Gnetum

gnemon) yang daun, buah, dan bijinya dapat dimakan, sedangkan

kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, serat tali,

dan perabot rumah tangga.

3 ) Coniferae

Ordo ini mempunyai alat perkembangbiakan berbentuk runjung

yang terletak pada strobilus. Runjung jantan berbentuk kerucut sebagai

penghasil sperma. Runjung betina berbentuk seperti sisik sebagai

Tumbuhan Berbiji

(Spermatophyta)

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan berkeping satu (Monokotil) Tumbuhan berkeping dua (Dikotil)

Gambar 8.14 Tanaman melinjo

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

Gambar 8.13 Tanaman pakis haji

(Cicas revaluta)

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

Gambar 8.15 Tanaman tusam

(Sumber: http://www.wikipedia.org

pinus)

P:173

164 Biologi Kelas X

penghasil bakal biji. Runjung jantan dan betina terletak terpisah dalam

satu pohon. Batang lurus sampai kurang lebih 40 meter. Umumnya tidak

menggugurkan daunnya. Contohnya, tusam (Pinus merkusi) yang

getahnya dapat digunakan sebagai terpentin dan batangnya sebagai

korek api, perabot rumah tangga, bahan bangunan, dan sebagai bahan

obat-obatan. Selain itu, damar (Agathis alba) dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pernis, kertas, alat rumah tangga, dan alat musik.

Kegiatan 8.1

Mengamati Perbedaan Tumbuhan Berpembuluh dan Tidak

Berpembuluh

Tujuan: Tujuan:

Menyelidiki perbedaan tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. lumut daun, 4. suplir,

2. jamur tempe, 5. jagung, dan

3. kedelai, 6. eceng gondok.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Lakukan pengamatan terhadap bagian-bagian yang telah disediakan.

2. Sajikan hasil pengamatanmu dalam tabel seperti di bawah ini.

Tabel Pengamatan

No. Nama Tumbuhan Bagian-Bagian Tumbuhan

Daun Batang Akar

1. Lumut daun

2. Jamur tempe

3. Kedelai

4. Suplir

5. Jagung

6. Eceng gondok

b. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki

akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keping

bijinya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan

berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

1 ) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil) Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu

daun lembaga pada bijinya. Selain itu, tumbuhan berkeping satu ini juga

mempunyai ciri biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak

bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang

daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang

berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.

Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu

sebagai berikut.

P:174

Dunia Tumbuhan 165

a) Gramineae (suku rumput-rumputan)

Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium

sativum) merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku rumputrumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan pokok.

Tebu (Saccharum officinarum) bermanfaat untuk bahan baku gula, serat

(Andropogon nordus) digunakan sebagai bahan baku tali dan tekstil,

serta bambu betung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan bangunan

dan perabotan rumah tangga. Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciriciri daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat langsung

pada batang, batang agak berongga, berakar serabut bunganya

berbentuk bulir, mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku

rumput-rumputan ini dibantu oleh angin.

b) Musaceae (suku pisang-pisangan)

Pisang emas, pisang ambon, pisang kulit tipis, dan pisang raja

merupakan bagian tumbuhan suku pisang-pisangan yang dapat dimakan.

Sementar itu, pisang kipas merupakan anggota suku pisang-pisangan

yang dapat dijadikan tanaman hias dan pisang merica seratnya dapat

dimanfaatkan sebagai bahan tali. Suku pisang-pisangan ini mempunyai

ciri-ciri daunnya berpelepah, tulang daun menyirip dan bentuknya seperti

lancet, batang merupakan batang semu, bunga merupakan bunga

majemuk yang berupa karangan, serta ada yang berkelamin satu dan

ada yang berkelamin banyak.

c) Palmae (suku pinang-pinangan)

Palmae ini mempunyai ciri daun yang menyirip atau berbentuk kipas,

batang tidak bercabang, berakar serabut, bunga merupakan tongkol

atau karangan yang terletak pada ketiak daun atau ujung daun, dan

biasanya hidup berumpun.

Contoh tanaman yang termasuk dalam suku Palmae adalah kelapa

(Cocos nucifera) yang bermanfaat sebagai bahan baku minyak goreng

dan gula merah. Selain itu, batangnya juga dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bangunan. Tanaman yang lain, misalnya sagu (Metroxylon sagu)

dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok dan enau (Arenga pinnata)

dimanfaatkan sebagai bahan baku gula nira karena menghasilkan cairan

nira, sedangkan buahnya adalah kolang-kaling yang dapat dimanfaatkan

sebagai campuran es buah atau manisan.

d) Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Semua jenis empon-empon, seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu

lawak, dan temu hitam, merupakan contoh dari suku jahe-jahean yang

dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bumbu masak.

Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang,

batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah),

Gambar 8.17 Tanaman pisang

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

Gambar 8.16 Tanaman tebu

(Sumber: Majalah Trubus)

Gambar 8.18 Kelompok Palmae (kiri) dan kelompok Zingiberaceae (kanan)

( Sumber: Majalah Trubus, 2006 dan Tabloid Agrobis, edisi Mei 2006)

P:175

166 Biologi Kelas X

bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, serta

kelopaknya berbentuk tabung.

e) Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)

Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan

letak berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal batang menggembung

sebagai penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung

sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbagai jenis anggrek hias

merupakan contoh dari suku anggrek-anggrekan ini.

2 ) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil) Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai

dua daun lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah

mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang

yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari

dengan letak yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah

2, 4, 5, atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas

pembuluh.

Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku, antara lain, suku

kacang-kacangan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, dan suku

jarak-jarakan.

a) Papillionaceae (suku kacang-kacangan)

Ciri-ciri suku kacang-kacangan adalah bunganya yang berbentuk

kupu-kupu yang terdiri atas lima mahkota (bendera terdiri atas satu

lembar daun mahkota, sayap terdiri atas dua lembar daun mahkota,

serta benang sari dua tongkol terdiri dari 10 helai, 1 helai terpisah dan

9 helai membentuk satu bekas), terdapat bintil-bintil pada akarnya yang

menjadi tempat hidup bakteri Rhizobium radicula. bakteri ini dapat

mengikat nitrogen yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan bentuk buahnya

berupa buah polong.

Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah kacang hijau,

kacang kedelai, dan kacang merah yang merupakan sumber protein

nabati. Kacang panjang, kecipir, dan buncis dapat dimanfaatkan sebagai

sayur-sayuran, angsana sebagai bahan bangunan, orok-orok sebagai

bahan pupuk hijau, dan dadap merah sebagai tanaman hias.

b) Solanaceae (suku terung-terungan)

Ciri-ciri suku terung-terungan adalah mahkota bunga berbentuk

terompet atau bintang yang berjumlah lima buah, memiliki kelopak, satu

putik, dan lima benang sari. Buah terletak di atas dasar bunga. Dinding

buah terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tipis dan lapisan dalam tebal

yang berupa kotak buah dan di dalam kotak ini terdapat banyak biji.

Contoh tanaman yang termasuk suku terung-terungan adalah tomat dan

terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur- sayuran, cabai sebagai

bumbu masak, tembakau sebagai bahan rokok, dan kecubung sebagai

bahan obat-obatan.

c) Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan)

Suku jarak-jarakan juga sering disebut suku getah-getahan. Suku

ini mempunyai ciri, antara lain, batangnya mengandung getah berwarna

putih, tulang daun menjari, dan umumnya mempunyai buah kotak.

Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jarak, karet,

dan ubi kayu. Jarak (Ricinus communis) berfungsi sebagai bahan

pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu. Karet (Hevea brasiliensis) yang

Gambar 8.19

Kelompok Orchidaceaee

(Sumber: Majalah Trubus,

Edisi November 1996)

Gambar 8.20 Buncis termasuk

dalam kelompok Papillionaceae

(Sumber: Majalah Trubus,

edisi Juli 1997)

Gambar 8.21 Terung

(Sumber: Tabloid Agrobisnis,

edisi Mei 2006)

P:176

Dunia Tumbuhan 167

getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban, mainan

anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu (Manihot utilissima),

umbinya merupakan sumber makanan pokok yang banyak mengandung

karbohidrat dan tanaman tentir yang getahnya dapat digunakan untuk

obat luka.

d) Myrteceae (suku jambu-jambuan)

Suku jambu-jambuan ini merupakan tumbuhan perdu. Letak

daunnya berhadapan, makhota kecil dengan jumlah benang sari yang

banyak, dan buahnya berupa buah buni.

Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jambu biji,

jambu air, cengkih, salam, dan kayu putih. Jambu bermanfaat sebagai

buah-buahan. Cengkih bermanfaat sebagai bahan pembuat minyak

cengkih. Salam, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai penyedap

masakan. Kayu putih, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan minyak kayu putih atau obat gosok.

e) Rosaeae

Suku ini antara lain beranggotakan bunga mawar (Rosalia hibryda),

apel (Malus silvestris), pir (Pyrus communis), dan Arbai (Fragaria

chiloensis).

f) Crusiferae

Suku ini antara lain beranggotakan kubis (Brassica oleracea), sawi

(B.rugosa), lobak (Raphanus sativus), dan sawi tanah (Nasturtium

heterophyllum).

Untuk lebih jelasnya, dapat kalian bedakan antara monokotil dan

dikotil pada Tabel 8.1 berikut ini.

Tabel 8.1 Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil Tabel 8.1

No. Bagian Tumbuhan Tumbuhan Berkeping Tumbuhan Berkeping

Satu (Monokotil) Satu (Monokotil) Dua (Dikotil) Dua (Dikotil)

1. Akar serabut tunggang

2. Batang - lurus tidak bercabang - bercabang

- dari ujung sampai ke pangkal - semakin ke ujung semakin kecil

besarnya hampir sama - ruas batang tidak begitu tampak

- ruas batang tampak jelas

3. Daun - tunggal dan berpelepah - ada yang tunggal, ada yang majemuk,

- tulang daun sejajar dan tidak berpelepah

- duduk daun berseling atau berupa - tulang daun menyirip atau menjari

roset. - duduk daun tersebar atau berkarang

4. Biji berkeping satu berkeping dua

Latihan

1. Bagaimanakah peranan tumbuhan (hutan) dalam mengurangi

dampak pemanasan global?

2. Jelaskan kaitan revolusi hijau dengan keanekaragaman tumbuhan!

3. Jelaskan tentang peranan tumbuhan dalam penyediaan energi

alternatif, khususnya biodiesel!

4. Apa yang menjadi dasar pengelompokan tumbuhan menjadi

kelompok talophyta dan kormophyta?

5. Bagaimanakah perkembangan di masa yang akan datang tentang

industri farmasi yang berbahan baku dari tumbuhan?

Gambar 8.22 Tanaman jarak

(Sumber: Melawan

Ketergantungan pada Minyak

Bumi, 2005)

Gambar 8.23 Jambu air

(Sumber: Majalah Trubus, 2006)

P:177

168 Biologi Kelas X

Tugas

Identifikasilah manfaat tumbuhan di lingkungan sekitar kamu.

Kemudian, hasilnya masukkan dalam tabel berikut ini. Kerjakan di buku

tugasmu!

No. Jenis Tumbuhan Peranan atau Manfaat Peranan atau Manfaat

1. Sirih (Piper betell) Antiseptik, antibotik

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Kegiatan 8.2

Mengamati Bagian-Bagian Tumbuhan Biji Mengamati Bagian-Bagian Tumbuhan Biji

Tujuan: Tujuan:

Meneliti bagian-bagian tumbuhan berbiji tertutup.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tanaman jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang lengkap

dengan akar, daun, batang, bunga, dan biji;

2. biji jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang berkecambah,

lengkap dengan akar, daun, batang, dan biji.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Amati kecambah yang telah kalian siapkan, baik bagian akar, batang,

daun, maupun biji!

2. Masukkan hasil pengamatan kalian ke dalam tabel pengamatan

seperti berikut ini!

Tabel Pengamatan

Bagian yang Diamati Bagian yang Diamati

No. Nama

Akar Tulang Kelopak Mahkota Jumlah Jumlah Daun Tumbuhan Daun Keping Biji Keping Biji Lembaga

1. Jagung

2. Mangga

3. Kacang tanah

4. Melinjo

P:178

Dunia Tumbuhan 169

Rangkuman

1. a. Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan

terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak

berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh.

Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari-sari makanan ke

seluruh tubuh.

b. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki

akar, batang, dan daun sejati. Lumut tidak mempunyai saluran atau

pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan, air, garam, dan

mineral ke seluruh bagian tubuh. Misalnya, tumbuhan lumut

(Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes).

c. Lumut hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak terkena cahaya

matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di kulit kayu yang

lembap, belum mempunyai batang, daun dan akar yang sebenarnya,

serta sudah memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut

rizoid dan sudah memiliki klorofil.

d. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci).

e. Lumut kerak (Lichenes) adalah simbiosis mutualisme antara ganggang

hijau dan jamur Ascomycotina, merupakan tumbuhan perintis karena

dalam jangka waktu yang lama dapat menghancurkan batu-batuan

yang ditumbuhinya. Contoh lumut kerak yang bermanfaat bagi

manusia, antara lain, Roccella tinctoria (pembuatan lakmus), Usnea

barbata, dan Usnea dasypoga (pembuatan jamu tradisional).

2. a. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar,

batang, dan daun. Tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta).

Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka

(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

b. Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

Tumbuhan ini telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem

yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Mereka dapat hidup

di atas tanah, batu, tepi sungai, kulit pohon, dan tempat-tempat yang

lembap.

c. Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu

Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae

(paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).

3. a. Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat

tubuh maupun alat perkembangbiakannya, telah memiliki alat tubuh

yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Alat

perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.

b. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu

tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji

tertutup (Angiospermae).

c. Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya

terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah, mempunyai akar

tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut seperti pakis haji.

Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti jarum, tetapi ada

juga yang tipis dan melebar. Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi

tiga ordo, yaitu Cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.

d. Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki

akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah

kepingnya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi

P:179

170 Biologi Kelas X

tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua

(dikotil).

e. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai

satu daun lembaga pada bijinya, biji berkeping satu, berakar serabut,

batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas

terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan

letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah

tiga atau kelipatannya.

f. Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu

Gramineae (suku rumput-rumputan), Musaceae (suku pisangpisangan), Zingiberaceae (suku jahe-jahean), dan Orchidaceae (suku

anggrek-anggrekan).

g. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua

daun lembaga, mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan

ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun

menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau berkarang,

bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya, serta mempunyai

kambium dan berkas pembuluh.

h. Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa suku, antara lain,

Papillionaceae (suku kacang-kacangan), Solanaceae (suku terungterungan), Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan), dan Myrteceae (suku

jambu-jambuan).

Istilah Penting

Epifit Gametofit

Parasit Protalium

Saprofit Sorus

Sporangium

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang kingdom Plantae, apakah kalian

tidak menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat

menguasai untuk:

a. membandingkan ciri-ciri Plantae dengan makhluk hidup lainnya;

b. mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan

peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi;

c. mendata contoh-contoh Plantae Indonesia yang memiliki nilai

ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan;

d. mengomunikasikan ragam pemanfaatan tumbuhan bagi

kehidupan?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang kingdom Plantae, bagian

mana yang paling kalian sukai? Mengapa?

Plantae Spermatophyta

tumbuhan berpembuluh Angiospermae

tumbuhan tak berpembuluh Gymnospermae

Bryopyta monokotil

Pteridophyta dikotil

Kata Kunci

P:180

Dunia Tumbuhan 171

I . Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar! Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!

1. Tubuh jamur yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih

disebut ....

a. hifa d. sporangium

b. sorus e. miselium

c. spora

2. Generasi tumbuhan lumut pembentuk sel kelamin adalah ....

a. sporofit d. sporangium

c. gametofit e. sporangiospora

c. spora

3. Berikut ini yang merupakan tumbuhan perintis adalah ....

a. Marchantia polymorpha d. Pogonatum cirrhatum

b. Sphagnum fimbriatum e. Lycopodium

c. Lichenes

4. Kotak spora disebut juga ....

a. sorus d. sporangium

b. sporongonium e. basidiospora

c. sporofit

5. Berikut ini yang bukan merupakan famili dari Gymnospermae

adalah ....

a. Solanaceae d. Coniferae

b. Gnetinae e. Araucariaceae

c. Cycadinae

6. Di bawah ini yang termasuk tumbuhan biji terbuka berumah satu

adalah ....

a. pakis haji d. cemara

b. melinjo e. palma

c. kaktus

7. Monokotil dan dikotil dibedakan karena jumlah ....

a. lembaga d. biji lembaga

b. biji e. daunnya

c. daun lembaga

8. Bagian bunga yang berjumlah tiga atau kelipatannya merupakan

ciri tumbuhan ....

a. dikotil d. monokotil

b. mangga e. durian

c. rambutan

9. Tumbuhan paku tidak memiliki ....

a. talus d. daun

b. akar e. rizoma

c. batang

10. Spora pada tumbuhan paku dihasilkan di daerah ....

a. batang d. bunga

b. daun e. biji

c. akar

Uji Kompetensi

P:181

172 Biologi Kelas X

11. Daun penghasil spora disebut ....

a. litofil d. topofil

b. mesofil e. saprofil

c. sporofil

12. Daun untuk fotosintesis disebut ....

a. litofil d. topofil

b. mesofil e. miofil

c. sporofil

13. Tumbuhan yang bakal bijinya tidak terdapat di dalam bakal buah

disebut ....

a. Gymnospermae d. Thalophyta

b. Angiospermae e. Spermatophyta

c. Bryophyta

14. Tumbuhan yang bakal bijinya terdapat di dalam bakal buah disebut

....

a. Gymnospermae d. Thalophyta

b. Angiospermae e. Spermatophyta

c. Bryophyta

15. Pergiliran keturunan disebut juga dengan ....

a. metafase d. metamorfosis

b. metagen e. metamorgenesis

c. metagenesis

16. Tumbuhan monokotil mempunyai perakaran ....

a. tunggang d. serabut

b. tunggang dan serabut e. rizoma

c. umbi

17. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam jenis tumbuhan kelas

Myrteceae adalah ....

a. terung d. salam

b. cengkih e. pakis haji

c. jambu air

18. Di bawah ini yang bukan merupakan suku yang termasuk dalam

tumbuhan monokotil adalah ....

a. Musaceae d. Zingiberaceae

b. Solanaceae e. Oramineceae

c. Orchidaceae

19. Serabut mirip akar yang terdapat pada tumbuhan lumut disebut

....

a. bakal akar d. akar kecil

b. cabang akar e. rambut akar

c. rizoid

20. Tumbuhan paku yang paling rendah tingkatannya disebut dengan

...

a. Lycopodiinae d. Psilophytinae

b. Filicenae e. Hydropteridales

c. Equisetinae

II. Pilihlah! Pilihlah!

(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar

(B) Jika (1) dan (3) yang benar

(C) Jika (2) dan (4) yang benar

(D) Jika (4) saja yang benar

(E) Jika semuanya salah

P:182

Dunia Tumbuhan 173

1. Berikut ini yang tidak termasuk dalam paku sejati adalah ...

(1) suplir

(2) paku sarang burung

(3) semanggi

(4) paku air

2. Berikut ini yang tidak termasuk lumut hati adalah ....

(1) M. geminata

(2) R. nutans

(3) Rebualia hemisphaerica

(4) Riccia fluitans

3. Berikut ini yang tidak termasuk dalam struktur tubuh lumut hati

adalah ....

(1) parasit

(2) higromorf

(3) sporofit

(4) xeromorf

4. Tumbuhan paku yang tidak berdaun masuk dalam suku ....

(1) Filicenae

(2) Lycopodiinae

(3) Equisetinae

(4) Psilophytinae

5. Di bawah ini merupakan pernyataan yang salah mengenai tumbuhan

paku ....

(1) mengalami metagenesis

(2) memiliki akar, batang, dan daun sejati

(3) berklorofil

(4) berkembang secara aseksual dengan pembentukan spora

6. Berikut ini yang bukan merupakan ciri tumbuhan dikotil adalah ....

(1) berkeping dua

(2) berklorofil

(3) berakar tunggang

(4) berakar serabut

7. Perhiasan bunga terdiri atas ....

(1) mahkota bunga

(2) putik

(3) kelopak bunga

(4) benang sari

8. Alat kelamin pada tumbuhan biji adalah ....

(1) mahkota bunga

(2) putik

(3) kelopak bunga

(4) benang sari

9. Tumbuhan biji yang berciri menyerupai tumbuhan paku, yaitu daun

mudanya yang menggulung termasuk dalam ordo ....

(1) Gnetinae

(2) Coriferae

(3) Gramineae

(4) Cycadinae

10. Berikut ini yang termasuk suku Zingiberaceae adalah ....

(1) Cococ nucifera

(2) Arenga pinnata

(3) Dendrocalamus

(4) Tritium sativum

P:183

174 Biologi Kelas X

III. Jawablah dengan singkat dan jelas! III. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Bagaimanakah pembagian tumbuhan dalam kingdom Plantae?

Manakah yang mempunyai anggota paling banyak dan memberikan

banyak manfaat bagi kehidupan manusia?

2. Bandingkan persamaan dan perbedaan tumbuhan lumut dan

tumbuhan paku!

3. Sebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil!

4. Jelaskan pergiliran keturunan pada tumbuhan paku!

5. Apakah yang disebut dengan metagenesis!

P:184

175

Bab 9

Dunia Hewan

Tujuan

Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan

dan peran bagi kehidupan manusia

Dunia Hewan (Animalia)

H. Berpori (Porifera)

Hewan Invertebrata Hewan Vertebrata

Cacing Pipih Cacing Gelang H. Berbuku-buku

a. Kelas

Tubellaria

b. Kelas

Nermatoda

a. Kelas

Archiannelida

b. Kelas Polychaeta

c. Kelas Myzostoma

d. Kelas Hirudenia

Cacing Gilig H. Lunak (Mollusca) H. Berkulit Duri

a. Kelas Hydrozoa

b. Kelas Scyphora

c. Kelas Anthozoa

a. Cacing Kremi

b. Cacing Asharid

a. Kelas Crustacea

(Udang-udangan)

b. Kelas Insecta

(Serangga)

c. Kelas Myriophoda

(Lipan)

d. Kelas Arachnoida

1. Ikan (Pisces)

2. Katak (Amphibia)

3. H. Melata

(Reptilia)

4. Burung (Aves)

5. Mamalia

H. Berkulit Duri

(Echinodermata)

a. Kelas Asteriodea

b. Kelas Crinoidea

c. Kelas Echinoidea

d. Kelas Ophyuroidea

e. Kelas Holothuroidea

Cacing Pipih Cacing Gelang H. Berbuku-buku

a. Kelas Calcarea

b. Kelas Hexatinellida

a. Kelas

Archiannelida

b. Kelas Polychaeta

c. Kelas Myzostoma

d. Kelas Hirudenia

Cacing Gilig H. Lunak (Mollusca)

a. Kelas Hydrozoa

b. Kelas Scyphozoa

c. Kelas Anthozoa

a. Cacing Kremi

b. Cacing Asharid

a. Kelas Amphineura

b. Kelas Gasthropoda

(H. Berkulit Duri)

c. Kelas Cephalopoda

(H. Berkaki kepala)

d. Kelas Hirudenea

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang dunia hewan.

H. Berongga

Terdiri dari

Dibagi menjadi

Dibagi menjadi Dibagi menjadi Dibagi menjadi Dibagi menjadi

Terdiri dari

Dibagi menjadi Dibagi menjadi Dibagi menjadi Dibagi menjadi

P:185

176 Biologi X

Hampir setiap hari kita dapat menemukan berbagai macam hewan

di sekitar tempat tinggal kita, terutama bagi kita yang tinggal di daerah

perdesaan. Dapatkah kalian menyebutkan nama hewan-hewan yang

kalian temukan itu? Apakah kalian menemukan persamaan atau

perbedaan pada hewan-hewan tersebut? Coba buatlah klasifikasi dari

hewan yang kalian temukan tadi berdasarkan persamaan dan perbedaan

yang dimilikinya!

Pada bab terdahulu, kita sudah mempelajari kingdom Plantae atau

dunia tumbuhan. Tahukah kamu apa yang membedakan kingdom Plantae

dan kingdom Animalia?

Berbeda dengan tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri,

hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan

sendiri. Untuk hidup, hewan tergantung pada makhluk hidup yang lain.

Meskipun tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan dapat

mempertahankan hidup karena hewan mampu bergerak dan berpindah

tempat untuk mendapatkan makanan. Selain itu, hewan juga dapat

menemukan tempat hidup yang lebih baik yang banyak tersedia bahan

makanan.

Seperti halnya tumbuhan, di sekitar kita terdapat beraneka ragam

hewan. Agar lebih mudah mempelajarinya, hewan-hewan tersebut

diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Berdasarkan ada tidaknya

tulang belakang, hewan dibedakan menjadi dua, yaitu hewan tak

bertulang belakang (Invertebrata) dan hewan bertulang belakang

(Vertebrata).

A. Hewan Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang

dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Invertebrata

terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan

berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing

pipih (Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang

(Annelida), hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku

(Arthropoda).

1. Hewan Berpori (Porifera)

Sebagian besar hewan berpori hidup di laut, hanya sebagian yang

hidup di air tawar. Ciri utama hewan berpori adalah tubuhnya yang

berpori-pori, berbentuk seperti vas bunga, pipih, atau bercabang, dan

melekat di dasar air. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat untuk

masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh. Rangka

luar terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik.

Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang.

Hewan yang banyak terdapat di air laut ini ada yang hidup sendiri

(soliter) dan ada yang berkoloni. Porifera yang hidup di air dangkal,

seperti di kolam atau aliran sungai, adalah Spongillidae. Contoh hewan

porifera adalah Leucosolenia, Euplectella, dan Spongilla.

a . Struktur Tubuh

Hewan berpori ini termasuk hewan multiseluler, tetapi belum

mempunyai jaringan, organ, dan sistem organ. Porifera mempunyai ruang

gastral sebagai kloaka. Ruangan ini dikelilingi oleh dinding yang ditembus

oleh sejumlah saluran yang tersusun majemuk. Ruang gastral ujungnya

terbuka yang disebut dengan oskulum. Air masuk ke dalam tubuhnya

Gambar 9.1 Contoh Porifera

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:186

Dunia Hewan 177

melalui lubang atau pori-pori di permukaan tubuhnya. Dapat dikatakan

bahwa tubuhnya yang berpori-pori tersebut berfungsi untuk menangkap

makanannya. Setelah itu, makanan dicerna dan diedarkan ke seluruh

tubuh oleh sel amuboid. Struktur tubuh Porifera bersifat diploblastis

karena terdiri atas dua lapisan sel tunas. Lapisan luar yang tersusun dari

pinakosit dan mesoglea mengandung sel amuboid dan lapisan dalam yang

tersusun dari koanosit.

b . Cara Berkembang Biak

Porifera dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif.

Secara vegetatif, perkembangbiakan dilakukan dengan membentuk

kuncup dalam koloni. Kuncup muncul dari pangkal kaki porifera. Kuncup

makin membesar sehingga jika terbentuk beberapa kuncup, akan

membentuk sebuah koloni. Selain itu, potongan tubuhnya yang terlepas

akan mudah tumbuh menjadi porifera baru.

Porifera air tawar dapat berkembang dengan gemmula atau

terbungkusnya sel-sel koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan ini

merupakan bentuk pertahanan porifera terhadap kekeringan. Jika air

telah cukup, akan tumbuh lagi menjadi porifera baru.

Pembiakan secara generatif dilakukan dengan pembuahan antara

ovum dan spermatozoid. Porifera termasuk hewan yang hermafrodit

(berkelamin ganda). Hasil pembuahan berupa zigot yang akan

berkembang menjadi larva bersilia. Karena bersilia, larva dapat bergerak

bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat tertentu dan kemudian

tumbuh menjadi porifera baru.

a. Kelas Calcarea

Porifera yang termasuk dalam kelas ini adalah bunga karang dengan

spikulum dari kapur, misalnya, Grantia dan Leucosoelenia. Tubuhnya

berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang gastral

dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum

berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton,

hewan, tumbuhan kecil, dan bahan organik. Air masuk melalui pori

menuju saluran radial dan keluar melalui kloaka, kemudian ke oskulum.

Bunga karang tidak dapat bergerak, tetapi oskulumnya dapat menutup.

Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik.

Calcarea dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Secara aseksual, perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk

tunas eksternal, memisahkan diri, dan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Perkembangbiakan dengan cara aseksual juga dapat dilakukan secara

internal (gemmula), sedangkan secara seksual dilakukan dengan

pembentukan gamet jantan dan betina.

Calcarea dapat digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan

(spongia) ataupun mencuci barang. Caranya adalah dengan mengambil

bagian skeletonnya yang tidak mengandung protoplasma. Pertama-tama

Calcarea diambil dari dasar laut, kemudian dipukuli, diputihkan, dipotongpotong, dan dikeringkan.

b. Kelas Hexactinellida

Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga

karang gelas (Hyalospongiae). Mereka hidup di laut, mempunyai spikula

dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m

dan hidup di kedalaman 100 – 4.500 m. Contoh porifera dari kelas ini

adalah Euplectella aspergillum.

Gambar 9.2 Beberapa contoh

Porifera

(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)

P:187

178 Biologi X

c. Kelas Demospongia

Porifera kelas Demospongia dapat hidup di air laut dan air tawar.

Spikulanya berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun

menjadi enam jejari. Contoh Demospongia adalah Spongilla sp. (air

tawar) sebagai komoditas perdagangan dan Euspongia sp. yang

digunakan sebagai pembersih kulit pada saat mandi.

Sebagian ahli berpendapat bahwa kelas Hexactinellida dan kelas

Demospongia dapat disatukan dalam kelas Noncalcarea.

Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang (koral)

sehingga memiliki fungsi ekologis yang penting bagi ekosistem perairan

laut. Coba sebutkan fungsi ekologis dari terumbu karang!

Tugas

Pergilah ke toko akuarium di dekat tempat tinggal kalian. Carilah

beberapa hewan yang termasuk ke dalam kelas porifera. Lalu gambar

dan cermatilah jenis porifera yang kalian dapatkan. Identifikasilah sesuai

dengan gambar yang ada di dalam buku!

2. Hewan Berongga (Coelenterata)

Coelenterata berasal dari kata coelon yang artinya berongga dan

enteron yang artinya perut. Dengan demikian, Coelenterata dapat

diartikan sebagai hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut

kemudian masuk ke perut. Rongga tubuh digunakan sebagai tempat

pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa

makanan dikeluarkan.

Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata memiliki dua lapisan sel tunas, yaitu lapisan luar

sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis, mempunyai

satu lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta

sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis

terdapat suatu ruang yang berisi massa seperti jeli yang disebut

mesogloea. Mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu bentuk polip dan

medusa yang terjadi dalam siklus hidupnya seperti yang terjadi pada

ubur-ubur, anemon, dan karang laut.

Polip berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal

memiliki mulut yang dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad dapat

eksternal dan dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung

atau lonceng dengan tentakel menggantung di permukaannya. Ruang

digesti berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran

sirkular. Gonad menggantung di saluran radial dan bermuara di saluran

radial. Hewan ini telah mempunyai jaringan yang sederhana. Hewan ini

digolongkan menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Hydrozoa

Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan,

sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui

pembentukan tunas, contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia.

Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa,

berukuran 6 – 15 mm, memiliki 6 – 10 tentakel yang mengelilingi

Gambar 9.3 Coelenterata (a)

Hydra, (b) Anemon laut, (c) Obelia

(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)

(a) (b)

(c) (d)

(e)

P:188

Dunia Hewan 179

hipostoma. Di dalam hipostoma terdapat mulut. Di dalam mulut terdapat

sel penyengat yang mengandung nematokis. Hewan ini dapat

berkembang biak secara seksual dan aseksual (pertunasan).

Gambar 9.6 Reproduksi aseksual Hydra sp.

Gonionemus hidup di air pasang surut, mempunyai medusa yang

besar seperti pada Obelia, dan memiliki sedikit polip atau bahkan tidak

ada sehingga sering kali berkembang biak dengan cara seksual.

Obelia merupakan koloni polip air laut, ukurannya sangat kecil,

dan berasal dari zigot hasil reproduksi aseksual. Bentuk koloni Obelia

ada dua yaitu polip vegetatif yang bertugas mencari makan dan polip

reproduksi yang bertugas untuk melipat ganda. Tiap-tiap polip dikelilingi

oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut yang mengelilingi polip

vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip reproduktif adalah

gonoteka. Obelia mengalami pergantian keturunan (metagenesis), yaitu

reproduksi aseksual pada polip reproduktif dan reproduksi seksual pada

medusa.

b. Kelas Scyphozoa

Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah ubur-ubur. Pada

dasarnya, ubur-ubur adalah medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak

bercadar, saluran radialnya bercabang majemuk, dan mempunyai

kantung ruang gastrikum yang berisi gonad. Contoh Scyphozoa adalah

Aurelia.

Aurelia bergaris tengah sekitar 7 – 10 cm, pinggir berlekuk delapan,

kadang mengandung polip (subordinat), dan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas (strobilasi), sedangkan reproduksi

seksual dengan medusa. Sebagian ubur-ubur mengandung racun yang

menyebabkan gatal dan luka.

c. Kelas Anthozoa

Gambar 9.5 Struktur internal Gonionemus sp.

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

manibrium

kanal cincin

stakokis

kanal radial

gonal

velum

tentakel

Gambar 9.4 Struktur tubuh Hydra

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

sel saraf

pengindra rangsang

sel kelenjar

sel pengambil

makanan

bahan

makanan endoderm

ektoderm

mesoglea

rongga tubuh

Gambar 9.7 Anemon laut (Sumber: Tabloid Agrobisnis, edisi Mei 2006)

P:189

180 Biologi X

Hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak

membentuk medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal

(karang), serta memiliki tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar

mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum, dapat berkembang biak secara

aseksual dan seksual. Contohnya, anemon dan hewan karang laut.

d. Kelas Ctenophora

Tubuhnya berbentuk seperti sisir, buah kenari, atau pipih, tembus

cahaya, mempunyai delapan baris papan dayung bersilia, mempunyai

dua buah tentakel, berenang maju dengan menggunakan mulut, ruang

gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi

dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit, dan reproduksi dilakukan

dengan seksual.

Sebagian ubur-ubur dapat dimakan, sedangkan bunga karang dan

anemon laut yang berwarna indah dapat dimanfaatkan sebagai hiasan

pada akuarium air laut. Selain itu, keindahan taman laut dapat dijadikan

objek wisata dan penelitian. Terumbu karang merupakan tempat yang

baik untuk kehidupan ikan.

Telah disebutkan di muka bahwa Coelenterata merupakan hewan

penyusun terumbu karang (koral) sehingga memiliki fungsi ekologis.

Namun, akhir-akhir ini pemerintah menggalakkan wisata bahari karena

terumbu karang memiliki nilai estetis (keindahan), misalnya, taman laut

bunaken sehingga mampu mendatangkan devisa. Karang laut dapat rusak

oleh ulah manusia.

Sebutkan kegiatan manusia yang dapat merusak karang laut!

Tugas

Saat ini sedang musim pembuatan akuarium air laut. Pergilah ke

showroom-showroom akuarium air laut. Lihatlah bentuk-bentuk hewan

karang yang ada. Identifikasikan jenis-jenis hewan karang baik dari

kelompok Porifera ataupun Coelenterata.

3. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)

Plathyhelmintes (cacing pipih) ini berbentuk pipih, lunak, dan simetri

bilateral. Dapat hidup bebas di air tawar atau air laut, misalnya, Planaria

dan sebagai parasit pada hewan atau manusia, misalnya, cacing hati.

Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan makanan dan anus.

a . Struktur Tubuh Plathyhelminthes Struktur Tubuh Plathyhelminthes

Tubuh Plathyhelminthes tersusun atas tiga lapisan embrional, yaitu

ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Sel mesoderma tidak

mengalami perkembangan dan terdiri atas sel yang seragam sehingga

disebut sel parenkim. Tubuhnya simetri bilateral.

Cacing memiliki saluran pencernaan dari mulut, faring, menuju

kerongkongan. Akan tetapi, cacing pipih tidak memiliki saluran

pencernaan. Cacing pipih hanya memiliki usus yang bercabang-cabang

menuju seluruh tubuh sehingga peredaran makanan tidak melalui

pembuluh darah, tetapi langsung diedarkan dan diserap tubuh dari cabang

usus tersebut. Sistem ini disebut dengan sistem pencernaan

gastrovaskuler.

Selain itu, Plathyhelminthes tidak memiliki anus. Pengeluaran

dilakukan melalui mulut. Sisa makanan dalam bentuk cair dikeluarkan

P:190

Dunia Hewan 181

melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga penyerapan dan

pengeluaran gas dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Sistem saraf

hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat bergerak

aktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati

terdapat dua bintik mata pada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut

mengandung pigmen yang disebut oseli. Indra peraba pada Planaria

disebut aurikula (telinga), ada juga yang memiliki organ keseimbangan

dan organ untuk mengetahui arah aliran air (reoreseptor).

b . Cara Berkembang Biak

Cacing pipih dapat berkembang biak secara aseksual dan secara

seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh. Tiaptiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagian yang hilang. Cara ini

biasa dilakukan oleh Tubellaria sp. Secara seksual dilakukan dengan

perkawinan silang meskipun cacing pipih bersifat hermafrodit. Zigot dan

kuning telur yang terbungkus kapsul akan menempel pada batu atau

tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang mirip induknya.

Setelah mengetahui struktur dan cara berkembang biak

Plathyhelminthes, berikut ini akan dibahas tentang klasifikasinya.

Plathyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Turbellaria

Hewan yang termasuk kelas ini biasa hidup mandiri di air tawar,

air laut, atau tanah yang basah, jarang sebagai parasit, epitel bersilia,

berlendir, dan tubuh berbentuk tongkat, misalnya, Planaria.

Planaria (Dugesia) biasa hidup di air tawar, bertubuh kecil, bersilia,

memiliki dua mata, memiliki proboscis (tenggorokan yang menonjol

keluar), tenggorokan bersambung ke ruang digesti (usus bercabang tiga,

yaitu anterior dan posterior), tidak memiliki anus, memiliki dua tabung

ekskresi, dan memiliki dua batang saraf. Sistem reproduksinya majemuk

karena bersifat hermafrodit. Selain itu, Planaria juga dapat melakukan

pembuahan sendiri dan ada beberapa di antaranya yang melakukan

fragmentasi.

Kegiatan 9.1

Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Planaria Planaria (Cacing Pipih) (Cacing Pipih)

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui struktur tubuh Planaria.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. air jernih,

2. Planaria, dan

3. botol berleher lebar

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Ambillah Planaria dari balik bebatuan yang ada di sekitar sungai yang

airnya jernih dan belum tercemar. Di balik bebatuan akan kalian

temukan cacing berwarna putih dengan panjang 2–3 cm dengan

kepala pipih segitiga dan berbintik mata.

2. Ambil dengan kuas atau cutton bud, lalu masukkan ke dalam botol

yang telah diisi air sungai yang belum tercemar.

Gambar 9.8 Planaria (Dugesia)

a. Sistem pencernaan, b. Sistem

saraf, c. Sistem ekskresi, dan

d. Sistem reproduksi

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:191

182 Biologi X

3. Amati cara gerak cacing. Apakah cacing bergerak dengan rambut

getarnya atau dengan menggerakkan otot-ototnya? Berikan

jawabanmu!

4. Apakah ada perbedaan antara warna pada punggung dan perut?

Jelaskan!

5. Biarkan cacing menempel pada dinding botol. Apakah yang kalian

temukan? Apakah kalian menemukan bagian mulutnya?

6. Untuk mengetahui cara Planaria mencerna makanan, masukkan

nyamuk yang mengandung darah ke dalam botol. Perhatikan beberapa

saat sampai cacing menempel pada nyamuk dan menjulurkan

kerongkongannya lalu mengisap darah.

7. Dengan kaca pembesar, perhatikan aliran darah dari mulut dan

kerongkongan usus cacing. Bagaimana arah percabangan pada usus

cacing. Bagaimana pembuangan sisa makanan tersebut? Apakah cacing

memiliki anus?

8. Buatlah laporanmu dilengkapi dengan gambar dan pembahasan!

b. Kelas Trematoda

Hampir semua Trematoda hidup sebagai parasit, tidak bersilia,

diselimuti kutikula, serta memiliki batil isap mulut dan batil isap perut.

Cacing ini ada yang hidup sebagai ektoparasit, misalnya pada ikan. Ada

juga yang hidup sebagai endoparasit, misalnya, cacing hati (Fasciola

hepatica) pada saluran pencernaan sapi dan domba, Clonorchis sp. pada

manusia, Fasciolopsis sp. pada saluran pencernaan, Paragonimus sp.

pada paru-paru, dan Schistosoma pada saluran darah.

Gambar 9.9 Fasciola hepatica: (a) Daur hidup dan (b) Sistem reproduksi

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:192

Dunia Hewan 183

Fasciola biasanya terdapat di dalam domba atau sapi. Cacing ini

mempunyai batil isap mulut, dari mulut menuju faring ke esofagus

bercabang dua, kemudian menyebar ke saluran yang lebih kecil. Saluran

pencernaan pada Fasciola adalah gastrovascular. Saluran ekskresi

bermula dari sel nyala menuju saluran ekskresi longitudinal dan berakhir

di posterior. Sistem sarafnya sama seperti Planaria. Cacing ini bersifat

hermafrodit. Siklus hidupnya dimulai dari cacing dewasa yang bertelur

di dalam empedu dan kantong empedu domba. Telur keluar bersama

tinja. Mirasidium menetas dalam air dan masuk ke dalam siput air tawar.

Perubahan miradium menjadi sporokista beredia terjadi di dalam siput,

kemudian dengan cara paedogenesis membentuk serkaria berekor.

Setelah itu, serkaria keluar dari redia, berenang dan menempel pada

tumbuhan menjadi kista. Jika tumbuhan atau rumput tersebut dimakan

oleh domba atau sapi, kista yang menempel tersebut akan ikut termakan

sehingga telur akan masuk ke dalam perut sapi atau domba dan begitu

seterusnya.

Clonorchis yang berada di tubuh manusia adalah Clonorchis sinensis.

Clonorchis mempunyai struktur tubuh yang hampir sama dengan Fasciola.

Perbedaannya terletak pada sistem percabangan yang tidak beranting.

Hewan ini biasa berinang pada ikan air tawar. Siklus hidup sama dengan

siklus hidup cacing hati yang lain. Jika memakan ikan mentah yang

mengandung serkaria, manusia dapat tertular cacing ini.

Tugas

Apakah di daerah kalian terdapat rumah pemotongan hewan? Kalau

ada, pergilah ke tempat pemotongan hewan, misalnya, sapi, domba,

atau babi. Observasilah kegiatan yang terjadi di sana. Carilah informasi,

bagaimanakah tahap-tahap pengujian daging sebelum dijual bebas di

pasar-pasar. Tanyakan pula tentang adakah hewan-hewan yang

terinfeksi, khususnya cacing hati dan cacing pita. Buatlah laporan

observasi kamu! Presentasikan di depan teman-teman sekelasmu!

Kegiatan 9.2

Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati Mengamati Struktur Tubuh Cacing Hati

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui struktur tubuh Fasciola hepatica.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. Ambillah cacing hati yang hidup pada hati domba atau sapi. Carilah

di tempat pemotongan sapi.

2. Masukkan ke dalam wadah, lalu ambil sebuah dan amatilah bentuk,

warna, usus, jumlah pengisap, dan ada atau tidaknya mulut. Setelah

itu, gambarlah!

3. Adakah cacing ini mempunyai anus, pembuluh darah, dan

gastovaskuler?

4. Buatlah laporanmu dan kumpulkan!

P:193

184 Biologi X

c. Kelas Cestoda (Cacing Pita)

Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam

saluran usus Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium

yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing,

Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan

M. benedeni dalam usus Herbivora.

Cacing ini tidak mempunyai mulut, tubuh (strobila) bersegmen

(proglotida) menyatu dengan kepala (skolek), diliputi kutikula, dan leher

berupa segmen muda yang semakin tua semakin melebar. Lepasnya

segmen tua dari tubuh cacing disebut apolitis. Cacing ini bersifat

hermafrodit dan sistem saraf yang menyatu dengan sistem ekskresi.

Anggota cacing ini mempunyai daur hidup yang berbeda-beda. Daur

hidup T. saginata dapat dilihat pada Gambar 9.11.

Gambar 9.10 Daur hidup cacing pita T. saginata

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

4. Nemathelminthes (Cacing Gilig)

Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilig).

Cacing ini dapat hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit

pada hewan atau manusia. Contoh cacing yang berparasit dalam tubuh

manusia adalah sebagai berikut.

a. Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)

Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar

manusia, tepatnya dekat anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu

aktivitas manusia karena menyebabkan rasa gatal. Setelah digunakan

untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci,

telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut

termakan ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan

menetas di dalam perut. Keadaan ini disebut dengan autoinfeksi.

lubang kelamin

daging sapi yang berisi

cacing gelembung

prolotid

uterus dengan

telur

ingesti

kutikel

garis skoleks

pindah ke

jaringan otot

inang sapi

onkosfer

ingesti

telur

berisi

larva

cangkang

kait penyerang

defekasi

skoleks skoleks

inang pengisap

manusia

proglotid

dewasa

saluran

sperma

reseptakel sistiserkus larva cacing

seminal

sirus

lubang

kelamin

vagina

kelenjar

kuning telur

testis

saraf longitudinal

uterus

kanal refridium

ventral

ovari

Gambar 9.11 Cacing kremi

(Sumber:

http://www.dr.natura.com)

P:194

Dunia Hewan 185

b. Ascaris lumbricoides (Cacing Askaris)

Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui

makanan yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja

manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi

larva, kemudian larva akan berkembang menjadi cacing baru. Cacing ini

akan mengambil makanan dan mengisap darah penderita cacingan

sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat

dan perutnya buncit.

c. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang)

Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini

terdapat di tempat yang becek, telur akan menetas menjadi larva. Jika

larva ini terinjak oleh orang yang tidak beralas kaki, cacing akan masuk

ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang kemudian masuk ke

dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan. Jika tertelan ke dalam perut,

larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan

mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena

kekurangan darah.

Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik

pada hewan dan manusia, misalnya, cacing kremi, cacing tambang, dan

cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dicapai dengan cara

mempertinggi sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur

hidup cacing. Bagaimanakah cara memutus daur hidup cacing gilig?

Tugas

Bersama teman kalian, buatlah bagan reproduksi cacing tambang.

Kemudian, gambarlah dan terangkan!

5. Cacing Gelang (Annelida)

Lintah (Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa sp.), dan cacing

tanah (Lumbricus terestris) yang berbuku-buku atau beruas-ruas seperti

gelang merupakan contoh Annelida. Cacing ini dapat hidup di dalam

tanah, air tawar, dan di air laut. Hewan ini telah memiliki sistem digesti,

saraf, ekskresi, dan reproduksi majemuk. Selain itu, hewan ini telah

dilengkapi dengan pembuluh yang di dalamnya terdapat darah yang

bersirkulasi. Sebagian besar cacing ini menghasilkan larva bersilia yang

disebut larva trokofor.

Cacing tanah bersifat menguntungkan karena berperan dalam

mempercepat pembusukan sampah dan pelapukan humus sehingga dapat

membantu dalam menyuburkan tanah.

Cacing tanah ini bersifat hermafrodit karena mempunyai dua alat

kelamin dalam satu tubuh. Meskipun demikian, perkawinan tetap

dilakukan secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak

terjadi secara bersamaan.

Annelida hampir sama dengan Nematoda. Perbedaan antara

keduanya dapat dilihat pada Tabel 9.1.

Tabel 9.1 Perbedaan Tabel 9.1 Annelida dan Nematoda

No. Perbedaan Annelida Nematoda

1. Bentuk tubuh Gilig, bersegmen, terdapat kepala, mata, dan Gilig, tidak bersegmen, dan tidak

tentakel berkepala

Gambar 9.12 Cacing askaris

(Sumber:

http://www.dr.natura.com)

Gambar 9.13 Cacing tambang

(Sumber:

http://www.dr.natura.com)

Gambar 9.14 Lintah

(Sumber:

http://alpha.fmarion.edu)

P:195

186 Biologi X

2. Selom Terbagi dalam kompartemen dan berdinding Pseudosoelom, berdinding mesoderm,

epitel dan berotot

3. Mulut Sedikit majemuk Majemuk

4. Sistem Ada sirkulasi darah Tidak ada sirkulasi darah

sirkulasi darah

5. Seks Diesius atau hermafrodit Diesius, beberapa Nematoda ada yang

hermafrodit

6. Fertilisasi Di luar tubuh Di dalam tubuh

7. Larva Bersilia Tidak bersilia

Annelida dibagi menjadi 7 kelas, yaitu Archiannelida, Polychaeta,

Myzostoma, Oligochaeta, Hirudinea, Echiurida, dan Gephyrea. Namun,

hanya tiga kelas yang dibahas dalam buku ini, yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Polychaeta

Polychaeta biasa hidup di dalam pasir atau menggali batu-batuan

di daerah pasang surut dan aktif di waktu malam.

Struktur tubuh terdiri atas kepala, faring menonjol, berahang,

dikelilingi peristomium, dan beratap prostomium. Peristium terdiri atas

empat buah mata, dua tentakel pendek, dua palpus, dan empat tentakel

panjang. Setiap segmen, kecuali segmen terakhir, memiliki parapedia

yang dilengkapi banyak setae. Setae inilah yang digunakan untuk

menggali pasir di celah bebatuan. Contohnya, Nereis sp.

Nereis sp. merupakan cacing pendiam dengan sistem digesti yang

dimulai dari faring, esofagus yang bermuara dalam dua kantong kelenjar

dan menuju usus yang berkontraksi secara teratur. Terdapat sistem

respirasi di dalam kulitnya dan telah memiliki pembuluh darah yang

mengandung pigmen darah merah (hemoglobin). Pengeluaran sisa zat

makanan dilakukan tiap segmen oleh sepasang nefridium, kecuali segmen

terakhir.

Sistem sarafnya telah dilengkapi dengan ganglion serebral (otak)

yang dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh dua saraf

sirkumesofageal, kemudian dihubungkan ke belakang saraf ventral

bercabang lateral yang terdapat dalam tiap segmen dan terlihat sebagai

tonjolan segmen.

Sistem indra penerima saraf supraesogageal terdiri atas palpus dan

tentakel. Selain itu, juga telah terdapat empat buah mata sederhana

yang masing-masing terdiri atas kornea, lensa, dan retina.

Sistem reproduksi lebih metameris dibandingkan dengan cacing

tanah. Cacing ini bersifat hermafrodit. Testis dan ovarium terbentuk

dalam dinding selom dan tersusun segmental. Gamet yang sudah matang

akan keluar dari dinding. Pembuahan terjadi di dalam air dan zigot

tumbuh menjadi trokofor.

Contoh lain dari cacing ini adalah cacing palolo (Eunince viridis)

dan cacing wawo (Lysidice oele). Kedua cacing ini mengandung protein

yang tinggi dan banyak terdapat di Maluku. Pada saat musim tertentu,

akan muncul di permukaan laut dalam jumlah yang besar.

b. Kelas Oligochaeta

Sebagian besar cacing ini hidup di dalam air tawar atau di darat.

Oligochaeta bersifat hermafrodit, tidak berparapodia, dan mempunyai

beberapa setae. Kepala belum jelas dan beberapa kelas tidak membentuk

larva trokofor, contohnya, Aelosoma sp., Chaetogaster sp., Rhinodrilus

fafneri, Megacolides australis, dan Lumbricus terrestris (cacing tanah).

P:196

Dunia Hewan 187

Lumbricus terrestris Lumbricus terrestris (Cacing Tanah) (Cacing Tanah)

Struktur tubuh cacing tanah berbentuk gilig memanjang, bersegmen

jelas, panjang kira-kira lebih dari 100 metameter, memiliki mulut

berbentuk celah pada ujung anterior di bawah penjuluran dorsal yang

disebut protomium, dan anus pada ujung posterior. Cacing yang telah

dewasa mengalami pembengkakan lunak yang disebut kliteum.

Pada tiap segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) terdapat

empat pasang setae (bulu sikat) pendek dan selom bersekat transversal

di bawah lipatan kulit.

Sistem digesti atau sistem pencernaan terdiri atas traktus digestivus

yang berupa sebuah tabung kecil yang dimulai dari mulut–faring–

esofagus–tembolok (ingluvies berdinding tipis)–gizzard (lambung tebal)–

usus halus–anus. Makanan cacing adalah tanah. Tanah dicerna dan

dikeluarkan di permukaan tanah. Kegiatan cacing ini dapat mengangkat

kalium dan fosfor dari lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas. Tanah

hasil pencernaan cacing ini mengandung banyak nitrogen yang dapat

menyuburkan tanah. Jadi, hasil kerja cacing ini membuat tanah menjadi

subur dan berareasi baik.

Sistem respirasi terjadi di seluruh permukaan cacing yang diliputi

oleh kutikula. Pernapasan hanya berlangsung pada saat kutikula dalam

keadaan basah. Selain itu, pembuluh-pembuluh kapiler dalam tubuh

mengambil oksigen dan melepaskan CO2

.

Sistem peredaran darah pada cacing tanah adalah sistem peredaran

darah tertutup dengan kapiler-kapiler. Darahnya berwarna merah dan

mengandung amoebosit (butiran tidak berwarna), sedangkan yang

berwarna merah adalah plasmanya karena mengandung hemoglobin yang

larut.

Gambar 9.16 Penampang melintang Lumbricus

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

Sistem ekskresi, kecuali segmen pertama dan terakhir pengeluaran,

dilakukan oleh sepasang nefridium. Saluran yang dilewati sisa makanan

pada tiap nefridium adalah nefrostom yang berkelok-kelok dan poros

ekskretorius ventral yang akhirnya bermuara di nefridium (lubang tubuh).

Selain itu, nefridius juga menerima pembuangan secara difusi dari kapiler

darah di sekitar pembuluh.

Gambar 9.15 Struktur tubuh

cacing tanah (Lumbricus sp.)

a. Pandangan Lateral dan

b. Pandangan Dorsal

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:197

188 Biologi X

Latihan

1. Terbagi menjadi berapa kelaskah filum Annelida itu? Sebutkan!

2. Jelaskan perbedaan Polychaeta dan Oligochaeta!

Sistem saraf berupa sebuah rantai ganglion ventral dan ganglion

suprafaringeal anterior (otak) yang terletak di atas faring. Keduanya

dihubungkan oleh tali korda saraf (tali tangga saraf). Cacing tanah tidak

memiliki mata, tetapi di dalam kulitnya terdapat organ sensoris yang

sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.

Ditinjau dari sistem reproduksinya, cacing ini bersifat hermafrodit,

tidak terjadi pembuahan oleh diri sendiri (self-fertilizing), tetapi terjadi

pembuahan silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi

secara bersamaan. Pada bagian tubuh depan, terdapat bagian yang

berwarna lain yang disebut klitelum yang tersusun atas tiga segmen. Di

dalam klitelum ini terdapat zat untuk membungkus telur menjadi kokon.

Menempelnya klitelum dari dua cacing dapat saling menukar sperma.

Hal ini ditandai dengan adanya tonjolan kecil yang mempunyai lubang

kelamin yang terletak di bawah esofagus.

Tugas

Buatlah bagan pengelompokan cacing Annelida dan peran tiaptiap kelompok bagi kehidupan manusia! Kumpulkan tugas tersebut pada

guru biologimu!

c. Kelas Hirudinea

Hirudinea hidup di air tawar atau di darat. Kelas ini mempunyai

anggota yang hidup parasitis atau predator dan tidak mempunyai

parapodia atau setae-setae. Tubuh tersusun dari 33 segmen, 1 buah

prostomium, alat pengisap berupa posterior atau anterior, bersifat

hermafrodit, dan mempunyai banyak jaringan ikat. Contohnya, Hirudo

medicinalis sp. (lintah).

Annelida memiliki peranan baik terhadap lingkungan ataupun

kehidupan manusia. Peranan terhadap lingkungan, spesies-spesies dari

kelas Olygochaeta, khususnya cacing tanah (Lumbricus terestris), mampu

menguraikan bahan-bahan organik menjadi anorganik serta mampu

memperbaiki aerasi dalam tanah. Peranan Annelida terhadap kehidupan

manusia, antara lain, beberapa spesies cacing Polychaeta, misalnya cacing

wawo dan palolo dapat digunakan sebagai bahan makanan. Kemudian,

dari kelas Hirudinae, khususnya Hirudo medicinalis dapat menghasilkan

zat hirudin yang bersifat anti pembekuan darah. Pada zaman dahulu,

lintah digunakan untuk pengobatan, yaitu menyerap racun atau bisa yang

masuk ke dalam tubuh manusia.

6. Mollusca (Hewan Lunak)

Hewan ini umumnya hidup di laut meskipun ada juga yang hidup

di darat. Tubuhnya lunak, berlendir, dan bermantel, biasanya dilindungi

oleh cangkang zat kapur. Selain melindungi tubuh, cangkang ini juga

berfungsi untuk melindungi organ yang ada di dalam isi perut.

Berdasarkan alat geraknya, Mollusca dibagi menjadi tiga kelas, yaitu

sebagai berikut.

P:198

Dunia Hewan 189

a. Kelas Amphineura (Kiton)

Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral

memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang,

permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit,

hidup di laut, dan larva trokofor. Contohnya adalah Cryptochiton sp.

Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan

melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada

beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.

Gambar 9.17 Kiton

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

b. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)

Bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air

tawar (Lymnaea javanica) termasuk dalam kelas ini. Gastropoda

mempunyai rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap, bentuk

kepala jelas, serta memiliki tentakel dan mata. Dalam ruang bukal (pipi)

terdapat redula (pita bergigi). Hewan ini menggunakan insang, paruparu, atau keduanya sebagai alat pernapasan. Larvanya trokofor bersilia.

Hidup di lumut air tawar dan darat. Kelaminnya terpisah atau hermafrodit,

ovipar, dan ovovivipar.

Gambar 9.18 Helix aspera

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

Bekicot (Helix aspersa) Bekicot (Helix aspersa)

Struktur tubuh bekicot terdiri atas rumah atau cangkang bekicot

yang simetris bilateral, kepala, dan dua pasang tentakel–satu pasang

tentakel yang lebih panjang memiliki mata pada ujungnya. Hewan ini

mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk

memakan daun, bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri,

dan bernapas dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel

(apertura pulminalis).

umbo

ligamen

refraktur

pedal

posterior auktor

posterior

anus

mulut sungut

mulut

jaringan siton

insang

refraktur

pedal

anterior

P:199

190 Biologi X

Sistem pencernaan dimulai dari mulut–faring berotot–esofagus–

tembolok tipis–lambung–usus halus berkelok-kelok–anus. Hewan ini

memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang

terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot.

Sebelum dikeluarkan, kotoran disaring oleh ginjal, kemudian dikeluarkan

ke ruang mantel.

Sistem respirasi dan sirkulasi menggunakan paru-paru yang disebut

pulmonata, yaitu jaringan di luar dinding luar mantel tempat udara keluar

dan masuk. Darah yang mengumpul dalam tubuh dan udara dari paruparu dipompa oleh jantung lewat arteri dalam kepala, kaki, dan organ

dalam tubuh.

Sistem saraf dan sensori berupa pasangan saraf ganglion dan

serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalam tubuh. Saraf dari ganglion

berhubungan langsung ke seluruh sistem organ. Sensori terdapat pada

kedua mata yang terletak di ujung tentakel panjang. Selain itu, ada

sepasang statokis yang terdapat di bawah kaki yang berfungsi untuk

keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalam lapisan

epidermis kepala dan kaki.

Sistem perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan. Meskipun

bekicot bersifat hermafrodit, bekicot tidak dapat melakukan perkawinan

sendiri karena masaknya sperma dan ovum tidak bersamaan. Sperma

dan ovum dihasilkan oleh satu organ yang disebut ovotestis. Fertilisasi

dilakukan di dalam tubuh betina. Meskipun hermafrodit, ada yang disebut

bekicot betina karena menghasilkan ovum dan ada yang disebut bekicot

jantan karena menghasilkan sperma. Dari pembuahan kedua bekicot

tersebut, terjadilah telur. Bekicot adalah hewan yang berkembang biak

dengan bertelur (ovipar). Telur-telur ini biasanya mengumpul dan terletak

di bawah dedaunan. Telur menetas dan terjadilah bekicot muda yang

merupakan miniatur bekicot dewasa. Bekicot aktif di malam hari. Dengan

radulanya, bekicot dapat melahap tanaman hijau yang lunak dan tidak

berbulu. Pada musim kering, bekicot akan menarik kaki dan kepala ke

dalam rumahnya, kemudian mengeluarkan lendir yang banyak sebagai

perekat untuk membungkus apertura dan desikasi.

Selain sebagai hama pertanian, bekicot juga dapat diolah sebagai

makanan yang mahal dan bergizi.

c. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)

Cumi-cumi (Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus

pompilium dan Octopus sp.) merupakan contoh hewan kelas ini. Hewan

ini memiliki mempunyai kepala yang tampak jelas, tentakel-tentakel

Gambar 9.19 Cephalopoda (Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

Depan

Loligo

Berenang

Belakang

Cangkang

Sopla

Gurita pada Karang

Argonauta

Nautilus

AIR LAUT

P:200

Dunia Hewan 191

mengelilingi mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang

bermodifikasi. Sebagian kaki tersebut merupakan corong terbuka pada

ruang mantel dan menjadi sistem organ yang kompleks.

Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin terpisah,

dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya. Ketika hewan-hewan muda

menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.

d. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)

Contoh kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti

gading gajah dan kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang,

kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus yang berguna untuk menggali

lumpur, hidup di laut sampai kedalaman 5.000 m, alat kelamin terpisah,

larva trokofor dan veliger, bernapas dengan mantel, dan mempunyai

kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat mulut.

e. Kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)

Contoh hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta

sp.), dan remis (Buccinus sp.). Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup

dua (pengapit) sehingga tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup

kiri yang terpaut di bagian dorsal. Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih

lateral, serta kaki berotot dan pipih ventrolateral yang berfungsi menggali

pasir atau lumpur. Kelaminnya terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya melalui larva.

Tiram (Ostrea sp.) Tiram (Ostrea sp.)

Struktur tubuh tiram diselubungi oleh rumah tiram yang terdiri atas

dua pengapit kanan dan kiri. Garis pertumbuhan konsentris terdapat

pada rumah tiram dan berpusat pada umbo atau bagian tertua dari rumah

tiram. Pertumbuhan konsentris pada kulit kerang ini dapat dijadikan

alat untuk menentukan umur kerang. Rumah kerang tersusun atas tiga

lapisan, yaitu periostrakum (lapisan terluar) yang tipis, mengandung zat

tanduk, pemberi warna, dan melindungi cangkang dari asam karbonat,

prismatik (lapisan tengah) yang tersusun dari kalsium karbonat serta

nakreas (lapisan terdalam) yang mengkilat dan biasa disebut dengan

mutiara. Kakinya berotot, tipis, dan dapat dijulurkan keluar. Hewan ini

bernapas dengan lembaran-lembaran insang.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut–esofagus pendek–lambung–

intestinum panjang–anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ berbilik

dua dan terletak di sebelah lambung yang disebut hati. Tiram mempunyai

ginjal yang berbentuk nefrida.

Gambar 9.20 Dentalium sp.

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:201

192 Biologi X

Sistem respirasi dan sirkulasi. Respirasi menggunakan insang untuk

mengambil larutan oksigen di dalam air dan masuk dalam rongga mantel.

Pelepasan CO2

juga melalui organ yang sama. Filamen insang

mengandung pembuluh darah tempat O2

dan CO2

diangkut dalam aliran

darah, lalu masuk ke jantung dan seterusnya.

Sistem saraf dan sensori terdiri atas tiga ganglion, yaitu sepasang

esofagus, sepasang di dalam kaki, dan sepasang di dekat posterior massa

viseral. Alat sensornya peka terhadap sentuhan dan cahaya. Sel-sel

sensori terdapat di sepanjang batas mantel.

Sistem reproduksi ada yang hermafrodit, tetapi ada juga yang

berkelamin jantan dan betina saja. Pembuahan terjadi di dalam tubuh

betina. Hasil pembuahan berupa zigot. Zigot menetas menjadi larva bersilia sehingga dapat keluar dari induknya, lalu berenang dan menempel

pada insang ikan sebagai parasit. Seletah 12 minggu, tiram muda akan

melepaskan diri dari inangnya dan tumbuh menjadi tiram dewasa.

Tiram dapat dimakan. Jenis yang dapat dimakan adalah Crassostrea

virginica (Amerika), Ostrea eduli (Eropa), O. lurida (Pasifik), dan C.

gigas (Jepang dan Asia Tenggara). Jenis tiram penghasil mutiara adalah

Margaritifera sp. (Asia) dan Meleagrina sp. (Jepang dan Indonesia).

Dalam kehidupan manusia, Mollusca berperan sebagai sumber bahan

makanan yang kaya dengan zat gizi, misalnya, Achatina fulica, Loligo,

dan Lymnea. Selain itu, hewan ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi,

terutama mutiara yang dihasilkan oleh Meleagrina margaritivera yang

sekarang ini sudah dibudidayakan, terutama di laut sekitar kepulauan

Maluku.

Tugas

Identifikasi macam-macam hewan yang termasuk dalam filum

Mollusca, kemudian buatlah rangka dalam koleksi Mollusca!

7. Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)

Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau

bersegmen dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh

rangka luar yang kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin

(eksoskelleton), contohnya, udang, laba-laba, kepiting, serangga, dan

kaki seribu.

Pada hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat

jelas. Matanya majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan.

Arthropoda berasal dari kata anthros yang artinya sendi dan podos

yang artinya kaki. Anthropoda merupakan filum yang mempunyai

anggota paling banyak, baik jenis maupun individunya.

Anthropoda dapat hidup di sebagian besar tempat, dapat di darat,

air tawar, air laut, di udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di

atas kepala manusia. Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit.

Anthropoda dapat bernapas dengan menggunakan trakea dan oksigen

langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan. Berdasarkan perbedaan

bagian tubuh, Anthropoda dapat dibedakan menjadi Crustacea,

Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.

a. Crustacea (Udang-udangan)

Ciri-ciri Crustacea adalah hidup di air, bernapas dengan insang,

eksoskeleton keras terdiri atas zat kitin yang berlendir, mempunyai

P:202

Dunia Hewan 193

sepasang antena dan alat tambahan bercabang dua (tipikal biramus),

serta kepala bersegmen yang bersatu dengan dada membentuk

sefalotoraks (kepala dada). Hewan yang masuk dalam kelas ini adalah

udang air tawar atau shrimp (Cambarus sp.), udang laut atau lobster

(Panulirus sp.), kepiting (Pagurus sp.), rajungan (Cancer sp.), ketam

(Uca sp.), barnakel (Mitela sp. dan Balanus sp.), Sow-bug, dan pinjal

air (Cyclops sp. dan Daphania sp.).

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia antara lain dalam

pemanfaatan ikan, udang, kepiting, dan rajungan sebagai sumber protein

bagi manusia. Hanya sedikit dari kelas ini yang menjadi musuh bagi

manusia, misalnya, ketam kenari yang merusak tanaman kelapa.

b. Insecta (Serangga)

Serangga merupakan hewan darat, tetapi sebagian kecil ada juga

yang hidup di air tawar dan jarang hidup di laut, mereka mempunyai

ukuran tubuh yang sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran

mikroskopis sampai dengan yang berukuran panjang belasan cm, serta

telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax), dan perut

(abdomen). Dadanya terdiri atas tiga segmen, perut terdiri dari 6 – 11

segmen, memiliki 3 pasang kaki, 2 – 3 pasang sayap, 1 pasang antena,

dua mata majemuk, dan 3 oselli, serta bernapas dengan trakea. Contoh

Insecta adalah capung (Aeshna sp.), kecoa (Periplaneta sp), rayap

(Nasutitermis sp), belalang (Brachystola sp), semut (Monomorium sp),

kepik (Phytomonus sp), nyamuk (Culex sp., Aedes sp., dan Anopeles

sp.), pinjal (Ctenocephalus sp), lalat ( Musca sp., Stomoxys sp., dan

Tabanus sp.), kupu-kupu (Papilo sp.), kaper (Malacosoma sp.), kepik

kubis (Murgantia sp.), kutu buku (Troces sp.), kutu rambut (Pediculus

sp.), walang kadung (Paratenodera sp.), dan lebah madu (Apis sp.).

Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut.

1) Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.)

2) Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.),

tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp.), belalang

(Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum

sp.).

3) Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam

tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu

basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes di tanah kering,

Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang

membentuk rumah seperti karton di daerah tropis.

4) Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem).

5) Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu

busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus).

6) Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).

7) Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta,

Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus

sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia.

8) Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan

Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila

melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang

(Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus

sp.), serta merutu (Chironomus).

Gambar 9.21 Udang

Homoptera Orthoptera

Odonata Diptera

Hymenoptera

Lepidotera

Hemiptera

Isoptera

Thysanura

Siphonoptera

Gambar 9.22 Berbagai jenis

hewan dalam kelas Insecta

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

P:203

194 Biologi X

9) Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis),

pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans),

dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).

10) Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut

hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat

gergaji (Endelomya).

Serangga sangat berperan bagi kehidupan manusia, terutama

serangga yang memberi keuntungan, contoh:

1) lebah madu menghasilkan madu,

2) ulat sutra menghasilkan sutra,

3) serangga yang membantu penyerbukan bunga, misalnya, lebah dan

kupu-kupu,

4) serangga predator yang dapat memakan hama secara biologi, dan

5) serangga yang membantu menguraikan sampah.

c. Chilopoda (Lipan)

Gambar 9.23 Kelabang termasuk dalam kelas Chilopoda

(Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

Chilopoda merupakan hewan karnivora yang memakan hewan lain.

Bentuk tubuh pipih dengan segmen yang jelas. Di setiap segmen

tubuhnya terdapat sepasang kaki, juga mempunyai sepasang antena

panjang dan sepasang mata yang masing-masing terdiri dari oselli. Pada

segmentasi pertama, terdapat gigi-gigi beracun yang berbahaya, serta

bernapas dengan menggunakan trakea, contohnya kelabang (Centipedes).

d. Arachnoidea (Laba-laba)

Umumnya, Arachnoidea hidup di darat dan sebagian kecil hidup di

air. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis sampai

yang panjangnya beberapa cm. Tubuhnya terbagi menjadi selafothorax

dan abdomen. Pada selafothorax, terdapat 6 pasang alat tambahan yang

terdiri atas sepasang rahang, sepasang alat pemangsa untuk menangkap

mangsa, dan 4 pasang alat berjalan. Arachnoidea tidak mempunyai

antena, tetapi memiliki 8 mata sederhana. Hewan ini menggunakan paruparu, trakea, atau keduanya sebagai alat respirasi, tetapi ada juga yang

tidak memiliki alat pernapasan. Contohnya, laba-laba (Latrodectes sp.

dan Eurypelma sp.), caplak (Boophilus sp.), si panjang kaki (Phalangeum

sp.), serta kalajengking (Vejovis sp., Hadrudus sp., dan Centrurus sp.).

Sebagian besar Artropoda merupakan hewan pengganggu bagi

sistem pertanian, tetapi ada beberapa hewan Arthropoda yang

menguntungkan bagi manusia karena merupakan sumber makanan,

misalnya, belalang, Crustacea (udang-udangan), tetapi beberapa

Arachnida merupakan musuh alami bagi hama sistem pertanian.

Latihan

1. Berdasarkan apakah pembagian kelas dalam Arthropoda!

2. Sebutkan perbedaan antara kelas Archanoida dan kelas Insecta!

Gambar 9.24 Laba-laba

(Sumber: http://www.kompas.kom)

P:204

Dunia Hewan 195

3. Sebutkan karakteristik Arthropoda yang membedakannya dengan

hewan lain!

4. Sebutkan contoh ordo yang terdapat dalam Insecta!

Tugas

Buatlah bagan atau tabel yang berisi tentang persamaan dan

perbedaan dari keempat kelas yang terdapat dalam Arthropoda!

Kegiatan 9.3

Mengamati Perbedaan Ciri-Ciri Hewan Mengamati Perbedaan Ciri-Ciri Hewan Artropoda

Tujuan:

Mengetahui perbedaan ciri dari berbagai hewan Arthropoda.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. mikroskop,

2. kaca pembesar,

3. gunting,

4. eter,

5. pinset,

6. papan bedah,

7. cawan petri,

8. air,

9. kapas, dan

10. jenis-jenis Arthropoda, seperti udang, belalang, laba-laba, lipan, dan

keluwing.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Ambillah belalang. Amati di atas papan bedah. Temukan bagian

kepala, dada, dan ekor. Catat, gambar, dan berilah keterangan.

2. Jangan lupa membius hewan-hewan itu terlebih dahulu sebelum kalian

melakukan pengamatan.

3. Masukkan hasil pengamatanmu dalam tabel di bawah ini dan buatlah

laporan lengkapnya, lalu kumpulkan. Lakukan secara berkelompok!

Ciri-Ciri Ciri-Ciri Nama Hewan

Udang Belalang Kelabang dst.

1. Tubuh bersegmen

2. Tubuh dapat

dibedakan antara

kepala, dada, dan

perut

3. Tubuh terdiri dari

sefalothorax dan

perut

4. Pada kepalanya

terdapat:

a. antena

b. mata majemuk

P:205

196 Biologi X

c. mata tunggal

d. cakar racun

5. Alat gerak berupa:

a. kaki

b. sayap

6. Letak kaki

Jumlah kaki:

- 2 pasang

- 3 pasang

- 4 pasang

- 5 pasang

- 8 pasang

- 10 pasang

- > 10 pasang

7. Letak sayap

8. Jumlah sayap:

- 2 pasang

- 1 pasang

9. Lubang-lubang kecil

di tepi tubuh

8. Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)

Echinodermata berasal dari kata echinos yang artinya ’duri’ dan

derma yang berarti ’kulit’. Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan

berkulit duri. Hewan ini hidup di laut dan tidak ada yang hidup di air

tawar. Selain kulitnya yang berduri, hewan ini juga mempunyai ciri

dengan jumlah organ tubuh kelipatan lima. Rangka tubuhnya merupakan

lempeng zat kapur.

Sistem saluran air yang dimiliki oleh hewan berkulit duri ini adalah

sistem amburakral. Sistem ini berfungsi untuk bergerak, menangkap

mangsa, dan melakukan pernapasan.

Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan

menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai berikut.

1) Kelas Asteroidea disebut juga dengan bintang laut, memiliki bentuk

seperti bintang dengan 5 lengan, duri-duri pendek dan tumpul,

memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat besar, dan alat

gerak berupa kaki ambulakral. Contohnya, Astrias vulgaris (bintang

laut besar) dan Ctenodiscus (bintang laut lumpur).

Gambar 9.25 Berbagai hewan Echinodermata

(a) bintang laut dan (b) landak laut (Sumber: Zoologi Dasar, 1989)

(a) (b)

P:206

Dunia Hewan 197

2) Kelas Ophiuroidea. Tubuhnya berbentuk cakram segi lima dengan

lengan panjang yang berjumlah 5 buah. Alat gerak kaki ambulakral,

memiliki mulut, tetapi tidak memiliki anus, contohnya, Ophiothix

fragillis (bintang ular laut).

Gambar 9.27 Bintang ular laut

(Sumber: http://animaldiversity.org)

3) Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh

berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri (dari zat

kapur) yang dapat digerakkan, sistem gerak dengan kaki

ambulakral, beberapa spesies memiliki kelenjar racun pada duridurinya, dan memiliki saluran pencernaan yang komplet, yaitu

mulut–anus, contohnya, Echinocardium cordatum (landak laut).

4) Kelas Holothuroidea. Tubuh berbentuk bulat panjang, memiliki

osikula yang halus, hidup sesilis, memiliki mulut dan anus, dan di

sekitar mulut terdapat tentakel yang dapat digerakkan (ditarik dan

dijulurkan). Alat gerak kaki ambulakral, contohnya, Cucumari planci

(teripang).

5) Kelas Crinodea, tubuh berbentuk seperti bunga bakung, melekat

di dasar laut, hidup di laut dalam dan memiliki daya regenerasi

yang tinggi, contohnya, Antodon tanella.

Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan

sampah di laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata

merupakan sumber bahan makanan.

Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan hewan Invertebrata?

2. Sebutkan kelompok hewan yang termasuk dalam Invertebrata?

3. Mengapa cacing tanah menguntungkan bagi petani?

4. Sebutkan cacing yang hidupnya sebagai parasit pada makhluk hidup

lain!

5. Mengapa Coelenterata disebut sebagai hewan perut berongga?

Tugas

Buatlah tabel perbandingan antara cacing pipih, cacing gilig, dan

cacing giling dengan ciri-ciri dan contohnya. Kamu dapat mencarinya di

berbagai sumber. Diskusikan hasil kerjamu dengan guru dan teman-teman

sekelasmu!

B. Hewan Vertebrata

Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang

belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher

sepanjang punggung sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat

dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf

pusat.

Gambar 9.26 Bintang laut

(Sumber: http://alpha.fmarion.edu)

Gambar 9.28 Landak laut

(Sumber: http://

alpha.fmarion.edu)

Gambar 9.29 Cucumaria sp

(Holothuroidea)

(Sumber: http//

animaldiversity.org)

Gambar 9.30 Antodon tanella

(Sumber: http://

animaldiversity.org)

P:207

198 Biologi X

Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak

Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak

(Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves), dan hewan

menyusui (mamalia).

1. Ikan (Pisces)

Ikan merupakan hewan yang hidup di dalam air. Ada yang hidup

di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk

memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh sisik yang berlendir.

Ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip terdiri atas sirip punggung,

sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan

juga mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan

air. Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang

disebut operkulum. Ikan bersifat poikiloterm atau berdarah dingin. Suhu

tubuhnya dapat berubah sesuai dengan suhu lingkungannya.

Ikan berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi

di dalam air, di luar tubuh induknya. Pembuahan di luar tubuh induk

disebut dengan pembuahan eksternal.

2. Katak (Amphibia)

Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air.

Katak muda hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa

hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak

dewasa akan bertelur, katak tersebut akan menuju air untuk

mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai kulit yang selalu basah

untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu basah ini banyak

mengandung pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen berdifusi

melalui kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu,

katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan

untuk berenang.

Katak berkembang biak dengan bertelur. Pembuahannya terjadi

secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di dalam

air. Katak mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak

kecil-katak dewasa. Amphibi terbagi menjadi tiga ordo, yaitu:

1. ordo Urodela, contohnya, Salamander (katak berekor),

2. ordo Anura, contohnya, katak hijau (Rana pipiens) dan katak darat

(Bufo terrestris), dan

Gambar 9.31 Ikan bergerak dengan siripnya

(Sumber: Poster Gunung Kelud)

sirip ekor

sirip punggung

sirip dada sirip panggul

tutup insang

gurat sisi

sirip dada

Gambar 9.32 Katak

(Sumber: Tabloid Agrobisnis, April

2006)

P:208

Dunia Hewan 199

3. ordo Apoda (Salamander tidak berkaki), contohnya, Ichthyosis

glutinous.

3. Hewan Melata (Reptilia)

Reptilia adalah hewan darat yang dapat hidup di air. Hewan ini

bernapas dengan paru-paru. Kulit reptilia sangat keras, kering, dan

bersisik. Kulit reptil yang keras disebabkan adanya zat kapur (zat kitin)

seperti pada kura-kura. Hewan ini berdarah dingin, bergerak dengan

menggunakan perut (melata), seperti ular dan ada juga yang

menggunakan keempat kakinya, seperti buaya, komodo, biawak, kadal,

dan penyu.

Gambar 9.33 Anggota Reptilia (a) kura-kura, (b) buaya, dan (c) ular piton

(Sumber: Koleksi pribadi)

Reptilia berkembang biak dengan bertelur dan ada juga yang bertelur dan beranak. Pembuahan terjadi dalam tubuh induk betina (internal).

Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu:

a. Ordo Ophidia (bangsa ular), contohnya ular pohon, ular piton, dan

ular sawah.

b. Ordo Crocodilia (bangsa buaya), contohnya buaya dan aligator.

c. Ordo Lacertilia (bangsa kadal), contohnya kadal, komodo, bunglon,

biawak, dan tokek.

d. Ordo Chelonia ( bangsa kura-kura), contohnya kura-kura dan penyu.

4. Burung (Aves)

Aves mempunyai bagian tubuh berupa ekor, badan, leher, dan

kepala. Ciri yang paling terlihat adalah adanya bulu yang menutupi

seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut, selain untuk terbang, juga berfungsi

untuk menghangatkan tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh

burung, antara lain, plumae, yaitu bulu yang langsung menempel pada

batang bulu, plumulae, yaitu cabang dari plumae, dan filoplumae, yaitu

helaian bulu yang paling halus yang merupakan cabang dari plumulae.

Burung mempunyai sayap untuk terbang, bernapas dengan paru-paru,

mempunyai pundi-pundi udara yang berfungsi untuk menyimpan udara

pada waktu terbang, berdarah panas, dan mempunyai suhu yang tetap.

Burung berkembang biak dengan bertelur. Pembuahan terjadi di

dalam induk betinanya (internal). Contoh Aves adalah berbagai jenis

burung dan ayam.

(c)

(a)

(b)

Gambar 9.34 Burung anggota

kelompok Aves

(Sumber: Tabloid Agrobisnis, April

2006)

P:209

200 Biologi X

Tugas

Amatilah hewan-hewan Aves yang ada di sekitarmu. Di manakah

habitatnya? Bagaimanakah cara mendapatkan makan? Kemudian, isilah

dalam tabel berikut ini! Kerjakan di buku tugasmu!

No. Nama Jenis Makanan Habitat Habitat Kemampuan Terbang

Tidak Dapat Terbang Dapat Terbang

1. Ayam Omnivora Darat

2. Elang

3. Kasuari

4. Burung Unta

5.

6.

7.

8.

9.

10.

5. Hewan Menyusui (Mamalia)

Ciri-ciri hewan ini adalah tubuhnya yang ditumbuhi rambut dan

mamalia betina memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya. Hewan

ini bernapas dengan paru-paru. Ada yang bergerak dengan sepasang

tungkai depan dan sepasang tungkai belakang. Ada yang bergerak

dengan sepasang tungkai depan dan sepasang tangan serta ada juga

yang bergerak dengan sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip.

Suhu tubuhnya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan suhu di

lingkungannya, berdarah panas, dan ujung jari berbuku. Sebagian besar

hidup di darat meskipun ada juga yang hidup di laut, seperti ikan paus

dan lumba-lumba. Mamalia mempunyai tiga macam gigi, yaitu gigi seri,

gigi taring, dan gigi geraham.

Mamalia berkembang biak dengan melahirkan anaknya. Pembuahan

terjadi di dalam tubuh mamalia betina, tepatnya di dalam saluran telur

(oviduct). Hasil pembuahannya berupa zigot. Zigot akan berkembang

menjadi embrio di dalam rahim betina dan mengalami perkembangan

Gambar 9.35 Anggota kelompok mamalia

(a) sapi, (b) kambing, dan (c) kelinci

(Sumber: Majalah Trubus, Januari 1997)

(a) (b)

(c)

P:210

Dunia Hewan 201

dari embrio menjadi bayi yang siap dilahirkan. Bayi dilahirkan oleh

induknya melalui vagina.

Mamalia mempunyai kelenjar susu, perkembangan otak paling

sempurna, merupakan golongan hewan menyusui, dan homoiterm

(berdarah panas). Alat geraknya berupa kaki, sedangkan yang hidup di

air berupa sirip. Mereka bernapas dengan paru-paru dan peredaran

darahnya tertutup. Tubuh atau kulitnya ditumbuhi rambut dan

menghasilkan kelenjar keringat.

Beberapa ordo anggota kelas mamalia, antara lain, sebagai berikut.

a. Monotremata

Ordo ini merupakan mamalia bertelur dan kelenjar susunya tidak

dilengkapi dengan puting susu. Contohnya, Platypus, Tachyglossus sp.

(echidna), dan Ornithorynchus sp. (cungur bebek).

b. Masupialia

Masupialia merupakan hewan berkantong, bersifat vivipar

(melahirkan anak), dan tidak mempunyai plasenta. Contohnya, Macropus

sp. (kanguru) dan koala.

c. Insectivora

Insectivora merupakan mamalia pemakan serangga, mempunyai

banyak gigi serta memiliki mulut yang panjang dan mudah digerakkan.

Tubuhnya mempunyai kelenjar yang menghasilkan bau tidak sedap.

Contohnya, Suncus marinus (tikus celurut).

d. Chiroptera

Chiroptera merupakan mamalia bersayap. Sayap berasal dari selaput

yang menghubungkan jari kaki depan dan belakang. Aktif pada malam

hari. Contohnya, Rhinolophus affinis (kelelawar) dan Pteropus vampyrus

(kalong).

e. Rodentia

Rodentia termasuk dalam kelompok mamalia pengerat. Gigi seri

tumbuh pada rahang bawah dan berbentuk seperti pahat. Taring dan

beberapa geraham depan tidak tumbuh.Contohnya, Rattus sp. (tikus)

dan Cavia cobaya (marmut).

f. Carnivora

Mamalia pemakan daging. Gigi seri kecil, tetapi gigi taring

berkembang biak. Geraham depan bentuknya sesuai untuk memotong

makanan.Contohnya, Canis familiaris (anjing), Felis tigris (harimau), Canis

lupus (serigala), dan Paradous sp. (musang).

g. Proboscidae

Gigi serinya termodifikasi menjadi gading. Bibir atas dan hidungnya

berubah menjadi belalai. Contohnya, Elephas sp. (gajah).

h. Primata

Mamalia berderajat paling tinggi. Mata menghadap ke depan, ibu

jari dan kaki berkembang baik. Contohnya, Troglodytes sp. (simpanse),

Gorilla gorilla (gorila), Simia satyrus (orangutan), dan Homo sapiens.

Latihan

1. Sebukan perbedaan hewan Invertebrata dan Vertebrata!

2. Kelompok hewan apa saja yang masuk dalam Vertebrata!

3. Apa yang dimaksud dengan hewan mamalia?

4. Sebutkan tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung?

5. Apa yang kamu ketahui tentang tulang belakang?

P:211

202 Biologi X

Kegiatan 9.4

Membuat Kunci Determinasi Sederhana

Tujuan: Tujuan:

Memahami cara membuat kunci determinasi hewan.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. kunci determinasi;

2. gambar bermacam-macam hewan.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Perhatikanlah gambar bermacam-macam jenis hewan yang telah

kalian sediakan!

2. Tulislah nomor secara urut pada kunci determinasinya!

3. Setelah itu, isilah tabel pengamatannya!

Kunci determinasi pada hewan:

1. a. Hewan tidak bertulang belakang (2)

b. Hewan bertulang belakang (3)

2. a. Tubuh uniseluler (4)

b. Tubuh multiseluler (5)

3. a. Alat gerak berupa sirip (ikan)

b. Alat gerak bukan berupa sirip (6)

4. a. Memiliki alat gerak (7)

b. Tidak memiliki alat gerak (Sporozoa)

5. a. Tubuh berbuku-buku (8)

b. Tubuh tidak berbuku-buku (bekicot)

6. a. Menyusui anaknya (kelinci)

b. Tidak menyusui anaknya (9)

7. a. Alat gerak berupa bulu cambuk (Trypanosoma)

b. Alat gerak berupa rambut getar (Paramecium)

8. a. Tubuh terbagi menjadi 2 bagian dengan jelas (10)

b. Tubuh terbagi menjadi 3 bagian dengan jelas (Insecta)

9. a. Mengalami metamorfosis (kupu-kupu)

b. Tidak mengalami metamorfosis (11)

10. a. Memiliki 4 pasang kaki (kalajengking)

b. Memiliki 5 pasang kaki (udang)

11. a. Tubuh ditutupi bulu (burung)

b. Tubuh tidak ditutupi bulu (cicak)

Tabel Pengamatan

No. Nama Hewan Urutan Nomor Kunci Determinasi Urutan Nomor Kunci Determinasi

1. Ikan

2. Sporozoa

3. Bekicot

4. Kelinci

5. Trypanosoma

6. Paramaecium

P:212

Dunia Hewan 203

7. Insecta

8. Kupu-kupu

9. Kalajengking

10. Udang

11. Burung

12. Cicak

Rangkuman

1. Hewan tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat

makanannya sendiri. Ini berarti hewan bergantung pada tumbuhan

atau hewan lain. Hewan mampu bergerak dan berpindah tempat

untuk mendapatkan makanan, mendapatkan tempat hidup yang lebih

baik, dan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Ada

hewan yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.

2. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi

dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Invertebrata) dan hewan

bertulang belakang (Vertebrata).

3. Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang

belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan.

Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori

(Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri

(Echinodermata), cacing pipih (Platyhelmintes), cacing gilig

(Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida), hewan lunak

(Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).

4. Hewan Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang.

Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari

leher, punggung, sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang

terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan

susunan saraf pusat.

5. Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembangbiaknya, Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan

(Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves)

dan hewan menyusui (mamalia).

Istilah Penting

Annelida Arthropoda

Invertebrata Coelenterata

Echinodermata Hermafrodit

Homoiterm Multiselluler

Mollusca Nemathelminthes

Parasit Platyhelmintes

Porifera Uniselluler

Vertebrata

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang kingdom Animalia, apakah kalian

tidak menguasai, sedikit menguasai, menguasai, atau sangat

menguasai untuk:

a. mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam kingdom Animalia dan

peranannya bagi kehidupan;

P:213

204 Biologi X

b. membandingkan ciri-ciri hewan Invertebrata berdasarkan

karakteristik tertentu;

c. membandingkan ciri-ciri hewan Vertebrata berdasarkan

karakteristik tertentu?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang kingdom Animalia,

bagian mana yang paling kalian sukai? Mengapa?

Animalia

Invertebrata

Vertebrata

Porifera

Amphibia

I . Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar! Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!

1. Fungsi lidah parut pada bekicot adalah untuk ….

a. menggigit mangsa d. memotong daun-daunan

b. menggigit pasangannya e. membasahi makanan

c. membasahi tanah

2. Di bawah ini yang termasuk cacing pipih adalah ....

a. Planaria sp. d. Ascaris Lumbricoides

b. Oxyuris vermicularis e. Nereis sp.

c. Lumbricus terestris

3. Cacing yang berparasit dalam usus besar manusia adalah ....

a. Planaria sp. d. Ascaris Lumbricoides

b. Oxyuris vermicularis e. Nereis sp.

c. Lumbricus terestris

4. Anemon laut termasuk dalam filum ....

a. Coelenterata d. Mollusca

b. Porifera e. Echinodermata

c. Annelida

5. Fungsi kedua antena yang terdapat pada bagian kepala siput adalah

untuk ….

a. menangkap mangsa dan membau

b. menangkap mangsa dan sebagai penglihat

c. meraba dan membau

d. meraba dan sebagai penglihat

e. menangkap mangsa dan meraba

6. Katak dan ikan melakukan pembuahan secara ....

a. internal d. saluran telur

b. dalam tubuh e. rahim

c. eksternal

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:214

Dunia Hewan 205

7. Reptilia bernapas dengan ....

a. insang d. paru-paru

b. kantong udara e. kulit

c. pundi-pundi udara

8. Tubuh yang terlindungi oleh bulu-bulu merupakan ciri dari ....

a. Pisces d. Aves

b. mamalia e. Amphibia

c. reptilia

9. Pada saat berada di kebun, Beni menemukan hewan dengan ciriciri kepala dan dada menyatu, kaki empat pasang, dan mempunyai

badan belakang. Beni berkesimpulan bahwa hewan ini termasuk

dalam kelompok ....

a. Crustacea d. Arachnoidea

b. Insecta e. Chilopoda

c. Collembola

10. Di bawah ini yang termasuk dalam kelompok Cephalopoda adalah

....

a. cumi-cumi d. ubur-ubur

b. siput e. bekicot

c. kerang

11. Selain untuk melindungi tubuh, kulit tipis katak berfungsi untuk ....

a. bernapas d. berkembang biak

b. memberi warna tubuh e. berenang

c. bergerak

12. Kadal dan tokek termasuk dalam kelompok reptilia, ordo ....

a. Crocodila d. Chelonia

b. Lacertilia e. Crustacea

c. Ophidia

13. Paus termasuk hewan mamalia dan tidak termasuk dalam Pisces.

Ini disebabkan paus ....

a. bernapas dengan insang

b. bernapas dengan paru-paru

c. bergerak dengan sirip

d. mempunyai kelenjar susu

e. berkembang biak dengan bertelur

14. Mamalia yang paling tinggi tingkatannya adalah ....

a. Insectivora d. Carnivora

b. Chirotera e. Primata

c. Masupialia

15. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam Echinodermata adalah

....

a. lili laut d. bintang laut

b. landak laut e. ubur-ubur

c. lalat

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan

jelas!

1. Sebutkan ciri-ciri hewan Porifera!

2. Sebutkan hewan Invertebrata yang dapat menyebabkan penyakit!

3. Mengapa burung dapat terbang dalam waktu yang cukup lama?

P:215

206 Biologi X

4. Sebutkan perbedaan antara Plathyhelminthes dan Nemathelmintes!

5. Sebutkan ciri-ciri Insecta!

III. Jawablah pernyataan berikut ini dengan jawaban setuju

(S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu! (S) dan tidak setuju (TS) dan berikan alasan singkatmu!

No. Pernyataan Pernyataan Alasan

S TS

1. Tumbuhan merupakan ciptaan

Tuhan yang berperan penting dalam

proses kehidupan makhluk hidup.

2. Benang sari dan putik merupakan alat

perkembangbiakan pada tumbuhan.

Jika tidak ada putik, tidak akan terjadi

pembuahan.

3. Penelitian dan pengembangan ilmu

mikrobiologi sangat berpengaruh

terhadap peningkatan berbagai

bidang ilmu.

4. Pemuliaan hewan dan tanaman

merupakan salah satu cara mempercepat kepunahannya.

5. Setiap siswa dapat mempelajari lima

kingdom.

P:216

207

Bab 10

Ekosistem

Ekosistem

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang ekosistem.

Tujuan

Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi

dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem

bagi kehidupan manusia

Satuan-Satuan Ekosistem Komponen Ekosistem

Komponen Biotik Komponen Abiotik

Saling Ketergantungan

Antarkomponen Biotik

dan Abiotik

Antara Produsen,

Konsumen, dan

Dekomposer

Antarkomponen Biotik

Daur Biogeokimia

Rantai Makanan

Jaring-Jaring

Makanan

Bentuk Interaksi

- Simbiosis

- Antibiosis

- Predatorisme

- Kompetisi

Tersusun dari

Terdiri dari

Antara dua komponen terjadi

Yaitu

Yaitu

Mempunyai

Membentuk

P:217

208 Biologi X

Pernahkah kalian berjalan-jalan di suatu persawahan di pagi hari?

Selain tanaman padi, apakah kalian menemukan makhluk hidup lain?

Apakah belalang, tikus, ular, katak, dan elang dapat kalian jumpai di

tempat itu? Dapatkah kalian menemukan hubungan antara makhluk hidup

tersebut? Lalu, bagaimana hubungan antara makhluk hidup tersebut

dengan lingkungan hidupnya?

Lihatlah Gambar 10.1. Betapa indahnya anugerah Tuhan ini.

Bayangkan kalian berada di tengah-tengahnya. Sejukkah udara yang

kalian rasakan? Tahukah kalian bahwa tanaman melepaskan oksigen

ketika berfotosintesis? Tahukah kalian bahwa karbon dioksida yang

kalian keluarkan sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam proses

fotosintesis?

Ada hubungan timbal balik antara manusia, tumbuhan, dan tempat

tumbuhnya. Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi inilah yang disebut

dengan ekosistem.

Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari

lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk

tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut,

ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan

perubahan ekosistem. Sumber utama ekosistem adalah cahaya matahari.

Ketika kalian berjalan-jalan ke laut, kalian akan menemukan

ekosistem laut. Demikian juga ketika kalian berjalan-jalan ke kebun,

pegunungan, sungai, dan kolam, kalian akan menemukan ekosistem

kebun, pegunungan, sungai, dan kolam.

Apa sajakah satuan-satuan dalam ekosistem? Apa saja komponen

penyusun ekosistem? Apakah keseimbangan ekosistem? Bagaimanakah

saling ketergantungan antarmakhluk hidup? Mari kita simak uraian berikut

ini.

A. Satuan-Satuan dalam Ekosistem

Ekosistem tersusun atas makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

Sebagai contoh, ekosistem sawah terdiri atas hewan dan tumbuhan yang

hidup bersama-sama. Pada ekosistem sawah tersebut, terdapat rumput,

tanaman padi, belalang, ulat, tikus, burung pemakan ulat, burung elang,

dan masih banyak lagi.

Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk hidup. Individu,

populasi, komunitas, biosfer yang merupakan satuan makhluk hidup dalam

satu ekosistem, dan sinar matahari sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.

Gambar 10.1 Areal persawahan sebagai ekosistem sawah

(Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006)

P:218

Ekosistem 209

1. Individu

Pernahkah kalian melihat seekor domba atau seekor ayam atau

sebatang pohon mangga? Seekor domba atau seekor ayam dinamakan

individu. Demikian juga dengan sebatang pohon mangga. Individu adalah

satuan makhluk hidup tunggal. Dapatkah kalian menyebutkan individuindividu yang lainnya yang ada di sekitarmu?

2. Populasi

Sekumpulan domba di padang rumput disebut dengan populasi

domba. Sekumpulan ikan nila di dalam kolam air tawar disebut dengan

populasi ikan nila. Jika di dalam kolam tersebut juga ditumbuhi sekumpulan

tumbuhan teratai, berarti dalam kolam tersebut juga terdapat populasi

tumbuhan teratai. Kumpulan individu-individu yang sama dapat membentuk populasi. Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup

dalam suatu habitat tertentu. Dari contoh di atas, dapatkah kalian

menyebutkan contoh-contoh populasi yang lain?

Gambar 10.2 Populasi domba

(Sumber: Majalah Trubus )

a. Kepadatan Populasi

Besarnya populasi ditunjukkan oleh jumlah individu di dalam suatu

populasi per satuan luas. Besarnya populasi per satuan luas ini disebut

kepadatan populasi. Misalkan, satu areal perkebunan murbai luasnya

1.000 m2

. Dalam kebun tersebut terdapat 1.000 pohon murbai dan

20.000 ekor ulat sutra. Itu berarti kepadatan populasi pohon murbai

adalah 1.000 pohon/1.000 m2

atau 1 pohon/m2

dan kepadatan populasi

ulat sutra adalah 20.000 ekor/1.000 m2

atau 20 ekor/m2

.

b. Perubahan Populasi

Perubahan populasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Perubahan

ini terjadi karena adanya pertambahan atau pengurangan jumlah populasi.

Berkurang atau bertambahnya populasi ini dapat disebabkan oleh

beberapa hal, misalnya, perubahan musim, imigrasi, ataupun emigrasi.

Imigrasi adalah pertambahan populasi karena adanya kelahiran (natalitas)

dan pendatang dari tempat yang lain, sedangkan emigrasi adalah

berkurangnya populasi karena adanya kematian (mortalitas) dan

perginya individu ke tempat yang lain.

Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu

habitat tertentu. Kepadatan populasi adalah besarnya populasi per satuan

luas. Perubahan populasi terjadi karena adanya pertambahan atau

pengurangan jumlah populasi.

P:219

210 Biologi X

3. Komunitas

Coba kalian perhatikan kolam ikan yang ada di rumah kalian atau

teman kalian. Di dalam kolam ikan air tawar, terdapat sekumpulan ikan

nila, sekumpulan tumbuhan teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan

sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang hidup dalam air tawar ini

disebut sebagai komunitas kolam air tawar. Komunitas adalah

sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam

suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi

yang hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam

suatu wilayah dan waktu tertentu.

4. Ekosistem

Komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan,

air, udara, tanah, dan sinar matahari. Komunitas tidak dapat terlepas

dari pengaruh lingkungan yang tidak hidup di sekitarnya. Antara

komunitas dan lingkungan tak hidupnya terbentuk suatu interaksi atau

hubungan yang saling memengaruhi satu sama lain dalam membentuk

suatu sistem ekologi yang disebut ekosistem.

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya

yang saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh

karena itu, ekosistem disebut juga sistem lingkungan.

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah

ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan bukan

karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, danau, hutan,

dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang

dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam ikan, akuarium, waduk, dan

sawah.

Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan populasi?

2. Apa yang dimaksud dengan kepadatan populasi?

3. Apa penyebab terjadinya perubahan populasi?

4. Apakah yang maksud dengan komunitas?

5. Bagaimanakah urutan terjadinya ekosistem?

5. Biosfer

Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang

kecil akan membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem

di muka bumi ini akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar

yang disebut biosfer.

Kegiatan 10.1

Populasi Populasi

Tujuan: Tujuan:

Menghitung jumlah individu dan populasi yang menyusun suatu komunitas.

P:220

Ekosistem 211

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. tali kenur atau rafia,

2. patok kayu 4 buah, dan

3. kertas dan pensil.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4 – 5 siswa.

Kemudian, pergilah ke lapangan rumput, kebun sekolah, atau halaman

sekolah.

2. Tiap-tiap kelompok menentukan daerah pengamatan dengan cara

melemparkan batu ke sembarang arah untuk dijadikan titik pusat

pengamatan.

3. Setelah itu, buatlah bujur sangkar dengan ukuran 1 × 1 m2

dan batu

tersebut dijadikan titik tengahnya. Tandailah bujur sangkar tersebut

dengan tali kenur atau rafia dan patoklah agar tidak berubah

ukurannya.

4. Amatilah apa saja yang ada dalam batasan bujur sangkar tersebut,

lalu catatlah populasi makhluk hidup yang ada di dalam bujur sangkar

dan hitunglah jumlah individu dalam tiap-tiap populasi.

5. Isikan dalam tabel pengamatan yang telah kalian buat berdasarkan

macam individu yang kalian temukan!

Tabel Pengamatan

Jumlah Populasi Penyusun Komunitas di petak ..., tanggal ..., bulan ..., dan

tahun ....

No. Populasi Populasi Jumlah Individu Keterangan

1. Rumput teki 40 batang

2. Belalang 5 ekor

3. Semut hitam 20 ekor

4. Tanaman B 6 batang Belum diketahui namanya

5. Kerokot 4 batang

6. Berapakah jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun

komunitas dalam petak bujur sangkar yang kalian amati? Berapakah

jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun komunitas dalam

semua petak dalam satu lapangan rumput, kebun sekolah, atau

halaman sekolah?

7. Hitung pula kerapatan per petak bujur sangkar.

8. Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap jumlah populasi yang ada

di lapangan, kebun, atau halaman, bagaimana keanekaragaman

populasinya?

9. Buatlah laporan untuk portofolio!

B. Komponen Penyusun Ekosistem

Ekosistem tersusun dari komponen hidup (biotik) dan komponen

tak hidup (abiotik). Antara kedua komponen tersebut saling berinteraksi.

1. Komponen Biotik

Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas

makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup

pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan

dekomposer (pengurai). Masing-masing mempunyai fungsi yang berbedabeda. Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai

pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.

P:221

212 Biologi X

a. Produsen

Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan

organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup

lainnya. Ingatkah kalian tentang fotosintesis yang dilakukan oleh

tumbuhan? Semua tumbuhan berklorofil merupakan produsen karena

dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses

fotosintesis. Fotosintesis dapat terjadi dengan bantuan cahaya matahari.

Hasil fotosintesis berupa gula yang kemudian dapat diurai menjadi lemak,

protein, karbohidrat, dan vitamin yang merupakan sumber energi bagi

makhluk hidup lainnya.

b. Konsumen

Konsumen merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai

pemakan bahan organik atau energi yang dihasilkan oleh produsen yang

bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Singkatnya, konsumen

adalah pemakan.

Manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil merupakan

konsumen karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan

organik sehingga manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil disebut

konsumen. Dengan demikian, kehidupan konsumen sangat bergantung

kepada produsen.

Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai

berikut.

1) Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan

konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya,

hewan pemakan tumbuhan (herbivor), seperti zooplankton, ulat,

belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.

2) Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan

konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya,

burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah

hewan pemakan daging (karnivora).

3) Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen

yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang

pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat.

4) Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan

konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga.

Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada

pada tingkatan konsumen.

c. Dekomposer (Pengurai)

Pernahkah kalian bayangkan bagaimana jika di alam ini tidak

terdapat mikroorganisme pengurai (dekomposer)? Sampah tidak terurai,

bangkai binatang akan teronggok begitu saja hingga menimbulkan bau

yang tidak sedap. Menakutkan bukan? Namun, jangan khawatir. Semua

itu tidak akan terjadi karena Tuhan telah menciptakan makhluk hidup

kecil yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Makhluk hidup kecil ini adalah mikroorganisme pengurai atau sering

disebut dengan dekomposer. Onggokan sampah yang menumpuk akan

diurai oleh bakteri pembusuk dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangkai

binatang, dan sisa bahan organik lainnya akan menjadi makanan bagi

bakteri pembusuk. Setelah diurai oleh bakteri, sisa bahan organik

tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi

subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya sehingga tanaman

P:222

Ekosistem 213

sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer dan sampai pada

akhirnya konsumen akhir mati dan diuraikan oleh dekomposer. Untuk

mengamati kerja bakteri pembusuk, cobalah kalian buat suatu percobaan.

Pernahkah kalian membuat pupuk kompos? Pupuk kompos ini adalah

hasil kerja bakteri pembusuk. Selain kalian dapat belajar biologi, kalian

juga dapat memanfaatkan hasil kerja bakteri ini untuk menambah

penghasilan. Bukankah sekarang banyak sekali toko-toko tanaman hias

yang membutuhkan? Kalian dapat mencobanya. Nah, menarik bukan,

belajar biologi sambil berwirausaha?

Setelah kalian memerhatikan semua komponen abiotik, kalian juga

harus mengetahui sumber makanan yang diperoleh. Berdasarkan sumber

makanan makhluk hidup, komponen biotik dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu sebagai berikut.

1 ) Makhluk Hidup Autotrof Makhluk Hidup Autotrof

Makhluk hidup Autotrof merupakan makhluk hidup yang mampu

membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik

menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini merupakan semua makhluk

hidup yang mengandung klorofil sehingga dengan bantuan sinar matahari

dapat melakukan fotosintesis. Contohnya, produsen atau tumbuhan hijau.

2 ) Makhluk Hidup Heterotrof Makhluk Hidup Heterotrof

Makhluk hidup Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat

membuat makanan sendiri karena tidak dapat mengubah bahan

anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini dapat memperoleh

makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. Contohnya makhluk

hidup herbivor, karnivor, dan omnivor.

2. Komponen Abiotik

a . Cahaya Matahari Cahaya Matahari

Dalam berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya

matahari. Tanpa adanya cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat

melakukan fotosintesis. Dengan kata lain, cahaya matahari adalah sumber

energi utama dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupa

bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber

makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber

energi utama dalam ekosistem.

Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaan

siang, malam, dan suhu lingkungan.

b . Oksigen dan Karbon Dioksida

Oksigen diperlukan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia dalam

proses respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas karbon dioksida. Karbon

dioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam

proses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan demikian, terjadi

siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan dan

fotosintesis.

c . Air

Untuk mempertahankan hidupnya, setiap makhluk hidup

memerlukan air. Tubuh makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi

sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Air

juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan

air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.

P:223

214 Biologi X

d . Tanah

Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu

ekosistem. Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan

dan tumbuhan. Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup

yang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat lebih banyak makhluk

hidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah merupakan

tempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara

langsung atau tidak langsung, semua makhluk hidup untuk

mempertahankan hidupnya bergantung pada tanah.

e . Suhu

Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya matahari

sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat matahari

bersinar terik dengan intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkat

sehingga udara terasa panas. Sebaliknya, jika matahari tidak terik dan

intensitas penyinarannya rendah, suhu udara akan menurun sehingga

udara terasa sejuk sampai dingin.

Terjadinya perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknya

sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada di

dalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkan

perubahan iklim dan curah hujan.

f . Kelembapan

Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembap

daripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang

hidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembap, lebih

banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari,

seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup

secara epifit pada batu-batu lembap, batang kayu basah, dan lainnya.

Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan,

seperti bakau dan pohon kelapa.

Latihan

1. Apa sajakah komponen abiotik yang berpengaruh terhadap

ekosistem?

2. Bandingkan antara makhluk hidup autotrof dan heterotrof!

3. Siapakah yang dikatakan sebagai produsen?

4. Apa yang dimaksud dengan konsumen?

5. Bagaimana jika di dalam suatu ekosistem tidak terdapat

dekomposer?

Tugas

Coba pergilah ke kebun sekolahmu. Amati dan catatlah apa saja

yang kalian temui di sana. Dari data tersebut, sebutkan manakah yang

merupakan produsen, konsumen, dekomposer, dan komponen abiotiknya. Diskusikan hasilnya dengan teman-teman sekelasmu!

C. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem yang tersusun dari komponen biotik dan komponen

abiotik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Dalam suatu ekosistem, terdapat suatu keseimbangan yang disebut

P:224

Ekosistem 215

dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan

berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.

Perubahan ekosistem karena perubahan jumlah populasi komponen

biotiknya sangat berpengaruh terhadap suatu ekosistem. Perubahan

komponen biotik tersebut dapat disebabkan oleh adanya pertumbuhan,

perkembangbiakan, ataupun kematian.

Sebagai contoh, jika musim kemarau tidak ada petani yang

menanam padi, ulat dan tikus pemakan batang padi tidak mendapat

makanan yang cukup sehingga jumlahnya menurun. Demikian juga

dengan burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus, sebagian masih

mendapat makanan untuk bertahan hidup dan sebagian lagi akan mati

karena tidak kebagian makanan. Akan tetapi, pada saat musim

penghujan, petani mulai menanam padi maka ulat pemakan daun padi

dan tikus pengerat batang padi akan meningkat jumlahnya karena adanya

peningkatan jumlah makanan tersebut, yang diikuti juga dengan kenaikan

jumlah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus akan berkembang

pesat pula.

Dari contoh di atas dapat dikatakan bahwa perubahan jumlah

komponen biotik tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan

musim atau keseimbangan ekosistem tetap. Grafiknya dapat dilihat

seperti di bawah ini.

Keterangan: 2 3 4 adalah musim penghujan dan 5 6 1 adalah musim

kemarau.

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut

dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan

berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.

Betapa kuatnya pertahanan ekosistem terhadap perubahan.

Biasanya, batas mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos

oleh kegiatan manusia. Misalnya, pembuangan sampah beracun yang

terlalu banyak di dalam perairan sungai sehingga melampaui batas

homeostatis alami sungai yang mengakibatkan kerusakan yang parah

terhadap ekosistem sungai. Contoh lainnya adalah penebangan hutan

lindung yang melampaui batas homeostatis sehingga dapat merusak

mekanisme homeostatis ekosistem hutan.

D. Saling Ketergantungan (Interdependensi)

Dari uraian yang terdahulu jelas terlihat bahwa ada saling ketergantungan di antara komponen penyusun ekosistem, baik itu komponen

biotik maupun komponen abiotik. Hewan dan manusia bergantung

kepada tumbuhan. Tumbuhan, hewan, dan manusia sangat bergantung

pada lingkungannya. Berikut diuraikan hubungan saling ketergantungan

tersebut.

Tikus

Ular

Padi

Jumlah makhluk

hidup

Waktu

123 456

P:225

216 Biologi X

1. Saling Ketergantungan antara Komponen Penyusun Ekosistem

Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem

tersebut terbagi menjadi:

a. saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen

abiotik;

b. saling ketergantungan antarkomponen biotik:

1) saling ketergantungan antara makhluk hidup sejenis

(interspesies);

2) saling ketergantungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis

(antarspesies).

a. Saling Ketergantungan antara Komponen Biotik dan Komponen Abiotik

Peran dan fungsi komponen biotik dan komponen abiotik dalam

suatu ekosistem telah banyak dibahas di bagian depan bab ini.

Selanjutnya, pada subbab ini akan dibahas tentang hubungan saling

ketergantungan antardua komponen penyusun ekosistem tersebut.

Sebagai contoh adalah aktivitas cacing tanah yang dapat

menyuburkan tanah karena pada saat berada dalam tanah, cacing

meninggalkan bekas berupa rongga udara. Rongga udara tersebut dapat

membantu tumbuhan dalam memperoleh oksigen untuk bernapas.

Selain contoh di atas, ada beberapa contoh yang lain, misalnya,

bintil akar kacang tanah yang mengandung bakteri Rhizobium yang dapat

membantu menyuburkan tanah karena dapat menangkap nitrogen,

oksigen yang dihasilkan pada fotosintesis yang menyejukkan udara, dan

air yang sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.

Selain itu, keberadaan air banyak dipengaruhi oleh tumbuhan karena

tumbuhan dapat menahan keberadaan air tanah. Dapatkah kalian

menyebutkan contoh yang lain?

b. Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik

Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini terjadi antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain dalam suatu

ekosistem. Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini dibagi lagi

menjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup yang sejenis dan

saling ketergantungan antara makhluk hidup yang tidak sejenis.

Contoh saling ketergantungan yang terjadi antara makhluk hidup

yang sejenis, misalnya, adanya ketergantungan orang utan kepada

induknya, bayi kepada ibunya, dan kerja sama semut dalam memperoleh

makanan. Selain itu, saling ketergantungan antarmakhluk hidup sejenis

ini terjadi pada saat akan melakukan perkawinan, hewan jantan

memerlukan hewan betina, demikian juga hewan betina memerlukan

hewan jantan.

cacing

rongga udara

Gambar 10.3 Aktivitas cacing tanah yang meninggalkan bekas

berupa rongga udara (Sumber: Koleksi pribadi)

Gambar 10.4 Bintil akar kacang

tanah yang mengandung bakteri

Rhizobium

yang dapat mengikat nitrogen

(Sumber: General Science, Book

Three, 1977)

Gambar 10.5 Ketergantungan

anak orang utan pada induknya

(Sumber: Encarta Encyclopedia,

2006)

P:226

Ekosistem 217

Contoh saling ketergantungan yang terjadi antarmakhluk hidup yang

berbeda jenis terjadi pada produsen, konsumen, dan dekomposer.

2. Saling Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Dekomposer

Saling ketergantungan antara produsen,

konsumen, dan dekomposer terjadi dalam suatu

ekosistem. Gejala ini terjadi pada peristiwa makan

dan dimakan. Peristiwa ini akan membentuk rantai

makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida

makanan. Peristiwa ini erat kaitannya dengan

pengalihan energi dari produsen ke konsumen. Energi

adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan.

Energi matahari merupakan sumber energi bagi

segala kehidupan. Hanya organisme autotrof yang

dapat menangkap dan memanfaatkan energi matahari

melalui proses fotosintesis. Organisme autotrof

mengubah energi matahari menjadi gula dan oksigen.

Dalam suatu ekosistem, energi mengalir dari

matahari hingga ke pengurai. Produsen mendapatkan

energi dari matahari yang oleh tumbuhan diubah

menjadi energi kimia. Energi kimia kemudian berpindah

ke konsumen I, lalu ke konsumen II, ke konsumen

III, dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan aliran energi di dalam

ekosistem. Aliran energi ini akan berakhir pada proses penguraian. Dalam

proses ini, energi dilepaskan dalam bentuk panas yang tersebar di

lingkungan dan tidak dimanfaatkan lagi.

Produsen menempati tingkat trofik I, komsumen I menempati

tingkat trofik II, dan seterusnya. Semakin jauh jarak transfer energi

dari matahari, semakin kecil aliran energinya. Berarti konsumen III pada

tingkat tofik IV mendapatkan transfer energi yang paling kecil sehingga

rawan punah.

Mengapa semakin jauh dari matahari, energi yang didapatkan

semakin kecil? Pada setiap trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan

sekitar 90%, yang dimanfaatkan organ hanya 10%. 90% panas yang

dilepas ke lingkungan ini tidak dapat didaur ulang karena energi tidak

dapat didaur ulang. Akibatnya, pemborosan energi telah terjadi di dalam

ekosistem.

a. Rantai Makanan

Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukan

makanan. Dalam satu ekosistem terdapat hubungan makan dan dimakan

sehingga terbentuklah rantai makanan. Rantai makanan dapat diartikan

pula sebagai pengalihan energi dari tumbuhan melalui beberapa makhluk

hidup yang makan dan dimakan.

Sebagai contoh, marilah kita menuju ke dalam ekosistem sawah.

Di sawah terdapat tanaman padi, tanaman padi dimakan oleh belalang,

belalang dimakan oleh katak, katak dimakan ular, setelah ular mati,

bangkainya akan dimakan dan diuraikan oleh dekomposer, dekomposer

akan menyuburkan tanah dan memberikan makanan bagi tumbuhtumbuhan. Begitu seterusnya hingga siklus berulang kembali.

Gambar 10.6 Saling ketergantungan antara

produsen, konsumen, dan dekomposer

(Sumber: Koleksi pribadi)

konsumen III

= tingkat

trofik IV

konsumen I =

tingkat trofik II

produsen =

tingkat tropik I

pengurai/

dekomposer

konsumen

IV

tingkat

trofik V

konsumen II =

tingkat trofik III

P:227

218 Biologi X

b. Jaring-Jaring Makanan

Jika dalam rantai makanan dapat ditarik satu garis lurus, pada

jaring-jaring makanan ini, peristiwa makan dan dimakan tidak

sesederhana yang kalian bayangkan karena satu makhluk hidup dapat

memakan lebih dari satu jenis makanan dan satu makhluk hidup dapat

dimakan oleh lebih dari satu makhluk hidup sehingga garis yang terjadi

saling bersilangan.

Dalam kehidupan ini, rantai makanan dapat saling berhubungan satu

dengan yang lain sehingga dapat membentuk suatu jaring-jaring yang

sangat kompleks. Keadaan inilah yang disebut dengan jaring-jaring

makanan.

Kegiatan 10.2

Menyusun Jaring-jaring Makanan

Tujuan: Tujuan:

Mengetahui bentuk diagram jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1) gunting dan lem,

2) gambar-gambar aneka jenis hewan tumbuhan danau air tawar, dan

3) kertas karton.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1) Potonglah gambar-gambar jenis hewan dan tumbuhan yang hidup

di danau air tawar.

2) Susunlah potongan gambar tersebut hingga membentuk suatu

diagram atau bagan jaring-jaring makanan yang terdapat pada

ekosistem air tawar.

3) Setelah diagram tersusun, berilah uraian singkat mengenai aliran

energi yang terjadi pada ekosistem tersebut.

Pertanyaan:

1. Bagaimanakah energi mengalir atau berpindah dari satu makhluk

hidup ke makhluk hidup lainnya dalam suatu ekosistem?

2. Adakah dari setiap makhluk hidup dalam ekosistem tersebut

menempati tingkatan yang ganda, misalnya, makhluk hidup ”Y”

dapat menempati tingkatan konsumen I atau konsumen II sekaligus?

Sebutkan!

3. Jelaskan perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring

makanan!

Gambar 10.7

Jaring-jaring makanan

(Sumber: Koleksi pribadi)

P:228

Ekosistem 219

c. Piramida Makanan

Piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan jumlah

berat dan energi mulai dari produsen sampai konsumen puncak. Piramida

ini dibuat dengan satu asumsi bahwa pada saat terjadi peristiwa makan

dan dimakan telah terjadi perpindahan energi dari makhluk hidup yang

dimakan ke makhluk hidup pemakannya. Misalnya, dari produsen ke

konsumen I, dari konsumen I ke konsumen II, dari konsumen II ke

konsumen III, dan seterusnya.

Akan tetapi, harus diingat bahwa tidak semua energi dari makhluk

hidup yang dimakan akan berpindah ke makhluk hidup pemakan sehingga

terbentuk piramida makanan yang semakin ke atas semakin mengecil.

Selain energi dalam bentuk makanan, tubuh organisme juga

memerlukan air, oksigen, dan mineral. Jaring-jaring makanan muncul dengan

diawali terjadinya proses perputaran zat dari tubuh organisme menuju

tanah dan reaksi kimia. Proses ini sering disebut dengan daur biogeokimia.

d. Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk hidup, tanah,

dan reaksi kimia. Berfungsinya daur biogeokimia menentukan kelestarian

makhluk hidup. Pernahkah kalian membayangkan bahwa dalam nasi atau

makanan yang kalian makan ada molekul zat yang berasal dari molekul

zat yang pernah dikeluarkan oleh tubuh kalian sendiri? Mungkin itu satu

molekul air atau satu molekul hidrogen yang pernah singgah di dalam

tubuh kalian mengikuti daur materi hingga akhirnya singgah lagi di dalam

tubuh kalian. Bagian tubuh itu mungkin berasal dari bagian tubuh hewan

yang telah punah berjuta tahun yang lalu atau mungkin juga bagian tubuh

kalian yang sudah kalian keluarkan besok menjadi bagian tubuh makhluk

hidup di masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa aliran materi yang dibutuhkan dunia kehidupan pada dasarnya

berasal dari dua arah karena keterbatasan bahan kimia sehingga harus

dimanfaatkan lagi melalui proses perputaran (siklus).

Aliran bahan kimia dalam tubuh makhluk hidup terjadi melalui rantai

makanan mengikuti arus aliran oksigen dalam makhluk hidup, kemudian

mengikuti siklus abiotik. Ada dua siklus abiotik,

yaitu fase atmosfer seperti nitrogen dan fase

sedimen seperti fosfor.

Daur biogeokimia sangat diperlukan untuk

kelestarian makhluk hidup dan ekosistem. Jika daur

ulang ini berhenti, makhluk hidup akan mati dan

ekosistem akan punah.

Daur biogeokimia yang akan disajikan adalah

daur karbon, daur nitrogen, daur belerang, dan

daur fosfor.

1 ) Daur Karbon

Semua karbon memasuki makhluk hidup

melalui daun-daun hijau dan keluar melalui respirasi

hingga menjadi siklus yang lengkap. Akan tetapi,

sebagian ada yang difermentasikan dan atau

membentuk jaringan lain menjadi karbon terikat.

Lautan juga dapat menjadi sumber pemasok

karbon. Sumber karbon ada yang sebagai senyawa

anorganik karbonat (CO=

3

) dan tidak dalam

Konsumen tingkat III

Konsumen tingkat II

Konsumen tingkat I

Produsen

Piramida Makanan

Gambar 10.8 Daur Karbon

(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)

Satwa dalam

rantai pakan

Presipitasi CaCO1

Laut

Pelapukan

bahan dan

pembakaran

BBm

HCO3 CO3

Lautan

dan air

Api

Karbohidrat atau organik karbon masuk ke dalam

sedimen tanah, BBM, atau batuan tanah

Erupsi

Vulkanik

Oksidasi dalam

atmosfer

Aulatrop

Rantai pakan

detritus

Kebakaran hutan

dan padang rumput Respirasi

Limbah bangkai

Respirasi dan

fermentasi

Fotosintesis

P:229

220 Biologi X

bentuk organik terikat. Proses ini dapat terjadi pada ekosistem laut,

misalnya, dalam pembuatan kulit kerang satwa laut (kerang, tiram,

beberapa protozoa, dan ganggang).

2 ) Daur Nitrogen

Cadangan nitrogen di atmosfer terdapat dalam bentuk nitrogen

molekuler (N2

) yang mulia dan hanya bakteri yang dapat memanfaatkannya. Nitrogen memasuki rantai makanan melalui akar tumbuhan

vaskuler atau dinding sel tumbuhan, nonvaskuler yang diikat menjadi

molekul organik, seperti asam amino, protein, pigmen, asam nukleat,

dan vitamin yang masuk dalam rantai makanan. Dalam rantai makanan,

nitrogen dikeluarkan melalui urine dan kotoran, bukan dari respirasi

atmosfer, kecuali pada peristiwa kebakaran hutan atau padang rumput.

Gambar 10.9 Daur nitrogen

(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)

Daur ulang nitrogen terjadi melalui proses deaminisasi, yaitu rantai

makan detritur oleh nitrosoman menjadi senyawa amino (NH2

) dan

membebaskan amonia (NH3

) yang oleh bakteri nitrosomonas dioksidasi

menjadi nitrit, kemudian oleh bakteri nitrobaktum diubah menjadi nitrit

yang dibutuhkan dan tersedia bagi tanaman.

Proses terbentuknya nitrat disebut dengan nitrifikasi, kemudian

nitrat memasuki rantai makanan. Ketika tumbuhan sudah mulai

membusuk, nitrat kembali dibebaskan. Proses ini disebut denitrifikasi.

3 ) Daur Belerang

Fase atmosfer daur ini kurang terkenal karena fase sedimennya

lebih dominan. Akan tetapi, seiring dengan adanya peningkatan peristiwa

belerang di udara, fase atmosfer mulai mengemuka. Belerang diserap

oleh tumbuhan sebagai SO4

=

yang diikat dalam asam amino dan protein.

Seperti pada daur nitrogen dan daur lainnya, belerang mengikuti rantai

makanan secara umum dengan limbah berupa feses. Penyimpangan

terjadi hanya karena adanya kebakaran hutan yang menyebabkan

oksidasi menjadi dioksida.

N2

Molekul

Nitrogen

di atmosfer

fiksi biologik

molekul nitrogen

erupsi

vulkanik

pelapukan

batuan

cadangan senyawa-senyawa

nitrogen antara lain:

sedimen, tanah, dan batuan sedimen satwa dalam rantai

pakan perumputan

denitrifikasi

nitrat

NO3

nitrat

NO2

amino

nitrogen

R=NH2 denitrifikasi

nitrifikasi

fiksasi

elektronik

dan

fotokimia

oksida-oksida

nitrogen

NO1 NO2

bangkai dan limbah

amoniak

NH3-

P:230

Ekosistem 221

Pada lingkungan aerobik dan anaerobik sedimen atau dasar laut,

peranan bakteri menjadi sangat besar untuk tersedianya belerang bagi

makhluk hidup lain. Secara garis besar, fase sedimen dan fase atmosfer

pada daur belerang peranannya sama penting karena mengikuti rantai

makanan makhluk hidup.

Peningkatan fase atmosfer pada daur ini terjadi karena adanya

pelepasan belerang organik dan hidrogen sulfida akibat kebakaran hutan,

pembakaran batu bara, dan BBM yang menyebabkan terbentuknya SO2

yang bereaksi menjadi SO3

dengan air, kemudian menjadi asam sulfit.

Pada saat turun hujan, terjadilah hujan asam yang kurang menguntungkan

bagi manusia.

4 ) Daur Fosfor

Gambar 10.11 Daur fosfor

(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)

Gambar 10.10 Daur belerang

(Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)

Oksidasi

Fotokimia SO3

SO1

Satwa dalam Rantai

Pakan Perumputan

Pemanfaatan Langsung

SO2 Atmosfer

Autotrop

Sulfat

Inorganik SO4

Pelapukan

Batuan Cadangan Sulfur atau

Senyawa Sulfur dalam Sedimen

BBM, Tanah,dan Batuan Sedimen

Pembakaran

BBM yang

Mengandung

Belerang

Erupsi

Vulkanik H4S

Oksidasi

Spontan

di Atmosfer

Kebakaran

Hutan &

Padang

Rumput

Bangkai & Limbah

Oksidasi Reduksi Jadi

H4S Bakteri Suthydryl

Sulfur

R-SH

Sulfat Oksidasi S

Elemen

Sulfur

S

Kebakaran Hutan & Padang Rumput

Satwa dalam Rantai

Pakan Perumputan

Rantai Pakan Detritus

Bangkai & Limbah Autotrop

Fosfat

Inorganik

PO4

Pelapukan

Dibebaskan ke

Tanah & Air

Cadangan Fosfat dalam Sedimen, Tanah, dan Batuan Sedimen

Batuan Beku

P:231

222 Biologi X

Di alam, fosfor dapat dijumpai sebagai PO4

=

, HPO4

=

, atau H2

PO4

berbentuk ion fosfat anorganik, larutan fosfat organik, fosfat partikulat,

atau fosfat mineral dalam batuan atau sedimen. Sumber fosfat utama

adalah batuan kristal yang lapuk atau hanyut karena erosi. Fosfat

tersedia di alam sebagai ion fosfat dan masuk ke dalam tanaman melalui

perakaran ke jaringan hidup. Selanjutnya, mengikuti rantai makanan.

Fosfat dapat lepas ke atmosfer melalui peristiwa kebakaran hutan.

Pada daur detritus, molekul yang lebih besar berisi fosfat dipisahkan

menjadi ion fosfat anorganik yang diendapkan sebagai butir sedimen

ekosistem perairan. Daur fosfor sangat sederhana. Daur ini bersifat fase

sedimen yang lambat dan ditambah dengan tidak dapat larutnya fosfor

dalam air sehingga sering kali terjadi kekurangan fosfor bagi pertumbuhan tanaman.

5 ) Daur Hidrologik

Air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup meskipun air tidak

melewati reaksi kimia menjadi senyawa organik maupun anorganik. Air

masuk dalam daur ini secara utuh. Di dalam jaringan hidup, air relatif

tidak terikat sebagai senyawa kimia meskipun hampir 3/4 jaringan hidup

mengandung air. Di dalam jaringan, air mempunyai banyak fungsi, antara

lain, sebagai medium hara tanaman yang menjadi pengantar ke tanaman

autotropik, sebagai cairan dari molekul organik, menjadi regulator panas

tubuh, menjadi medium sedimen, sumber utama nutrisi di muka bumi,

dan sangat penting bagi ekosistem akuatik.

Daur hidrologi didukung oleh energi matahari dan gaya tarik bumi.

Jika terdapat cukup butir-butir hujan, uap air itu segera turun kembali

sebagai hujan karena cukup berat untuk ditarik oleh gaya tarik bumi.

Penyebaran air di muka bumi tidak merata, paling besar diserap oleh

bebatuan dan tidak ikut dalam sirkulasi. Sebagian besar dari sisa yang

diikat batuan tersimpan di lautan, sebagian kecil berbentuk gunung es

di kutub bumi dan sisanya lagi berupa air segar dalam bentuk uap air

atmosfer, air bumi, air tanah, atau air permukaan di daratan. Daur air

ini dapat dilihat pada Gambar 10.12.

Gambar 10.12 Daur Air (Sumber: Dasar-Dasar Ekologi, 2003)

P:232

Ekosistem 223

Kegiatan 10.3

Membuat Model Siklus Air Sederhana

Tujuan: Tujuan:

Membentuk model siklus air.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1) plastik bening,

2) karet atau tali rafia,

3) mangkuk besar,

4) mangkuk kecil,

5) air, dan

6) pemberat.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1) Isilah mangkuk besar dengan air kira-kira 1/3 bagian dan letakkan

mangkuk kecil di tengah-tengah mangkuk besar.

2) Tutuplah mangkuk besar dengan plastik transparan dan ikatlah

penutup plastik tersebut dengan kuat.

3) Letakkan pemberat di atas plastik penutup tepat di bagian tengahtengah.

4) Letakkan alat tersebut di bawah terik matahari, selama 2 jam.

5) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air di dalam

mangkuk kecil.

Pertanyaan:

1. Mengapa di dalam mangkuk kecil terdapat air?

2. Jika di alam, siklus air terjadi diawali dari proses transpirasi dan

evaporasi. Jelaskan secara singkat siklus air di alam!

3. Jika terjadi pencemaran air, misalnya, adanya tumpahan minyak di

laut, bagaimanakah proses siklus air?

3. Bentuk Interaksi Makhluk Hidup

Ada berbagai macam bentuk interaksi antarmakhluk hidup, ada

yang saling menguntungkan, ada yang salah satu diuntungkan, dan ada

pula yang merugikan. Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup

itu adalah simbiosis, netralisme, antibiosis, predatorisme, dan kompetitif.

a. Simbiosis

Simbiosis adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup yang

berbeda jenis. Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu simbiosis

mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

1 ) Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama antara dua makhluk

hidup yang keduanya saling diuntungkan, misalnya, simbiosis antara

bunga dan lebah, jamur dan ganggang, burung jalak dan badak, serta

kacang tanah dan bakteri Rhizobium.

a) Lebah dengan bunga

Lebah mendapatkan madu sebagai makanannya, sedangkan bunga

terbantu penyerbukannya oleh lebah. Pada saat mengisap madu, benang

sari akan terbawa oleh lebah sehingga pada saat lebah mengisap madu

Gambar 10.13 Bunga dan lebah

yang saling bersimbiosis

mutualisme

(Sumber: www.andrologi.org.tr)

P:233

224 Biologi X

bunga lain, benang sari yang menempel tadi akan menempel di kepala

putik bunga lain sehingga terjadilah penyerbukan.

b) Jamur dan ganggang

Ganggang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis sehingga

menghasilkan energi atau makanan yang dibutuhkan oleh jamur. Pada

proses fotosintesis diperlukan air dari dalam tanah. Untuk memperolehnya, dibantu oleh jamur yang memiliki rizoid (bukan akar sejati). Tanpa

air, tidak akan terjadi fotosintesis dan tanpa klorofil juga tidak akan

terjadi fotosintesis. Dapat dikatakan bahwa antara jamur dan ganggang

saling diuntungkan.

c) Badak dan burung jalak

Burung jalak akan memakan kutu-kutu yang terdapat pada kulit

badak sehingga badak terhindar dari rasa gatal yang disebabkan oleh

kutu tersebut, sedangkan burung jalak juga diuntungkan karena dapat

memperoleh makanan dengan memakan kutu tersebut.

d) Kacang tanah dan bakteri Rhizobium

Kacang tanah dan bakteri saling diuntungkan. Bakteri Rhizobium

dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh

tanaman kacang tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan

air dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang tanah.

2 ) Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hidup bersama antara dua makhluk

hidup berbeda jenis, tetapi satu makhluk hidup diuntungkan (parasit)

dan satu makhluk hidup dirugikan (inang). Misalnya, simbiosis antara

cacing pita dengan tubuh manusia, jamur dengan tubuh manusia, kutu

kepala dengan tubuh manusia, dan benalu dengan tubuh manusia.

Makhluk hidup yang diuntungkan biasa disebut parasit dan makhluk

hidup yang dirugikan disebut inang. Parasit yang hidup di luar tubuh

inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh di

dalam tubuh inang disebut endoparasit. Contoh lain simbiosis parasitisne

adalah sebagai berikut.

a) Cacing pita dan tubuh manusia

Cacing pita hidup secara endoparasit di dalam usus manusia.

Manusia dirugikan karena cacing pita mengisap darah dan sari makanan

yang dibutuhkan manusia sehingga manusia menjadi kurus dan pucat

karena kekurangan darah dan sari makanan. Cacing pita menjadi

diuntungkan karena mendapat makanan untuk kelangsungan hidupnya.

b) Jamur dan tubuh manusia

Jamur seperti jamur panu hidupnya menempel pada kulit manusia.

Jamur diuntungkan karena mendapat makanan dari tubuh manusia.

Manusia dirugikan karena selain merasakan gatal, manusia juga kehilangan

zat makanan yang diambil oleh jamur.

c) Kutu kepala dan tubuh manusia

Kutu kepala hidup secara ektoparasit di kepala manusia. Kutu

diuntungkan karena mendapat makanan atau mengisap darah manusia.

Manusia dirugikan karena kehilangan darah dan rasa gatal yang

ditimbulkan karena gigitan kutu tersebut.

d) Benalu dan pohon avokad

Benalu diuntungkan karena mendapat makanan dengan mengisap

sari makanan dari tubuh pohon avokad, sedangkan pohon avokad

dirugikan karena kehilangan sari makanan yang diambil oleh benalu.

P:234

Ekosistem 225

3 ) Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hidup bersama antara dua makhluk

hidup berlainan jenis, salah satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk

hidup yang lain tidak dirugikan, misalnya, simbiosis antara anggrek dan

pohon mangga; antara ikan hiu dan ikan remora.

a) Anggrek dan pohon mangga

Anggrek dapat hidup dengan menempel pada batang pohon mangga

dan pohon mangga yang ditempelinya tidak dirugikan karena anggrek

dapat membuat makanan sendiri sehingga tidak mengisap makanan dari

pohon mangga yang ditumpanginya.

b) Ikan hiu dan ikan remora

Ikan remora yang selalu berdekatan dengan ikan hiu dapat

memperoleh makanan dari sisa-sisa makanan yang dimakan ikan hiu.

Selain itu, ikan remora mendapat tempat berlindung dari hewan-hewan

pemangsa. Ikan hiu tidak dirugikan karena keberadaan kawanan remora

kecil ini.

b. Antibiosis

Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, salah satu makhluk

hidupnya mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan

makhluk hidup yang lain. Contohnya, interaksi antara jamur Penicillium

dengan mikroorganisme lainnya. Jamur ini mengeluarkan racun yang dapat

menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lainnya. Antibiosis

pada tumbuhan disebut alelopati, contohnya, tumbuhan kamboja dan

gamal. Tumbuhan ini dapat mengeluarkan racun yang bisa membunuh

tumbuhan di sekitarnya sehingga tumbuhan ini dapat memenangkan

kompetisi dalam memperoleh makanan dan cahaya matahari.

c. Predatorisme

Predatorisme adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu

dengan makhluk hidup yang lain. Makhluk hidup yang satu memangsa

makhluk hidup yang lain. Misalnya, kucing memangsa tikus, elang

memangsa ular, dan harimau memangsa zebra.

d. Kompetisi

Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satu

ekosistem di saat makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang

lain saling bersaing untuk mendapatkan makanannya. Persaingan ini

disebabkan makhluk hidup tersebut mempunyai kesamaan bahan

makanannya. Contohnya, domba, sapi, kuda, zebra, dan rusa yang hidup

di dalam ekosistem padang rumput saling bersaing untuk mendapatkan

rumput sebagai bahan makanannya.

Latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan simbiosis mutualisme, simbiosis

parasitisme, dan simbiosis komensalisme?

2. Berikan contoh tiap-tiap simbiosis tersebut!

3. Sebutkan perbedaan antara simbiosis dan antibiosis!

4. Simbiosis apakah yang terjadi pada lumut kerak?

5. Jelaskan perbedaan antara predatorisme dan kompetisi!

Gambar 10.14 Simbiosis

komensalisme antara ikan hiu

dan ikan remora (Sumber: http://

www.kompas.com)

P:235

226 Biologi X

Tugas

1. Datalah contoh lain dari simbiosis yang terjadi pada makhluk hidup!

2. Sajikan dalam bentuk tabel!

3. Jika dalam suatu kolam ikan yang tidak ada ikannya ditebarkan

benih ikan, apakah yang akan terjadi jika dalam kolam tersebut

hanya terdapat ganggang hijau dan pengurai saja. Apakah dalam

waktu yang lama populasi ikan akan terus meningkat dan kolam

akan dipenuhi ikan? Bagaimana menurut pendapatmu? Jelaskan

alasan-alasanmu dan diskusikan dengan teman-teman sekelasmu!

Rangkuman

1. Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi disebut dengan

ekosistem.

2. a. Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik.

b. Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang terdiri atas

makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk

hidup pengurai. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).

Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen

sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.

d. Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem adalah individu,

pupulasi, komunitas, dan biosfer. Sinar matahari sangat berperan

terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.

e. Berdasarkan sumber makanannya, makhluk hidup dari

komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makhluk

hidup autotrof dan makhluk hidup heterotrof.

3. Keseimbangan ekosistem harus selalu dijaga agar setiap makhluk hidup

dapat melakukan aktivitas dengan baik.

4. Daur biogeokimia meliputi daur karbon, daur nitrogen, daur belerang,

daur fosfor, dan daur hidrologik.

5. a. Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem

tersebut terbagi menjadi saling ketergantungan antara komponen

biotik dan komponen abiotik serta saling ketergantungan

antarkomponen biotik. Saling ketergantungan antarkomponen

biotik terbagi lagi menjadi saling ketergantungan antara makhluk

hidup sejenis (interspesies) dan saling ketergantungan antara

makhluk hidup yang berbeda jenis (antarspesies).

b. Saling ketegantungan antara produsen, konsumen, dan

dekomposer terjadi dalam suatu ekosistem. Gejala ini terjadi pada

peristiwa makan dan dimakan. Dari peristiwa ini, akan terbentuk

rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

c. Dalam suatu ekosistem, fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan

pernapasan oleh makhluk hidup berperan penting dalam

penyediaan makanan bagi makhluk hidup.

d. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan merupakan proses

pemindahan makanan dan energi ke dalam tubuh makhluk

hidup.

e. Bentuk interaksi antarmakhluk hidup berupa simbiosis, antibiosis,

predatorisme, dan kompetisi.

f. Bentuk interaksi simbiosis dibedakan menjadi simbiosis

mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

P:236

Ekosistem 227

Istilah Penting

Abiotik Antibiosis

Biosfer Biotik

Dekomposer Herbivor

Individu Jaring-jaring makanan

Karnivor Kepadatan populasi

Komunitas Kompetisi

Konsumen Omnivor

Piramida makanan Populasi

Predatorisme Produsen

Rantai makanan Simbiosis

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang ekosistem dan peran manusia

dalam ekosistem, apakah kalian tidak menguasai, sedikit menguasai,

menguasai, atau sangat menguasai untuk:

a. mendeskripsikan satuan ekosistem dan komponen ekosistem;

b. mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran

energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan ekosistem bagi

kehidupan;

c. mendeskripsikan bentuk-bentuk interaksi makhluk hidup?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang ekosistem, bagian mana

yang paling kalian sukai? Mengapa?

ekosistem astotik

komponen ekosistem rantai makanan

keseimbangan ekosistem jaring-jaring makanan

interdependensi piramida makanan

biotik biogeokimia

I. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!

1. Energi utama dalam suatu ekosistem yang merupakan komponen

abiotik adalah ....

a. cahaya matahari d. udara

b. tanah e. suhu

c. air

2. Berat total populasi ditunjukkan oleh piramida ….

a. piramida energi d. piramida biomassa

b. piramida normal e. piramida terbalik

c. piramida jumlah individu

3. Puncak piramida makanan terdiri dari ....

a. produsen d. konsumen primer

b. konsumen tersier e. dekomposer

c. konsumen sekunder

Kata Kunci

Uji Kompetensi

P:237

228 Biologi X

4. Berikut ini yang merupakan produsen adalah ....

a. tikus d. elang

b. tanaman padi e. belalang

c. ular

5. Dalam ekosistem air kolam, ganggang merupakan ....

a. konsumen II d. dekomposer

b. konsumen I e. konsumen III

c. produsen

6. Dalam rantai makanan yang terdiri atas tumbuhan-tikus-ularelang mati dimakan pengurai. Jumlah energi matahari terbesar berada

pada ....

a. pengurai d. ular

b. tumbuhan e. elang

c. tikus

7. Makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain disebut ....

a. parasit d. predatorisme

b. epifit e. herbivora

c. kompetisi

8. Kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling

berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik disebut ....

a. ekologi d. ekosistem

b. habitat e. biosfer

c. populasi

9. Contoh saling ketergantungan antara komponen biotik dan

komponen abiotik adalah ....

a. aktivitas cacing yang menyuburkan tanah

b. lebah yang mengisap madu bunga

c. kutu kepala pada manusia

d. cacing pita dan manusia

e. bunga anggrek dan inangnya

10. Peristiwa makan dan dimakan pada tingkatan tertentu disebut ....

a. rantai makanan d. konsumen

b. piramida makanan e. produsen

c. jaring makanan

11. Makhluk hidup yang menerima energi paling besar adalah ....

a. produsen d. konsumen III

b. konsumen I e. dekomposer

c. konsumen II

12. Hidup bersama antara dua makhluk hidup berlainan jenis yang salah

satu diuntungkan dan satunya dirugikan disebut simbiosis ....

a. mutualisme d. antibiosis

b. parasitisme e. predator

c. komensalisme

13. Fungsi daur biogeokimia adalah untuk ….

a. menjaga kestabilan iklim

b. menyuburkan air laut dalam

c. menjaga kelestarian ekosistem

d. menyediakan unsur-untur mineral bagi konsumen

e. melakukan metabolisme pada karnivor puncak

14. Terbentuknya rantai makanan disebabkan oleh adanya ….

a. karnivor puncak d. proses makan dan dimakan

b. omnivor e. predator

c. bahan makanan yang melimpah

P:238

Ekosistem 229

Untuk menjawab soal nomor 15 – 18, perhatikan ilustrasi singkat

berikut.

Dalam suatu ekosistem sawah terdapat tanaman padi, belalang, ulat,

tikus, katak, burung, ular, elang, musang, jamur, bakteri, dan kelinci.

15. Berikut ini yang merupakan konsumen I adalah ....

a. padi d. belalang, ulat, dan tikus

b. katak, burung, dan ular e. musang

c. jamur dan bakteri

16. Berikut ini yang merupakan produsen adalah ....

a. belalang dan ulat d. padi

b. katak, burung, dan ular e. bakteri

c. jamur dan bakteri

17. Berikut ini yang mendapatkan aliran energi terkecil adalah ....

a. elang d. padi

b. katak, burung, dan ular e. musang dan kelinci

c. jamur dan bakteri

18. Di bawah ini yang termasuk dalam konsumen II adalah ....

a. katak, burung, dan ular d. belalang dan ulat

b. kelinci dan tikus e. padi

c. elang dan musang

19. Jamur dan bakteri termasuk dalam ...

a. produsen d. konsumen IV

b. dekomposer e. konsumen

c. konsumen III

20. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri karena

mengandung klorofil dan dapat melakukan fotosintesis disebut

makhluk hidup ....

a. heterotrof d. uniseluler

b. autorof e. saprofit

c. mikroskopis

II. Pasangkan pernyataan di bawah ini dengan kata-kata di Pasangkan pernyataan di bawah ini dengan kata-kata di

dalam kotak! dalam kotak!

Mutualisme; Antibiosis; Biotik; Populasi; Rantai makanan;

Karnivor; Heterotrof; Biosfer; Komensalisme; Parasitisme;

Cahaya matahari.

1. Interaksi antara makhluk hidup yang salah satu makhluk hidupnya

mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk

hidup yang lain.

2. Kumpulan seluruh ekosistem yang ada di permukaan bumi yang

saling berinteraksi satu dengan lainnya.

3. Komponen penyusun ekosistem yang berupa makhluk hidup.

4. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu.

5. Simbiosis ganggang hijau dan jamur.

6. Simbiosis ikan hiu dan ikan remora.

7. Simbiosis cacing pita dan manusia.

8. Energi utama dalam suatu ekosistem.

9. Singa, harimau, kucing, dan anjing.

10. Padi dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan

ular, ular dimakan elang, dan bangkai elang dimakan jamur.

P:239

230 Biologi X

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan

jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan individu, populasi, dan komunitas?

2. Mengapa populasi dapat berubah?

3. Apakah yang disebut dengan jaring-jaring makanan?

4. Apa yang dimaksud dengan produsen, konsumen, dan dekomposer?

5. Apakah perbedaan antara simbiosis mutualisme dan simbiosis

parasitisme? Berikan contohnya!

IV. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan jawaban setuju

(S) dan tidak setuju (TS), dan berikan alasan singkatmu! (S) dan tidak setuju (TS), dan berikan alasan singkatmu!

No. Pernyataan Pernyataan Alasan

S TS

1. Menebang pohon untuk tanaman

produksi tidak akan merusak ekosistem.

2 Banjir semata-mata disebabkan

sungai tidak mampu menampung air

hujan bukan karena takdir Tuhan.

3. Penggunaan pupuk yang berlebihan

akan merusak ekosistem dan mengganggu kesehatan lingkungan.

4. Yang harus disalahkan jika terjadi

banjir bukan pemerintah, melainkan

manusia itu sendiri.

5. Seluruh warga masyarakat harus

saling bekerja sama untuk mereboisasi hutan.

P:240

231

Bab 11

Pengaruh Aktivitas Manusia

terhadap

Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

Peta konsep di bawah ini merupakan bahasan materi dalam bab ini. Pelajari

dan pahami agar kamu mempunyai gambaran sebelum membaca uraian materi

tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap perubahan dan pencemaran

lingkungan. Dalam bab ini juga dibahas tentang pengolahan limbah.

Tujuan

™ Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah

perusakan atau pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

š Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah

› Membuat produk daur ulang limbah

Aktivitas Manusia

Dapat

menimbulkan

Perubahan Lingkungan

Perbaikan ke Arah

Keseimbangan Lingkungan

Pencemaran Lingkungan

(Kerusakan Lingkungan)

1. Pencemaran Air Konservasi

2. Pencemaran Udara

3. Pencemaran Tanah

Dapat

berpengaruh

pada

Meliputi

Dapat diperbaiki dengan

P:241

232 Biologi X

Pernahkah kalian melihat penebangan hutan? Apakah dampak yang

ditimbulkan dari penebangan hutan bagi ekosistem? Mengapa sampai

terjadi penebangan hutan? Apakah ada hubungannya dengan peningkatan kepadatan penduduk yang tidak seimbang dengan luas lahan?

Di dalam suatu ekosistem, manusia mampu dan berperan dalam

mengubah ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang

menjadi penentu dari keseimbangan suatu ekosistem. Untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan.

Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia dapat mengubah ekosistem.

Sebagai contoh, tanah tandus oleh manusia dapat diubah menjadi tanah

yang subur dan siap ditanami. Demikian juga dengan hutan lindung yang

ditebangi dapat diubah menjadi lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan

manusia untuk bercocok tanam. Usaha-usaha itu dilakukan manusia

untuk menyejahterakan hidupnya. Akan tetapi, kadang-kadang manusia

lupa bahwa usaha-usaha tersebut dapat merugikan manusia sendiri

karena mereka tidak mengetahui bahwa tindakan tersebut dapat merusak

keseimbangan ekosistem.

Ekosistem dan lingkungan sangat erat hubungannya karena

ekosistem adalah bagian dari lingkungan. Dapat dikatakan bahwa ruang

lingkup lingkungan lebih luas daripada ruang lingkup ekosistem. Ruang

lingkup lingkungan tidak hanya membahas hubungan antara komponen

biotik dan abiotik, tetapi juga mencakup interaksi antara manusia dan

lingkungannya. Interaksi manusia dan lingkungannya ini dapat berupa

interaksi sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Bab ini membahas hubungan antara faktor biotik dan abiotik serta

hubungannya dengan perubahan dan pencemaran lingkungan serta usahausaha pendaurulangan limbah sebagai hasil dari pencemaran lingkungan.

Seperti telah dicontohkan di atas bahwa berbagai usaha manusia

untuk menyejahterakan kehidupannya, tanpa disadari, sering kali dapat

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif dari

kegiatan manusia ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain

dari faktor manusia itu sendiri, sumber pencemaran lingkungan juga dapat

disebabkan oleh faktor alami, seperti bencana alam banjir, gunung

meletus, dan tanah longsor. Pencemaran lingkungan yang disebabkan

oleh faktor manusia dapat dikurangi dan dikendalikan, sedangkan

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh alam tidak dapat dicegah.

Manusia sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran

lingkungan. Dengan berbagai upaya, mereka dapat mengurangi dan

mengendalikan terjadinya pencemaran, baik itu pencemaran udara, air,

maupun tanah. Jika tidak dikendalikan, pencemaran lingkungan dapat

mengakibatkan berbagai macam masalah, seperti kerusakan lingkungan,

punahnya berbagai makhluk hidup, dan kesehatan manusia. Daur ulang

adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh manusia dalam

memanfaatkan limbah.

A. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Lingkungan

Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi

keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan

makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta keseimbangan

antara komponen abiotik dan biotiknya. Keseimbangan lingkungan akan

terganggu jika terjadi gangguan pada salah satu komponennya.

Dalam suatu sistem lingkungan, terdapat dua daya, yaitu daya

lenting dan daya dukung. Daya lenting adalah kemampuan lingkungan

Gambar 11.1 Peningkatan

kepadatan penduduk

berpengaruh terhadap

pergeseran fungsi lahan. Gambar

di atas menunjukkan pergeseran

fungsi hutan lindung menjadi

permukiman dan hutan produksi

yang rentan terhadap terjadinya

erosi.

(Sumber: Koleksi pribadi)

P:242

Ekosistem 233

untuk kembali pada keseimbangan lingkungan, sedangkan daya dukung

lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam memberikan sumber

daya alam kepada makhluk hidup yang hidup di dalamnya secara normal.

Lingkungan memiliki kemampuan yang terbatas. Pada titik tertentu akan

mencapai puncak dan terjadilah yang namanya keseimbangan lingkungan.

Bertambahnya populasi manusia dapat memengaruhi daya dukung

lingkungannya. Untuk meningkatkan kesejahteraanya, manusia selalu

berusaha meningkatkan daya dukung lingkungannya. Peningkatan

kepadatan populasi manusia berakibat pula pada peningkatan kebutuhan

hidupnya (sandang, papan, dan perumahan) yang mau tidak mau akan

terjadi eksploitasi pada sumber daya alam. Jika keadaan ini dilakukan

secara terus-menerus, suatu saat akan melewati batas daya dukung

lingkungannya. Sumber daya alam ini jumlahnya terbatas. Jika digunakan

secara terus-menerus tanpa ada usaha-usaha pemulihan, sumber daya

alam akan segera habis.

Kepadatan penduduk yang terus mengalami peningkatan dapat

menimbulkan permasalahan yang serius. Keadaan ini dapat menyebabkan

permasalahan dan kerugian pada manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Permasalahan yang timbul akibat terjadinya kepadatan penduduk,

antara lain, berkurangnya ketersediaan bahan pangan, ketersediaan lahan

sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam, ketersediaan air dan udara

yang bersih, serta terjadinya peningkatan penyakit menular dan kronis.

Pertumbuhan penduduk yang cepat ini harus dikendalikan sehingga

tidak merugikan manusia itu sendiri. Jika terjadi pertumbuhan penduduk

yang sangat cepat dan lahan pertanian atau ruangan tidak berubah,

apakah yang akan terjadi? Permasalahan apa yang akan timbul?

Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

terjadi pula kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Kemajuan ini memicu

manusia untuk membuat suatu industri yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan yang semakin meningkat. Dengan industri ini, dapat diproduksi

bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar. Akan tetapi,

industrialisasi ini akan menimbulkan permasalahan baru, seperti makin

banyaknya sumber alam yang dieksploitasi, timbulnya limbah industri

yang dapat mencemari lingkungan, peningkatan limbah rumah tangga,

dan bertambahnya bahan-bahan yang tidak alami yang dapat

mengganggu keseimbangan lingkungan, seperti pestisida dan insektisida.

Latihan

1. Apakah yang akan terjadi jika daya dukung lingkungan diambil

secara terus-menerus? Jelaskan!

2. Apa usaha manusia agar lingkungan di sekitarnya tidak rusak?

3. Apa saranmu kepada pemerintah untuk mengatasi masalah

lingkungan? Jelaskan!

4. Apakah masalah lingkungan hanya menjadi tugas pemerintah?

Jelaskan!

Tugas

Dapatkah kalian menceritakan tentang kerusakan lingkungan yang

terjadi di daerah kalian? Apakah penyebabnya? Apakah kerusakan

lingkungan tersebut berpengaruh terhadap kehidupan manusia? Buatlah

suatu karangan yang berisi tentang kerusakan lingkungan di daerahmu!

P:243

234 Biologi X

Kerusakan lingkungan yang serius menjadikan semakin kecilnya

kemampuan lingkungan untuk pulih pada keseimbangan lingkungan. Oleh

karena itu, dibutuhkan waktu yang lama untuk kembali pada keadaan

lingkungan yang seimbang, bahkan jika kerusakan lingkungan sudah

sangat jauh, alam atau lingkungan menjadi tidak mampu lagi berproduksi.

Dengan kata lain, kerusakan lingkungan yang sangat cepat menyebabkan

rendahnya daya dukung lingkungan, kecil atau hilangnya daya lenting

lingkungan, jauhnya tercapai keseimbangan lingkungan, dan perubahan

lingkungan. Mengapa terjadi perubahan lingkungan?

Perubahan lingkungan terjadi karena adanya kepadatan penduduk

yang tinggi, kemajuan teknologi, dan industrialisasi. Ketiga hal tersebut

menyebabkan banyak sekali permasalahan. Salah satunya adalah

kerusakan lingkungan yang menimbulkan berbagai pencemaran, seperti

pencemaran air, udara, dan tanah. Untuk mengurangi terjadinya

kerusakan lingkungan tersebut, perlu adanya pengelolaan lingkungan yang

baik.

Kepadatan Polulasi Kepadatan Polulasi

Tujuan: Tujuan:

Meneliti pengaruh kepadatan populasi terhadap pertumbuhan penduduk.

Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:

1. pot bunga atau bak plastik persegi empat dengan ukuran 15 × 15 cm

sebanyak 6 buah,

2. tanah gembur,

3. NPK,

4. biji kacang tanah lebih kurang berjumlah 150 buah,

5. air,

6. penggaris,

7. timbangan,

8. cetok atau pengaduk tanah, dan

9. label atau cat.

Cara Kerja: Cara Kerja:

1. Campurlah tanah dan pupuk NPK dengan merata, lalu isilah keenam

pot bunga dengan tanah yang jumlahnya sama untuk tiap-tiap pot.

2. Berilah label pada tiap-tiap pot dengan tanda 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

3. Dalam pot 1 tanamlah 2 biji kacang tanah, pot 2 dengan 5 biji kacang

tanah, pot 3 dengan 15 biji kacang tanah, pot 4 dengan 20 biji kacang

tanah, pot 5 dengan 30 biji, dan pot 6 dengan 45 biji kacang tanah.

4. Setiap hari siramlah tiap-tiap pot dengan jumlah air yang sama ± 250

ml.

5. Letakkan pot pada tempat yang terkena cahaya matahari.

6. Amatilah setiap hari selama satu minggu. Setelah satu minggu, cabutlah

tanaman-tanaman tersebut secara utuh termasuk akarnya.

7. Pisahkan tanaman tersebut sesuai dengan tempat atau potnya,

kemudian bersihkan dari tanah yang menempel pada akarnya.

8. Timbanglah seluruh tanaman yang ada pada tiap-tiap pot.

9. Lalu hitunglah berat rata-rata tanaman dengan cara membagi seluruh

berat tanaman dengan jumlah tanaman pada tiap-tiap pot.

10. Masukkan hasilnya ke dalam tabel berikut ini!

Kegiatan 11.1

P:244

Ekosistem 235

Tabel Pengamatan Hasil

Pot Jumlah Tanaman Berat Seluruh Berat Rata-rata Setiap

Tanaman (gram) Tanaman (gram) Tanaman (gram) Tanaman (gram)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pertanyaan:

1. Adakah biji yang tidak tumbuh?

2. Zat apakah yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman?

3. Dari keenam pot tersebut, dari pot yang ke berapakah tanaman yang

memiliki berat rata-rata paling tinggi? Apa sebabnya?

4. Dari pot ke berapakah tanaman yang memiliki berat rata-rata paling

rendah? Apa sebabnya?

5. Buatlah grafik dari hasil pengamatanmu dengan menghubungkan

jumlah populasi dalam pot (Y) dengan berat rata-rata tanamannya (X)!

6. Tariklah suatu kesimpulan. Apakah keadaan ini juga berlaku pada

manusia?

B. Perubahan Lingkungan dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Perubahan lingkungan dapat mengarah kepada perbaikan lingkungan

atau kerusakan lingkungan. Perbaikan lingkungan mengarah pada

keseimbangan lingkungan. Sekarang ini menjadi hal yang sangat sulit

untuk mengembalikan lingkungan kepada keseimbangan lingkungan.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kerusakan lingkungan dapat

disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.

Faktor alam tidak dapat dicegah terjadinya, sedangkan faktor manusia

dapat dikurangi dan dikendalikan.

Beberapa faktor alam yang dapat merusak lingkungan adalah

bencana alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor,

gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung,

dan perubahan musim. Meskipun tidak dapat dipungkiri, sering kali

bencana seperi banjir dan tanah longsor juga disebabkan oleh

kecerobohan manusia.

Kegiatan manusia meliputi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

hidup yang semakin meningkat, misalnya, kebutuhan pangan, sandang,

papan, lahan, dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah penduduk

yang diikuti dengan kemajuan iptek berakibat pada semakin banyaknya

sumber daya alam yang tereksploitasi. Jika tidak dikendalikan, dapat

menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Latihan

1. Bagaimana cara kita untuk menjaga keseimbangan alam? Jelaskan!

2. Mengapa kemajuan iptek berpengaruh pada perubahan lingkungan?

Jelaskan!

3. Setujukah kamu dengan pernyataan bahwa bencana alam terjadi

karena kurangnya rasa syukur kepada Tuhan yang menciptakan

alam? Jelaskan!

P:245

236 Biologi X

C. Pencemaran Lingkungan

Keinginan manusia yang selalu ingin meningkatkan kesejahteraannya

memaksa manusia untuk mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah

hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan

teknologi dan industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan.

Munculnya pabrik-pabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan

dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang

dapat memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan

(environmental pollution) adalah masuknya bahan-bahan ke dalam

lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di

dalamnya. Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu

kelangsungan hidup makhluk hidup disebut dengan polutan. Polutan ini

dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk

ke dalam lingkungan.

Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau

komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga

kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Zat, energi, dan makhluk hidup yang dimasukkan ke dalam

lingkungan hidup biasanya berupa sisa usaha atau kegiatan manusia yang

disebut dengan limbah. Sebagian besar pencemaran lingkungan

disebabkan oleh adanya limbah yang dibuang ke lingkungan hingga daya

dukungnya terlampaui.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah sudah terjadi

kerusakan atau pencemaran lingkungan adalah baku mutu lingkungan

hidup atau ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau

komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang

ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai

sumber lingkungan hidup (UU RI No. 23 Tahun 1997). Baku mutu yang

dikenal di Indonesia adalah baku mutu air, baku mutu air limbah, baku

mutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan baku mutu air laut.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran, komponen-komponen

limbah yang dibuang ke lingkungan tidak diizinkan melebihi ketentuan

dalam baku mutu lingkungan hidup.

Banyak aspek kesehatan manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan

dan banyak pula penyakit yang dimulai dan dirangsang oleh faktorfaktor lingkungan. Contoh yang paling jelas adalah terjadinya keracunan

Methyl mercury yang terjadi pada penduduk di sekitar Teluk Minamata

(Jepang) akibat mengonsumsi ikan yang berasal dari pantai Minamata

yang tercemar merkuri (air raksa). Akibatnya, 41 orang meninggal dan

cacat tubuh pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang

mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa ada interaksi yang sangat kuat antara manusia dan

lingkungannya. Beberapa gangguan kesehatan, seperti kerusakan organ

tubuh, kerusakan tulang, kelumpuhan, bahkan kematian dapat disebabkan oleh pencemaran lingkungan.

Secara nyata terlihat bahwa pemenuhan kebutuhan manusia telah

menimbulkan pencemaran dan merugikan manusia itu sendiri. Meskipun

dengan kemajuan teknologi ini kebutuhan manusia telah tercukupi,

P:246

Ekosistem 237

mereka selalu mengesampingkan akibat yang merugikan manusia itu

sendiri.

1. Sumber dan Penyebaran Bahan Pencemaran

Sumber pencemaran berasal dari alam dan lingkungan. Pencemaran

yang berasal dari alam, antara lain, larva gunung berapi, asap karena

kebakaran hutan, bunyi petir, dan rusaknya lingkungan karena bencana

banjir. Sementara itu, sumber polutan yang berasal dari lingkungan

sendiri adalah aktivitas manusia yang menghasilkan limbah yang dibuang

ke alam, misalnya, asap kendaraan bermotor, asap pabrik, sisa-sisa oli,

zat kimia yang dibuang ke sungai, serta suara bising pesawat dan

kendaraan bermotor. Selain itu, sisa-sisa kotoran tubuh makhluk hidup

yang dibuang (limbah) tidak pada tempatnya akan menimbulkan bau

dan penyakit, misalnya, kotoran kuda, sapi, kambing, ayam, dan manusia

itu sendiri.

Masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan dapat mengganggu

kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Zat yang dapat mencemari

lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup

disebut dengan polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara,

radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat

berupa racun, kuman penyakit, radioaktif, dan bersifat mudah larut.

Berdasarkan sifat zat pencemarnya, sumber pencemaran lingkungan

dapat dibedakan menjadi:

a. zat cair, padat, dan gas, contohnya limbah industri rumah tangga,

pertanian, pertambangan (cair); sampah (padat); asap kendaraan

bermotor atau pabrik (gas). Pencemaran yang disebabkan oleh

zat cair, padat, dan gas ini biasa disebut pencemaran fisik;

b. zat kimia, beberapa di antaranya dapat menimbulkan gangguan

organ tubuh dan kanker, contohnya bahan kimia dari logan, seperti

arsenat, kadmium, krom, dan benzena. Pencemaran yang

ditimbulkan oleh zat kimia disebut pencemaran kimiawi;

c. mikroorganisme penyebab penyakit, contohnya, bakteri E. coli

sebagai penyebab penyakit perut, Listeria, dan Salmonella.

Pencemaran yang ditimbulkan oleh mikroorganisme disebut

pencemaran biologis.

Bahan pencemar atau polutan dapat menyebar ke segala tempat,

mengikuti jaring-jaring makanan dan daur biogeokimia. Akibat yang

ditimbulkan oleh pencemaran ini dapat muncul setelah waktu yang lama.

Contohnya adalah penggunaan pupuk kimia (DDT) dalam pertanian.

Pemupukan yang berlebihan dan terbawa aliran air ke sungai akan

menyebar ke berbagai tempat menuju danau, waduk, atau laut.

Tumbuhan air yang hidup di tempat itu akan terkontaminasi pupuk kimia.

Zooplankton dan ikan kecil pun akan terkontiminasi karena telah

memakan tumbuhan tersebut. Demikian juga dengan ikan besar dan

hewan pemakan ikan besar.

Polutan gas dapat terbawa oleh embusan angin mengikuti arah

angin, sedangkan bahan pencemar yang dibuang ke tanah, seperti

baterai, tidak dapat diurai oleh tanah. Zat kimia yang terkandung di

dalamnya akan meresap ke tanah, kemudian diserap oleh tanaman.

Tanaman dimakan oleh hewan atau manusia. Kemudian, hewan atau

manusia mengeluarkannya dalam bentuk feses. Feses diurai oleh pengurai,

diserap lagi oleh tanaman, dan begitu seterusnya mengikuti daur

biogeokimia.

Gambar 11.2 Asap mobil

sebagai sumber pencemaran

(Sumber: Majalah Tempo,

12 Desember 2004)

Pupuk Kimia (DDT)

Fitoplanton

Ikan kecil pemakan zooplankton

Burung pemakan ikan besar

Ikan besar pemakan ikan kecil

Zooplankton pemakan

fitoplankton

P:247

238 Biologi X

Contoh lain, pencemaran air oleh zat kimia dapat menyebabkan

matinya makhluk hidup yang hidup di dalam air. Lebih berbahaya lagi

jika ikan dan tumbuhan air yang tercemar tadi termakan oleh manusia

karena dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian. Penelitian

membuktikan bahwa tumbuhan yang tercemar DDT jika dimakan oleh

ikan, ikan tersebut akan mengandung DDT yang lebih tinggi

konsentrasinya daripada yang terkandung dalam tumbuhan tersebut.

Demikian juga jika ikan tersebut dimakan oleh elang, dalam tubuh elang

tersebut mengandung DDT yang konsentrasinya lebih tinggi daripada

DDT yang terkandung dalam tubuh ikan. Demikian seterusnya,

kandungan DDT akan berjalan mengikuti rantai makanan. Semakin tinggi

tingkat konsumen, akan semakin tinggi konsentrasinya. Proses ini disebut

dengan pemekatan hayati. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba elang atau

manusia tiba-tiba mati karena di dalam tubuhnya terkandung DDT,

padahal mereka tidak meminum DDT.

2. Jenis Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan

dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air, tanah,

udara, dan suara.

a. Pencemaran Air

Air selalu diperlukan oleh setiap makhluk hidup, apalagi manusia.

Air dimanfaatkan oleh manusia untuk minum, memasak, mandi, mencuci,

dan lain-lain. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk memperoleh

air yang sehat dan aman dikonsumsi. Coba bayangkan bagaimana jika

air yang kalian gunakan untuk minum dan memasak tercemar limbah?

Seiring dengan perkembangan iptek, terjadi pula peningkatan

terhadap aktivitas manusia. Namun, sering kali aktivitas manusia tersebut

juga menyebabkan penurunan terhadap kualitas air. Jika penurunan ini

tidak dikendalikan, akan terjadi pencemaran air.

Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun

sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat

berfungsi lagi sesuai peruntukannya (PP RI No. 82 tahun 2001). Polutan

dapat berupa zat cair atau padat yang berasal dari limbah rumah tangga,

industri, pertanian, dan sebagainya.

Jika kalian lihat di daerah-daerah perkotaan, parit dan sungaisungainya sudah tidak berwarna jernih lagi, tetapi telah berubah menjadi

cokelat, hitam, dan sangat bau. Bagaimana mungkin ada hewan dan

tumbuhan yang dapat hidup di dalamnya?

Limbah deterjen dan penggunaan pupuk buatan yang berlebihan

juga dapat mengganggu ekosistem air. Sisa pupuk buatan yang terbawa

oleh air akan menyuburkan tumbuhan yang hidup di air sehingga tumbuhan tersebut dapat menutupi permukaan air. Keadaan ini akan

mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalam air. Mengapa? Karena

tertutupnya permukaan air oleh tumbuhan air akan menghalangi masuknya

cahaya matahari ke dalam air. Hal ini berpengaruh pada kegiatan

fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton yang semakin berkurang.

Secara tidak langsung juga terjadi pengurangan ketersediaan oksigen di

dalam air. Kalian tahu bahwa oksigen sangat diperlukan dalam respirasi

makhluk hidup. Dapat kalian bayangkan bagaimana jika di dalam air itu

tidak terdapat oksigen? Selain itu, adanya populasi tumbuhan air yang

P:248

Ekosistem 239

sangat cepat juga memicu terjadinya pendangkalan sungai. Akibat

selanjutnya adalah cepat rusaknya bendungan dan mudahnya terjadi

banjir.

1 ) Sumber Utama Pencemaran Air

Secara umum, pencemaran air dapat dikategorikan sebagai berikut.

a) Infection Agent

Infection agent merupakan bahan pencemar yang dapat

menyebabkan gangguan kesehatan manusia (penyakit). Bahan pencemar

ini berupa mikroorganisme patogen yang berasal dari excreta manusia

dan hewan yang tidak dikelola dengan baik. Untuk mendeteksi

keberadaan mikroorganisme patogen di dalam air, dapat digunakan

bakteri Coliform sebagai bakteri penunjuk (indicator organism). Jika

dalam sampel air itu ditemui indicator organism, air tersebut sudah

tercemar oleh tinja (mikroorganisme patogen). Akan tetapi, jika di dalam

air tidak ditemukan indicator organism, air tersebut tidak tercemar oleh

tinja (mikroorganisme patogen).

b) Zat-Zat Pengikat Oksigen

Dissolved Oxygen atau jumlah oksigen terlarut adalah indikator

yang baik untuk menentukan kualitas air. Kandungan oksigen dalam air

di atas 6 ppm dapat mendukung kehidupan tumbuhan, ikan, dan makhluk

hidup dalam air. Kandungan oksigen kurang dari 2 ppm hanya dapat

mendukung kehidupan cacing, bakteri, jamur, dan mikroorganisme

pengurai. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen

dan proses fotosintesis fitoplankton. Oksigen digunakan untuk proses

respirasi makhluk hidup air dan proses kimia dalam air.

Tahukah kalian tentang siklus oksigen (oxygen)? Jika dalam suatu

perairan banyak kemasukan sisa makanan, jumlah mikroorganisme dalam

perairan tersebut akan meningkat. Hal ini akan berakibat pada

peningkatan jumlah oksigen dalam air yang digunakan untuk pernapasan

mikroorganisme sehingga menurunkan jumlah oksigen terlarut. Jika bahan

organik telah habis, jumlah mikroorganisme akan berkurang pula

sehingga secara alamiah kandungan oksigen di dalam akan naik dan

kembali stabil. Bagaimana jika terjadi pembuangan sisa makanan ke

dalam perairan tersebut secara terus-menerus?

Gambar 11.3 Dampak zat pengikatan oksigen udara dalam air

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)

c) Sedimen

Sedimen terdiri atas tanah dan pasir yang masuk ke air dari erosi

atau banjir dan dapat menimbulkan pendangkalan aliran sungai. Selain

itu, sedimentasi dapat menimbulkan kekeruhan air yang menghalangi

Zona

bersih

Zona

dekomposisi

Zona septik

Siklus

oksigen Jumlah O2

terlarut

8 ppm

Oksigen untuk kimia

P:249

240 Biologi X

penetrasi cahaya matahari sehingga mengganggu proses fotosintesis

fitoplankton yang berarti pula berkurangnya pasokan oksigen dalam

air.

d) Nutrisi atau Unsur Hara (Nitrat dan Posfat)

Nutrisi atau unsur hara dapat mengakibatkan peningkatan

produktivitas primer yang ditimbulkan oleh adanya penyaringan air

dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan (Eutrofikasi).

Keadaan ini dapat meningkatkan populasi ganggang dan bakteri dalam

perairan tersebut. Akibatnya, air menjadi keruh dan bau. Selain itu, juga

menghambat proses masuknya oksigen ke perairan yang secara tidak

langsung dapat menurunkan kadar oksigen di dalam air.

e) Pencemar Anorganik

Bahan pencemar anorganik adalah logam, garam, asam, dan basa.

Merkuri, kadmium, timbel, dan nikel adalah logam dengan kadar yang

relatif kecil sudah dapat mengakibatkan pencemaran. Ingat kejadian di

teluk Minamata? Asam dapat masuk ke dalam air dari produk samping

proses industri dan pelapisan logam. Asam dan basa ini dapat

menyebabkan perubahan pH air yang dapat mengganggu kehidupan di

dalam air. Contoh lain, kasus keracunan kobalt yang terjadi di Nebraska

merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kontaminasi

kobalt di dalam air. Akibat keracunan ini timbul penyakit jantung,

kerusakan kelenjar gondok, darah tinggi, dan kaki bengkak.

f) Zat Kimia Organik

Banyak zat kimia organik yang mempunyai toksisitas yang tinggi.

Kontaminasi antara zat kimia organik dengan air dapat mengancam

kesehatan. Zat kimia organik digunakan dalam industri kimia, misalnya,

untuk pembuatan pestisida, plastik, produk farmasi, pigmen, dan produk

lainnya.

g) Energi Panas

Kualitas air akan turun jika terjadi perubahan temperatur.

Pembuangan air limbah yang mengandung panas mengakibatkan

kenaikan temperatur yang menyebabkan turunnya kadar oksigen dalam

air. Air yang panas pada permukaan air dapat menghambat masuknya

oksigen ke dalam air di level bawah.

h) Zat Radioaktif

Zat radioaktif yang teraplikasi dalam teknologi nuklir yang

digunakan pada berbagai bidang dapat menimbulkan sisa pembuangan.

Dapat saja sisa zat radioaktif tersebut terbawa ke dalam lingkungan

air. Pengaruh radioaktif ini dapat mengakibatkan gangguan pada proses

pembelahan sel, rusaknya kromosom, dan lebih jauh dalam waktu yang

lama dapat terjadi kerusakan sistem reproduksi dan sel tubuh.

Secara garis besar, pencemar-pencemar air yang utama dapat

dilihat di dalam Tabel 11.1.

Tabel 11.1 Sumber Utama Pencemaran Air Tabel 11.1

No. Nama Bahan Pencemar Contoh Sumber

A. Mengakibatkan

Gangguan Kesehatan

1. Infectious agent Bakteri, virus, dan parasit Excreta, manusia, dan hewan

2. Zat kimia organik Pestisida, plastik, minyak, Pertanian, industri, dan rumah tangga

bensin, dan deterjen

P:250

Ekosistem 241

3. Pencemar anorganik Asam, basa, dan logam Air limbah industri, bahan pembersih rumah

tangga, dan air limpahan

4. Zat radioaktif Thorium, uranium, cesium, Pembangkit listrik, penambangan dan pengolahan

iodine, dan radon mineral, produksi senjata, dan sumber alamiah

B. Mengakibatkan

Gangguan Ekosistem

1. Sedimen Tanah dan lumpur Erosi daratan dan banjir

2. Nutrisi atau unsur hara Nitrat, fosfat, dan Pupuk pertanian, pembuangan limbah, dan

amonium pupuk

3. Zat-zat pengikat oksigen Pupuk kandang dan Pembuangan kotoran, limpasan pertanian,

residu tumbuhan pabrik kertas, dan pemrosesan makanan

4. Energi panas Panas Pembangkit listrik dan air pendingin industri

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)

Untuk mengurangi terjadinya pencemaran air, dapat dilakukan

usaha-usaha pencegahan, antara lain, sebagai berikut:

1. tidak membuang sampah di sembarang tempat, baik itu di parit

maupun di sungai;

2. tidak membuang limbah sembarangan dengan cara membuat tempat

pengolahan limbah cair; air limbah diolah terlebih dahulu sebelum

dibuang ke perairan sehingga air limbah tersebut tidak berbahaya

bagi ekosistem air;

3. tidak membuang atau menggunakan pupuk pertanian secara

berlebihan.

Tugas

1. Carilah beberapa artikel tentang pencemaran air dan susunlah dalam

bentuk kliping. Bahas salah satu artikelnya!

2. Lakukan pengukuran terhadap jarak sumur dengan pembuatan

resapan di rumahmu masing-masing!

a. Datalah hasil pengukuranmu. Tambahkan dengan hasil

pengukuran 20 kawanmu. Buatlah grafik yang menunjukkan

hubungan kepemilikan sumur dan jarak resapannya!

b. Sumur siapakah yang berpeluang tercemar limbah paling kecil?

Berikan alasan!

2 ) Dampak Pencemaran Air

Air limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu

merupakan salah satu sumber pencemaran air. Air limbah adalah sisa

dari suatu usaha atau kegiatan manusia yang berwujud cair. Air limbah

ini dapat berasal dari rumah tangga dan industri.

Air limbah dari rumah tangga terdiri dari tinja (feses) yang sering

kali mengandung mikroorganisme patogen, air seni (urine) yang

mengandung fosfor, nitrogen, mungkin juga mikroorganisme, serta sullage

(gray water) air bekas cucian dapur, mesin cuci, dan air mandi. Excreta

adalah campuran feses dan urine. Campuran excreta dan air bilasan

kamar mandi disebut black water.

Air limbah industri mengandung zat yang bervariasi sesuai dengan

pemakaian tiap-tiap industri. Hal ini berhubungan dengan dampak yang

ditimbulkannya nanti.

P:251

242 Biologi X

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan

dampak yang tidak menguntungkan bagi lingkungan, antara lain, sebagai

berikut.

a) Penurunan Kualitas Lingkungan

Pembuangan air limbah secara langsung ke dalam air permukaan

menyebabkan pencemaran air permukaan tersebut. Misalnya,

pembuangan limbah organik ke dalam air dapat meningkatkan populasi

mikroorganisme dan menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam

air. Hal ini dapat menurunkan kandungan udara dalam air sehingga dapat

mengganggu kehidupan di dalam air.

b) Gangguan Kesehatan

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengandung bibit

penyakit (jamur dan bakteri), vektor penyakit (sarang nyamuk, lalat,

kecoa, dan lain-lain), serta menimbulkan gangguan kesehatan.

Tabel 11.2 Penyakit Bawaan Air dan Penyebabnya Tabel 11.2

No. Penyebab Penyakit Penyakit

1. Virus

- Rota virus Diare pada anak

- Virus hepatitis A Hepatitis A poliomyelitis

- Virus poliomyelitis

2. Bakteri

- Vibrio cholerae Kolera

- E. coli Diare atau disentri

- Salmonella typhi Tifus abdominale

- Salmonella paratyphi Paratifus

- Shigella dysenteriae Disentri

3. Protozoa

- Entaamoeba histolytica Dysentri amoeba

- Balantidia coli Balantidiasis

- Giardia Lamblia Giardiasis

4. Metazoa

- Ascaris lumbricoides Ascaris

- Clonorchis sinensis Clonorchiasis

- Diphyllobotrhium latum Dyphylobothriasis

- Tawenia sagitnata/solium Taeniasis

- Schistosoma Schistosomiasis

Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005

c) Mengganggu Pemandangan

Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak

mengganggu kesehatan dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan

kota. Meskipun air yang tercemar tidak menimbulkan bau, perubahan

warna air mengganggu pandangan mata kita.

d) Mempercepat Proses Kerusakan Benda

Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah

oleh bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2

S. Gas

ini dapat mempercepat proses perkaratan pada besi.

Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang, air

limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu

Air Limbah.

P:252

Ekosistem 243

3 ) Parameter dalam Air Limbah

Kualitas dan karakteristik air limbah dapat ditentukan dengan

parameter. Beberapa parameter itu sebagai berikut.

a) Biochemical Oxygen Demand (BOD5

20)

Biochemical Oxygen Demand merupakan banyaknya oksigen dalam

mg/l yang diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organik

pada suhu 20 °C selama lima hari. Pengukuran BOD adalah dengan

menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut

pada air sampel yang telah disimpan selama 5 hari pada suhu 20 °C.

Kadar oksigen terlarut dalam air alami berkisar antara 5–7 ppm. 1 ppm

adalah 1 mg oksigen yang terlarut dalam 1 liter air. Penurunan kadar

oksigen terlarut dalam air adalah akibat terjadinya proses oksidasi

bahan organik, reduksi zat hasil aktivitas bakteri anaerob, dan respirasi

makhluk hidup air terutama pada malam hari.

Limbah bahan organik yang masuk ke dalam air diurai oleh

mikroba, mikroba membutuhkan oksigen terlarut untuk mengoksidasi

bahan organik. Semakin banyak limbah organik, semakin banyak mikroba

yang hidup. Untuk hidupnya, mikroba memerlukan oksigen. Semakin

banyak mikroba, semakin rendah kadar oksigen terlarut dalam air. Hal

ini dapat mengganggu kehidupan di dalam air.

BOD dapat menggambarkan oksigen yang dibutuhkan untuk

menguraikan bahan organik yang dapat didekomposisikan secara biologis

(biodegradable).

b) Chemical Oxygen Demand (COD)

Chemical Oxygen Demand menunjukkan total jumlah oksigen yang

dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan organik secara kimiawi baik

yang biodegradable maupun yang nonbiodegradable.

c) Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)

Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah kandungan oksigen di

dalam air yang diukur dalam 1 mg/1 lt. DO dapat digunakan sebagai

indikasi seberapa besar jumlah pengotoran limbah. Semakin tinggi oksigen

terlarut, semakin kecil tingkat pencemarannya.

d) Total Suspended Solid (TSS), Mixed Liquor Suspended Solid

(MLSS), dan Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)

TSS, MLSS, dan MLVSS menunjukkan jumlah berat dalam mg/1

kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah dilakukan penyaringan

dengan membran berukuran 0,45 mikron. MLSS menunjukkan jumlah

TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif sesudah dipanaskan

pada suhu 103 °C – 105 °C, sedangkan MLVSS merupakan kandungan

organic matter yang terdapat pada MLSS sesudah dipanaskan pada

suhu 600 °C. Benda volatie yang menguap inilah yang disebut dengan

MLVSS.

e) Kekeruhan (Turbidity)

Kekeruhan air dapat diukur dengan menggunakan efek cahaya.

Kekeruhan air disebabkan oleh tercampurnya air dengan bahan organik

di dalam air.

f) pH air

pH air dapat dijadikan indikasi apakah air tersebut tercemar atau

tidak dan seberapa besar tingkat pencemarannya. pH air alami berkisar

antara 6,5 – 8,5. Pencemaran air dapat menyebabkan naik atau turunnya

P:253

244 Biologi X

pH air. Jika banyak tercemar zat yang bersifat asam (bahan organik),

pH air akan lebih kecil dari 6,5, tetapi jika air tercemar oleh zat yang

bersifat basa (kapur), pH air akan lebih besar dari 8,5. Setiap kenaikan

1 angka pada skala pH menunjukkan kenaikan kebasaan 10 kali.

Demikian juga sebaliknya, penurunan 1 angka pada skala pH menunjukkan penurunan keasaman 10 kali.

g) Indikator Biologi

Indikator biologi dapat dimanfaatkan untuk mengukur kualitas air

atau seberapa besar tingkat pencemarannya. Makhluk hidup atau

organisme yang ada di dalam perairan tersebut dapat dijadikan indikator

ada tidaknya pencemaran di dalam perairan tersebut. Makhluk hidup

ini mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dengan perubahan lingkungan

yang terjadi, termasuk adanya zat asing dalam lingkungannya. Sebagai

contoh, cacing Planaria yang biasa hidup di air jernih akan sangat sensitif

dengan pencemaran. Ada tidaknya Planaria di dalam perairan itu dapat

menunjukkan ada tidaknya pencemaran di perairan tersebut. Semakin

tinggi tingkat pencemaran, semakin sulit Planaria itu ditemukan. Selain

Planaria, hewan lain yang dapat dijadikan indikator biologi adalah Tubifex

(indikator pencemaran bahan organik), serangga air, ikan mikroinvertebrata, ganggang, dan bentos.

4 ) Pengolahan Air Limbah

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahanbahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik

biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan

estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu secara alami dan secara buatan.

a) Secara Alami

Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan

pembuatan kolam stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah

secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah

dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam

anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan

organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme

patogen). Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini

direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.

b) Secara Bantuan

Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi

Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga

tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary

treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan

lanjutan).

Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan

untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter

(saringan) dan bak sedimentasi. Beberapa alat yang digunakan adalah

saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan multimedia, percoal

filter, mikrostaining, dan vacum filter.

Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan

untuk mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan

zat organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan

untuk mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor.

P:254

Ekosistem 245

Penguraian bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara

aerobik (menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen).

Secara aerobik, penguraian bahan organik dilakukan mikroorganisme

dengan bantuan oksigen sebagai electon acceptor dalam air limbah. Selain

itu, aktivitas aerobik ini dilakukan dengan bantuan lumpur aktif (activated

sludge) yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir aktivitas

aerobik sempurna adalah CO2

, uap air, dan excess sludge. Secara

anaerobik, penguraian bahan organik dilakukan tanpa menggunakan

oksigen. Hasil akhir aktivitas anaerobik adalah biogas, uap air, dan excess

sludge.

Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu

penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta

penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

Gambar 11.4 Instalasi pengolahan air limbah

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)

5 ) Pengelolaan Excreta

Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Excreta

banyak mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak

dikelola dengan baik, excreta dapat menimbulkan berbagai jenis

penyakit. Pengelolaan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan

mengolahnya pada jamban atau septic tank yang ada di sekitar tempat

tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.

Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau

resapan air, jamban yang kita buat harus sehat. Syaratnya, tidak

mengotori permukaan tanah, permukaan air dan air tanah di sekitarnya,

tidak menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan serangga (lalat,

nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima oleh pemakainya.

Pengelolaan excreta dalam septic tank dapat diolah secara

anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas

untuk rumah tangga. Selain itu, pengelolaan excreta dengan tepat akan

menjauhkan kita dari penyakit bawaan air.

b. Pencemaran Udara

Apakah yang kalian rasakan ketika kalian berada di tengah

kemacetan jalan raya yang panas dan penuh dengan asap kendaraan

bermotor? Apakah kalian merasa nyaman? Tahukah kalian bahwa di

dalam asap tersebut terkandung berbagai macam gas yang dapat

mengganggu kesehatan?

Asap kendaraan bermotor mengandung bermacam gas yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan. Gas-gas tersebut adalah karbon

P:255

246 Biologi X

monoksida (CO), nitogen oksida (NO), hidrokarbon (HO), sulfur oksida

(SO), dan lain-lain. Pernahkah kalian membayangkan bahwa gas buangan

dari lemari es, AC, dan parfum yang sering disebut gas Chlorofluorocarbon (CFC) merupakan gas yang sangat berbahaya karena

dapat merusak lapisan ozon yang berada di lapisan atas atmosfer bumi?

Keadaan di atas menunjukkan adanya pencemaran udara yang

terjadi di sekitar kita. Pencemaran udara adalah masuknya makhluk

hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan

manusia atau proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara

sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau

tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran udara ini

dapat menyebabkan gangguan kesehatan, harta benda, ekosistem, dan

iklim.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan

adalah bronkitis dan emphysema. Adanya hujan asam yang bersifat

korosif dapat menyebabkan kerugian harta benda karena berkaratnya

benda-benda dari besi yang kontak dengannya. Hujan asam menyebabkan perubahan pH air dan tanah. Keadaan ini berpengaruh pada keseimbangan ekosistem. Gas-gas rumah kaca (CO2

, CFCs, dan N2

O) dapat

menyerap radiasi inframerah dan menghangatkan udara di permukaan.

Peningkatan temperatur di bumi menyebabkan gunung-gunung es

mencair yang mengakibatkan perubahan iklim global. Selain itu, CFCs

juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon. Kebocoran ozon

sangat berbahaya bagi kehidupan manusia karena dari lubang ozon

tersebut, sinar ultraviolet dapat masuk menembus ke bumi. Radiasi sinar

UV ini dapat menyebabkan kerusakan materi genetik DNA dan kanker.

1 ) Jenis-Jenis Pencemaran Udara

Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu

dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses

alam), misalnya, CH4

hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh

mikroba, dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya, asap

kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis

polutan pencemar udara, antara lain, sebagai berikut.

a) Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) merupakan gas pencemar udara yang

beracun dan berbahaya bagi tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan

hemoglobin dalam tubuh sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi

terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan sakit kepala (pusing), mualmual, mata berkunang-kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat

menyebabkan kematian.

b) Karbon Dioksida (CO2

)

CO2

diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi

jika jumlah CO2

di udara terlalu banyak, CO2

tersebut akan naik ke

atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas

dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas.

Peristiwa ini disebut efek rumah kaca (pemanasan global). Pemanasan

global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat yang

mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah

kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran

sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu,

Gambar 11.5

Asap rokok juga dapat

mencemari udara

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

P:256

Ekosistem 247

efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan

minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2

dan sulfur belerang.

c) Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)

HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk

smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga

sebagai penyebab penyakit kanker.

d) Sulfur Oksigen (SO)

SO yang bereaksi dengan uap air di udara dapat menyebabkan

hujan asam. Asam bersama air hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan

asam yang dapat mengakibatkan kerusakan atau kematian hewan dan

tumbuhan serta dapat merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari

kayu dan besi (memicu terjadinya perkaratan).

Gambar 11.6 Proses terjadinya hujan asam

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, Ricki M. Mulia, 2005)

Selain itu, SO juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran

pernapasan yang menyebabkan batuk, gangguan pernapasan, dan

bronkitis.

e) Chloroflourocarbon (CFC)

Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit

dihilangkan dari udara. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak

beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang busa,

pendingin (lemari es dan AC), serta bahan penyemprot (hair spray dan

parfum). Di lapisan atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan ozon-lapisan

ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Reaksi

antara CFC dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang ini,

sinar ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat

menyebabkan penyakit kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh,

dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem laut.

f) Partikel

Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan

bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam

saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer

(PM10). Partikel dapat berupa:

(1) aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara;

(2) fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara;

(3) dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang

di udara karena tiupan angin;

(4) smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran

padat dan cair yang melayang di udara;

Gambar 11. 7 Besi-besi yang cepat

berkarat akibat dari hujan asam

(Sumber: Koleksi pribadi, 2006)

P:257

248 Biologi X

(5) mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang

di udara;

(6) plume, asap dari cerobong pabrik;

(7) smog, campuran smoke dan fog;

(8) fume, aerosol dari kondensasi uap logam.

Tugas

Datalah semua jenis pencemaran yang ada di daerahmu. Jelaskan

pula sumber dan cara mengendalikannya!

2 ) Dampak Pencemaran Udara dan Pengelolaan Kualitas Udara

Telah disebutkan di atas bahwa pencemaran udara dapat

menimbulkan berbagai macam permasalahan, mulai dari masalah

kesehatan sampai perubahan iklim global.

Pencemaran udara tidak dapat dihilangkan sama sekali, tetapi hanya

dapat dikurangi atau dikendalikan. Manusia dapat mengakibatkan

pencemaran udara, tetapi juga dapat berperan dalam pengendalian

pencemaran udara ini.

Standar batas-batas pencemaran udara secara kuantitatif diatur

dalam Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Mutu Udara Emisi. Baku

Mutu Udara Ambien menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi

zat atau bahan pencemar terdapat di udara, tetapi tidak menimbulkan

gangguan pada makhluk hidup. Sementara itu, Baku Mutu Udara Emisi

menunjukkan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan

pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga

tidak mengakibatkan pencemaran yang melampaui batas Baku Mutu

Udara Ambien.

Dengan ketentuan tersebut, perusahaan yang mengeluarkan emisi

akan berusaha untuk menjaga agar sesuai dengan ketentuan tersebut.

Secara tidak langsung, hal tersebut telah dapat mengendalikan laju

pencemaran udara.

Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat.

Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat

kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi, antara

lain, sebagai berikut.

a) Filter udara berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari

cerobong agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara

yang bersih yang keluar ke lingkungan.

Gambar 11.8 Filter udara

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)

Gambar 11.9 Pengendap siklon

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)

P:258

Ekosistem 249

b) Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi

dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan cara

partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga partikel yang

berat akan mengendap.

c) Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui partikel

sehingga perlahan-lahan dimungkinkan terjadi pengendapan partikel

ke bawah akibat gaya gravitasi.

d) Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan partikel

di bawah diameter 5 mikrometer dan paling efektif digunakan

pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume udara yang

dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar.

e) Filter basah, scrubber, atau wet collectors, berguna untuk

mengendapkan pencemar nonpartikel. Scrubber dapat memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat ini adalah

dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar nonpartikel

dilewatkan dalam larutan penyerap sehingga larutan akan menyerap

pencemar nonpartikel tersebut.

Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus,

misalnya, sebagai berikut.

a) Pengendalian sulfur dioksida (SO2

)

Pengendalian SO2

dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan

bakar bersulfur tinggi, seperti batu bara dengan bahan bakar yang lebih

bersih untuk lingkungan.

b) Pengendalian oksida nitrogen (NO2

)

Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran

NO2

adalah dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil.

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk

menghindari terjadinya pencemaran udara adalah:

a) mengurangi atau mengganti bahan bakar rumah tangga yang berasal

dari fosil dengan bahan bakar yang ramah lingkungan;

b) tidak menggunakan barang-barang rumah tangga yang mengandung

CFC;

c) tidak merokok di dalam ruangan;

d) mencegah terjadinya kebakaran hutan, perusakan hutan, dan

penggundulan hutan;

e) menanam tumbuhan hijau di sekitar rumah dan berpartisipasi dalam

penghijauan dan reboisasi;

f) adanya peraturan yang mengharuskan membuat cerobong asap bagi

industri dan pabrik.

Gambar 11.12 Filter basah

(Sumber: Kesehatan Lingkungan,

2005)

Gambar 11.10 Pengendap sistem gravitasi

(Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005)

Gambar 11.11

Pengendap elektrostatik

(Sumber: Kesehatan Lingkungan,

2005)

P:259

250 Biologi X

c. Pencemaran Tanah

Tanah dan makhluk hidup yang hidup di atasnya mempunyai

hubungan yang sangat erat. Tanah memberikan sumber daya yang

berguna bagi kelangsungan makhluk hidup di atasnya. Tanah juga

merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Sudah seharusnya manusia selalu menjaga dan memelihara kualitas tanah

untuk mempertahankan kesejahteraan hidup. Dapat dikatakan bahwa

hidup manusia tergantung dari tanah.

Kegiatan manusia, seperti perusakan hutan dan pertanian ladang

berpindah memengaruhi kualitas tanah. Terkontaminasinya tanah oleh

zat kimia dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran air tanah. Jika

tidak segera dihentikan, hal ini akan menimbulkan kerusakan tanah,

bahkan dapat menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia.

Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh

masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam tanah.

Bahan cair yang berupa limbah rumah tangga, pertanian, dan industri ini

akan meresap masuk ke dalam tanah. Bahan-bahan ini akan membunuh

mikroorganisme di dalam tanah. Jika makhluk hidup tersebut merupakan

bakteri pengurai, penyediaan humus akan berkurang dan sisa-sisa

tumbuhan dan hewan yang mati tidak akan terurai lagi menjadi unsur

hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Keadaan ini membuat petani harus

memberikan pupuk buatan yang begitu mahal untuk kesuburan

tanamannya, padahal dengan memberikan pupuk tersebut, unsur hara

dalam tanah juga akan ikut terbunuh lagi.

Tugas

Menurut pendapatmu, bagaimanakah cara yang paling tepat untuk

mengelola sampah? Apakah perlu dipisah-pisahkan terlebih dahulu?

Mengapa hal tersebut perlu dilakukan?

Pembuatan standar kualitas tanah di negara-negara maju didasarkan

pada beberapa pendekatan, antara lain:

1) pembuatan standar sesuai dengan fungsi tanah,

2) pembuatan standar dengan referensi dari tanah yang tidak tercemar,

dan

3) pembuatan standar yang berorientasi pada dampaknya.

Bahan padat seperti sampah, logam, plastik, dan sampah dari pasar

jika dibuang ke tanah, kandungan kimianya akan terserap tanah sehingga

akan mencemari tanah. Apalagi bahan logam berat, seperti mercuri,

kadmium, dan litium jika terserap tanah, akan mengakibatkan gangguan

susunan saraf dan cacat pada tubuh keturunan makhluk hidup.

Permasalahan tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan

kesadaran pada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Sebelum dibuang, sampah harus dipisahkan antara sampah organik dan

sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari

tumbuhan dan hewan yang cepat busuk dan dapat didaur ulang menjadi

kompos. Sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan kaleng bekas,

tidak dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga harus dipisahkan.

Penumpukan sampah yang terlalu lama dapat menimbulkan bau dan

penyakit. Selain itu, pembuangan sampah ke parit dan sungai dapat

memicu terjadinya banjir.

P:260

Ekosistem 251

Tanah yang telah terkontaminasi oleh bahan kimia dapat dipulihkan

dengan metode pengolahan sebagai berikut.

1) Penyimpanan, yaitu tanah yang terkontaminasi digali dan dibawa

ke gudang penyimpanan untuk disimpan sementara sampai

ditemukan cara mengolah yang tepat.

2) Teknik insitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi di tempat

dengan konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi

agar tidak mencemari lingkungan lainnya.

3) Teknik exsitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi digali dan

diolah di suatu unit pengolahan, antara lain, dapat dilakukan dengan

cara memisahkan bahan pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan energi panas yang dapat

menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi kontaminan dari

tanah.

d. Pencemaran Suara

Pencemaran suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang

disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las,

pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api

sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep

48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan

bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha

atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan

gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.

1 ) Jenis-Jenis Kebisingan

Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:

a) kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi

yang sempit, misalnya, mesin gergaji;

b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas

atau pesawat terbang;

c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara

ledakan;

d) kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.

2 ) Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan) Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)

Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya

pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan

menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual,

jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan

darah.

Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam

satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama

Sound Level Meter.

Latihan

1. Apa dampak yang ditimbulkan oleh kebisingan?

2. Kebisingan apa saja yang terjadi setiap hari di sekitar tempat

tinggalmu? Jelaskan!

3. Menurutmu, bagaimana cara mengatasinya?

P:261

252 Biologi X

Tugas

Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 3–5 orang. Pilihlah tempat

yang strategis (perempatan) untuk menghitung kendaraan yang lewat,

kira-kira selama 1–1,5 jam.

1. Hitunglah semua kendaraan yang lewat di depanmu. Pisahkan

antara kendaraan roda empat, roda dua, sepeda, becak, dan

andong!

2. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah

kendaraan yang lewat dengan jenis kendaraannya.

Dari grafik yang kamu lihat, manakah di antara kendaraan tersebut

yang paling tinggi kemungkinannya untuk menimbulkan pencemaran

udara? Mengapa demikian?

Untuk mengurangi terjadinya pencemaran suara (kebisingan), dapat

dilakukan upaya-upaya pencegahan, antara lain sebagai berikut:

1) mengendalikan kebisingan pada sumbernya, penempatan penghalang

pada jalan transmisi, atau proteksi pada masyarakat terpapar,

2) membuat peraturan tentang pelarangan pendirian pabrik di sekitar

permukiman penduduk,

3) menanam pohon-pohon atau tanaman yang dapat meredam suara,

4) melengkapi mesin pabrik dan kendaraan bermotor dengan peredam

suara,

5) membuat ruangan kedap suara, dan

6) membangun bandara harus jauh dari permukiman penduduk.

e. Pencemaran Limbah Padat

1 ) Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat

Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan

berbentuk padat atau setengah padat. Limbah padat dapat berupa

campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya (sisa makanan)

maupun berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).

Beberapa jenis limbah dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini.

Tabel 11.3 Jenis Limbah Padat Tabel 11.3

No. Sumber Tempat Jenis

1. Domestik Rumah tangga Sisa makanan dan

pembungkus makanan

2. Komersial Pertokoan, restoran, Kertas, kardus, dan abu

hotel, dan institusi

3. Industri Pabrik, pertambangan, Limbah industri, bahan

kilang minyak, dll. berbahaya, dan beracun

4. Konstruksi Tanah, semen, dan baja

Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005

Adanya limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat

berdampak pada timbulnya berbagai gangguan kesehatan. Gas-gas yang

dikeluarkan dalam proses pembusukan, pembakaran, ataupun

pembuangan limbah juga dapat mengganggu kesehatan.

Cairan yang dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut

leachate (lindi). Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya

sehingga di dalam lindi terdapat mikroba patogen, logam berat, atau

zat berbahaya lain. Keadaan ini dapat mencemari air tanah dan jika

Gambar 11.13

Limbah padat berupa plastik

dan besi tidak dapat terurai dan

dapat menimbulkan cairan yang

berbahaya.

(Sumber: Dok. BP, 2006)

P:262

Ekosistem 253

terminum, dapat menimbulkan penyakit. Limbah padat yang tidak

dikelola dengan baik akan menjadi vektor penyakit.

Info Kesehatan

Transportasi Bebas Polusi Transportasi Bebas Polusi

Saat ini jenis angkutan mengotori lingkungan karena mesinmesin angkutan mengeluarkan gas-gas berbahaya. Mobil,

khususnya, mengganggu keseimbangan alami atmosfer.

Bensin bebas timah membantu mengurangi jumlah racun

yang dilepaskan mobil ke udara. Sistem transportasi yang paling

sedikit menghasilkan pengotoran adalah yang memakai tenaga

alami, seperti angina.

Becak merupakan transportasi bebas polusi. Di daratan,

manusia dapat membantu melestarikan planet kita dengan

berjalan, bersepeda, atau menggunakan hewan-hewan untuk

menarik kendaraan beroda. Di laut, beban besar dapat diangkut

dengan kapal layar yang hanya digerakkan oleh angin.

Sumber: Jendela Iptek

2 ) Daur Ulang Limbah Padat Daur Ulang Limbah Padat

Pengolahan limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah

sesuai dengan karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan

yang tidak dapat terurai. Salah satu contoh limbah padat adalah sampah

rumah tangga.

Sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah

organik, sedangkan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh makhluk

hidup adalah limbah padat yang mengandung bahan anorganik. Jika ada

yang dapat didaur ulang, sebaiknya dilakukan daur ulang atau dimanfaatkan kembali, tetapi jika tidak memungkinkan, bakarlah sampah

anorganik tersebut untuk memperkecil volumenya.

Limbah padat anorganik yang beracun dan berbahaya harus

dikelola secara khusus, misalnya, dengan menggunakan incinerator dengan

beberapa komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar, ruang

purna bakar, unit pembersih gas buang, dan cerobong asap.

Limbah padat organik yang tidak mengandung bahan berbahaya

dan beracun dapat diproses secara biologi agar dapat diubah menjadi

produk yang berguna, contohnya, biogas atau kompos, seperti pada

pengolahan air limbah. Limbah padat secara biologi dapat dilakukan

dengan proses aerobik (pembuatan kompos) dan anaerobik (pembuatan

biogas). Limbah padat organik yang berupa sisa makanan dapat diolah

menjadi makanan ternak (animal feeding). Pengolahan limbah padat harus

dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan tentang karakteristik limbah

padat harus dikuasai.

Semua cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan tersebut tidak

akan terwujud tanpa peran serta seluruh anggota masyarakat, baik itu

di perkotaan maupun di perdesaan. Hendaknya kita semua melakukan

dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat dapat

meningkatkan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk mencintai lingkungan

ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini. Banyak

P:263

254 Biologi X

cara untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak. Salah

satunya adalah dengan mengarahkannya untuk tidak membuang sampah

sembarangan, mengadakan lomba kebersihan antarkelas, dan tidak

membuang air kecil atau air besar di sembarang tempat.

Info Biologi

Kompos Bermutu

dari Kandang Ayam Petelur

Dapat kalian bayangkan betapa tidak nyamannya ketika kita

berada di sekitar peternakan ayam petelur. Bau makanan yang

menyengat ditambah dengan bau kotorannya yang tidak sedap

dapat menimbulkan polusi udara. Hal itu tidak akan terjadi jika

para peternak mau mengolah kotoran ayam tersebut menjadi

kompos yang berkualitas.

Pada kapasitas ternak sebesar 80.000 ekor akan dihasilkan

kotoran sejumlah 3 ton kotoran basah per harinya. Kotoran ayam

yang dahulu hanya teronggok di sudut-sudut kandang, kini dapat

diolah menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur

rumput lapangan golf, tanaman palawija, menumbuhkan

zooplankton dalam tambak, pembibitan, kebun hortikultura, dan

sebagainya.

Bahan baku pembuatan kompos ini adalah kotoran ayam

petelur. Menurut Bapak Muin Fatah, pemilik perusahaan kompos

istimewa ”Mekar Asih”, kotoran ayam petelur lebih baik dari

kotoran ayam pedaging karena kotoran ayam pedaging bercampur

dengan sekam yang dipakai sebagai alas kandang, sedangkan kotoran

ayam petelur langsung bertumpuk di bawah kandang. Selain itu,

kotoran ayam petelur mengalami masa istirahat yang lebih lama

karena pembongkaran dari bawah kandang dilakukan selama enam

bulan sekali sesuai dengan masa afkir ayam petelur. Pada ayam

pedaging, masa afkirnya lebih cepat sehingga masa fermentasinya

juga lebih cepat, yaitu tiga bulan sehingga proses fermentasinya

kurang sempurna. Fermentasi yang sempurna akan menghasilkan

panas tinggi (60° – 70 °C) yang dapat mematikan benih gulma yang

mungkin terdapat di dalamnya.

Jika dibandingkan dengan kompos organik yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan, juga masih lebih unggul karena kompos dari

ayam petelur ini kandungan unsur haranya lebih sempurna dan

lebih mudah diserap oleh tumbuhan. Kandungan hara dalam

kompos ayam petelur yang telah diuji oleh Laboratorium Badan

Tenaga Atom Nasional Serpong Tangerang (No. 144/DAGST/

AIR.4/96) ini mengandung 4,06% nitrogen, 6,06% fosfor, dan 2,30%

kalium.

Dengan penggunaan kompos dari bahan organik ini,

diharapkan selain untuk mengurangi polusi udara yang dapat

menimbulkan polusi udara, juga mencegah terjadinya polusi air

yang disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang

berlebihan yang dapat mematikan berbagai jenis organisme air dan

memicu tumbuhnya tumbuhan air yang dapat mempercepat

terjadinya pendangkalan.

(Sumber: Majalah Trubus, edisi Agustus)

P:264

Ekosistem 255

Rangkuman

1. a. Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi

keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan

makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta terjadi

keseimbangan antara komponen abiotik dan komponen biotiknya.

Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika terjadi gangguan

pada salah satu komponen tersebut.

b. Dalam suatu sistem lingkungan terdapat dua daya, yaitu daya

lenting dan daya dukung.

c. Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali

kepada keseimbangan lingkungan.

d. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam

memberikan sumber daya alam kepada makhluk hidup yang hidup

di dalamnya secara normal.

2. a. Perubahan lingkungan dapat mengarah pada keseimbangan

lingkungan atau mengarah pada kerusakan lingkungan.

b. Faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat berasal

dari alam dan manusia.

3. a. Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan

ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk

hidup di dalamnya.

b. Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat

mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.

c. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas

yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat bersifat sebagai

racun, kuman penyakit, mudah larut, dan sebagai radioaktif.

d. Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan

dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air,

tanah, udara, dan suara.

e. Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas

air turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air

tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (PP RI No. 82

tahun 2001).

f. Sumber utama pencemaran air adalah infection agent, zat-zat

pengikat oksigen, sedimen, nutrisi atau unsur hara, pencemar

anorganik, zat kimia organik, energi panas, dan zat radio aktif.

g. Dampak pencemaran air adalah adanya penurunan kualitas air,

gangguan kesehatan, mengganggu pemandangan, dan

mempercepat kerusakan benda.

h. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alami dan bantuan

alat.

i. Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi,

dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau

proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai

tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau

tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

j. Pencemaran udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan,

harta benda, ekosistem, dan iklim.

k. Polutan udara adalah CO, CO2

, NO, SO, CFC, dan HO.

l. Dampak pencemaran udara dapat dikendalikan dengan alat filter

udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi, pengendap

elektrostatik, dan filter basah.

P:265

256 Biologi X

m. Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh

masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam

tanah.

n. Pencemaran suara (kebisingan) adalah bunyi yang tidak diinginkan

dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu

yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan

kenyamanan lingkungan.

o. Sumber pencemaran adalah suara kendaraan bermotor, suara

pesawat, mesin pabrik, suara arus lalu lintas, dan lain-lain.

p. Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan

berbentuk padat atau setengah padat.

q. Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan, baik yang

tidak berbahaya (sisa makanan) maupun yang berbahaya (limbah

bahan berbahaya dan beracun dari industri).

Istilah Penting

Baku mutu Daur ulang

Daya dukung Daya lenting

Pencemaran Polutan

Refleksi Diri Refleksi Diri

1. Setelah mempelajari materi tentang pengaruh aktivitas manusia

terhadap ekosistem, apakah kalian tidak menguasai, sedikit

menguasai, menguasai, atau sangat menguasai untuk:

a. mengetahui pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem;

b. mendeskripsikan arti pencemaran dan penyebab terjadinya

pencemaran;

c. mengetahui macam-macam pencemaran;

d. mengetahui upaya-upaya pelestarian lingkungan?

2. Dari materi dan beberapa kegiatan tentang pengaruh aktivitas

manusia terhadap ekosistem, bagian mana yang paling kalian sukai?

Mengapa?

efek rumah kaca limbah

ultraviolet emisi

pencemaran lingkungan karbon dioksida

I . Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar! Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar!

1. Di bawah ini yang bukan merupakan sumber pencemaran air adalah

....

a. zooplanton d. zat radioaktif

b. infectiont agent e. pestisida

c. zak anorganik

Uji Kompetensi

Kata Kunci

P:266

Ekosistem 257

2. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk-bentuk partikel adalah

....

a. aerosol d. asap rokok

b. pasir e. kabut

c. debu

3. Masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat

mengganggu makhluk hidup di dalamnya disebut ....

a. polutan d. ozon

b. polusi e. asap

c. efek rumah kaca

4. Di bawah ini yang bukan merupakan gas-gas yang mencemari

udara adalah ....

a. CO d. CFC

b. O2 e. NO2

c. NO

5. Bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh sampah yang membusuk

merupakan salah satu contoh polusi ....

a. air d. suara

b. tanah e. sungai

c. udara

6. Emisi tidak dapat dikendalikan dengan cara ....

a. filter udara d. filter basah

b. pengendap elektrostatika e. filter asam

c. pengendap siklon

7. Gas hasil pembakaran fosil yang harus dikurangi adalah ....

a. karbon dioksida d. sulfur dioksida

b. karbon monoksida e. sulfat

c. oksida nitrogen

8. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air bawaan

adalah ....

a. demam berdarah d. diabetes

b. pilek e. hepatitis

c. batuk

9. Di bawah ini yang bukan merupakan sumber pencemar air yang

berupa zat-zat pengikat oksigen adalah ....

a. pembangkit listrik d. pabrik kertas

b. pembuangan kotoran e. pabrik gula

c. lipasan pertanian

10. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk limbah rumah tangga

adalah ....

a. tinja d. grey water

b. sampah organik e. limbah pabrik

c. air seni

11. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran bernilai ....

a. N < 30 d. N < 20

b. N > 30 e. N < 10

c. 20 < N <30

12. Angka kematian dikatakan sedang jika ....

a. M > 18 d. M < 14

b. 20 < M < 30 e. M < 10

c. 14 < M < 18

P:267

258 Biologi X

13. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam masalah yang ditimbulkan

karena kepadatan penduduk yang terus meningkat adalah ....

a. ketersediaan pangan

b. kemajuan teknologi

c. kurangnya air bersih

d. ketersediaan air bersih

e. timbulnya bermacam-macam penyakit menular

14. Efek rumah kaca terjadi karena peningkatan gas ... di udara.

a. HC d. NO2

b. SO2 e. O2

c. CO2

15. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet

adalah ....

a. atmosfer d. ozon

b. litosfer e. hidrosfer

c. stratosfer

16. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan unsur di bawah ini,

yaitu ....

a. SO2 d. O2

b. NO2 e. CO2

c. H2

O

17. Gas apakah yang dapat merusak lapisan ozon ...

a. CFC d. CO

b. O2 e. Cl

c. NO

18. Gas yang paling mudah membuat ikatan dengan haemoglobin darah

adalah ...

a. CO d. CFC

b. O2 e. NO2

c. NO

19. Karnivora tiba-tiba mati setelah memakan ular, ular telah memakan

ikan, ikan telah memakan tumbuhan air, dan karnivora itu mati

karena tumbuhan tersebut telah tercemari DDT. Peristiwa ini

disebut ...

a. polusi d. pencemaran air

b. pemekatan hayati e. pencemaran udara

c. pencemaran lingkungan

20. Dalam teori Robert Malthus, kenaikan kebutuhan bahan pangan

sesuai dengan ...

a. kenaikan jumlah penduduk d. ledakan penduduk

b. deret hitung e. pupulasi penduduk

c. deret ukur

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan

jelas!

1. Sebutkan macam-macam sumber pencemaran berdasarkan sifat

zatnya!

2. Sebutkan cara yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya

pencemaran suara!

3. Apakah yang dimaksud dengan limbah padat?

4. Mengapa kepadatan penduduk berpengaruh terhadap kesehatan

dan keamanan manusia?

P:268

Ekosistem 259

5. Sebutkan dampak yang ditimbulkan karena tercemarnya air oleh

air limbah!

III. Permainan Mencari Kata

Di dalam kata-kata berikut ini tersembunyi kumpulan huruf

yang menyebutkan istilah-istilah dalam pencemaran lingkungan.

Coba cari sepuluh kata tersebut dalam daftar. Jika telah kalian

temukan, lingkari kata-kata itu. Ejaan dapat dari belakang ke

depan, depan ke belakang, dari atas ke bawah, atau dari bawah

ke atas.

Proyek

Buatlah kliping tentang lingkungan hidup dan pencemaran. Carilah

informasinya dari majalah, koran, makalah, atau artikel. Berilah

pembahasan pada tiap-tiap artikel yang kamu dapatkan! Serahkan hasil

kerjamu kepada guru untuk didiskusikan di kelas!

B E O A VR CK I T KL OB

D K Z I AL X C J R TU BC

S U OE R I R I L A UE UL

P E N C EM A R A N A I R I

A R E F OB AA I S HS E S

J U L C TA KT F M CI CA

E P I F I H AO O I I S I S

U A K O SO I M I G RA S I

P O L U S I SU A R AR EN

G A L A AT UH P A YG BA

M H U G BT LE Y S LI I B

J H J U N U O P R I OM M R

L F K S MT P A T A PE EU

P:269

260 Biologi X

I . Pilih salah satu jawaban yang benar! Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Hasil perkembangbiakan secara seksual pada tumbuhan lumut akan

berkembang menjadi ....

a. sporangium d. tumbuhan lumut

b. sporogonium e. makrogamet

c. zigot

2. Tumbuhan yang memiliki anteridium dan arkegonium dalam satu

individu pada lumut disebut dengan ....

a. berumah satu d. tanaman sempurna

b. berumah dua e. tanaman tidak sempurna

c. dioecius

3. Berikut ini yang bukan merupakan generasi sporofit pada tumbuhan

lumut adalah ....

a. spora d. zigot

b. sporogonium e. sporangium

c. sel induk spora

4. Spora tumbuhan paku yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh

menjadi ....

a. protalium d. sporangium

b. sporofit e. sporogonium

c. protonema

5. Pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, Porifera dapat

membentuk ... yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

a. kista d. kuncup

b. sporozoa e. antibodi

c. gemmulae

6. Cacing menyerang hati ternak adalah spesies ....

a. Planaria sp. d. Fasciola hepatica

b. Echinococcus vulgaris e. Chlonorchis sinensi

c. Dugesia sp.

7. Telur cacing hati yang keluar bersama-sama dengan feces ternak

kemudian menetas menjadi larva bersisila disebut ....

a. sprosit d. metaserkaria

b. redia e. mirasidium

c. serkaria

8. Tumbuhan lumut belum memiliki akar, tetapi hanya memiliki serabut

yang mirip akar disebut ....

a. rambut akar d. bulu akar

b. rizoid e. serabut akar

c. rizoma

9. Berkurangnya jumlah karbon dioksida di udara sangat berpengaruh

pada keberadaan komponen ekosistem berikut ini, yaitu ....

a. dekomposer d. konsumen I

b. konsumen III e. produsen

c. konsumen II

Soal-Soal Ulangan

Semester 2

P:270

Ekosistem 261

10. Puncak piramida makanan terdiri dari ....

a. produsen d. konsumen primer

b. konsumen sekunder e. dekomposer

c. konsumen tersier

11. Suatu daerah yang dibiarkan begitu saja tanpa adanya campur

tangan manusia dan segala macam eksploitasi disebut dengan ....

a. taman nasional d. suaka margasatwa

b. kebun raya e. kebun binatang

c. cagar alam

12. Suatu sistem yang saling berhubungan yang terdiri dari komunitas

berbagai komponen makhluk hidup disebut ....

a. komunitas d. habitat

b. ekosistem e. bioma

c. populasi

13. Bagian bunga yang berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya merupakan

ciri tumbuhan ....

a. monokotil d. dikotil

b. padi e. jagung

c. tebu

14. Spora terkumpul dalam kotak spora yang disebut ....

a. sporofit d. sporangium

b. sorus e. konidium

c. sporongonium

15. Jenis tumbuhan yang di dalam bakal buahnya tidak mengandung

bakal biji disebut ....

a. gymnospermae d. monokotil

b. dikotil e. berkeping satu

c. angiospermae

16. Satu dari pernyataan di bawah ini bukan merupakan peranan

dekomposer dalam ekosistem, yaitu ....

a. memindahkan energi dari konsumen ke lingkungan

b. menguraikan unsur organik menjadi unsur anorganik ke dalam

eksistem

c. berperan dalam kegiatan mineralisasi

d. berperan dalam kegiatan siklus biogeokimia

e. penghubung siklus materi dalam ekosistem

17. Ekosistem komponen biotik dan abiotik saling memengaruhi.

Keadaan tersebut tidak dapat dilihat pada pernyataan ini, yaitu

....

a. vegetasi memberikan iklim mikro

b. tanaman legum memberikan hara nitrogen

c. seresah hutan membentuk humus

d. pemberian pupuk menyuburkan tanah

e. hutan mengatur tata air

18. Hewan berikut ini yang merupakan produsen adalah ....

a. tikus d. elang

b. ular e. belalang

c. tanaman padi

19. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet

adalah ...

a. atmosfer d. ozon

b. stratosfer e. ionosfer

c. litosfer

P:271

262 Biologi X

20. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan salah satu unsur di

bawah ini, yaitu ....

a. SO2 d. O2

b. H2

O e. CO2

c. NO2

21. Di bawah ini yang termasuk cacing pipih adalah ....

a. Planaria sp. d. Ascaris Lumbricoides

b. Oxyuris vermicularis e. Nemathelmates

c. Lumbricus terestris

22. Dari ekosistem sawah, yang mendapatkan aliran energi terkecil

adalah ....

a. elang d. padi

b. katak, burung, dan ular e. kelinci

c. jamur dan bakteri

23. Dinding sel yang mengandung selulosa dimiliki oleh ....

a. hewan d. bukan hewan dan tumbuhan

b. tumbuhan e. bakteri

c. hewan dan tumbuhan

24. Bagian sel yang hanya dimiliki oleh tumbuhan dan tidak dimiliki

oleh hewan adalah ....

a. mitokondria d. vakuola

b. plastida e. lisosom

c. ribosom

25. Dalam ekosistem air kolam, ganggang merupakan ....

a. konsumen II d. dekomposer

b. konsumen I e. konsumen III

c. produsen

26. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu

adalah ....

a. individu d. habitat

b. komunitas e. ekosistem

c. populasi

27. Bulu yang terdapat pada sayap dan ekor hewan yang termasuk

Aves adalah ....

a. fotoplumae d. plumae

b. plumulae e. fitcoplumae

c. filoplumae

28. Suku juga disebut ....

a. familia d. kelas

b. ordo e. spesies

c. divisio

29. Filum dalam klasifikasi tumbuhan sama dengan ... dalam klasifikasi

hewan.

a. divisio d. ordo

b. genus e. spesies

c. marga

30. Sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat tertentu

adalah ....

b. individu d. habitat

b. komunitas e. biosfer

c. populasi

P:272

Ekosistem 263

31. Makhluk hidup yang memakan makhluk hidup lain disebut ....

a. parasit d. predatorisme

b. epifit e. simbiosis

c. kompetisi

32. Lapisan yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet

adalah ....

a. atmosfer d. ozon

b. litosfer e. udara

c. stratosfer

33. Hujan asam tidak terjadi dari persenyawaan unsur di bawah ini,

yaitu ....

a. SO2 d. O2

b. NO2 e. CO2

c. H2

O

34. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah ....

a. mengadakan observasi d. melakukan eksperimen

b. merumuskan masalah e. mempublikasikan hasil

c. mengajukan hipotesis

35. Di bawah ini yang bukan merupakan kriteria metode ilmiah adalah

....

a. berdasarkan fakta

b. menggunakan prinsip perkiraan

c. menggunakan ukuran objektif

d. menggunakan ukuran kuantitatif

e. mengunakan perkiraan

36. Anoa dan babi rusa tinggal di wilayah tipe ....

a. Oriental d. Peralihan

b. Afrika e. Asia

c. Australia

37. Orang utan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup

di daerah tipe ....

a. Oriental d. Peralihan

b. Afrika e. Asia

c. Australia

38. Suatu daerah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem

yang bebas dari segala macam eksploitasi disebut ....

a. suaka margasatwa d. kebun raya

b. cagar alam e. lebun binatang

c. taman nasional

39. Suatu komunitas yang terdiri dari berbagi komponen makhluk hidup

yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi disebut ....

a. ekologi d. habitat

b. komunitas e. populasi

c. ekosistem

40 Tindakan yang harus dilakukan setelah menyusun kerangka berpikir

adalah ....

a. mengadakan observasi

b. merumuskan masalah

c. melakukan eksperimen

d. menentukan hipotesis

e. membuat laporan

P:273

264 Biologi X

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan

singkat dan jelas! singkat dan jelas!

1. Mengapa disebut tumbuhan tidak berpembuluh? Jelaskan pula ciriciri tumbuhan tidak berpembuluh!

2. Jelaskan proses metagenesis pada Pteridophyta?

3. Mengapa keanekaragaman hayati dapat menurun? Jelaskan dan beri

contohnya!

4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam keanekaragaman gen

di Indonesia!

5. Bagaimanakah usaha-usaha konservasi yang dilakukan oleh manusia

untuk menjaga agar tidak terjadi kepunahan pada tumbuhan dan

hewan langka

6. Sebutkan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil!

7. Sebutkan perbedaan antara simbiosis mutualisme dan simbiosis

parasitisme!

8. Sebutkan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan!

9. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan lumut!

10. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring makanan!

P:274

265

Agrobisnis. Edisi April-Mei 2006.

Audesirk, Gerald dan T. Audersirk. 1989. Biology, Life and Eart. New

York Macmillan.

Campbell. 1994. Biology. New York: The Benjamin Cummings

Publishing Co. Inc.

Chan, W.K et al. 1999. Biology, A Modern Approach 3, 4th ed. Hong

Kong: Aristo Educational Press Ltd.

Garnida, Dadang. 2000. Konsep Dasar IPA II. Departemen Agama RI.

Gembong, T. 2005. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Hartanto, L.N. 2004. Biologi Dasar. Yogyakarta: Penebar Swadaya.

Keeton, W.Tet al. 1993. Biologycal Science 5th ed. USA: W.W. Norton

& Company, inc.

Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983.

Biologi, Jilid 1, edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983.

Biologi, Jilid 2, edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Mackean, D.G. 1991. GCSE Biology. London: John Murray.

Mukayat, D.B. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga: Jakarta

Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan.

Pelczar, M.J., and Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI

Press.

Raven, Peter H et al. 1986. Biology of Plants. New York: Worth.

Resosoedarmo, R.S., 1990. Pengantar Ekologi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Robert, M.B.V. 1987. Biology for Life. London: Thomas Nelson and

Sons.

Sambas, W. 2003. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press.

Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sugeng P. 2004. Aneka Kehidupan. Jakarta: Arena.

Setijati, D.S et al. 1992. Khazanah Flora dan Fauna Nusantara. Jakarta:

Yayasan Obor.

Tim Penyusun Kamus PS. 2003. Kamus Pertanian Umum. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Trubus, edisi November 1996.

Trubus, edisi Januari 1997.

Trubus, edisi Juli 1997.

Ville, C.A. et al. 1994. General Zoology 6th ed. Philadelphia: Sounders

College Pub.

Daftar Pustaka

P:275

266

adsorpsi adsorpsi

penempelan hidup, disebut juga peubah

aerob

proses pernapasan bakteri yang menggunakan oksigen bebas/

udara untuk pernapasannya

anaerob

proses pernapasan bakteri yang tidak memerlukan oksigen

bebas/udara untuk pernapasannya

animalia

golongan hewan

antheridium

badan penghasil spermatozoid; sel kelamin jantan pada

tumbuhan lumut dan paku.

antitoksin

zat pelawan antigen

archaebacteria

prokariot yang uniseluler, mikroskopik, dinding selnya bukan

peptidoglikon dan secara biokimia berbeda dengan eubacteria.

archegonium

badan penghasil ovum; sel kelamin betina pada tumbuhan lumut

dan paku.

autotrof autotrof

mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik

yang diperlukan oleh tubuh.

askus

kotak berisi spora yang merupakan hasil dari perkawinan,

berada di dalam sel dan berjumlah 8

bakteriofag

virus penyerang bakteri

binomial binomial

nomenklatur sistem pemberian nama ilmiah yang menggunakan dua kata

basidium

sel penghasil spora merupakan hasil dari hasil perkawinan,

berada di luar sel dan berjumlah 4

cagar alam

suatu daerah yang dibiarkan apa adanya sebagai suatu ekosistem

yang bebas dari segala macam eksploitasi

CFC

chloroflourocarbon, zat yang digunakan sebagai bahan

pengembang busa, pendingin dan penyemprot yang dapat

merusak lapisan ozon.

aerob

DNA

barier gen zigot

tetrad

embrio

fosil

kromosom

lokus

delesi

Glosarium

P:276

Glosarium 267

class

kelas

DDT

diklorodifeniltrikloroetana, insektisida

diatom

ganggang kersik

diploid

sel yang mempunyai 2n kromosom

efek rumah kaca

efek peningkatan karbon dioksida di atmosfer yang

mengakibatkan naiknya panas bumi

ekosistem

suatu komunitas yang terdiri dari berbagi komponen organisme

yang menjadi suatu sistem yang saling berinteraksi

eksperimen

pemberian perlakuan terhadap makhluk hidup untuk

mengetahui dampak atau pengaruh dari perlakuan tersebut

epifit

tumbuhan yang hidupnya menumpang pada makhluk hidup

lain, tetapi tidak mendapat makanan dari tumbuhan yang

ditumpanginya

eubacteria

organisme prokariot yang tidak berinti dan bermembran,

uniseluler, mikroskopik, dan dinding selnya tersusun dari

peptidoglikon

eukariot eukariot

sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran

inti

eukariotik

inti sel yang telah memiliki membran inti

fotoautotrof fotoautotrof

sel yang mampu berfotosintesis untuk memperoleh

makanannya dengan bantuan cahaya matahari

familia

suku

fauna

komunitas hewan dalam suatu habitat tertentu yang berada di

daerah tertentu

filum

devisio atau keluarga besar

flora

komunitas tumbuhan dalam suatu habitat tertentu yang berada

di daerah tertentu

fungi

kelompok jamur

gametofit gametofit

tumbuhan yang menghasilkan sel kelamin

genus

marga

globula

tempat anteridium pada Chara

P:277

268 Biologi X

haploid

sel yang mempunyai n kromosom

heterotrof heterotrof

organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga

bahan makan diperoleh dari organisme lain atau lingkungannya

hipotesis

dugaan sementara yang harus dicari kebenarannya

hifa

benang-benang halus berwarna putih penyusun jamur

hifa

sel jamur yang berbentuk seperti benang, ada yang bersekat

dan ada yang tidak

injeksi injeksi

masuknya virus ke dalam sel inang

kapsid

selubung protein virus

kapsomer

satu unit protein penyusun kapsid

keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati

keanekaragaman makhluk hidup

kemoautotrof kemoautotrof

organisme yang dapat menyusun bahan makanannya dengan

bantuan energi dari reaksi kimia

kingdom

dunia atau kerajaan

klasifikasi klasifikasi

pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan

perbedaan ciri yang dimiliki

konidia

alat reproduksi aseksual yang terbentuk pada ujung hifa

konjugasi konjugasi

proses menempelnya dua sel untuk memindahkan materi

genetik antara kedua sel tersebut

konservasi konservasi

pemeliharaan, perlindungan dan pelestarian yang bertujuan

untuk mencegah kerusakan dan kepunahan

kunci dikotomis

kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam

klasifikasi makhluk hidup

kunci determinasi kunci determinasi

daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu organisme

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan

kelompok organisme berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya

lapisan ozon

lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet

lisigenik

bakteri yang mengandung DNA virus dan dalam keadaan stabil

litik

perpecahan

miselium

sekumpulan benang-benang hifa

Monera

kelompok makhluk hidup bersel satu

multinukleat multinukleat

berinti banyak

P:278

Glosarium 269

multiseluler

bersel banyak

nukula

tempat arkegonium pada Chara

objektif objektif

sesuai kenyataan, apa adanya dan tidak memihak

ordo

bangsa

parasit

cara hidup dengan menumpang pada makhluk hidup lain dan

merugikan inangnya karena mengambil makanan dari

inangnya.

parasit

makhluk hidup yang hidupnya menumpang pada makhluk

hidup lain dan mengambil makanan dari makhluk hidup yang

ditumpanginya

patogen

penyebab penyakit

peptidoglikon

persenyawaan antara polisakarida dan protein, merupakan

penyusun dinding sel bakteri

plasmodium

tahap vegetatif pada jamur lendir, parasit penyebab malaria

polusi

masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat

mengganggu kehidupan organisme di dalamnya

polutan

zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu

kelangsungan hidup makhluk hidup

slantae

kelompok tumbuhan

srokariot srokariot

sel yang tidak bermembran inti tetapi memiliki DNA

srokariotik

inti sel yang tidak memiliki membran sel

srotista

kelompok makhluk hidup yang menyerupai tumbuhan dan

hewan tetapi bukan tumbuhan dan bukan hewan

seplikasi seplikasi

penggandaan atau pengkopian DNA

sampel

sejumlah individu yang dianggap mewakili suatu populasi

saprofit saprofit

cara hidup dengan menguraikan sisa-sisa zat organik (sampah)

saprofit saprofit

cara hidup dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati

senosit senosit

pembelahan inti yang membentuk massa berinti banyak

singami singami

peleburan dua gamet

sintesis

pembentukan

sorus

sekumpulan kotak spora

P:279

270 Biologi X

spesies

kelompok terkecil dari klasifikasi makhluk hidup dan hewan

atau tumbuhan dalam satu spesies dapat melakukan perkawinan

yang menghasilkan keturunan baru

sporangium

kumpulan kotak spora; kotak spora

suaka margasatwa

daerah tertentu yang berfungsi untuk melindungi satwa langka

dan pelestariannya

talus

tubuh yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati

ulangan

perlakuan yang sama terhadap banyak individu

uniseluler

bersel satu

variabel variabel

faktor yang berpengaruh terhadap suatu benda atau makhluk

zaksin

patogen yang telah dilemahkan

zakuola

rongga untuk mencerna dan mengedarkan makanan keseluruh

tubuh pada Paramecium

zirion

virus yang terdapat dalam partikel virus

zoospora

spora kembara, spora berflagela yang berenang-renang di air

P:280

271

A

abiotik 215, 216, 226, 232, 233

adsorpsi 54, 212

aerob 77, 85

anaerob 77, 85, 246

animalia 29, 36, 37, 38

antibiotik 76, 77

antitoksin 58

B

bakteri 50, 51, 53, 58, 71, 73, 81, 223

bakteriofag 52, 53, 55

biosfer 207, 209, 210

biotik 217, 218, 228, 234, 235

CD

ciliata 37, 87 97, 98, 101

cyanobacteri 37

dekomposer 215, 217, 218, 226

desinfektan 74

dikotil 155, 165, 168, 169, 170, 171,

173

diploid 107

divisio 31, 32, 37

E

ebola 59

ekosistem 129, 130, 132, 133, 139,

151, 209, 210, 211, 212

ekskresi 184, 190

enzim 55, 56

excreta 231, 243, 246, 247

FG

fertilisasi 190

filum 31, 32, 37, 87, 178, 195

flagellata 38, 87, 89, 97, 98, 98, 101

fotosintesis 88, 89, 90, 158, 165, 214,

216, 229

Indeks

fragmentasi 79, 92, 105, 183

fungi 29, 37, 38, 99, 100, 105

gastrovascular 184

glikogen 74

gonad 180, 181

H

habitat 140, 151, 157

haploid 100, 107, 108, 116

heksagonal 52

hermafrodit 182, 184, 188, 189, 191,

192, 193, 195

herpes 50, 59, 61

hifa 99, 106, 108, 109

hipotesis 7, 8, 10, 13, 19

IJ

identifikasi 38, 39

infeksi 59, 60, 61, 111

influenza 50, 54

inkubasi 59, 60

jamur 37, 87, 89, 99, 100, 105, 109,

110, 111, 112, 113, 117, 168, 226

janin 61

jasad renik 17

KL

kapsid 55

kapsomer 52

kingdom 33, 34, 36, 38, 99, 156

klasifikasi 28, 31, 32, 36, 42, 108, 156,

172, 183

klorofil 48, 79, 93, 99, 106, 156, 165,

172, 178, 205, 214, 215, 216, 226

kloroplas 91, 158

konjugasi 76, 85, 91, 92

kosmopolit 71

kunci determinasi 39, 41, 43

lipida 69

lisogenik 55, 56

lisozim 55, 56

litik 54, 55

P:281

272 Biologi X

M

meiosis 84, 107

metanogen 84

mikroorganisme 16, 17, 18, 70, 227,

242, 245, 253, 256

miselium 99, 106, 108, 109, 116

mitosis 84

monokotil 154, 164, 167, 169, 170,

172

morfologi 8, 9, 11, 16, 30, 156

mosaik tembakau 50, 51

OP

ordo 31, 32

organisme 30, 38, 39, 88, 89, 93, 94,

95, 106, 140, 141, 151, 215, 216, 219,

225, 227, 228, 241, 254, 258

oomycota 37, 99, 101, 108

ovipar 4

parasit 52, 76, 99, 183, 184, 195

patogen 54, 256

plasenta 54

populasi 15, 140, 141, 209

profag 55, 56, 65

Protista 39, 87, 88, 101, 107

protozoa 36, 95, 96, 101

RST

rekayasa genetik 57

reproduksi 91, 93, 100, 105, 115, 166,

181, 187, 195, 243

respirasi 192, 194, 198, 222, 242, 246

sekresi 58

sintesis 49, 58

spesies 31, 32, 131, 132, 138, 139, 143

sporozoa 39, 87, 89, 98, 101

sterilisasi 78

taksonomi 29, 35, 41

UVZ

ultraviolet 9, 12

vaksinasi 62

vakuola 96, 102

varietas 31, 131, 132

vektor 53, 54

virion 53, 54

virus 49, 50, 51, 52, 53

zigot 107, 166, 167, 181, 195, 203

P:282

273

Kunci

Jawaban

Bab 1

I. 1. A 6. B 11. C 16. E II. 1. A 6. A

2. B 7. C 12. D 17. A 2. B 7. B

3. A 8. D 13. A 18. B 3. C 8. C

4. D 9. A 14. B 19. E 4. D 9. D

5. A 10. C 15. C 20. B 5. E 10. E

Bab 2

I. 1. E 6. C 11. B 16. D II. 1. A 6. A

2. A 7. D 12. B 17. C 2. B 7. B

3. B 8. A 13. B 18. A 3. C 8. C

4. C 9. A 14. C 19. D 4. D 9. D

5. C 10. A 15. C 20. C 5. E 10. E

Bab 3

I. 1. A 6. B 11. C 16. D II. 1. A 6. A

2. B 7. E 12. D 17. C 2. B 7. B

3. C 8. D 13. A 18. B 3. C 8. C

4. B 9. A 14. D 19. C 4. D 9. D

5. A 10. B 15. C 20. D 5. E 10. E

Bab 4

I. 1. A 6. B 11. C 16. D II. 1. A 6. A

2. B 7. C 12. D 17. E 2. B 7. B

3. B 8. D 13. A 18. B 3. C 8. C

4. E 9. A 14. B 19. C 4. D 9. D

5. C 10. B 15. C 20. D 5. E 10. E

Bab 5

I. 1. A 6. A 11. C 16. A II. 1. A 6. A

2. B 7. C 12. D 17. B 2. B 7. B

3. C 8. D 13. A 18. B 3. C 8. C

4. C 9. B 14. D 19. A 4. D 9. D

5. A 10. B 15. C 20. D 5. E 10. E

Bab 6

I. 1. A 6. D 11. A 16. D II. 1. A 6. A

2. E 7. C 12. D 17. A 2. B 7. B

3. C 8. D 13. E 18. B 3. C 8. C

4. D 9. A 14. B 19. C 4. D 9. D

5. A 10. B 15. C 20. D 5. E 10. E

P:283

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

Create a Flipbook Now
Explore more