Produksi kopal dihasilkan oleh tanaman Agathis sp., yaitu dengan melakukan
pelukaan terhadap kulit pohon Agathis sp., setelah dilakukan pelukaan pada kulit
maka kulit tersebut akan mengeluarkan getah yang disebut kopal. Potensi
keluarnya getah secara kuantitatif pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor pasif
yaitu: kualitas tempat tumbuh, umur, kerapatan, tinggi tegakan dan diameter
tegakan. Produktivitas sadapan kopal sangat dipengaruhi oleh ketebalan kulit
batang tegakan tersebut, yang memiliki ketebalan kulit bervariasi dari yang
berkulit tipis (kurang dari 1 cm) sampai tebal (lebih dan sama dengan 1 cm).
Secara fisiologis getah tersimpan dalam saluran vertikal dan saluran radial
yang melintang pada pohon. Saluran tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkima.
Antara saluran getah dan selsel parenkima terjadi suatu keseimbangan
osmotik. Penanaman Agathis sp. pada lokasi tempat tumbuh yang sesuai dengan
persyaratan tumbuhnya akan menghasilkan pertumbuhan pohon Agathis sp
yang optimal dengan pertumbuhan pohon yang optimal akan berdampak positif
terhadap produksi kopal.
Anonim. 2013. Klasifikasi Tanaman Agathis. Dapat diakses pada
http://klasifikasitanaman. com/2013/08/klasifikasi-tanaman-agathis.html
[Diakses pada 6 Mei 2015]
Agathis dammara
Pohon Damar, atau disebut juga Dammar Raja, merupakan salah satu pohon
asli Indonesia dan penghasil utama getah damar. Getah damar ini yang kemudian
diolah menjadi kopal dan dijadikan bahan baku berbagai industri. Pohon damar
(Agathis dammara) merupakan tanaman asli Maluku, Sulawesi, dan kepulauan
Filipina. Namun kini telah dibudidayakan di berbagai tempat lain termasuk di pulau
Jawa.
Pohon damar di beberapa daerah disebut sebagai kalne, kssi, oenela (Muluku);
dammar lulu atau dammar malolo (Sulawesi). Selain dinamai damar, di Indonesia
kerap disebut juga sebagai damar raja. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal
sebagai amboina pitch tree atau celebes kauri.
Pohon damar (Agathis dammara) berukuran besar dan tingginya bisa mencapai 65
meter. Batangnya silindris dan lurus dengan diameter mencapai 1,5 meter. Kulit
batang berwarna abu-abu muda hingga coklat kemerahan. Kulit mengelupas dalam
keping-keping yang tidak beraturan dan biasanya bopeng karena resin.
Daun berbentuk jorong (bulat memanjang) dengan panjang 6 8 cm dan lebar 2 3
cm. Bagian pangkal daun membaji sedangkan ujungnya runcing. Tulang daun
sejajar dan banyak. Bunga jantan dan betina berada pada tandan yang berbeda, pada
pohon yang sama (berumah satu).
Habitat
Damar merupakan tumbuhan asli Indonesia. Daerah sebarannya meliputi pulau
Sulawesi, kepulauan Maluku, dan kepulauan di Filipina. Namun kini, pohon damar
telah dibudidayakan di perkebunan-perkebunan di pulau Jawa. Tumbuh di hutan
hujan tropisdataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Meskipun tidak termasuk tanaman langka, namun pohon damar (Agathis
dammara) di habitat aslinya telah mengalami populasi hingga 30% dalam 75 tahun
terakhir. Oleh karena itu Daftar Merah International Union for Conservation of
Nature (IUCN Redlist) memasmukkannya dalam spesies Vulnerable (Rentan).
Manfaat utama damar adalah diambil getahnya untuk dioleh menjadi kopal (manila
copal). Getah damar keluar dari kulit atau kayu damar yang lukai. Getah yang keluar
akan membeku dan mengeras setelah beberap hari. Getah damar yang mengeras
nilah yang kemudian dinamai kopal.
Kopal ini mengandung asam-asam resinol, resin, dan minyak atsiri. Kopal
merupakan bahan dasar bagi cairan pelapis kertas supaya tinta tidak menyebar.
Selain itu kopal dimanfaatkan untuk campuran lak dan vernis, perekat pada
penambal gigi, dan perekat plester.
Pohon damar juga bisa dijadikan pohon penghijauan dan peneduh. Sedangkan
kayunya, meskipun kurrang kuat dan awet, kerap diperdagangkan sebagai bahan
bangunan dengan nama kayu agatis.
Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah
Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora
berlainan
Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina, sedangkan
mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di
dalam strobilus.
Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Pada musim semi atau musim pancaroba, konus jantan akan menyebarkan
butir serbuk. Penyerbukan tersebut dibantu arah angin dan hewan serangga
yang hinggap di bunga pinus. Jika butir serbuk ini dapat menempel pada ujung
putik konus betina, maka akan membentuk buluh serbuk. Di dalam buluh serbuk,
inti serbuk sari membelah menjadi inti tabung dan inti spermatogen. Dalam
perjalanan menuju ruang arkegonium, inti spermatogen membelah menjadi dua
inti sperma.