Marasmius Rotula, Si Kurus yang Berumur Panjang

Reading time: 3 menit
Fungi Marasmius
Fungi ini penyuka tempat lembap dan berbiak di musim hujan. Foto: Shutterstock

Marasmius rotula atau jamur kincir adalah salah satu spesies fungi yang berasal dari famili Marasmiaceae. Walau tergabung dalam kelas Agaricomycetes, jamur berbatang kurus serta bertopi putih tersebut nyatanya tidak bersifat racun.

Dibanding spesies Agaricomycetes lainnya, tampilan jamur kincir memang sedikit berbeda. Topi fungi tersebut berkembang dengan ukuran yang sangat kecil, yakni kurang dari 2 cm.

Selain itu, bentuk topi tersebut cenderung terlihat mengotak daripada bulat. Permukaannya berongga seperti jamur morel, meskipun secara bentuk lebih mirip baling-baling atau kipas.

Marasmius rotula berkerabat dekat dengan spesies Marasmius capillaris. Ciri fisik keduanya terlihat sangat identifik, walaupun tumbuh pada media tanaman dan habitat yang berbeda.

Morfologi dan Ciri-Ciri Marasmius Rotula

Minimnya riset terhadap genus Marasmius mempersulit proses identifikasi mereka. Namun, ciri fisik fungi tersebut biasanya bisa kita bedakan melalu topi, lamela dan juga batangnya.

  • Topi atau cap memiliki diameter berkisar 5-20 mm. Bagian bawahnya berongga atau berlipat dengan pusaran kecil di bagian tengah atas. Saat muda (menutup) warna topi cenderung cokelat kekuningan, sedangkan saat dewasa (mekar) warnanya berubah menjadi keputih-putihan atau putih kemerahmudaan.
  • Lamela atau gills : posisinya menempel di bagian “kerah” kecil yang melingkari pada batang. Warna lamela Marasmius rotula biasanya putih sampai putih kekuningan.
  • Batang atau stem : panjangnya antara 1,5-8 cm dengan tingkat ketebalan 1-2 mm saja. Permukannya terlihat kering dan berkilau dengan warna pucat, namun akan berubah menjadi cokelat tua dan kehitaman saat sudah tua. Sebagian individu dihiasi rambut kaku pada permukaan batangnya.

Perlu Anda ketahui, daging jamur Marasmius rotula memiliki cita rasa yang hambar. Ia tidak mempunyai bau yang khas, seperti jenis jamur beracun atau spesies jamur agaric lainnya.

Baca juga: Mengenal Agaricus Campestris, Kerabat Terdekat Jamur Kancing

Habitat dan Distribusi Marasmius Rotula

Jamur kincir mempunyai sifat saprobik dan tumbuh berkelompok. Mereka berbiak pada puing-puing kayu, batang, serta permukaan daun yang membusuk di area hutan gugur.

Melansir berbagai sumber, spesies fungi ini mendapatkan nutrisi dengan cara mengurai bahan organik yang mati. Karena itu, mereka tidak memiliki sifat parasit atau merusak.

Marasmius rotula membutuhkan kelembapan yang tinggi untuk bertahan hidup. Mereka tidak menyukai media tanam yang kering, sehingga lebih cepat berbiak saat musim hujan.

Uniknya saat musim kemarau, tudung jamur kincir akan menguncup dan kering sementara. Mereka “hidup” kembali saat musim hujan tiba, atau ketika tingkat kelembapan memadai.

Melihat peta persebarannya, distribusi jamur kincir dapat kita katakan cukup luas. Mereka bisa dijumpai di sebelah timur Amerika Utara, benua Eropa, hingga Asia bagian utara.

Walaupun sangat jarang tumbuh di bagian selatan bumi, koleksi terisolasinya telah pakar temukan pula di Afrika (Kongo, Nigeria, Sierra Leone, dan Tanzania) serta Asia Selatan (India).

Mengenal Kelompok Jamur Marasmius

Marasmius adalah salah satu marga dari varietas jamur yang hidup di daerah tropis. Mereka memiliki durasi hidup panjang, sehingga tidak mudah membusuk seperti jamur kebanyakan.

Merujuk laman Biologi.lipi.go.id, nama ‘Marasmius’ sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu ‘Marasmos.’ Kata ini bisa kita artikan ‘mengering,’ merujuk pada kebiasaan fungi tersebut.

Sampai saat ini, sudah ada 800 spesies jamur Marasmius yang berhasil ahli identifikasi dari seluruh dunia, dan 100 jenis di antaranya justru berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Pulau Jawa menyumbang 62 spesies, Pulau Kalimantan delapan spesies, dan Pulau Sumatra memiliki tiga spesies. Sedangkan sisanya menyebar ke berbagai daerah lain di Nusantara.

Seperti Marasmius rotula, sebagian besar Marasmius mempunyai sifat saprobik. Kendati demikian ada pula jenis jamur yang tumbuh sebagai parasit, seperti Marasmius oreades.

Uniknya, Marasmius oreades sendiri dianggap lebih “berguna” daripada Marasmius rotula. Mereka merupakan fungi edible, sehingga sering awam manfaatkan sebagai bahan pangan.

Baca juga: Amanita Phalloides Alias Death Cap, Jamur Beracun yang Mematikan

Taksonomi Jenis Fungi Marasmius Rotula

Penulis : Yuhan al Khairi

Top